Pesan Dari Surga
8. NASEHAT BAIK

67. INT. RUANG TAMU RUMAH ELANG — PAGI

Elang bangun dari sofa dengan terkejut, lalu kemudian merasa kepalanya sakit. Elang segera memegang kepalanya. terdengar suara di sampingnya.


DANU (O.S.)

Biasanya orang kalau mabuk, bangunnya pasti diserang sakit kepala hebat.


Elang mengangkat wajahnya dan melihat Danu sudah memegang secangkir kopi. cangkir tersebut diletakkan di atas meja.


DANU

Secangkir kopi kemungkinan bisa menghilangkan sakit kepalanya. kalau belum hilang, boleh pake obat nyeri.


Elang menghela napas, mengambil cangkir di atas meja lantas menyeruputnya, lalu meletakkan lagi cangkir kopi tersebut diatas pinggannya.


ELANG

Thanks.


DANU

Kenapa Abang sampai mabuk? apa yang terjadi semalam?


ELANG

(Menggeleng)

tidak ada apa-apa. Hari ini gue enggak nugas, serahkan orderan yang ada sama anak-anak yang lain aja.


Elang bangkit dari tempat sofa, mengambil cangkir kopi yang diberi Danu, lalu berjalan masuk ke dalam menuju kamarnya. Mama keluar dari dapur, melihat ke arah sofa dan menatap ke arah Danu.


MAMA

kakakmu sudah bangun?


DANU

Sudah, terus tidur lagi.


MAMA

kamu nanya sama dia kenapa mabuk?


DANU

Udah, tapi dia enggak mau cerita


Mama

(Menghela nafas)
Ya, sudah kalau begitu.


68. INT. KAMAR ELANG — SORE

Suara dering hape terdengar dari atas kasur. Elang yang tertidur meraba-raba tangannya untuk mencari hape tanpa membuka mata. Setelah hape tersebut dia dapatkan Elang mendekatkan ke wajah.

INSERT : Layar Hape yang menunjukkan nama Seruni memanggil

Elang langsung membuka matanya lebar-lebar. Lalu kemudian segera menerima telepon dalam keadaan berbaring.


ELANG

Halo...


SERUNI

(On the phone)
Hai.


ELANG

Hai, senang sekali kamu menelepon.


SERUNI (O.S.)

(On the phone)
Tiba-tiba saja aku teringat kamu, semalam sangat luar biasa.


ELANG

(tersipu)
Masa? aku juga merasa begitu.


SERUNI (O.S.)

(On the Phone)
Malam ini, mau ketemu lagi. di club?


ELANG

(Bersemangat)
Bisa..bisa...


SERUNI (O.S.)

(On the phone)
Kalau begitu, sampai ketemu nanti malam.


ELANG

Oke, sampai nanti malam.


Telepon terdengar di tutup. Elang sesaat terkesima, lalu kemudian menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur lagi sambil memeluk bantal dengan senyum-senyum.


69. INT. RUANG TAMU RUMAH ELANG — MALAM

Danu sedang duduk di meja komputernya. Saat itu Elang lewat sambil memakai baju bagus. Danu memandang dengan heran.


DANU

Abang mau pergi?
Elang menatap ke arah Danu sambil mengangkat alisnya sambil tersenyum.


DANU

Kemana?


ELANG

(Meletakkan jari telunjuknya di tengah bibir) Ra-ha-sia


DANU

(Terdengar sebal)
Asal jangan pulang mabok lagi bang. Pamali!


Elang tertawa, lantas dia keluar pintu. Danu hanya memandangi punggung kakaknya dengan mata khawatir.


70. INT. NIGHT CLUB BIRU — MALAM

terdengar suara degab degub musik keras. Elang berjoget joget mengikuti irama musik. Tampak Seruni di sampingnya. Seruni lantas mengamit tangan Elang dan mengajaknya melantai. Mereka berdua tampak mesra.

INSERT : Zein tampak berusaha menghindari orang yang ramai di night club. Tangan Zein memegang dua gelas minuman. Mata Zein mencari-cari Elang dan Seruni.

INSERT: Suara lagu berubah menjadi lebih lembut, Elang dan Seruni berdansa sambil merapatkan tubuh masing-masing.


SERUNI
(Berbisik ditelinga Elang)
Aku senang Abang mau datang ke sini lagi.

ELANG
Abang juga senang bisa ketemu Seruni.


JUMP TO CUT :


Zein,Elang dan Seruni terlihat tertawa-tawa. Zein menuangkan botol minuman pada gelas Elang. Elang lantas meneguknya sampai habis. Mereka bertiga lantas membuat permainan dan tertawa-tawa.


71. EXT. LUAR NIGHT CLUB — MALAM

Elang keluar dari pintu night club dengan teler. Zein yang memapah Elang Sampai oleng karena Elang bergerak limbung.

Keduanya berjalan ke pelataran night club dan saat itu Elang muntah. Zein lantas membuka tangannya.

ZEIN

Bos, biar saya aja yang mengendarai motor bos. Bisa bahaya kalau bos kecelakaan.


ELANG

(Mencari cari kunci dari kantongnya, akhirnya menemukan kunci dan menyerahkannya pada Zein)
Bener, gue enggak sanggup naik motor. Semua kelihatan ada dua (cekikikan)


CUT TO :


72. EXT. DEPAN RUMAH ELANG — MALAM

Motor elang sampai di depan rumah Elang. Zein yang mengendarai motor kemudian membantu Elang untuk berdiri. Elang limbung sebentar, kemudian bangkit lagi. Keduanya masuk ke dalam rumah. Elang lantas menggedor gedor pintu rumahnya sambil berteriak mabuk.


ELANG

(Menggedor kuat kuat)
Buka! Bukan pintunya, bos sudah pulang!


INSERT: lampu ruang tamu tetangga mendadak hidup karena mendengar keributan. Dari jendela yang dibuka, wajah tetangg tampak mengintip dari balik gorden


ELANG

(Mengulang gedoran)
Danu, buka Dan!


73. INT. DALAM RUMAH — MALAM

Danu keluar dari kamarnya. Hanya mengenakan sarung. Di belakang mamanya juga keluar. Danu segera ke pintu depan lalu membukanya.

Di depan pintu yang terbuka hampir saja Elang terjatuh. Namun Zein sigap menangkap tubuh Elang.


DANU

(Menatap kesal pada kakaknya yang terlihat mabuk. Namun mata Danu kini memandang Zein yang memegang tubuh Elang)
Zein?


ZEIN

(Mengangguk kikuk)
Pak Danu, saya mengantarkan pak Elang.


DANU

Kok kamu bisa bersama Elang?


ZEIN

(Gugup)

Saya...saya tadi cuma diajak pak Elang ke night club.


Mama mendadak menyeruak keluar, langsung memegang tubuh Elang.


MAMA

Ya ampun, anak ini mabuk lagi?! Aduh, tolong dibawa ke dalam aja.


Zein kemudian membantu memapah Elang sampai ke dalam rumah. Mama lalu menunjuk ke arah sofa.


MAMA

Letakkan saja di situ, di sofa.


Elang langsung didudukkan di sofa. Tubuh Elang yang setengah tertidur langsung merosot jatuh di sofa.


MAMA

Makasih ya nak, sudah nganterin Elang ke rumah.


ZEIN

(Mengangguk)

Sama-sama Bu. Maaf, permisi, saya pulang dulu, udah malam.


Zein kemudian melihat ke arah Danu yang masih memandang dengan curiga. Mama masuk ke dalam rumah,diikuti dengan Danu.


74. INT. RUANG TAMU — PAGI

Sekali lagi Elang terbangun. Elang mengucek mata. Terdengar suara Danu.


DANU

Padahal kemarin Abang udah janji enggak mabok lagi. Trus, apa ini bang! Pulang mabok, bikin malu aja malam-malam gedor pintu, bikin tetangga panik!


ELANG

(Memegang kepalanya yang terasa sakit)
Aduh, Dan bisa enggak sih elo nggak ngomel kayak perempuan! Elo tuh laki!


DANU

(Mengerutkan alis dan berwajah emosi)
Bang, aku ngomong begini karena cemas. Abang udah mulai lalai. Abang pake kartu kredit kan buat bayar foya-foya Abang. Tau enggak usah berapa yang habis dalam semalam. Lima juta! Cuma buat mabok-mabokan doang?


ELANG

(Berteriak)

Terserah gue, gue yang cari duit juga, gue yang sudah ke sana ke mari memenuhi target. Emang elu ngapain aja, cuma depan komputer aja belagu!


Danu terdiam sesaat mendengar ucapan Elang. Wajah Danu langsung berubah tidak senang.


DANU

(Suara meninggi)
Emangnya Abang bisa sampai ketitik Ini sendirian?


ELANG

(Menunjuk dada adiknya)
Gue udah bayar elu sesuai dengan pekerjaan elu...Menasehati gue bukan bagian dari job deskripsi elu. (Elang kemudian membuat gerakan seperti mereselting mulut) jadi, sebaiknya diam aja. Gue mau pake uang kerja keras gue, mau apa juga terserah!


Elang lantas melewati tubuh Danu dengan menabrakkan bahu Danu dengan bahunya.


CUT TO :


75. INT. MEJA MAKAN — SIANG

Mama dan Danu sudah siap di meja makan. Elang masuk ke ruang makan. Pandangan Elang bertemu dengan pandangan Danu, Elang melengos lalu pergi ke dapur. Mama melihat dengan heran.


MAMA

Kalian kenapa?


DANU

(Menghela napas)
Mama tanya aja sama anak mama yang itu.


Danu lalu mengambil nasi dan kemudian pergi ke kamarnya. Mama melihat dengan cemas.


76. INT. NIGHT CLUB — MALAM

Wajah Elang terlihat tidak semangat. Zein lantas menghampiri Elang.


ZEIN

Kenapa bos? Ada masalah.


ELANG

Ah, biasa. Masalah keluarga.


ZEIN

(Mengambil botol minuman dan menuangkannya pada gelas Elang)
Bos, bos kan sudah disini. Disini tempat senang senang, ( Menyodorkan gelas minuman) Nih Bos, dijamin hari ini bos bakal lupa semua rasa kesal, sedih dan marah. hanya ingin rasa senang.(sambil tertawa)


Elang menatap ke arah Zein, mengangguk lalu mengangkat gelas minumannya. lalu meneguk minumannya.


77. INT. RUANG TAMU RUMAH ELANG — MALAM

Mama melihat ke arah jam dinding.

INSERT : jam dinding menunjukkan pukul 11 malam


MAMA

(Gelisah)
Kemana kakakmu ini Dan, mama jadi cemas


DANU

(Hanya memandang layar komputer seolah tidak peduli)
Biar saja Mah. Paling bentar lagi pulang, udah mama istirahat aja.


MAMA

Tapi mama cemas.


DANU

Abang itu udah gede mah, bukan anak kecil lagi, udah bisa jaga diri sendiri.


Danu segera mematikan komputernya dan berjalan masuk ke dalam kamar. Mama masih memandang jam dinding dan kemudian Berjalan ke dekat jendela lalu membuka gorden sedikit dan mengintip dari jendela ke arah luar.


INSERT: HALAMAN DEPAN RUMAH YANG SEPI.

Mama menghela napas. Menutup jendela lagi lalu mematikan lampu. Backsound lagu sedih dan mendayu.


CUT TO :





































Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar