Muda Membara
4. Scene 22-28

22. INT. CAFÉ SANUR — SIANG

Kian duduk bersama dengan Diana yang sedang mengajarinya. Mereka mengobrol akrab dan tertawa. Diana bahkan sampai mengelap air matanya karena tertawa dengan lawakan Kian. Kemudian mereka Kembali fokus belajar. Jemari mereka bersentuhan dan telunjuk Kian mengelus jari Diana. Mereka tersenyum malu-malu.  

23. INT. LOBI — SIANG

Diana berjalan membawa tumpukan buku. Kian berjalan menghampirinya. Ia Kemudian membantu Diana membawa tumpukan buku itu. Mereka berdua kembali mengobrol dan masuk ke ruang guru.

24. INT. KAFE SANUR — SIANG

Kian duduk belajar di kafe bersama dengan Diana. Ia terlihat antusias. Mencatat dan mendengarkan Diana. Andi masuk ke kafe tersebut. Ditengah-tengah mereka mengobrol Diana pergi ke toilet. Saat itu juga Andi menghampiri Kian.

Andi
Gini dong, gak ada film-filman. Kamu bikin papa bangga.

Kian tersenyum palsu seolah sedang menyembunyikan sesuatu. Ia kemudian meminum jusnya. Andi tersenyum kepada Diana saat ia kembali dari toilet. Setelah itu Andi pergi dari kafe tersebut.

Diana
Sampe mana tadi? Oh ya aku inget sampe cowok itu ketemu anak TK.
Kian
Iya bener. Nah nanti kita bakalan syuting di sekitaran sini.

Diana mengangguk.

Kian (CONT’D)
Oh ya Diana, nanti selama syuting kita belajarnya satu jam aja ya. Terus rahasian ini dari papaku juga. Kita sama sama enak kan, kamu bisa lanjutin kerja part time kamu.
 Diana
(mengangguk setuju) boleh.

Tangan mereka tidak sengaja bersentuhan saat akan membuka buku. Mereka saling menatap. Diana tersenyum seolah mengizinkan Kian menggenggam tangannya. Kian akhirnya menggenggam tangan Diana dan mereka saling melempar senyuman malu.

25. INT. HALAMAN SEKOLAH — SIANG

Kian, Rama dan Kevin duduk di pinggir halaman sekolah. Mereka bertiga memakan es krim.

Rama
Omong-omong kapan mulai syuting?
Kevin
Tiga hari lagi sepupu gue yang SD bakalan datang. Jadi kita bisa mulai syuting.
Kian
Oke sebentar lagi.

Kian melihat Diana di depan ruang guru. Diana menyadarinya jika Kian menatapnya. Kian tersenyum sambil mengangkat sedikit tangannya. Begitu juga dengan Diana. Kian seolah teringat sesuatu. Ia mengirimkan pesan kepada Pak Supri “Pak nanti beli lagi kopi sama roti di kafe kemarin ya terus bagiin ke semua pegawai di kantor rent car papa, nanti aku transfer”

26. EXT. DEPAN KAFE CROISSANT & COFFEE — MALAM              

Kita melihat tanda close pada pintu kafe "coffee & croissant". Bunyi lonceng terdengar dan Diana keluar. Ia tersenyum melihat Kian. Kian mengulurkan tangannya ke Diana dan Diana menggenggamnya. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan.

Kian
Aku gak nyangka bisa kayak gini, jalan berdua sambil pegangan tangan.

Diana tersenyum malu.

Kian (CONT’D)
Eh iya mau denger ide cerita aku gak?
Diana
Boleh
Kian
Jadi, ada anak yang pengen banget macarin anak pinter di sekolahnya...
Diana
Hmm kayak gak asing.

Mereka berdua tertawa. Suara mereka semakin rendah penuh canda tawa. 

27. INT. RUANG GURU — SIANG                            

Diana duduk di depan meja Ajeng. Ia melihat model majalah sekolah. Sampulnya majalah tersebut diisi oleh dua orang siswa. Ia juga melihat brosur yang terdapat model siswanya.

Ajeng
Tahun ini kamu yang jadi model.
Diana
Tapi Bu…
Ajeng
Dianaa…

Diana hanya menghela nafas dan menundukkan kepalanya.

Ajeng (CONT’D)
Kita cuman pengen liatin kalo ada anak berprestasi di sekolah ini. Sekolah gak minta kamu balas budi karena kamu gratis sekola di sini.

Diana menatap Ajeng skeptis. Sadar dengan posisinya Diana langsung menundukkan kepalanya.    

28. INT. DEPAN RUANG GURU — SIANG                       

Diana berjalan sambil memegang brosur. Ia menghentikan langkahnya Ketika melihat Kian mengobrol dengan Malik. Diana melanjutkan langkahnya pelan mendekati Kian.

Kian
Gak mau pak. Saya gak mau ikut kampus ekspo.
Malik
Tapi Kian. Ini bapak kamu yang nyuruh
Kian
Mau bapak saya… atau siapapun saya gak mau ikut. Saya gak suka.

Kian menyadari Diana datang, raut wajahnya yang memprotes berubah menjadi senyuman. Kian mengambil tangan Diana.

Kian (CONT’D)
Kalo bapak maksa saya, saya bakalan laporin ke bapak saya kalo bapak nyabulin saya biar bapak dipecat.
Malik
Sembarangan kamu ngomong Kian

Kian menjulurkan lidah dan kabur bersama Diana. Sementara Malik mengusap-ngusap wajahnya frustasi.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar