Pesan Dari Surga
7. TEMAN BAIK?

60. INT. SEBUAH KANTOR — MALAM

Di dalam sebuah kantor yang baru saja disewa Elang untuk tempat usahanya Pesan Dari Surga. Isi kantor belum terlalu banyak. Hanya ada dua set komputer, nakas, lemari kantor, dan sofa lengkap dengan mejanya. Tampak Elang, Danu, Budi, Rama, Indra dan Zein duduk di sofa melingkari meja. Di atas meja tampak makanan dan minuman cemilan ringan yang sudah dipesan lebih dulu oleh Elang.


ELANG

Ayo, ayo dimakan. Jangan malu-malu.


Rama, Zein, Indra dan Budi saling mengangguk. Ke empatnya kemudian bergantian mengambil kue dan cemilan serta minum di atas meja.


ELANG

Kita berkumpul gini untuk acara selametan kantor baru untuk usaha kita, "Pesan Dari Surga". Memang, kantor ini tidak begitu besar, tapi cukup buat kalian kalau mau datang ambil orderan, atau istirahat setelah bekerja. Tempat ini akan jadi basecamp kita.
Ayo kita bersulang, ini bukan anggur atau alkohol, cuma coca cola doang! Tapi, biar keren kayak pengusaha gitu, kita kampai!


Elang mengangkat gelas, diikuti dengan semua mitranya termasuk Danu juga. Mereka bersulang dengan gelas berisi coca cola atau fanta. Danu meneguk minumannya dengan cepat, lalu berdiri.


DANU

Bang, aku pulang dulu.


ELANG

(Mengangkat kepala menghadap adiknya dengan heran)
Lho, kenapa?


Danu hanya tersenyum, lalu kemudia menepuk pundak kakaknya dan kemudian melambai pada semua mitra mereka.


DANU

Gue duluan ya!


Para mitra ikut melambai membalas lambaian Danu yang kemudian keluar. Elang terlihat kecewa. Para mitra kemudian makan cemilan yang tersedia. salah seorang mitra, Zein menatap ke arah Elang. Lalu kemudian nyeletuk.


ZEIN

Bos, gimana kalau kita lanjut pestanya ke tempat lain aja. Kalau disini kurang seru. aku tahu tempat seru di dekat dekat sini


Elang menatap ke arah Zein dengan penasaran.


ELANG

Dimana?


Zein

Di Club Biru. Kebetulan saya ada kenalan di sana.


ELANG

(Tampak berpikir)
Kayaknya seru. Kalian gimana, mau ikut?


BUDI

(Melihat jam tangannya, lalu berkata dengan malu-malu)
Maaf Bos, aku ada janji sama cewekku.


INDRA DAN RAMA

(Bersamaan)
Cie...cie...


Wajah Budi tampak malu. Elang melihat ke arah Indra dan Rama.


ELANG

Kalian berdua?


INDRA

Aku ikut bos.


RAMA

Aku pass. Besok mesti kuliah.


INDRA

Loe masih kuliah?


RAMA

Yoi, udah deket lulus sih, jadi kadang kuliah cuma seminggu dua kali.


ELANG

Ya, udah jadi yang ikut cuma Indra sama Zein saja ya? Kalau gitu, setengah jam lagi kita cabut.



CUT TO :


61. INT. DALAM NIGHT CLUB BIRU — MALAM

Terdengar suara keras dari hantaran musik berdegab degup. Elang, Indra dan Zein masuk ke dalam cafe yang cahayanya remang-remang. Zein bergerak mendekat seorang waiters, lalu berbicara berbisik. Waiters tersebut kemudian mengangguk. Elang mengamati keramaian night club dan melihat banyak orang bergoyang di lantai dansa.

INSERT : Waiters menemui seorang wanita berpenampian cantik dan seksi dan membisikkan sesuatu kemudian menunjuk. Perempuan bernama Seruni itu melihat ke arah yang ditunjuk waiters.

INSERT : Zein menunjuk sebuah bangku pada Elang dan Indra, agar mereka segera duduk di bangku tersebut. Dari arah berlawanan Seruni datang. Lalu mendekat ke Zein yang masih berdiri. Zein kemudian membawa Seruni ke dekat Elang.


ZEIN

(Menarik tubuh Seruni agar mendekat ke meja mereka)
Bos, kenalin, ini Seruni, kenalan yang aku bilang kerja disini.


Elang menatap Seruni. Elang terpana karena terpesona. Lalu dengan tergesa di berdiri dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.


ELANG

Hai.


SERUNI

(Menerima uluran jabat tangan Elang)

Hai, saya Seruni.


ELANG

(Sedikit kikuk dan malu)

Elang!


SERUNI

(Melihat ke arah Indra yang kemudian juga ikut berdiri dan menjabat tangan Seruni)

Seruni.


INDRA

(Menerima jabat tangan Seruni)

Indra.



JUMP CUT TO:


Dua jam kemudian mereka terlihat tertawa-tawa. Elang yang duduk berhadapan dengan Seruni sesekali mencuri pandang dan itu membuat Seruni salah tingkah. Indra terlihat sudah mabuk karena minum alkohol. Dia sesekali menyenderkan kepalanya ke arah Zein yang sesekali mendorong agar kepala itu tidak sampai jatuh kepangkuannya. Seruni yang melihat hal tersebut langsung memberi komentar.


SERUNI

Sepertinya Indra tidak kuat minum alkohol.


ZEIN

Iya nih. Baru satu gelas, sudah mabok. (Melihat ke arah Elang) Bos, aku antar anak ini dulu naik taksi. Daripada disini ngerepotin.


ELANG

(Mengangguk sambil mengeluarkan dompetnya dan kemudian menyerahkan uang dua ratus ribu pada Zein) ini buat bayar taksinya.


Zein menerima uang yang diberikan Elang, kemudian segera memapah Indra yang terlihat teler dan oleng. Kini tinggallah Seruni dan Elang berduaan.


ELANG

(Setelah jeda, Elang kemudian bertanya)
Kenal Zein sudah lama?


SERUNI

Ya, lumayan.


ELANG

Pacaran?


SERUNI

(Terkejut)
Aku sama Zein? Enggak, enggak. Kami kayak, adik kakak gitu.


62. EXT PINTU KELUAR CLUB — MALAM

Zein kepayahan memapah Indra yang tampak mabok keluar dari pintu klub. Zein menyeret Indra menjauhi pintu club dan berjalan menuju pelataran club.


63. INT. DALAM CLUB — MALAM

Elang dan Seruni masih terlibat pembicaraan.


ELANG

Adik kakak ketemu gede?


SERUNI

(Tertawa) ah, Pak Elang bisa aja...


ELANG

Jangan panggil pak dong, kesannya saya tua. (Sambil tertawa kecil) Panggil aja Abang, biar akrab.


SERUNI

(tersipu)

Kalau Abang, udah punya pacar?


ELANG

(Tertawa)

Belum


SERUNI

(Mengerling)
Belum dua kali?


ELANG

Serius, Abang masih jomlo.


SERUNI

(Mulai menggoda)
Joker dong.


Elang

Apaan tuh Joker.


SERUNI

Joker .. masa ga tahu, joker itu jomlo keren bang


Elang

(Tertawa lepas)
Hahahaha, Bisa aja lu dek.


64. EXT. PELATARAN CLUB — MALAM

Indra mendadak muntah. Zein menepuk-nepuk punggung Indra. Matanya melihat ke arah depan memperhatikan apa ada taksi yang lewat. Setelah muntah Indra menyeka bibirnya.


65. INT. DALAM CLUB — MALAM

Elang dan Seruni masih asik ngobrol.


ELANG

(Tertawa)

Belum ketemu jodohnya aja.


SERUNI

(Mengalihkan pembicaraan)

Tapi Abang hebat ya, masih muda sudah bisa bikin usaha sendiri. Usahanya juga tidak pasaran.


ELANG

Hahahaha, enggak juga kok, biasa aja.


SERUNI

(Suara kemudian diubah ke nada sedih)

Pengen deh kerja pagi hari. Kerja di tempat baik-baik. Kalau di tempat Abang ada lowongan, bolehlah saya dimasukkan ke sana.


ELANG

Memangnya Seruni enggak senang kerja disini?


SERUNI

(Menggeleng)
Kerja di club malam itu imagenya jelek. Memang bayarannya lumayan, tapi enggak enak sama tetangga. Kalau ada kerjaan yang lebih baik pengen deh kerja di tempat baik-baik.


Mendengar ucapan Seruni, Elang kemudian menatap tangan Seruni, hendak menangkap tangannya dan menggenggamnya, namun urung karena mendadak Zein sudah muncul di samping meja mereka. Zein langsung duduk di samping Elang sambil mengambil minumannya. Elang tampak menghela napas.


JUMP TO CUT :


Satu jam kemudian Zein menarik tangan Seruni untuk berdansa. Elang Sedikit kesal lalu menuang minuman keras lagi.


INSERT : Seruni dan Zein menari di lantai dansa. Mata Seruni tampak memandang ke arah Elang.

INSERT : Elang yang tampak memiliki keberanian lantas berdiri dari tempat duduknya lalu kemudian mendekat ke arah Seruni dan Zein yang tengah berdansa. Elang menoel pundak Zein dan memintanya bergantian. Zein kemudian mundur dan kemudian berjalan ke arah bangkunya. Elang berdansa sambil memeluk Pinggang Seruni. Elang kemudian berbisik ditelinga seruni.


ELANG

(Dengan suara perlahan)
Boleh aku meminta nomormu?


SERUNI

Nomorku ada pada Zein.
Nanti minta saja sama dia.


Mereka berdua berdansa lagi.


CUT TO:


66. INT. RUANG TAMU RUMAH ELANG — MALAM

Ruang tamu terlihat gelap. terdengar suara menggedor pintu. Lalu lampu ruang tamu hidup. Mama dan Danu berjalan menuju pintu. Danu membuka pintu yang terkunci. Lalu kemudian tubuhnya langsung menangkap tubuh Elang yang mabuk. Mama kaget, begitupun Danu.


MAMA

Ya, ampun. Kenapa ini Lang, kamu mabuk?!


DANU

(Memeluk sang kakak dan memapahnya dan mendudukkan ke atas sofa)
Bukannya minumannya cuma ada coca cola sama fanta? Abang mabuk di mana?


ELANG

(meracau tidak jelas)
Dan, gue ketemu bidadari.....cantikkkk banget....


MAMA

(Membantu melepas jaket yang dikenakan Elang)
Nih anak ngomong apa sih. Lagian kok bisa-bisanya kamu mabuk Lang!


ELANG

(Tertawa)
Aku memang lagi mabuk Ma...mabuk cinta!


Elang kemudian melakukan gerakan seperti tengah naik pesawat terbang, lalu kemudian dia tubuhnya langsung ambruk ke sofa, dan ngorok. mama dan Danu saling pandang lalu kemudian Mama bergegas pergi ke dalam kamar dan keluar lagi membawa selimut. dengan hati-hati mama menyelimuti Elang. Lalu kemudian mama mendorong tubuh Danu untuk kembali ke kamarnya.


MAMA

Biarin aja abangmu dulu, besok baru kita tanya.


Mama dan Danu kembali membelakangi dan menghilang di dalam rumah karena masuk ke dalam kamar masing-masing. Elang yang tertidur di sofa mengubah posisi lalu mengigau menyebut nama Seruni.


ELANG

Seruni.....



CUT TO :










Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar