나비 (Na-Bi)
14. Menerima Kenyataan

111

Sesampainya di rumah Alvin,

1. EXT - HALAMAN DEPAN - SORE

Dita dan Alvin menunggu di depan rumahnya, tak lama orang tua Alvin keluar dari dalam rumah

ALVIN

Mah, pah kenalin ini Dita pacar Alvin.

MAMA ALVIN

Akhirnya, kamu bawa pacar juga ke rumah ya.

PAPA ALVIN

Kamu kok mau sih sama anak saya? Yang modelnya kaya begini.

DITA

Aduh gimana ya om, abis gak ada yang lain lagi kaya Alvin, jadi sama dia deh.

PAPA ALVIN

Haha, kamu ini bisa aja.

MAMA ALVIN

Tapi kayanya Alvin gak pernah deh bawa pacarnya kerumah dan dikenalin ke kita. Mama Alvin melihat kearah papa

DITA

Wah masa sih tante? Gitu-gitu juga Alvin banyak yang rebutin loh.

ALVIN

Heh, sembarangan kalau ngomong.

DITA

Ya emang faktanya begitu kan hahaha.

MAMA ALVIN

Udah udah, kenapa jadi berantem sih?

Papa Alvin yang melihat tingkah anaknya Salting hanya bisa tertawa.

PAPA ALVIN

Itu pacarnya ditawarin minum dong kak, gimana sih kamu?

112

MAMA ALVIN

Oh iya saya sampai lupa, mau minum apa Dita?

DITA

Air putih hangat aja tante.

PAPA ALVIN

Tunggu apa lagi Vin? Dengerkan?

ALVIN

Oh maaf, sebentar diambilin dulu. Alvin langsung pergi ke dalam mengambilkan minum untuk Dita.

MAMA ALVIN

Rumah kamu dimana Dit?

DITA

Rumah saya di Nusantara Depok tante.

MAMA ALVIN

Wah, lumayan ya jauh kesini.

DITA

Hehe, iya tante.

PAPA ALVIN

Terus sekarang kamu lagi sibuk apa?

DITA

Saya lagi kuliah semester akhir di bogor.

Kemudian Alvin datang membawa minuman

ALVIN

Jago bikin obat loh dia. Alvin sambil menaruh gelas yang ia bawa di meja

MAMA ALVIN

Wah iya? Hebat dong ya.

DITA

Ah enggak juga tante, dilebih-lebihin aja itu sama Alvin.

MAMA ALVIN

Ah, kamu ini terlalu merendah deh.

(beat)

Silahkan diminum dulu Dit.

113

DITA

Iya, makasih tante.

ALVIN

Diminum, jangan bengong.

Dita mengabaikan Alvin.

DITA (V.O.)

Aku kira keluarga Alvin tak ramah seperti keluargaku. Ternyata aku salah, mereka bisa menerimaku dengan baik.

(beat)

Aku merasa nyaman saat berada di tengah-tengah mereka, enak ya punya keluarga akur dan menghargai satu sama lain. Aku ingin bersama mereka setiap hari. Dita memperhatikan Alvin yang sedang mengobrol dengan orang tuanya.

Saat sedang asik memperhatian mereka, tiba-tiba Dita merasakan sakit lagi pada perutnya, tak tahan. Muka Dita berubah menjadi pucat dan berkeringat.

Alvin yang menyadari hal itu langsung bertanya ke Dita.

ALVIN

Dit kamu sakit?

DITA

Aahhhhhhh! iya Al, sakit banget. Dita merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.

ALVIN

Terus gimana Dit? Kamu bawa obat gak? Alvin mulai panik

DITA

Aku gak bawa obat Al, sakit banget aaaaaaaaaaah.

MAMA ALVIN

Bawa ke UGD aja, kasian Dita udah kesakitan kaya gitu. Takut dia kenapa-kenapa.

DITA

Iya boleh Al, udah gak tahan.

Kemudian Alvin langsung pergi membawa Dita ke RS.

114

CUT TO:

SESAMPAINYA DI RS

2. INT - UGD - SORE

Dita langsung ditangani oleh dokter, dan Alvin yang menunggu diluar terlihat sangat panik. Setelah selesai memeriksa Dokterpun keluar.

ALVIN

Gimana keadaan Dita Dok?

DOKTER

Dita baik-baik aja, cuma maagh dia kambuh belakangan ini dan dia juga terkena tipes. Maka dari itu Dita sering merasakan sakit.

ALVIN

Kapan dia bisa pulang dok?

DOKTER

Kita pantau dulu kondisinya selana 3 hari kedepan, jika sudah membaik dia di perbolehkan untuk pulang.

ALVIN

Baik terima kasih dok. Alvin langsung masuk ke dalam melihat keadaan Dita.

DITA

Al..

ALVIN

Kamu tenang ya Dit. Kabarin dulu orang tua kamu Dit.

Dita hanya mengangguk,kemudian mengambil HP dan menelpon mama.

DITA

Halo ma, Dita masuk RS karena tipes dan harus dirawat selama beberapa hari.

MAMA DITA

Aduh kamu tuh kenapa lagi sih? Sakit mulu, bikin orang tua malu aja.

115

DITA

Yang mau sakit juga siapa ma? Kalau Dita boleh milih Dita gak akan mau sakit.

MAMA DITA

Mama malu punya anak kaya kamu, yang sakit-sakitan bikin susah orang tua. Kamu urus sendiri urusan kamu, mama gak mau tau.

Dita yang mendengar perkataan itu langsung menangis dan mematikan HPnya. Dan Alvin yang mendengar ucapan Mama Dita, kesal, dan bisa merasakan sakit yang Dita rasakan

ALVIN

Udah Dit, kamu tenang ya. Alvin memeluk Dita dan berusaha menenangkannya.

DITA (V.O.)

Ternyata benar, kita tidak bisa merubah sifat seseorang kalau bukan orang itu sendiri.

(beat)

Aku harus bisa hadapi ini semua, aku gak boleh nyerah. Dita menangis sambil memeluk Alvin dengan erat.

ALVIN

Udah jangan nangis, ada aku disini.

DITA

Makasih ya Al. Aku gak tau gimana kalau gak ada kamu.

ALVIN

Iya sama-sama.

CUT TO:

3 BULAN BERLALU SETELAH HARI ITU

Dita dirawat di RS selama seminggu tak ada gangguan apapun, Alvin yang menjaga Dita selama dirumah sakit. Keadaan Dita semakin membaik dan sekarang Dita akan belajar menerima apa yang telah orang tuanya lakukan kepadanya. Karena ia tak bisa merubah sifat orang tuanya yang sudah begitu sejak dulu.

Dita menjadi lebih bahagia setelah bertemu Alvin, hidupnya berubah dan lebih berwarna. Dan sekarang Dita juga sudah bisa mengekspresinya emosinya, bukan dipendam lagi seperti dulu.

DITA (V.O)

Karena kebahagian tidak tergantung dari siapa kita atau apa yang kita punya, tetapi tergantung dari apa yang kita pikirkan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar