Muda Membara
7. Scene 41-45

41. INT. RUANG TAMU KIAN — SIANG

Kian merengek memeluk lengan Andi. Diana, Rama dan Kevin duduk di sofa.

Kian
Gak mau gak mau aku mau gap year dulu pa… Kian kan bodo harus belajar dulu

Diana melihat Kian. Ia sadar hidupnya dengan Kian berbeda.

Andi
Nanti Papa pikirin.

Kian berteriak kegeringan. Kian menggenggam tangan Diana dan naik ke atas. Rama dan Kevin mengikutinya.

42. INT. KAMAR KIAN — SORE

Diana duduk di dekat meja. Kevin dan Rama tiduran di atas Kasur. Mereka bertiga memperhatikan Kian bercerita.

Kian
Tamat SMA aku punya waktu satu tahun. Aku bakalan nulis skrip terus merantau ke Jakarta. Nah setelah itu aku bakalan ke PH PH atau ikut magang.

Diana bengong melihat Kian. Kita mendengar suara Kian semakin merendah dan melihat Diana yang mulai menundukkan pandangannya.

43. INT. DEPAN RUANG GURU — SIANG

Kian menghampiri Diana yang membawa tumpukan buku. Ia berjalan di sampingnya sambil membuka catatan kecil yang selalu ia bawa untuk menulis ide cerita. Diana tersenyum memperhatikan Kian yang bercerita terus menerus.

Kian
Gimana ada saran gak?
Diana
Aku rasa karakternya terlalu lemah, dia setidaknya harus punya sesuatu yang memotivasi.
Kian
(Setuju) Ya ya ya. Aku sempet mikir gitu tapi ya masih bingung.
Diana
Mulai aja dulu dari diri sendiri hal yang paling dia suka.

Diana tersenyum ia masuk ke ruang guru sementara Kian menghentikan langkahnya dan berpikir sambil menatap catatan kecilnya.

44. INT. KAFE SANUR — SIANG

Diana menyodorkan buku matematika ke hadapan Kian. Namun Kian tetap fokus pada catatan kecilnya. Ia terlihat sedang berpikir.

Diana
Kian, coba jawab ini.
Kian
Bentar-bentar Diana.

Kian lanjut menulis dan Diana menghela nafasnya. Diana membuka ponselnya. Ia melihat pesan dari Ajeng “Diambil aja jurusannya yang di Singapura”

Diana
Kian, soal kuliah aku—
Kian
Diana kalo misalnya premisnya itu anak yang mau lolos seleksi lomba renang dengan cara nyelakain lawannya. Kira-kira konfliknya yang bagus apa ya pas dia nyelakain ternyata pelatihnya datang atau apa ya?
Diana
Nyelakainnya kurang spesifik kamu mau nyelakain dengan cara bagaimana? Baru bisa ngasi hambatannya.
Kian
Oh iya bener juga.

Kian menulis lagi dan berpikir.

Kian (CONT’D)
Kuliah kamu kenapa tadi?
Diana
Gapapa sih

Kian menggenggam tangan Diana.

Kian
Kamu pasti diterima dimana aja, kamu pinter gak usah khawatir mau kuliah dimana.

Kian menggenggam tangan Diana.

Kian (CONT’D)
Kamu pasti lolos kedokteran UI. Nanti kita tinggal di Jakarta. Terus kita dateng deh ke screening film pertamaku.
Diana
Kedokteran UI?
Kian
Aku tau semua tentang kamu Diana. Tanpa kamu bilang apapun.

Diana menundukkan kepalanya. Ia berpikir dan hendak menceritakan masalah kampusnya.

Diana
Kian masalah Kamp—

Kevin tiba-tiba datang ia memegang wajah Kian. Ia terlihat ngos-ngosan.

Kevin
Frederica Falcon ada di Canggu.

Kian terkejut ia langsung berdiri dan memasukkan semua barang-barangnya dengan cepat. Diana tampak kebingungan. Kian ikut memasukkan semua barang-barang Diana ke dalam tasnya. Ia menarik tangan Diana.

44. INT. DEPAN KAFE SANUR — SORE                   

Kevin, Diana dan Kian berhenti di depan kafe. Mereka celingak-celinguk melihat sekitar. Rama menengok dari kaca mobil taksi.

Rama
Cepaattt.

Kian, Kevin dan Diana masuk ke dalam mobil.

45 INT. DALAM MOBIL – SORE —

Kian memaksa mengeluarkan laptopnya yang menyangkut di tasnya. Rama dan Kevin membantunya tapi itu malah membuat semua peralatan jatuh. Rama yang duduk di kursi penumpang mengambil laptopnya. Kian dan Kevin menengok dari belakang. Lama Rama berusaha menghidupkan laptopnya, Kian merampas dan membukanya.

Rama
Pak bisa cepat gak si?
Sopir (O.S)
Secepat apa?
Rama
Kayak race di F1

Sopir (Rio Haryanto) menoleh ke Rama. Ia tersenyum dan memakai kacamata hitam. Mobil mengebut. Mereka berempat terguncang di dalam mobil.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar