Minoritas
7. 7

Int.gedung pasar grosir - siang

HWA MEI mencari baju untuk bekerja. Lalu beberapa blok toko, tepatnya di toko kain, ilyas mengangkat barang di punggungnya.

Int.toko kain om jo - bagian dalam - siang

Ilyas memanggul gelondongan kain.

Ilyas.

Ini taruh mana Om?

Om Jo menghitung pakai sempoa

Om jo

Lu taruh dalam. Ton, tolong, itu ada pembeli. Lu layani.

Int.toko pakaian wanita - siang

Mei melihat-lihat baju yang akan digunakan untuk bekerja sebagai pemandu karaoke. Mei melihat bagian baju yang modelnya seksi. Seorang pramuniaga mengambilkan model terbaru. Mereka salin tawar menawar dengan pemilik toko seorang wanita cina yang dipanggil Ai Liu

AYI LIU

Harga sudah pas. Seratus ribu.

HWA MEI

Sudah mentok? Nggak boleh kurang lagi?

AYI LIU

Paling murah. Kamu kan dapat banyak dari pelangganmu. Kalau hanya segjni saja sih murah. Kalau nggak mau ya...

HWA MEI

Ya sudah Ai, saya ambil

Mei membayar dan pergi

Int.toko kain om jo - bagian depan toko - siang

Ilyas akan mengambil gelondongan kain lagi. Namun urung karena disapa oleh Mei.

HWA MEI

Kamu kerja di sini sekarang?

Ilyas gelagapan melihat Mei yang terlihat seksi. Matanya tidak berani memandang Mei

Ilyas

Iya, Mbak

HWA MEI

Bapakmu ada di rumah?

Ilyas mengangguk. Hw Mei menyadari Ilyas yang tidak mau menatapnya. Mei memeriksa dirinya apa ada yang salah.

Mei

Kenopo to kowe? Ada yang aneh sama aku?

Ilyas menggeleng cepat.

HWA MEI

Yo wes aku mau ke rumahmu.

Ilyas

I-iya Mbak.

Mei berjalan pergi. Tiba-tiba Ilyas tersentak, menyadari sesuatu.

Ilyas

Astaghfirullah. ADA APA MBAK KE RUMAH?

HWA MEI

Nagih utang!

Ilyas

Utang apa Mbak!

Mei tidak menjawab karena sudah pergi menjauh. Ilyas kebingungan di tempat.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar