MANGATA - Script
3. (SCENE 52-66)

52. EXT. JALAN DEPAN RUMAH ARGA - NIGHT

ESTBALISH SHOOT: suasana di depan rumah Arga. Rumahnya nampak sangat mewah, bertingkat dua, dan dikelilingi halaman berumput yang bagus, tanpa pagar.

CUT TO:


53. INT. RUANG TENGAH, RUMAH ARGA - NIGHT

Kamera LS pada Arga yang duduk di sofa menonton TV, yang tengah manayangkan film eksyen. Sekelilingnya sepi, meski ruangan rumah sangat mewah, lapang, dan berkesan elegan.

Arga duduk diam lama sekali, menampakkan dia sendiri dan kesepian meski dikelilingi kekayaan dan kemewahan. Sesekali dia melihat HP, lalu kembali nonton TV, dengan ekspresi tanpa gairah.

Lalu terdengar suara mesin mobil. Arga menoleh ke arah luar.

CUT TO:


54. EXT. HALAMAN DEPAN, RUMAH ARGA - NIGHT

Sebuah mobil sedan bagus meluncur masuk dan direm berhenti. BU DIANA (45) bersosok wanita sosialita yang sangat cantik dan awet muda, turun keluar sambil membawa banyak tas-tas. Ia melangkah masuk rumah.

CUT TO:


55. INT. RUANG TENGAH, RUMAH ARGA - NIGHT

Arga masih nonton TV. Terdengar suara pintu depan dibuka dan ditutup kembali. Bu Diana muncul membawa tas-tas, menoleh perhatian pada Arga.


BU DIANA

Kapan datang?


ARGA

Tadi sore.


BU DIANA

Tidur di sini kan?


ARGA

Iya. Lagi malas di kafe.


BU DIANA

O ya udah. Ini Mama bawain makanan. Udah makan belum?


ARGA

Belum.


BU DIANA

Ini Mama taruh di meja makan ya, Nak. Kamu ambil aja mana yang kamu mau.


ARGA

Iya.


Bu Diana pergi ke ruang makan. Arga masih nonton dengan wajah tanpa gairah.

CUT TO:


56. INT. RUANG MAKAN, RUMAH ARGA - NIGHT

Arga asyik makan langsung dari kotak kardus berlogo restoran. Bu Diana lalu muncul, sudah memakai daster longgar.


BU DIANA

Kafe oke-oke aja kan? Kemarin Alex telpon, katanya jadwal event weekend udah full booked sampai dua bulan ke depan.


ARGA

(Dengan sikap tak antusias)

Iya.


BU DIANA

Mama dengar mobil kamu masuk bengkel. Apanya yang rusak?


ARGA

Gak papa. Cuman servis rutin. Ganti oli.


BU DIANA

Oh, oke. (beat) Mama sibuk minggu ini. Ada acara ke MANILA. Mungkin kita baru bisa menengok Papa minggu depan.


ARGA

Iya.


HP Bu Diana berdering. Bu Diana mengangkatnya sambil berlalu pergi.


BU DIANA

(Bicara di telepon)

Halo, selamat malam, Pak Walikota...


Arga melanjutkan makannya tanpa gairah, menampakkan hubungan yang kurang harmonis antara dia dan mamanya.

CUT TO:


57. EXT. KORIDOR SEKOLAH, SMA DHARMA BAKTI - DAY

Laura berjalan bergegas-gegas sambil membawa buku. Mendadak ada Arga memanggilnya.


ARGA

Laura!


Laura tak mendengar, terus berjalan. Arga berteriak makin keras.


ARGA (CONT’D)

(berteriak) LAURAAA!!


Baru Laura berhenti dan membalik.


LAURA

Hah? Lo manggil gue!?


ARGA

Iya, Laura elo! Masa Cinta Laura!?


LAURA

(muka sebal) Ada apa?


ARGA

Jangan lupa ntar sore!


LAURA

Iya, iya. Gitu doang?


ARGA

Gitu doang? Kalo udah gue ngomong, ya artinya penting.


Laura mau membalas Arga, tapi malas. Ia meninggalkan Arga dengan wajah sebal.

CUT TO:


58. EXT. JALAN DEPAN KAFE THE VALLEY - DAY

Laura dan Maurin berboncengan dengan motor Laura memasuki parkiran kafe The Valley. Kafenya berada di gedung dengan arsitektur minimalis tapi elegan.

Baik Laura maupun Maurin sama-sama memakai jaket dan membawa tas, menunjukkan mereka sudah lepas jam pulang sekolah.

CUT TO:


59. EXT. PARKIRAN THE VALLEY - DAY

Laura dan Maurin turun dari sepeda motor dan menaruh helm. Mereka menatap lekat ke arah bangunan kafe.


MAURIN

Oh, jadi ini tempatnya...? Bagus juga ya?


KAMERA BCU: Laura mau mengangguk, tapi tidak jadi.


LAURA

(datar) Yah... lumayan.


Mereka pun melangkah menuju pintu kafe.

CUT TO:


60. INT. RUANG UTAMA KAFE, THE VALLEY - DAY

Seorang WAITRESS, 22, membukakan pintu bagi Laura dan Maurin.


WAITRESS

Selamat sore! Untuk berapa orang?


Laura dan Maurin saling tatap bingung.


LAURA

Emh... Anu, Arga-nya ada, Mbak?


WAITRESS

(Bingung) Arga?


MAURIN

Dirgantara, Mbak. Owner kafe ini. Bener kan owner The Valley ini namanya Dirgantara Narendra, anak SMA Dharma Bakti?


WAITRESS

(Tertawa)

Oh, MAS RENDRA? Iya, bener, bener. Di sini panggilannya Mas Rendra.


MAURIN

Ada, Mbak, Mas Rendra-nya?


WAITRESS

Ada. Bentar saya panggilkan. Silakan duduk dulu! Kalian ini teman-temannya ya?


MAURIN

Adik kelas.


WAITRESS

Oh, gitu. Oke. Duduk dulu, adik- adik!


LAURA

Ya, Mbak. Makasih.


Laura dan Maurin duduk di salah satu meja, lalu melepas jaket. Maurin menatap sekitar dengan penuh minat.

Kamera menampakkan suasana kafe yang tak terlalu ramai, lalu MCU pada papan menu yang bertuliskan aneka macam jenis kopi. Seorang barista terlihat tengah sibuk meracik kopi.


MAURIN

Jadi pengen pesen kopi nih.


LAURA

Kayaknya ordernya langsung di meja sana tuh?


MAURIN

(Mengeluarkan dompet dari tas)

Lo mau pesen apa? Jus jeruk? Hahaha...


Laura tertawa, matanya tertuju ke arah lain.

Kamera menampakkan Waiterss melambaikan tangan ke arah sini, lalu Arga dengan wajah dingin dan jutek melangkah mendekat.


ARGA

(Pada Laura)

Akhirnya, nongol juga lo. Udah gue tunggu daritadi.


LAURA

(Dingin)

Pastinya. Gue mau urusan kita cepet kelar!


ARGA

Bagus. (Menuding ke arah dalam) Sekarang juga lo udah bisa mulai kerja! Nyapu, ngepel, lalu cuci piring! Oh ya, (beat) jangan lupa nanti toilet lo bersihin juga! Oke?


LAURA

(Kaget campur marah) Bersihin toilet!? Memangnya gue pembokat lo?!


Kamera CU pada tangan seorang pria di pundak Arga.


ALEX (O.S.)

Udah, udah! Nggak lucu ah nge- pranknya! Ga, sana pergi!


Laura dan Maurin menoleh kaget.


Kamera MCU pada ALEX, 25, berpenampilan orang muda bersih perkotaan, muncul dari balik punggung Arga.

Maurin menatap lekat dan menelan ludah, menunjukkan dia seketika naksir.

DISSOLVE TO:


61. INT. RUANG UTAMA KAFE, THE VALLEY - MOMENTS LATER

Laura, Maurin, dan Alex duduk-duduk di meja kafe.


MAURIN

Jadi Kak Alex yang manajer di sini malah bisa marah-marahin Arga yang owner kafe?


ALEX

(Tertawa)

Iya. Abis anaknya nyebelin, dan oon lagi!


LAURA

(Heran, tertawa) Kok bisa?


ALEX

Kita temenan tuh udah lama. Aku kan juga udah lumayan lama kerja di FOOD PALACE... akhirnya Bu Susan alias mamanya Arga, ngasih aku kepercayaan untuk jadi manajer di sini.


LAURA

Oh gitu...


ALEX

Trus, aku dan Arga cocok karena sama-sama suka kopi. Malahan aku yang ajarin dia cara-cara nyeduh kopi.


MAURIN

Tapi beneran Arga pemilik kafe ini? Bukan Bu Susan?


ALEX

Bener, Maurin. Tentu yang mendirikan Bu Susan, lalu diserahkan pada Arga agar kelak dia punya usaha sendiri. (beat) Tapi karena masih di bawah umur, handle kafe sehari-hari ya nggak bisa dia. Harus di bawah supervisi aku tentunya. (tersenyum) By the way, ada yang mau free kopi?


MAURIN

(Membelalak heboh) Beneran, Kak?


ALEX

Beneran. Tuh langsung pesan aja dari papan menunya. Americano? Latte? Kopi tubruk? Vietnam drip?


MAURIN

(ceria)

Aku lagi pengen Americano.


ALEX

(Mengangguk)

Oke, Americano satu. Hot or cold?


MAURIN

Hot.


ALEX

(pada Laura)

Kamu pesan apa, Laura?


MAURIN

Dia mah gak suka kopi. Di warung manapun cuman pesen teh tawar.


Alex tertawa. Laura tertawa mangkel.

DISSOLVE TO:


62. INT. RUANG UTAMA KAFE, THE VALLEY - MOMENTS LATER

Laura, Maurin, dan Alex duduk-duduk di meja kafe. Sekarang di meja sudah ada tiga cangkir kopi dan sepiring french fries.


ALEX

Jadi, meski sama-sama kopi item, Americano dan long black itu beda. Americano dibuat dengan espresso dulu, baru ditambahin air panas, atau dingin.


LAURA

(menyimak, penasaran) Kalau long black?



ALEX

Nah, long black kebalikannya. Air dulu, baru ditambahin espresso. Beda kedua, asalnya. Americano udah jelas dari mana, sedang long black berasal dari Australia dan New Zealand.


MAURIN

(Manggut-manggut kagum) Oh, gitu? Wawasan Kak Alex soal kopi bener- bener amazing!


ALEX

(Tertawa)

Yah, namanya juga barista. Kalau barista tahunya malah soal harga cabe di pasar, baru itu aneh!


Mereka tertawa. Laura meminum minumannya. Ia mengangguk- angguk senang.


LAURA

Latte ternyata enak juga.


ALEX

Nah, mulai bisa mencicipi kopi kan? Latte itu pada dasarnya espresso dicampur susu. Bagi yang belum terbiasa kafein, espressonya bisa diminimalisir dulu, kayak latte kamu itu. Maka rasanya lebih ke susu daripada kopi.


LAURA

Iya nih. Enak banget. Lambungku nggak protes.


ALEX

Oke. Sekarang bicara kerjaan. Aku udah tahu urusanmu sama Arga. Tapi akan kubuat jadwal kerjamu sesantai mungkin, menyesuaikan jadwal pelajaran. Jam berapa kamu pulang sekolah, Ra?


LAURA

Jam 2 siang, Kak.


ALEX

Kalau gitu, kamu mulai kerja jam 3 sore, sampai magrib, sekitar jam 6 lah. Dan kalau pas ada pelajaran tambahan, les, atau apapun, kamu boleh ijin nggak masuk.


LAURA

Trus tugasku apa aja?


ALEX

Kamu mulai jadi waitress aja dulu. Ntar bisa pelan-pelan tambah atau ganti tugas lain. Yang jelas ya bukan cuci piring sama ngepel dan bersihin WC!


LAURA

Hahaha...


ALEX

Dan kalau mau, kamu bisa belajar caranya nyeduh kopi pakai coffee maker beda-beda. Ada french press, aeropress, Vietnam drip, dan juga moka pot.


MAURIN

(Heboh)

Aku, aku! Aku juga mau!


ALEX

Of course. Kamu bisa ke sini kapan saja kamu mau.


MAURIN

(Makin heboh) Asiiiik...!


Laura tertawa melihat Maurin.

CUT TO:


63. INT. RUANG TENGAH, RUMAH LAURA - NIGHT

Laura sedang berbicara serius pada Bu Dibyo di ruang TV.


LAURA

Iya, Nek.... Jadi, ada kakak kelas ngasih kesempatan belajar bisnis di kafenya di Veteran. Kayak kerja part time dikit-dikit gitu. Bantuin ini-itu di sana. Pokoknya, waktunya itu nggak setiap hari. Paling cuman dua-tiga hari seminggu. Dan kalau ada urusan sekolah atau rumah yang lebih penting, Laura boleh ijin nggak ke sana.


BU DIBYO

(mengangguk-angguk)

Coffee shop.... The... (beat) apa tadi namanya?


LAURA

The Valley. Semua jenis kopi ada di sana. Maurin heboh banget tadi, soalnya dia penggemar kopi! Dia juga pengen ikutan malah. Jadi, gimana Nek, boleh kan? (tertawa)


BU DIBYO

Seperti yang tadi Nenek bilang, selama itu kegiatan positif, Nenek pasti dukung. Yang penting, tidak menganggu sekolahmu. Sudah izin papa mama juga kan?


LAURA

(mengangguk) Pasti Nek. Sudah, Nek.


BU DIBYO

Apa kata mereka?


LAURA

Sama kayak Nenek tadi. Yang penting nggak ganggu sekolah dan jangan sampai pulang lewat dari jam 7 malam.


Laura tersenyum dan bernapas lega.

Ia kemudian teringat sesuatu dan langsung bangkit berdiri.


LAURA (CONT’D)

(belari ke kamar)

Bentar ya, NEK. LAURA mau ambil sesuatu.


64. INT. KAMAR LAURA, RUMAH LAURA - NIGHT

Laura membuka tas sekolahnya dan mengeluarkan sebuah kotak DVD kemudian keluar dari kamar.

CUT TO:


65. INT. RUANG TENGAH, RUMAH LAURA - NIGHT

Laura langsung mengambil remote di atas meja depan sofa dan menyalakan TV. Ia mengubah saluran berita menjadi saluran DVD.


LAURA

Tadi Laura mampir ke rental DVD. Trus Laura nemuin satu film jadul yang selalu pengen Laura tonton sama Nenek, tapi belum kesampaian.


BU DIBYO

Oh ya? Film yang mana?


Laura tersenyum. Ia duduk bersila di depan TV. KAMERA TRACK DOWN TO: DVD yang ada rak bawah TV.

KAMERA MCU: Laura menekan tombol EJECT. DVD player terbuka. dan memasukkan kaset ke dalam DVD.

Beberapa saat kemudian, film mulai diputar.


LAURA

(kembali ke sofa) Center Stage.


BU DIBYO

(terkejut, tak percaya)

Itu yang... perjuangan Jody Sawyer di ballet academy kan?


Laura mengangguk sambil tersenyum.

Kamera MCU ke arah TV yang menayangkan tarian balet.

LAURA

(bersandar di pundak NENEK)

Laura cuma mau bilang... Mulai hari ini, Nenek nggak usah khawatir lagi. (tersenyum)


Kamera CU pada Laura yang diam dan memusatkan perhatian pada film di TV.

Bu Dibyo pun melirik Laura sekilas. POV Bu Dibyo: Laura terlihat serius dan bersemangat menyimak film itu. Bu Dibyo kemudian mengusap kepala Laura dan kembali fokus kepada film.

Kita jadi tahu ada sesuatu yang istimewa terkait balet pada Laura dan neneknya.

FADE OUT:


66. EXT. PARKIRAN SEKOLAH, SMA DHARMA BAKTI - DAY

Laura melangkah cepat menuju sepeda motornya di parkiran sekolah. Dari kejauhan terlihat Maurin berlarian.


MAURIN

(Berteriak) LAU! LAURA!


Laura berhenti dan membalik menunggu Maurin.


LAURA

Apaan teriak-teriak...?


MAURIN

Hari ini ya?


LAURA

Yap. Lo ikut kan?


MAURIN

(cemberut)

Nah itu dia. Ternyata gue harus pulang cepet hari ini. Mau diajak ortu ke rumah om gue di JAKARTA. Sorry banget ya...


LAURA

It’s okey. Besok dan besoknya lagi kan juga masih bisa.


MAURIN

(mengangguk)

Tapi lo gak papa nih sendirian?


LAURA

Gak papa lah. Santai aja. Kan deket juga dari rumah. (beat) Lagian, kerja di sana bakal lumayan lama, jadi gue harus mulai terbiasa. (bingung) Ih, kenapa lo malah senyum-senyum?


MAURIN

Salam ya... buat Kak Alex!


LAURA

Dih, dia ternyata udah punya istri, Maurin. Anaknya dua lagi!


MAURIN

(Kaget) HAH!? Serius?


LAURA

(Tertawa) Kaget ya?


MAURIN

Serius dia udah nikah?


LAURA

(Sambil membalik dan pergi)

Ya nggak lah. Emang dari mana gue tahu kehidupan Kak Alex? Kenal aja baru kemarin.


Kamera CU pada Maurin yang merengut mangkel.


MAURIN

Kurang asem lo, Ra!

DISSOLVE TO:



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar