PUAKA RATU ARJUNA
17. 17. Sc. 85 - Sc. 91 (END)

85. EXT. JALANAN. SIANG

Sebuah mobil mewah melintas memasuki jalanan hutan. Suasana sepi dan menyeramkan hanya ada pohon-pohon tinggi dan semak belukar di tiap sisi jalan. Sekilas tampak dua pasangan tengah bermesraan di dalamnya (belum jelas diperlihatkan wajahnya).

CUT TO

86. INT. MOBIL. SIANG

Seorang wanita cantik duduk di samping kemudi tengah asyik memandangi cincin berlian di jarinya. Dia sangat senang dan berulang kali melirik ke sebelahnya.

Kamera bergerak menyorot laki-laki pemudi di sebelah wanita cantik. Tampak wajah tampan Arjuna tersenyum sangat mempesona.

Arjuna tersenyum menggoda menatap wanita di sampingnya.

ARJUNA

Kamu udah siap kan, Sayang?

Wanita di samping Arjuna tersenyum lalu mengangguk. Arjuna menyeringai tampak senang sekali. Seringainya perlahan tampak buas dan penuh arti tersembunyi.

CUT TO

87. MONTAGE

1. Rumah Arjuna tampak berdiri angker di tengah hutan.

2. Suasana di dalam rumah yang tampak menyeramkan disertai tawa-tawa makhluk halus.

3. Foto Nadia yang cantik dipajang di sebuah ruangan berdampingin dengan foto wanita-wanita cantik lainnya. Lukisan itu tampak menyeramkan dan perlahan mengeluarkan darah.

4. Bi Darsih datang menatap lukisan Nadia sekilas, lalu melangkah pergi menuju sebuah ruangan.

CUT TO

88. INT. KAMAR GELAP. SIANG

Di sebuah kamar sosok mengerikan sedang mengerang-erang di kursi. Erangannya terdengar menyakitkan. Sosok monster berambut gimbal dengan luka-luka terkelupas dan mata merah nyalang.

NADIA (V.O)

Aku tidak tahu sudah berapa lama duduk menyendiri di kamar ini. Karena sekarang aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa

Kleek... Pintu kamar pun terbuka. Bi Darsih masuk membawa nampan berisi air hangat dan kain.

89. INT. KAMAR GELAP – SIANG

Perlahan Bi Darsih mengelap tubuh tua renta sakit-sakitan Nadia dengan kain basah sambil bersenandung Jawa kuno.

Nadia mulai mengerang dan menangis. Dia berusaha meraih Bi Darsih ingin mengatakan sesuatu. Tatapan mata Nadia tampak sedih dan igin memohon pertolongan. Bi Darsih balas menatapnya.

BI DARSIH

Iya... sabar... sabar....

Bi Darsih lalu selesai mengelap Nadia. Sekarang dia menyuapi Nadia makan dengan nasi bubur. Nadia dengan menangis memakannya dengan susah payah. Makanan belepotan dan berantakan di mulut dan tubuhnya. 

Bi Darsih selesai memberi makan, lalu beranjak pergi meninggalkan Nadia sendirian di ruangan itu.

Blaaam! Pintu ditutup kembali. Gelap gulita.

CUT TO

90. INT. RUMAH. SIANG

Arjuna tiba bersama wanita cantik di sampingnya. Bi Darsih menyambut dengan penuh penghormatan.

Wanita cantik itu terpana melihat rumah Arjuna, tapi sangat ketakutan begitu melihat Bi Darsih.

Wanita cantik itu bergelayut manja di lengan Arjuna. Arjuna tersenyum memandangnya.

Arjuna pun mengajak wanita itu berjalan melewati koridor rumah. Bi Darsih mengikuti mereka.

CUT TO

91. INT. KAMAR GELAP. SIANG

Kleeek... pintu kamar perlahan terbuka. Arjuna masuk bersama wanita cantik di sampingnya.

Nadia menengok ke arah Arjuna dan wanita itu penuh rasa benci dan amarah. Sementara Arjuna datang menghampiri Nadia. Arjuna tersenyum manis pada nadia dan mengecup kening Nadia lembut.

Wanita cantik dan berkulit seputih salju dengan semburat merah di pipinya berjalan mendekat melihat Nadia. Seketika wanita itu menjerit ketakutan melihat Nadia.

EXTRA

Huaaaaaah!!! Se-setan....

Arjuna malah menarik wanita itu agar lebih dekat dengan Nadia. Arjuna beralih memandang Nadia kembali.

ARJUNA

Ratuku yang manis, ini Kikan. Ia cantik seperti kamu. Mulai sekarang ia akan menemani kita

Saat itu wanita cantik itu memandangku ketakutan. Perlahan ia mulai mundur dan memalingkan wajahnya dari Nadia. Tubuhnya gemetar dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Nadia mencoba berteriak, tapi yang terdengar hanya erangan.

Lalu Bi Darsih berlari memasuki kamar dan membelai kepala Nadia. Arjuna dan wanita cantik itu melangkah pergi dari kamar gelap. 

Nadia terus mengerang dan menangis.

NADIA (V.O)

Aku Nadia. Wanita cantik yang diidamkan banyak lelaki dan ditakuti banyak wanita karena kecantikanku. Sekarang... aku hanya bisa menunggu hingga kabut putih tebal itu datang lagi. Inilah kisahku....

Nadia terus saja menangis sambil merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya yang penuh luka.

SPX NARATOR

Kecantikan adalah nilai lebih untuk seorang wanita. Kecantikan juga yang membuat lelaki terpesona dan selalu mengingat sosok wanita dalam hidupnya. Namun, tidak semua bisa dinilai hanya dari hal bersifat fisik. Ada hati yang harus dijaga. Hati yang bersih melahirkan jiwa murni. Tidak mudah tergoda oleh harta dan hal-hal yang bersifat duniawi. Cantik paras, cantik pula hati. Demikian, setan-setan akan menunggu dan berusaha lebih sulit untuk menggoda.

END

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar