MANGATA - Script
2. (SCENE 28-51)

28. EXT. JALAN DI DEPAN SMA DHARMA BAKTI - DAY

Arga melangkah sendirian keluar dari gerbang sekolah menyeberangi jalan sambil memakai jaket dan menyandang tas ransel, menandakan ia pulang sekolah. Suasana relatif sepi. Hanya terlihat beberapa anak yang masih memakai seragam SMA.

CUT TO:


29. EXT. TEPI JALAN RAYA PUSAT KOTA - DAY

Arga berjalan pulang sekolah, lalu menghampiri sebuah mobil sedan bagus dan masuk ke mobil itu.

CUT TO:


30. EXT. DI MOBIL ARGA - DAY

Arga masuk mobil dan meletakkan tas di jok kiri. Ia akan menstater mobil, tapi matanya tertarik ke sesuatu di depan mobil.

POV Arga: Kamera LS dari balik jendela depan mobil, memperlihatkan sosok Laura, mengenakan jaket dan membawa tas, berhelm, menghentikan motor di kiri jalan beberapa meter di depan mobil, lalu Laura melepas helm dan melangkah ke arah sini sambil membawa topi. BACK TO:

Arga mengerutkan kening heran.

CUT TO:


31. EXT. TEPI JALAN RAYA PUSAT KOTA - DAY

Laura mendatangi mobil Arga dan mengetuk kaca depan kanan. Kaca terbuka.


LAURA

Oh, jadi ini mobil lo? Untung barusan gue lihat pas mau pulang.

ARGA

Ada apa?

LAURA

(Menyodorkan topi)

Mau balikin ini. Makasih.

ARGA

(mengibaskan tangan)

Nggak usah. Buat lo aja. Barang murah gitu. (mengusir) Udah, udah, sono, pulang! Gue sibuk. Gak ada waktu ngurusin topi.


Arga kemudian meletakkan headset di telinga dan menyetel MP3-nya.


LAURA

(kaget) He! Tapi...


Laura diam karena jendela kembali ditutup. Laura jengkel karena Arga menghiraukannya.

Ia pun berbalik meninggalkan mobil.


LAURA (CONT’D)

Dasar sableng!


32. EXT. DI MOBIL ARGA - DAY

Sambil mendengarkan musik, Arga memandang lekat ke depan.

CUT TO:


POV Arga: Kamera LS pada Laura yang melangkah ke motor, tapi dia berhenti lalu mengeluarkan HP BLACKBERRY dan menerima telepon. Mendadak datang dua pengendara motor menyambar ponsel Laura. Laura kaget.


LAURA

(Berteriak)

TOLONG, TOLONG! JAMBRET!


Pengendara motor melesat meninggalkan Laura. BACK TO:

Kamera CU pada Arga yang mendelik kaget dan langsung melepas earphone-nya.

CUT TO:


33. EXT. TEPI JALAN RAYA PUSAT KOTA - DAY

Arga melajukan mobil dengan cepat mengerem di ujung jalan Dari kaca spion, ia melihat motor penjabret yang melaju cukup cepat dari arah belakang.


ARGA

(menghitung mundur)

Tiga, dua, satu...


KAMERA BCU pada tangan Arga yang menarik tuas pintu mobil. Pintu terbuka, tepat saat motor penjabret hendak melewati mobilnya.

INTERCUT TO:


SFX suara dentuman keras.

Motor jambret menabrak pintu mobil Arga. Motor tersebut jatuh dan para jambret terpental.

Kamera LS orang-orang berkerumun mendekat sambil berteriak- teriak.


WARGA #1

JAMBRET! HAJAR! BUNUH!


WARGA #2

JOTOSI SAMPEK MODAR!


Orang-orang mengeroyok menghajar kedua jambret.


WARGA #3

STOP! STOOP! JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI!


Arga memungut HP Laura. Laura berlarian mendekat. Lalu datang tiga orang Polisi. Mereka berteriak-teriak.


POLISI #1

STOP! JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI, BAPAK-BAPAK!


POLISI #2

STOPPPP! BERHENTI, WOY!


Para polisi membubarkan kerumunan dan menyelamatkan kedua penjambret. POLISI #2 mengamati para jambret yang mengaduh kesakitan.


POLISI #2 (CONT’D)

Wah, parah nih. Bocor dan mungkin patah tulang.

POLISI #1

Bawa ke trotoar! Panggil ambulans!

POLISI #2

Siap!


Polisi #2 dan Polisi #3 membawa kedua jambret ke trotoar. Polisi #1 bertanya pada Arga dan Laura.

POLISI #1

Korbannya siapa? Siapa yang dijambret?


LAURA

(Mengacungkan jari) Saya, PAK.


ARGA

(Menyodorkan HP LAURA pada POLISI #1)

Dan ini yang dijambret, PAK.


POLISI #1

(Menerima dan mengamati HP)

Ayo, kalian ke pos sekarang!


LAURA

(Kaget)

Hah? Kantor polisi!?


POLISI #1

Bukan. Ke pos tempat saya dan rekan- rekan bertugas, di dekat traffic light situ. Bagaimanapun ini kasus kriminal. Ayo!


Laura menatap ketakutan pada Arga. Arga mengangkat bahu.

CUT TO:


34. EXT. DEPAN POS JAGA POLISI - DAY

Laura dan Arga keluar dari pos polisi. Polisi #1 menyusul keluar.


POLISI #1

Besok sore, habis jam sekolah, kalian kalian ke KANTOR POLSEK BOGOR TIMUR untuk pemberkasan perkara. Lebih baik jika kalian hadir bersama orangtua masing-masing!


ARGA

Baik, Pak.


POLISI #1

Baiklah. Kalian boleh pulang.


ARGA

Baik, Pak. Terima kasih.


LAURA (PADA POLISI #1)

Mari, Pak. Permisi.


POLISI #1

Ya, ya. Hati-hati!


Laura dan Arga meninggalkan pos polisi.

CUT TO:


35. EXT. TROTOAR JALAN KOTA - DAY

Laura dan Arga melangkah bergegas melewati trotoar menuju kendaraan masing-masing.

Arga menatap ke pintu kanan mobilnya dan terlihat jelas baru menyadari bahwa bodi mobilnya penyok cukup dalam.

Dan setelah ia membuka pintu kemudi, terlihat panel interior lecet dan robek di beberapa bagian. Arga berdecak sambil mengurut pelipisnya.

Arga jengkel dan langsung memanggil Laura.


ARGA

(teriak)

Woi, mau ke mana lo?


LAURA

Pulang lah!


ARGA

Sini dulu! Enak aja langsung mau main pulang!


Laura bergegas mendekat.


LAURA

Apaan sih?


ARGA

Liat ini!


Laura melihat saksama dan melongo ke arah pintu mobil.

Kamera CU pada bagian pintu mobil luar dan dalam yang tergores dan penyok. BACK TO:

Laura terus menatap, masih kaget.


ARGA (CONT’D)

(marah)

Gak pernah ya gue sesial ini selama napas di bumi! Niat cuma kasian tapi malah bikin gue susah! (menatap LAURA tajam) Pokoknya, lo harus ganti rugi!


LAURA

(balik marah)

Ih, lo kok aneh banget ya, Kak? Namanya nolong ya harus ikhlas. Kalau gak ikhlas ya udah, gak usah nolong! (beat) Lagian, gue juga gak pernah ya minta-mita lo buat nolong gue!


ARGA

Jadi ini atttitude dari murid paling teladan di SMA DHARMA BAKTI?


LAURA

Maksud lo?


ARGA

Sopan santun lo mana? Udah ditolong pun gak bilang terima kasih!


LAURA

(menarik napas lelah)

Makasih ya Kak Arga... (senyum sarkas) atas pinjaman topi upacara dan aksi heroiknya buat nangkep jambret HP aku..


ARGA

(memotong Laura dengan sinis)

Sayangnya, makasih doang gak cukup! Lagian gue kan udah punya nomor lo, pokoknya nanti gue hubungin setelah gue tau berapa biaya reparasinya!


Arga langsung masuk ke mobilnya dan meninggalkan Laura. Laura menganga, tak percaya.


LAURA

Dasar cowok sinting!

CROSSFADE:


36. EXT. JALAN DEPAN RUMAH LAURA - NIGHT

Terlihat suasana malam di jalan depan rumah Laura. Lalu lintas sepi, hanya satu-dua kendaraan melintas.

CUT TO:


37. INT. RUANG MAKAN RUMAH LAURA - NIGHT

Laura dan Bu Dibyo baru saja selesai makan malam. Laura mengusung piring dan gelas kotor dan mencucinya. Bu Dibyo sedang membuat teh celup.

Mereka bercakap sambil Laura sibuk cuci piring.


BU DIBYO

Memangnya si Arga itu anak siapa?


LAURA

Nggak tahu, Nek. Tapi yang jelas ortunya tajir banget sampai bisa beliin dia mobil sebagus itu buat pergi ke sekolah.


BU DIBYO

Lebih kaya daripada orangtuamu ya?


LAURA

(mengangguk)

Pastinya, Nek. Papa yang dokter spesialis dan Mama yang konsultan bisnis aja kan gak pernah beli mobil sebagus itu.


BU DIBYO

(tersenyum)

Kalau itu kan karena papa dan mamamu gak suka pamer kekayaan. Dan juga mendidikmu tetep sederhana.


LAURA

Hmm... Tapi aneh deh, Nek...


BU DIBYO

Aneh kenapa?


LAURA

Laura kayaknya pernah lihat Arga sebelum ini.


BU DIBYO

O, ya? Kapan?


LAURA

Nggak tau sih. Baru ketemu tadi pagi itu, tapi rasanya familiar aja.


BU DIBYO

Mungkin dia temen kamu jaman TK atau PAUD dulu. Teman masa TK kan kadang udah lupa-lupa ingat.


LAURA

(Berpikir) Bisa jadi...

CUT TO:


38. INT. KAMAR TIDUR LAURA, RUMAH LAURA - NIGHT

Laura sedang belajar dan mengerjakan PR di meja belajar. Lalu HP berbunyi. Laura mengambil HP dan dahi berkerut menatap layar.

Kamera CU pada layar HP, menunjukkan ada SMS masuk dari nomor tak dikenal. Jempol Laura membuka SMS. BACK TO:

Kamera CU pada Laura yang membaca pesan.

Kamera CU pada layar HP, tertera SMS bertuliskan "INI GUE ARGA. ONGKOS REPARASI PINTU UDAH KELUAR. SILAHKAN LO SEGERA GANTI RUGI!". Dan tepat kemudian masuk panggilan telepon dari nomor itu. BACK TO:

Laura mengangkat telepon dengan wajah cemas.


LAURA

Halo...? (Beat; kaget) Hah? Berapa? (Beat) Edan! Gue nggak ada dong duit segitu, Kak! Lo bener-bener sadis!


Laura gusar dan mondar mandir di kamarnya sambil terus mendengarkan suara Arga dari telepon.


LAURA (CONT’D)

(Beat) O, ya? Apaan emangnya? (Beat; kaget lagi) Hah? Masa kayak gitu? (Beat) Ya tapi kan... Tapi kan...


LAURA terdiam sebentar dengan wajah keruh.

FADE TO:


39. EXT. KORIDOR SEKOLAH, SMA DHARMA BAKTI - DAY

Laura, Maurin, dan Aurel melangkah cepat melintasi koridor.


AUREL

(Pada Laura)

Trus jam berapa ntar lo ke kantor polisi?


LAURA

Jam 3-an. Diantar Bu Indah.


AUREL

Lah, si Arga?


LAURA

Gak tahu. Palingan juga dia berangkat sendiri.


MAURIN

(pada LAURA)

Nenek pasti kaget pas tahu lo harus ke kantor polisi.


LAURA

Iya. Dia sampai kayak mau pingsan.


MAURIN

Tapi untung ada Gladiator! Kalau nggak, HP baru lo pasti sudah terbang melayang, RA. (tertawa)


Laura mendengus.

CUT TO:


40. INT. KANTIN SEKOLAH, SMA DHARMA BAKTI - DAY

Kantin penuh murid pada jam istirahat. Laura, Maurin, dan Aurel masing-masing membawa mangkuk bakso dan teh botol ke salah satu meja.


MAURIN

Jadi, kayak yang kemarin gue bilang... ARGA setahun diskors karena terlibat tawuran massal anak SMA kita sama SMA Pertiwi. Nah, ada salah satu murid SMA Pertiwi yang luka parah sampai koma dua minggu, dihajar si GLADIATOR itu!


LAURA

(Meringis)

Dih, kok serem gitu? Urusannya sampai polisi dong?


MAURIN

Pastinya. Dia kena pasal penganiayaan.


LAURA

Trus, trus, sempet dipenjara gak?


MAURIN

Nggak. Satu, karena si korban selamat. Dan kedua, karena kasusnya berakhir damai. Dan bisa damai karena ortu Arga.


LAURA

Memangnya ortunya kenapa?


AUREL

(Pada Laura)

Belum tahu ya? ARGA kan anak tunggal pengusaha kondang DIANA SUSANTI, owner franchise food court FOOD PALACE. Cukup dikasih uang damai sekian ratus juta, urusannya gak berlanjut ke pengadilan.


LAURA

(Kaget)

FOOD PALACE yang di mall-mall itu kan?


MAURIN

Yap. Yang kita selalu makan di sana sejak SMP.


AUREL

Topinya masih a...


Aurel tak melanjutkan kata-katanya. Mata menatap ke satu arah dan bengong seperti hilang akal. Laura dan Maurin menatap heran pada Aurel.


LAURA

Aurel? Are you okay...?


Aurel tak menjawab. Otomatis Laura dan Maurin menoleh ke arah yang dilihat Aurel, dan mereka terlompat kaget.

Kamera MCU pada Arga yang berdiri bersedekap dengan wajah dingin dan jutek.


ARGA

Boleh pinjem Laura sebentar?


Maurin dan Aurel seketika berkemas membawa mangkuk dan minuman masing-masing.


MAURIN

Eh, oh... Iya, silakan Kak!


LAURA

(Heboh)

Heh! Kalian mau ke mana?


MAURIN

(pada Laura)

Kita mau mendiskusikan pemilihan presiden dulu.


AUREL

...Dan pemanasan global. Bye!


LAURA

Heh! Woy!


Maurin dan Aurel ngacir pergi. Arga lalu duduk dengan gerakan pelan.


ARGA

Jangan lupa ntar sore!


LAURA

(Cemberut)

Iya.


ARGA

Dan satunya lagi...


LAURA

Tapi ya masa kayak gitu sih? Ya gue gue di rumah juga biasa cuci piring, tapi masa jadi tukang cuci piring di kafe!?


ARGA

Loh, kalau gak mau, kan tinggal transfer, saat ini juga. Nggak mungkin putri DOKTER RICHARD PRIYAMBADA dan IBU AMELIA IRIANI yang konsultan kelas internasional nggak punya duit segitu kan?


LAURA

(Mendelik)

Brengsek! Lo pasti ngehack database komputer sekolah ya?


ARGA

Well, sekalipun iya, opsinya kan cuman dua itu doang: transfer, atau yang satunya lagi. (muka serius)


Arga lalu bangkit berdiri.


ARGA (CONT’D)

Gue kasih waktu sampai besok malam. Kalau nggak ada kabar, gue langsung lapor Pak Richard atau Ibu Amelia.


Arga meninggalkan meja dengan langkah rileks. Laura menatapnya dengan pandangan kesal dan benci.

CUT TO:


41. EXT. KORIDOR SEKOLAH, SMA DHARMA BAKTI - DAY

Laura dan Maurin melangkah bergegas melintasi koridor. Mereka memakai jaket, membawa tas dan buku-buku, menunjukkan jam pulang sekolah. Mereka bicara sambil berjalan.


MAURIN

Dan lo mau?


LAURA

Abisnya, nggak ada cara lain lagi. Kalau gue nggak mau, dia akan lapor ortu gue.


MAURIN

Yang pasti bakal heboh banget karena satunya ada di Mataram, satunya lagi meeting di Hongkong.


LAURA

(Dengan wajah sedih)

Iya. Dan soal yang gue harus ganti rugi sekian jete ini gue juga belum ada. Terus kalo gue kasih tahu Nenek, ntar darah tingginya malah kumat lagi!


MAURIN

Trus elo kapan mau ke sana?


LAURA

Nggak tahu. Besok lusa atau besoknya deh.


MAURIN

Kabarin ya? Gue mau ikut.


LAURA

Cuma mau kopi gratis kan lo?


MAURIN

Iya dong. Rugi di elo, jadi orang hidup nggak kenal kopi.


LAURA

Alah...! Capedeh!


42. EXT. HALAMAN DEPAN SEKOLAH, SMA DHARMA BAKTI - DAY

Anak-anak berbondong pulang. Laura dan Maurin menghampiri Bu Indah yang menunggu di dekat mobil minibus.


LAURA

(Pada Bu Indah)

Maaf, Bu, tadi dipanggil Pak Fatur ke kantor BK.


BU INDAH

Iya, nggak papa. (Pada Maurin) Kamu nggak ikut, Rin?


MAURIN

Nggak, Bu. Saya harus pulang cepat.


BU INDAH

Ya udah.


Laura dan Bu Indah masuk mobil. Mobil meluncur pelan meninggalkan sekolah.

CUT TO:


43. EXT. JALAN DI DEPAN SMA DHARMA BAKTI - DAY

Mobil yang dinaiki Laura dan Bu Indah melintas meninggalkan sekolah, lalu kamera bergeser menampakkan mobil Arga yang terparkir di tepi jalan.

CUT TO:


44. EXT. JALAN DI DEPAN SMA DHARMA BAKTI - DAY

Arga melihat Laura dan Bu Indah. Ia pun segera menstater mobilnya, meluncur pelan masuk jalan raya dan melesat cepat.

CUT TO:


45. EXT. BERANDA KANTOR POLISI - DAY

POLISI #4 berjabat tangan dengan BU INDAH dan LAURA.


POLISI #4

Baik. Terima kasih atas keterangannya, Dik Laura. Itu sudah cukup untuk pemberkasan.


BU INDAH (Pada POLISI #4)

Apakah nanti Laura masih harus ke sini lagi?


POLISI #4

Tidak, Bu. Keterangan dik Laura sudah cukup. Tapi nanti akan ada panggilan untuk jadi saksi pada sidang pengadilan.


Bu Indah dan Laura saling pandang dengan cemas.


BU INDAH

Tapi... Itu, nggak kenapa-kenapa, kan?


POLISI #4

(Tertawa menenangkan) Tidak, Bu. Dik Laura hanya akan ditanyai oleh JPU, PENASIHAT HUKUM TERDAKWA, dan HAKIM persis seperti ini tadi. Sama sekali tidak sulit. Ini TIPIRING, tindak pidana ringan. Paling 10 menit selesai. Ibu guru dan dik Laura tidak perlu khawatir.


Tiba-tiba Arga muncul dan menyapa akrab pada Polisi #4.


ARGA

Sore, NDAN. Maaf telat. Ada perlu dikit.


POLISI #4

(Bersalaman akrab dengan Arga)

Gak papa, Bro. Ayo, langsung ke dalam! (Pada Bu Indah) Maaf, Bu, saya harus masuk lagi.


BU INDAH

Ya, ya, PAK. Kami juga permisi.


POLISI #4

Baik, Bu. Silakan!


ARGA

(PADA BU INDAH) Mari, Bu!


BU INDAH

Ya, ya. Besok ibu tunggu laporannya di sekolah!


ARGA

Baik, Bu.


Arga menatap dingin tapi sadis pada Laura, lalu mengikuti Polisi #4 masuk.

CUT TO:


46. EXT. HALAMAN PARKIR KANTOR POLISI - DAY

Laura dan Bu Indah bergegas jalan menuju mobil. Mereka bicara sambil jalan.


LAURA

Kok Arga bisa kenal polisi kayak temennya sendiri gitu sih, Bu?


BU INDAH

Pasti karena kasus tawuran itu. Kamu sudah dengar kan?


LAURA

Tapi waktu itu kan Arga jadi tersangka, kayak para penjambret itu. Masa bisa akrab kayak gitu?


BU INDAH

Mungkin para polisi dan tersangka lama-lama bisa akrab juga. Lagian kasusnya Arga kan sudah dibatalin.


LAURA

Oh... gitu ya, Bu.


Laura masih ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi ia kembali menutup mulutnya dan hanya menggeleng-geleng.

CUT TO:


47. INT. RUANG MAKAN, RUMAH LAURA - NIGHT

Laura membawa tumpukan piring kotor ke pencuci piring.


BU DIBYO (O.S.)

Nggak usah dicuci, Ra! Nanti biar Nenek saja.


LAURA

Ya, Nek.


Laura mencuci tangan lalu melangkah pergi.

CUT TO:


48. INT. RUANG TENGAH, RUMAH LAURA - NIGHT

Laura masuk ruang tengah, di mana Bu Dibyo sedang nonton TV.


LAURA

Memangnya Nenek udah sembuh?


BU DIBYO

Udah. Cuman flu biasa saja. Barusan juga sudah minum obat.


LAURA

(Menatap lekat satu arah) Itu film apa, Nek?


Kamera MCU pada layar TV yang tengah menayangkan pertunjukan balet. BACK TO:

Bu Dibyo terlihat sedikit salah tingkah.


BU DIBYO

Oh, ini... A Ballerina's Tale...

LAURA

Perjuangannya balerina ikonik, Misty Copeland, kan?


Bu Dibyo mengangguk sambil salah tingkah. Ia lalu mengacungkan remote dan hendak mematikan TV.

Dengan satu gerakan cepat, Laura menahan tangan Bu Dibyo.


LAURA (CONT’D)

Jangan dimatiin, Nek! Lanjutin aja! Laura juga mau belajar kok.


Laura tersenyum dan mengusap-usap pundak Bu Dibyo. Kemudian ia langsung melangkah masuk kamar dan menutup pintu.

KAMERA BCU: Bu Dibyo menatap pintu kamar Laura dengan tatapan penuh sarat makna.

CUT TO:


49. INT. RUMAH LAURA, KAMAR TIDUR - NIGHT MONTAGE:

Persis setelah menutup pintu, Laura duduk di meja belajar dan menyalakan komputernya.

Laura lalu membuka browser dan mengetikkan: MISTY COPELAND.

KAMERA CU pada layar laptop yang bertuliskan profile dan foto seorang gadis ballerina yang bertuliskan AMERICAN BALLET DANCER.

Selama beberapa detik, ia memandangi foto itu sambil berkaca- kaca.

Laura kemudian terbangun dari lamunannya dan menutup browser. Ia langsung membuka buku PR-nya.

DISSOLVE TO:


50. INT. RUMAH LAURA, KAMAR TIDUR - NIGHT

Laura sibuk belajar dengan wajah spaneng dan sibuk. Ia lalu menengok ke atas, ke jam dinding.

Kamera CU pada jam dinding, pukul 20.30.

DISSOLVE TO:


51. INT. RUMAH LAURA, KAMAR TIDUR - MOMENTS LATER

Laura sibuk belajar dengan wajah dan rambut yang lebih kacau dari sebelumnya, menunjukkan bahwa ia belajar sangat keras.

Laura menoleh ke atas. Mendelik.

LAURA

(kaget)

Buset! Udah jam segini!


Kamera CU pada jam dinding, menunjukkan pukul 23.00. BACK TO: Laura memberesi buku-buku, lalu tergesa masuk bed.

CUT TO:




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar