The Insurance
2. 02

04. INT. ALFAMART – SORE HARI

Cast : Lidya, Arya, extras

Lidya pergi ke rak kosmetik dan memasukkan beberapa barang ke keranjang belanjaannya. Ia juga membeli beberapa cemilan, minuman ringan, dan mie untuk stok. Tak lupa masker wajah pesanan Anes ia masukkan ke keranjang pula. Setelah dirasa cukup, Lidya lekas pergi ke kasir.

Ada 2 orang yang mengantre sebelum dirinya. Lidya menunggu usai meletakkan keranjang belanjaannya di atas ubin lantai. Memainkan ponselnya sebentar sekadar menghilangkan bosan.

Pemuda yang ada di depannya menoleh ke belakang—tersenyum melihat Lidya.

ARYA

Lidya!

Lidya yang mendengar namanya dipanggil langsung mendongak. Sedikit terkejut melihat temannya ada di sini. Pria itu memakai kaos putih polos dipadu dengan celana hitam panjang. Lidya tersenyum dan segera menyimpan ponselnya ke dalam saku celana.

LIDYA

Eh, Arya. Beli apaan?

Arya menunjuk keranjang miliknya.

ARYA

Cemilan buat nongkrong bareng temen.

LIDYA

Tumben gak berburu. Biasanya juga kasus lo numpuk.

Keduanya tertawa sebentar.

ARYA

Gue juga manusia kali, Lid. Ya kali berburu terus. Gue juga baru free sekarang.

LIDYA

Kan biasanya waktu ketemu gue pasti selalu lagi berburu.

ARYA

Pengin cuti gue. Capek kerja jadi polisi.

LIDYA

Cuti aja. Kasihan gue kadang lihat muka lo lemes gitu. Sekalian cari pacar.

Lidya mengedipkan sebelah matanya, membuat Arya kembali tertawa. Kini, giliran Arya yang membayar belanjaannya. Ia pun menyerahkan keranjangnya kepada kasir dan kembali mengobrol dengan Lidya.

ARYA

Mau ke mana lo? Biasanya juga ke warung beli jajannya. Lagi banyak duit?

Lidya tertawa lagi.

LIDYA

Sembarangan lo! Gue lagi bokek, Ar belum masanya gajian. Ini mau lembur di kosan Anes.

ARYA

Masalah ortu lagi?

Lidya mengedikkan bahunya lalu menghela napas panjang. Arya yang melihat itu hanya bisa menatap Lidya kasihan.

ARYA

Yang sabar, Lid. Coba deh lo cari pacar biar cepet nikah. Nanti tinggalnya pisah rumah sama ortu.

LIDYA

Penginnya, sih gitu tapi belum ada yang sreg, Ar. Kenalin gue ke temen lo, gih yang masih jomlo. Yang lagi pacaran juga gak apa-apa biar gue pepet.

Arya tertawa dibuatnya. Obrolan mereka kembali terjeda karena sang kasir selesai menghitung belanjaan Arya. Pria itu segera membayar belanjaannya.

ARYA

Makasih, Mba.

KASIR

Sama-sama, Mas.

Arya menyimpan uang kembaliannya ke dalam saku celana. Tersenyum sebentar ke arah Lidya yang hendak menyerahkan keranjang kepada kasir.

ARYA

Lagi buru-buru gak, Lid? Gue masih pengin ngobrol soalnya.

LIDYA

Gak kok. Tinggal nunggu Anes beli makan aja. Sono tunggu di luar. Gue bayar belanjaan dulu.

Arya mengangguk paham lalu keluar dari Alfamart. Duduk di kursi yang tersedia di depan sana sembari menunggu Lidya selesai membayar.

KASIR

Totalnya seratus sepuluh lima ratus ribu, Mba.

Lidya mengeluarkan dompet dari dalam tas dan menyerahkan selembar uang berwarna merah kepada kasir. Setelah memasukkan dompetnya ke dalam tas, ia beralih merogoh saku celana depan dan mengeluarkan uang logam satu-satunya. Sang kasir menerimanya dengan senang hati.

KASIR

Mau pakai kresek apa bawa totebag, Mba?

LIDYA

Pakai kresek aja, Mba. Gak bawa soalnya.

Kasir segera memasukkan belanjaan Lidya ke dalam kantung kresek. Lantas, ia menyerahkannya kepada Lidya dan diterima baik oleh gadis itu.

LIDYA

Makasih, Mba.

KASIR

Sama-sama.

Lidya pun keluar dari dalam Alfamart, menemui Arya yang duduk di luar.

CUT TO

05. EXT. LUAR ALFAMART – SORE HARI

Cast : Lidya, Arya, extras

Lidya duduk di kursi depan Arya usai menaruh kresek belanjaan di atas meja. Arya tersenyum melihat kedatangan Lidya.

ARYA

Free kapan, Lid?

LIDYA

Gak tau, Ar. Masih banyak kerjaan gue.

ARYA

Mau gue bantu?

Lidya tertawa mendengar tawaran dari Arya.

LIDYA

Yang ada hancur kerjaan gue kalau dikerjain sama lo. Bidang kita beda, bro.

Arya ikut tertawa meski telat.

ARYA

Setidaknya gue udah bantu. Bantu doa deh.

LIDYA

Gak ngaruh.

ARYA

Mau gue ajakin hangout malah lo-nya sibuk. Sayang banget padahal dibayarin.

Mendengar hal itu, mata Lidya langsung terbelalak. Antara senang dan juga sedih.

LIDYA

Kapan? Kalau gratisan mah gas, ayok!

Arya tertawa. Tangannya bersedekap di depan dada.

ARYA

Minggu depan. Buruan kelarin kerjaan lo mumpung masih ada slot 1. Gue bantu booking.

LIDYA

Sip! Gitu baru temen gue.

ARYA

Ya iyalah orang lo doyan gratisan.

Keduanya tertawa lepas.

LIDYA

Btw, siapa yang bayarin? Temen lo, kan? Bukan temen kita dulu?

Arya mengangguk.

ARYA

Yoi, temen SMP. Santai aja dia mah anak sultan. Gak masalah kalau gue atau yang lain bawa temen yang gak dia kenal.

LIDYA

Gue demen sama temen gitu. Cowok apa cewek?

ARYA

Cowoklah. Gue jarang deket sama cewek.

LIDYA

Gue gebet boleh? Jomlo ‘kan dia?

ARYA

Iya, dia jomlo. Gebet aja sana apa perlu bantuan gue buat ngenalin kalian berdua?

Lidya menggeleng tak setuju.

LIDYA

Gue mau usaha sendiri. Makasih lho tawarannya, gue simpen dulu. Kapan-kapan kalau gue butuh bantuan lo, gue pakai kesempatan itu.

Arya mengangguk. Selang beberapa detik, keduanya diliputi keheningan. Tak sengaja netra Lidya bertemu dengan manik mata Anes di seberang sana. Anes melambai ke arah Lidya yang dibalas lambaian kecil dari sang empu. Arya yang melihat hal itupun memilih beranjak bangkit.

ARYA

Kayaknya temen lo udah kelar beli makanan.

Lidya ikut bangkit dan menenteng kresek belanjaannya.

LIDYA

Iya. Makasih ya udah ngajakin gue hangout.

ARYA

Yoi, santai aja kayak sama siapa. Duluan, ya!

LIDYA

Iya. Hati-hati di jalan!

Lidya melambai ke arah Arya meski pria itu tak membalasnya. Begitu Arya berbelok dan hilang dari pandangan Lidya, barulah ia pergi menghampiri Anes di parkiran warung makan.

CUT TO

06. EXT. PARKIRAN – SORE HARI

Cast : Anes, Lidya, extras

Lidya menggantung kresek belanjaannya di gantungan bawah stang motor. Anes memakai helmnya dan menuntun motornya keluar dari garis parkir.

ANES

Siapa, Lid?

LIDYA

Temen.

ANES

Gue kira pacar. Gebet boleh?

LIDYA

Sok atuh. Untung jomlo dia.

ANES

Kenal di mana lo?

LIDYA

Gak sengaja ketemu waktu hangout bareng temen SMA.

ANES

Oalah, gitu. Mayan tau dapetnya cogan.

LIDYA

B aja kok haha.

Begitu motor yang ditumpangi Anes berhenti di pinggir jalan, Lidya pun naik ke boncengan. Kantung kresek berisi makanan yang dibeli Anes tadi beralih dipegang Lidya agar tidak tumpah isinya. Anes pun membawa motornya melaju ke jalan raya.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar