PUAKA RATU ARJUNA
13. 13. Sc. 61 - Sc. 66

61. INT. MOBIL. MALAM

Nadia menunggu dengan tegang di dalam mobil. Ia mulai mencium bau busuk ada di dekatnya.

NADIA

Uuuuh... bau apa ini? Kayak bau bangkai tikus... tapi kok tajem banget baunya! 

Nadia mencari kesana kemari sekitar mobil. Tidak ada bangkai apa pun. Bau semakin menyengat. Nadia gak tahan dan menutup hidungnya.

Nadia membungkuk ke bawah melongok ke bawah mencari-cari sumber bau bangkai di bagian bawah jok mobil. Tidak ada apa-apa.

Nadia bangkit mengangkat kepalanya. Saat itu juga dia berhadapan dengan hantu kuntilanak dengan wajah mengelupas yang melotot padanya.

Nadia teriak ketakutan dan mundur menjauh. Kuntilanak mendekat mau mencekiknya. Nadia berusaha membuka pintu mobil tapi tidak bisa. 

Hantu perempuan menggeram.

SUARA HANTU PEREMPUAN

Nadia... pulang... pulang...

Nadia panik dan terus mendorong pintu mobil. Braaang! Pintu mobil pun terbuka paksa. Nadia berhasil keluar dan lari ketakutan. Hantu perempuan turun sudah berada di depannya. 

Nadia teriak dan lari ketakutan sambil menangis. Nadia terus berlari di tengah kesunyian jalan.

CUT TO

62. EXT. JALANAN. MALAM

Nadia berhasil lari sejauh mungkin. Ketika Nadia melongok ke belakang. Tampak hantu perempuan terbang melesat kesana kemari mengejarnya sambil cekikikan. Nadia nangis meraung ketakutan.

Tidak berapa lama di depan Nadia terlihat Ikhsan juga berlari ke arahnya. Nadia melambaikan tangan ke arah Ikhsan yang juga tampak ketakutan.

NADIA

Ikhsan...!

IKHSAN

Nadia...!

Ketika Ikhsan sudah semakin dekat dengan Nadia, secara tidak disangka, di atas pohon dekat Ikhsan melesat hantu perempuan. Hantu itu terus menggoyangkan dahan pohon. Bruuuuk! 

Dahan pohon jatuh tepat mengenai Ikhsan. Zleeb! Dahan pohoh patah yang runcing menusuk tepat di dada Ikhsan. Ikhsan kejat-kejat kesakitan sakratul maut. Lalu tewas di tempat.

Nadia shock bukan main melihat kejadian mengerikan di depannya.

NADIA

(histeris) AAAARRGGGH!!!

Nadia jatuh pingsan.

CUT TO

63. EXT. PEMAKAMAN. SORE

Nadia memakai kerudung hitam duduk di dekat nisan dengan wajah sangat sedih dan lesu. Dia menangis menatap nisan.

CU: Nisan bertuliskan nama Ikhsan bin Madun

Nadia membelai nisan itu.

CUT TO

64. EXT. PEMAKAMAN. SORE

Kamera menyorot sepasang kaki bersepatu hitam dengan jubah terseret perlahan berjalan mendekat ke area pemakaman (note: tidak ditunjukkan wajahnya).

CUT TO

65. EXT. PEMAKAMAN. SORE

Gelegar petir terdengar nyaring. Langit menjadi semakin gelap memasuki waktu magrib. 

Di pohon-pohon kering sekitar pemakaman bayangan hitam tampak mengintai Nadia. 

CUT TO

66. EXT. PEMAKAMAN. SORE

Nadia tersentak menatap sosok bayangan hitam yang memperhatikannya dari balik pohon. Namun, dalam waktu singkat bayangan itu berkelebat menghilang. 

Suara langkah tampak mendekati Nadia. Nadia menoleh dan melihat seseorang dengan jubah hitam (wajahnya tidak terlihat) berdiri di samping Nadia. Nadia terkejut dan berteriak ketakutan. 

SOSOK BERJUBAH

Kamu harus kembali ke rumah Arjuna. Atau nyawa orang yang kamu sayangi melayang. Ibumu akan dalam bahaya.

Nadia tersentak kaget. Ia menangis. Lalu dengan langkah gontai dan pasrah dia ikut dengan sosok berjubah masuk ke dalam mobil. Mobil pun melaju pergi.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar