Topeng Sakti Cantika
11. SCENE 51-55

EXT. RUMAH SUPENDI/TERAS — SORE

Cantika sedang melihat youtube sekolahnya saat di Jakarta. Dia melihat VANIA (anak perempuan, 11 tahun, cantik, saingan Cantika).

Dalam video itu, Vania berada di atas panggung bersama kelima dancer sekolah lainnya. Selain itu ada Kepala Sekolah (laki-laki, 45 tahun, berpakaian batik bebas namun rapi).

kepala sekolah
Anak-anak sekalian, dengan bangga bapak sampaikan bahwa Vania dari kelas 5A ini akan menjadi leader untuk grup dancer sekolah kita.

Suara riuh para penonton. Nampak Vania tersenyum senang dan menganggukkan kepalanya kepada hadirin yang ada di sana.

kepala sekolah cont’d
Vania dan kawan-kawan akan menjadi wakil sekolah untuk lomba tingkat nasional. Jika prestasi ini dapat diraih oleh sekolah kita, maka tim Vania juga akan berkesempatan untuk mengikuti lomba tingkat nasional di Eropa.

Sorak sorai penonton kembali membahana dan tepuk tangan yang meriah. Cantika sedih.

cantika
Harusnya aku yang ada di sana, bukan Vania.

Tanpa disadari Cantika, Murni dan Bimantara sudah ada di belakangnya dan bersiap mengagetkannya.

murni
(berbisik, menghitung dengan jarinya) satu..dua..tiga.

Murni dan Bimantara menarik nafas sejenak kemudian..

murni/bimantara
(teriak) Cantikaaa!

Cantika kaget dan spontan menutup handphone-nya.

cantika
Murni, Bima? Kalian seneng banget bikin aku kaget.

Lalu disambut tawa Murni dan Bimantara.

cantika cont’d
 Kok kalian di sini? Kalian nggak marah sama aku?
bimantara
Masih marah sih sebenernya. Tapi ada yang lebih penting buat aku sampein ke kamu.
murni
Iya Cantika. Bima punya kejutan buat kamu.
cantika
(murung) Entar aja deh. Aku tahu kalian mau kasih kabar buruk kan? Jangan sekarang. Aku lagi sedih banget.
murni
Apa kamu sedih gara-gara kita berdua marah sama kamu? (beat) Maaf ya.
cantika
Salah satunya. Tapi ada yang lebih bikin aku sedih.
bimantara
Tenang, Cantika. Aku pastiin ini bukan kabar buruk. Bahkan sebaliknya.

Lalu Bima menunjukan kliping guntingan koran berisi berita seputar Tari Topeng Cirebon yang mendunia. Penari-penarinya sudah melancong dan tampil di pentas mancanegara.

bimantara cont’d
Lihat deh.
cantika
Ini gambar-gambar penari.
bimantara
Ini semua berita tentang Tari Topeng Cirebon. Aku guntingin koran-koran lama ini jadi satu kliping biar enak bacanya.

Datang kakek Supendi. Menunjuk sebuah gambar yang ternyata adalah dirinya yang berfoto di antara teman satu grupnya mewakili Cirebon.

kakek supendi
Siapa yang bisa nebak, kakek pake baju apa?
cantika
Memangnya ada kakek?

Cantika melirik headline berita koran itu dengan judul “Tari Topeng Cirebon yang Mendunia).

kakek supendi
Itu foto kakek dan teman-teman waktu muda.
cantika
Ini di mana, kek?
murni
Itu waktu kakek ke Jepang.
cantika
Beneran?
bimantara
Jadi, siapa bilang tarian tradisional itu kuno dan nggak bisa berkembang? Iya kan, Kek?
kakek supendi
Makanya harus banyak membaca. Tari tradisional keren kok.
bimantara
Jadi siapa bilang tari tradisional tidak bisa mendunia?

Cantika tercengang. Akhirnya dia mengaku salah.

cantika
Maaf ya teman-teman. Aku udah salah banget sama kalian.
kakek supendi
Makanya baca buku.  

Cantika meringis. Dia merasa kudet.

cantika
Ternyata aku kudet banget ya. Tinggal di kota tapi kurang pengetahuan.

Adzan magrib berkumandang. Murni dan Bima mengajak Cantika ke musholla.

murni
Eh udah adzan tuh.
bimantara
(ke Cantika) Kita ke mushollah yuk, Can.
cantika
Ayo!

CUT TO


INT. MUSHOLLA — MALAM

Cantika dan kawan-kawan barunya sholat magrib berjamah. Yang menjadi imam sholat adalah kakek Supendi.

kakek supendi
Membacakan surat Al-fatihah dan dilanjutkan dengan surat pendek.

Semua jamaah melakukan gerakan shalat hingga salam.


CUT TO


EXT. JALANAN KAMPUNG — MALAM

Cantika dan kawan-kawan bersenda gurau. Tiba-tiba seorang anak laki-laki jahil. Melempar petasan cabe dekat mereka. suaranya memekik kencang walaupun percikannya tidak terlalu besar. Anak itu lari dan tertawa bersama teman lainnya. Cantika menutup telinganya hampir menangis.

cantika
Aww! Bundaaa..

Murni memeluk Cantika.

murni
Tenang Cantika.
bimantara
(kesal) Iih..bocah tuh bikin kaget aja. (teriak) Wooy..sini kalian! Beraninya curang.

Tapi yang diteriaki sudah tidak terlihat. Lalu melihat Cantika masih menutup telinganya.

bimantara cont’d
Can, aku punya sesuatu buat kamu.

Cantika tidak terlalu mendengar.

bimantara cont’d
Buka dulu telinganya. Petasannya juga udah lewat kok. (sambil meraih tangan Cantika)
cantika
Apaan?
bimantara
Aku punya sesuatu buat kamu.

Lalu Bima mengeluarkan kembang api dari dalam tasnya sebagai hadiah.

murni
Dan aku udah bawa ini.

Murni sudah menyiapkan koreknya.

cantika
Kalian tuh ya. Paling bisa deh. (wajahnya gembira)
murni
Kamu seneng?
cantika
Iya dong. Seneeeng banget.
bimantara
Ya udah. Tunggu apa lagi?
cantika
Mari kita nyalakaaan!

Kemudian mereka menyalakan kembang api.

cantika
Di rumahku yang dulu, di komplek suka ada kembang api kalau bulan puasa dan menjelang lebaran.
bimantara
Kalau di kampung kapan saja bisa.

Mereka tertawa riang sambil memainkan kembang api mereka.

murni
Awas Cantikaa!
bimantara
Kita lomba siapa yang kembang apinya paling besar nyalanya.
cantika
Ok.

Mereka kembali tertawa riang.

CUT TO


EXT. SISI LAIN JALANAN KAMPUNG — MALAM

Nampak Mang Dullah berjalan sendiri dari mushollah. Dari arah lain muncul Kinan. Dia berlari-lari kecil menghampiri Mang Dullah. Nafasnya terengah-engah.

kinan
Mang, tunggu.

Mang Dullah menoleh ke arah datangnya Kinan.

kinan cont’d
Aku mau ngomong.
mang dullah
Tenangin dulu. Nafas kamu tuh masih sahut-sahutan.

Kinan menarik nafas sebentar.

mang dullah cont’d
Nah, sekarang baru boleh ngomong.
kinan
Aku mau komplen sama Mamang.
mang dullah
Komplen? Soal apa?
kinan
Cantika. (beat) Aku nggak setuju kalau Cantika jadi ketua tim.
mang dullah
Kenapa? Kamu takut punya saingan?
kinan
Dia nggak layak, mang.
mang dullah
Karena apa?
kinan
Dia kan masih anak baru. Nggak adil dong.
mang dullah
Dia jago menari.
kinan
Tapi tariannya beda sama yang ada di sanggar kita.
mang dullah
Kinan, menurut mamang, nggak masalah kalau soal beda gaya. Terpenting dia sudah berpengalaman menari. Siapa tahu dengan dia ikut andil dalam lomba, sanggar tari kita dikenal oleh masyarakat luas.

Kinan termenung. Tapi tetap dengan pendiriannya.

kinan
Tapi aku punya usul. Sebelum dia benar-benar dipilih jadi ketua, Cantika harus diuji dulu.
mang dullah
Maksud kamu?
kinan
Cantika harus bisa membuktikan kalau dia bisa menari lebih baik dari aku.
mang dullah
Kemarin kan kita udah lihat keahlian dia menari.
kinan
Yang menilai harus pelatih yang bagus, mang.

Mang Dullah nampak berpikir. Tiba-tiba datang Cantika, Murni dan Bimantara yang usai bermain kembang api.

murni/bimantara
Aku setuju.

Mang Dullah merasa senang karena kedatangan mereka.

mang dullah
Hei, kalian di sini. Kebetulan sekali.

Tiba-tiba Cantika menyela.

cantika
Tapi aku nggak mau. Dari awal aku memang nggak berminat jadi ketua.

Murni dan Bima malah menyemangati.

murni
Kamu harus buktiin kalau kamu bisa.
bimantara
Ini kesempatan buat kamu buktiin kalau kamu emang jago.
cantika
Kan kalian sendiri yang bilang. Aku nggak boleh sombong.
murni
Ini bukan soal sombong, Cantika.
bima
(berbisik) Justru ini kesempatan buat kamu dan Kinan. Siapa tau dengan begini kesombongan Kinan jadi luntur. Ayolah.
murni
Kalau Cantika mampu membuktikan kemampuannya menari lebih baik dari Kinan, Cantika harus diizinkan untuk ikut lomba sama kita ke kabupaten.
mang dullah
Gimana, Kinan?
kinan
Aku setuju.
mang dullah
Ya sudah, kalau kalian semua setuju, Mamang akan atur waktunya.

Semuanya mengangguk.

CUT TO


INT. KAMAR PRIBADI KAKEK SUPENDI — MALAM

Kakek Supendi dan Cantika duduk berhadapan. Di atas sebuah meja diletakkan kliping punya Bimantara yang berisi tentang sejarah dan asa-usul Tari Topeng Cirebon.

Kakek Supendi mulai bercerita, sedangkan Cantika fokus mendengarkan. Lembar demi lembar kliping itu dibuka dan dijelaskan isinya.

CLOSE UP GAMBAR ORANG DENGAN PAKAIAN TARI TOPENG

kakek supendi
Tari topeng ini merupakan tarian yang berasal dari daerah Cirebon. Ciri utamanya, para penari menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya.

INSERT video seorang penari menarikan tari topeng. Lalu terdengar suara Kakek Supendi lagi.

kakek supendi os
Dahulu, Tari Topeng ini menjadi tari hiburan di lingkungan keraton kerajaan. Tapi, seiring berkembangnya waktu, Tari Topeng juga digelar untuk masyarakat umum sebagai sarana hiburan.
(beat) Konon katanya Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga pernah menggunakan tarian ini sebagai media untuk menyebarkan agama islam.

CLOSE UP GAMBAR MACAM-MACAM TOPENG DALAM KLIPING

KAKEK SUPENDI CONT’D
Pada pertunjukan Tari Topeng Cirebon, penarinya biasanya pakai topeng-topeng ini. Terbuat dari kayu yang lentur.
cantika
Siapa yang buat semua topeng ini, kek?
kakek supendi
Ada pengrajinnya, nak.

Cantika lantas bangkit dari duduknya dan melangkah menuju topeng-topeng yang terpajang di etalase rak hias milik kakeknya.

cantika
Topeng-topeng ini kan?
kakek supendi
Topeng yang warna putih ini namanya Topeng Panji. Putih seperti bayi baru lahir tanpa dosa.

Cantika meraih topeng yang berwarna kuning.

kakek supendi cont’d
ini Topeng Samba namanya. Wajahnya seperti anak-anak ceria.

Kakek Supendi mengambil topeng dengan guratan wajah orang dewasa.

kakek supendi cont’d
Topeng Temanggung. yang menggambarkan kedewasaan. Dia berwajah tegas, berkepribadian serta bertanggung jawab.
cantika
(membaca tulisan) Topeng Rumyang.

Cantika menunjukan sebuah tulisan kecil yang tertera di topeng itu.

kakek supendi
Iya, itu Topeng Rumyang. Wajahnya menggambarkan remaja yang bersemangat.

Cantika lantas memegang topeng yang berwarna merah.

cantika
Ini kan Topeng Kelana kek?
kakek supendi
Pintar kamu. Masih inget sama penjelasan kakek kemarin.
cantika
Iya, dong. Karena topeng bentuk raksasa ini yang bikin aku takut kemarin.

Kakek Supendi tertawa.

cantika cont’d
Topeng ini apa artinya kek? Kenapa diberi warna merah? Wajahnya seperti orang marah?
kakek supendi
Topeng Kelana atau Rahwana memang menggambarkan seseorang yang sedang marah.
cantika
Oh gitu? Pas banget dong ya, kek?
kakek supendi
Iya.
cantika
Jadi..kapan Cantika mulai diajarin nari topeng ini?
kakek supendi
Mau sekarang?
cantika
(senang) Iya, kek. Aku mau.
kakek supendi
Tapi sekarang udah malam. Biar lebih semangat, gimana kalau kita mulai besok pagi?
cantika
Siap, kek.

Kakek Supendi tersenyum senang.


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar