LISTEN (SCRIPT)
12. Sq 6 RAKA

45. INT. RUMAH SAKIT_DAY

REPORTER

Pemirsa saat ini saya sedang berada di atas gedung AB company. Seperti yang diketahui bahwa pagi dini hari seorang pemuda melakukan siaran langsung di instagram atlet berinisial RB. Dugaan sementara pemuda Tuli-Bisu ini nekad melakukan aksi bunuh diri setelah dibully oleh atlet berinisial RB tersebut. Aksi ini pun digagalkan langsung olehnya. Saat ini polisi juga membantu pemuda tersebut untuk kembali naik ke roftoop setelah berusaha melompat.

Laila yang melihat berita itu terdiam. Hingga air matanya menetes. Sedangkan Wulan langsung menangis histeris.

INTERCUT WITH :

46. EXT. ATAP_DAY

Purnama berhasil diselamatkan.

Raka segera memeluk Purnama.

Purnama hanya terdiam membeku.

RAKA

Apa yang lu lakuin goblok? Lu udah ga punya otak, hah? Kenapa lu lakuin itu? Brengsek! (Membentak sambil mengguncangkan tubuh Purnama)

Raka menangis terisak, ia menundukan wajahnya. Purnama hanya menatap kosong.

RAKA (cont’d)

Gue... gue minta maaf. Dengan tulus. Gue benar-benar minta maaf.

Raka menundukan tubuhnya. Sambil menggenggam pundak Purnama. Purnama kembali meneteskan air mata. Namun ia masih terdiam.

Di ujung tangga, Bintang datang terengah-engah. Ia menarik nafas lega namun masih meneteskan air mata.

Purnama melihat sekeliling dan ia melihat Bintang di sana. Bintang menjatuhkan lututnya bersipu.

Ia kembali terisak.

Polisi segera membawa Raka dan Purnama. Beberapa reporter menyerbu untuk mendapatkan informasi baik dari polisi maupun Raka dan Purnama.

REPORTER #1

Pak boleh minta keterangan, Pak.

REPORTER #2

Kak, boleh wawancara sebentar?

Polisi mengamankan kedua remaja itu. Mereka tak menjawab pertanyaan reporter. Mereka berjalan menghampiri Bintang.

Bintang berdiri dan menatap mata Purnama yang kini berhenti di depannya.

BINTANG (ISYARAT)

Maafin aku! Maafin aku Purnama. (Menangis) Kumohon bertahanlah. Aku... (ragu) aku bersamamu.

Polisi kembali meminta Purnama untuk berjalan sementata Reporter terus meminta dan menanyakan sesuatu.

47. INT. KANTOR POLISI_NIGHT

REPORTER

Pemirsa atas dugaan aksi perundungan kini Atlet Lari sprint RB diamankan ke kantor polisi bersama korban yang telah berhasil diselamatkan. Keduanya akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut mengenai kebenaran dari apa yang dikatakan korban pada siaran langsung yang berlangsung dini hari tadi

INTERCUT WITH :

48. INT. RUMAH RAKA

Sebuah TV menyala

REPORTER (OS) (cont'd)

Menurut pengakuan korban bahwa Atlet RB sudah melakukan pembullyan sejak awal masa pembelajaran atau sekitar lebih dari 2 tahun.

Terlihat beberapa footage di TV yang menayangkan Raka dan Purnama yang memakai topi. Keduanya memasuki kantor polisi.

49. INT. RUMAH SAKIT_NIGHT

Purnama memeriksa ruang UGD namun ibunya dan Wulan tidak ada di sana. Ia mencari ke sana kemari.

Lalu dia pergi ke counter informasi. Ia panik dan segera meminta kertas untuk menulis.

Perawat segera ikut panik dan segera mengambil kertas.

PURNAMA (TULIS)

Ibuku dimana?

PERAWAT (TULIS)

Dia dirawat di ruang VIP. Ada yang datang dan membayar biaya rumah sakit.

PURNAMA (TULIS)

Siapa?

PERAWAT (TULIS)

Selebriti terkenal.

PURNAMA (TULIS)

Dimana ruangannya?

Perawat segera memanggil perawat lain, dan memintanya untuk mengantar Purnama ke ruangan VIP.

Purnama dan salah satu perawat pergi.

50. INT. RUANG VIP_NIGHT

Seorang Selebriti terkenal berada di sana. Bersama seorang kamera men. Ia tersenyum hangat saat Purnama datang.

Camera man langsung memotret moment itu.

Seleb itu segera menghampiri Purnama dan menjabat tangannya. Purnama sedikit canggung dan bingung.

Seleb itu memberi kartu nama.

SELEB

Gue kasih kalian HP. Ini nomer gue, nanti gue mau wawancara exclusive dengan kalian. Sebelum itu, tolong jangan terima wawancara dari siapapun. Gue juga sudah membayar semua fasilitas rumah sakit ini untuk 3 hari. Segera hubungi gue kalo lu udah siap diwawancara.

Seleb itu melihat ke arah Ibu dan Wulan.

SELEB (CONT’D)

Wulan cantik, nanti jelasin ya maksud kakak tadi. (Melangkah pergi) Oh ya, (berbalik lagi) jangan khawatir soal nenek itu. Aku akan memberinya hadiah. Nanti gue minta keterangan tentangnya. Silakan istirahat.

Dia pergi meninggalkan Purnama.

Purnama melangkahkan kaki ragu ke Ibunya.

Ibunya membuang muka dan memijat kakinya sendiri berusaha menahan tangis.

Purnama semakin dekat dan menatap ibunya.

PURNAMA (ISYARAT)

Ibu?

Laila menangis terisak dan segera memeluk Purnama. Disusul Wulan yang juga menangis histeris. Purnama ikut menangis memeluk mereka.

PURNAMA (ISYARAT) (cont’d)

Maafkan aku.

WULAN (ISYARAT)

(Sesenggukan) Aku sangat takut saat ibu pingsan. Tapi kenapa kakak melakukan itu. Kenapa?? Kalau kakak pergi siapa yang bisa menyelamatkan kami? Bagaimana nasib kami? Apa yang harus aku lakukan? Kenapa kakak melakukannya? Kenapa?

Purnama hanya memeluk Wulan tanpa berkata apapun. Ibunya semakin terisak dan membuang pandangan. Sambil mengusap air matanya.

Tiba-tiba pintu dibuka. Suryo datang tergesa.

SURYO

Kenapa? Hah? Kenapa anak bodoh ini berani-beraninya melakukan hal itu? (Membentak) Kamu pikir kalo kamu mati ga ngeluarin duit juga Brengsek! (Menggampar Purnama)

WULAN

Ayah!

Suryo segera menarik tangan istrinya.

SURYO

Cepat pulang! Anak ini bikin malu saja. Kalo mau mati kenapa harus cari perhatian?!

LAILA (BERSAMAAN DENGAN WULAN)

Mas! Sakit, Mas. Tolong jangan siksa aku lagi, Mas.

WULAN (BERSAMAAN DENGAN LAILA)

Ayah jangan, ayah! Lepasin!

Suryo terus menarik tangan istrinya. Sementara Purnama berusaha menahannya. Suryo segera menampar pipi Purnama.

Purnama terdiam. Laila segera melepas infusnya. Dan bangkit. Suryo menarik segera menarik tangan Laila dan Wulan secara paksa. Wulan menangis.

Purnama hanya berjalan lemah.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar