LISTEN (SCRIPT)
4. Sq 2 BINTANG

9. INT. TOILET PRIA_DAY

Purnama melihat cermin ia menarik nafasnya dalam menahan tangis. Ia mengembungkan pipinya, sekuat tenaga untuk menahan air matanya tidak keluar.

Tangannya mengepal kencang. Ia segera membuka keran lalu membasuh wajahnya. Bersamaan dengan air yang dibasuhkan ke wajahnya air mata Purnama mulai menetes.

Ia kembali melihat cermin. Dan tersenyum kecut. Ia mulai menceritakan sesuatu yang ingin dia ceritakan.

PURNAMA (ISYARAT)

I live with God-given flaws. I am deaf and mute. But god gave me the edge. I can get scholarship in this school. I am very grateful. (Mulai sedih) But God still gave me trials. Some classmates bothered me. Am I wrong? (Meneteskan air mata) Am I wrong if I was born deaf? After all I am human, why am I treated differently? (Beat) I have never regretted being born like this, but I regret, why did God give birth to such a person? I hope those who can hear can listen to me even though I am mute. 

Aku hidup dengan kekurangan yang diberikan Tuhan. Aku tuli dan bisu. Tapi tuhan memberiku keunggulan. Hingga aku bisa mendapatkan beasiswa di sekolah ini. Aku sangat beryukur. (Mulai sedih) Tapi Tuhan tetap memberiku cobaan. Beberapa teman kelas menggangguku. Apakah aku salah? (meneteskan air mata) Apakah aku salah jika saya terlahir tuli? Bagaimanapun aku adalah manusia, mengapa aku diperlakukan berbeda? Aku tidak pernah menyesaldilahirkan seperti ini, tapi aku menyesal, mengapa Tuhan melahirkan orang seperti itu? Aku berharap mereka yang dapat mendengar dapat mendengarkanku meskipun aku bisu.

Raka, Bayu dan Rio datang ke toilet. Mereka tertawa bersama. Lalu menutup pintu toilet.

Raka menyunggingkan senyum tengil melihat Purnama yang sedang bercermin di wastafel. Purnama berusaha pergi meninggalkan mereka. Namun Bayu mencegahnya.

RAKA

(Menatap rendah Purnama) Punya harapan?

Rio dan Bayu tertawa.

PURNAMA (ISYARAT)

Jangan ganggu aku lagi! (Menatap berani)

Raka mendengus kesal. Lalu membuka celana dan resletingnya.

Kucuran air seni membasahi celana Purnama. Purnama diam hingga air seni itu berhenti.

Bruk!

Raka terjatuh, dua temannya segera membangunkannya.

RAKA

Anjing!

Buk!

Raka memukul Purnama bertubi-tubi. Kedua temannya berusaha menahan tangan Purnama. Purnama terjatuh, mereka menendangi purnama hingga tak berdaya.

Purnama merintih kesakitan. Tubuhnya penuh luka dan darah.

Raka dan dua temannya meninggalkan Purnama. Mereka membuka pintu dan di sana Bintang sudah berada di depan pintu, membuat Raka terlihat kaget.

RAKA (cont’d)

Bee?

Bintang segera mendorong dan menyingkirkan Raka. Ia berlari menuju ke tempat Purnama terbaring.

BINTANG

Purnama!

Bintang berusah membangunkan Purnama. Ia mengguncangkan tubuh Purnama.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar