KEMBALINYA BARA API
6. Pertemuan

EXT. APARTEMEN MEWAH - SIANG

ESTABLISH depan sebuah apartemen baru tampak ramai. Terlihat mobil-mobil mewah terparkir rapih, beberapa gerobak jualan, dan sebuah tenda dan panggung kecil di dekat pintu masuk yang ramai dikerumuni warga berpakaian batik.

HOST ACARA (O.S.)
Terima kasih atas sambutannya dari bapak camat, setelah ini kita akan mendapat sambutan dari…

Bara berjalan mendekati apartemen itu dengan santai. Namun dia tiba-tiba dihadang oleh DUA ORANG SECURITY BERJAS.

SECURITY BERJAS
Maaf, Mas. Jalannya sementara kami tutup. Silahkan untuk memutar jalan dulu.

Dengan sopan, Security mengarahkan Bara untuk pergi. Bara tetap berdiri di tempatnya sambil memandang rendah sang Security.

BARA
(menantang)
Kalau gua gak mau pergi, gimana?

Kedua Security Berjas memandang tajam Bara. Keadaan mulai tegang, Security itu mulai bersiap untuk mengusir Bara secara kasar. Akan tetapi, Bara malah menyunggingkan senyum dengan santai.

Kedua Security Berjas saling lihat lalu mengangguk. Bara menyeringai, siap berkelahi. Namun saat Kedua Security Berjas hendak maju menyerang…

SHERYL (O.S.)
Tahan!

Bara melirik ke samping. Di samping, dia melihat Sheryl sang sekertaris berjalan ke arahnya.

SHERYL
Dia tamu bapak.

Kedua Security Berjas langsung mundur ke belakang, membiarkan Bara lewat.

SECURITY BERJAS
Maaf. Silahkan, Pak.

Bara tetap diam menatap Sheryl. Dengan gestur jarinya, Sheryl menyuruh Bara untuk mengikutinya. Bara dengan waspada berjalan mengikuti Sheryl melewati Security Berjas.

Sheryl dan Bara berjalan menjauh dari Security Berjas. Sheryl terus berjalan tanpa melihat ke Bara.

SHERYL
Gara-gara aksi lu belakangan ini, temennya Boss langsung ngirimin security terbaik dia. Dan mereka, beda sama fresh graduate yang lu hajar tempo hari.
BARA
Lu nganggep gua bakal kalah?
SHERYL
Bukan. Image apartemen ini bakal jelek kalau baru diresmiin tapi udah ada yang berantem.
(melirik ke Bara)
Kamu sendiri… Ngapain ada di sini?

Bara menyunggingkan senyum. 

BARA
Gua pake koneksi gua buat nyari Boss lu.

Bara kemudian membunyikan ke dua tinjunya secara bergantian.

BARA
Sekarang… Boss lu gak akan bisa kabur ke mana-mana lagi.

Sheryl terdiam mendengar itu, tapi kemudian menutup mulutnya dengan tangan berusaha menutupi bibirnya yang tersenyum. Bara yang melihat itu langsung merasa jengkel.

BARA
Kenapa lu cengar cengir?

Sheryl menggeleng.

SHERYL
Ah! Sorry. Cuma denger kamu bilang pakai koneksi, saya agak…

Sheryl hendak tertawa, tapi kemudian dia BERDEHEM sendiri agar dia tidak tertawa.

SHERYL
Koneksi kamu bener. Mister Sam memang datang ke sini. Tapi…

Bara mengerenyitkan alis, bingung.

BARA
Tapi apa?

Sheryl menunjuk ke depan. Bara ikut menengok ke depan.

Hal yang ditunjuk Sheryl adalah layar proyektor yang berdiri di atas panggung, cukup jauh dari mereka. Tak lama kemudian, layar itu menyala dan menunjukan wajah Sam.

SAM (DARI PROYEKTOR)
Halo warga rusun…
SHERYL (O.S.)
Tapi dia dateng secara online.

Bara membelalakan mata, tidak percaya.

EXT. APARTEMEN MEWAH. BELAKANG APARTEMEN - SIANG

Bara menendang rumput disekitarnya keras-keras.

BARA
(Marah)
Anjing!

Tidak jauh dari Bara, Sheryl menyaksikan Bara yang tengah mengamuk memukuli batang pohon.

Bara menunjuk ke Sheryl dengan kesal.

BARA
Seneng kalian main-mainin orang kecil kaya gua?!

Sheryl tersentak kaget.

SHERYL
Kita gak bermaksud mempermainkan kamu kok. Kan sudah dibilang kalau mau ketemu, bikin janji dulu.
BARA
Dan harus sabar nunggu sampe taun depan biar namanya dipanggil?

Bara kembali menendang rumput di sekitarnya dengan penuh tenaga. Dia terus menendang dan menginjak-injak rumput sementara Sheryl terus memperhatikannya.

BARA
Bangsat! Pikir, Bar! Pasti ada jalan lain!
SHERYL
Kamu… Kenapa ngotot banget sih ingin ketemu Mister Sam?

Bara yang terengah-engah berhenti menendang rumput.

BARA
Kalo kampung halaman lu terancam dimanfaatin orang, apa lu gak bakal ngotot buat nyelamatin?

Sheryl melipat tangannya di dada sambil memiringkan kepalanya, berpikir.

SHERYL
Uhmm… Entahlah.
BARA
Itu perbedaan kita. Gua bakal ngotot perjuangin kampung gua.
(sendu)
Soalnya, cuma itu yang tersisa buat gua.
SHERYL
Walau kamu gak tau caranya?

Bara tersentak. Dia menatap tajam Sheryl, membuat Sheryl mengangkat tangan, menenangkan.

SHERYL
Tenang. Tenang. Saya mau nawarin solusi!

Bara mengerenyitkan alisnya, heran. Namun Sheryl tiba-tiba mendekatinya untuk berbisik.

SHERYL
Denger. Saya emang ga bisa bawa kamu langsung ketemu Mister Sam, tapi saya bisa ngenalin kamu ke orang yang bisa bantu.

Bara memicingkan mata ke Sheryl, penuh curiga.

BARA
Kenapa tiba-tiba lu bantuin gue?

Sheryl tersenyum sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

SHERYL
Saya suka semangat kamu.

Bara memandang curiga tangan Sheryl. Namun, akhirnya Bara menjabat tangan Sheryl.

BARA
Siapa yang bisa bantu gue?

I/E. RESTORAN BAKSO - SIANG

Tampak beranda sebuah rumah yang halamannya dialih fungsikan menjadi tempat berjualan bakso. Dari dalam rumah itu terdengar suara musik karaoke POP 80an.

Sebuah mik diarahkan ke MULUT Seorang SECURITY BERJAS 1.

SECURITY BERJAS 1
(menyanyi)
I’ll always loving you…

DI DALAM RUMAH, tampak DELAPAN SECURITY BERJAS, yang terdiri dari pria dan wanita berbadan kekar, riuh bertepuk tangan sembari menyaksikan Security Berjas 1 asik berkaraoke. Di meja Para Security itu tampak berserakan bungkus snack, piring-piring bakso, dan botol-botol miras lokal.

Di tempat itu tidak ada pengunjung lain. Hanya para Security Berjas yang asik bernyanyi dan BAPAK PENJUAL BAKSO yang datang membawakan semangkok es buah.

SECURITY BERJAS 1
(menyanyi)
Even though you are leaving me…

Tak lama Sheryl masuk ke rumah itu. Security Berjas 1 menyadari kedatangan Sheryl. Dia pun langsung menghentikan nyanyiannya dan memanggil Sheryl menggunakan mic.

SECURITY BERJAS 1
Wiiih Neng Sheryl! Ayo neng ikut nyanyi!

Para Security Berjas lain menengok ke arah pintu lalu BERSORAK antusias. Namun tak lama kemudian, Bara muncul di samping Sheryl, membuat Para Security Berjas langsung bangkit sambil menatap Bara tajam. Keadaan menjadi tegang.

Bara menyisir seluruh ruangan. Dia melihat Para Security Berjas di hadapannya sudah siap jika perlu berkelahi. 

Bara tersenyum sinis, meremehkan Para Security itu. Dia mulai mengepalkan tangan kuat-kuat. Namun saat Bara hendak memasang kuda-kuda, Sheryl menahan tangannya sambil memandanginya.

SHERYL
Tenang. Gua gak ngejebak elu.
(ke Para Security)
Dia klien. Dia PERLU ketemu sama Mister Sam.

Para Security Berjas masih menatap tajam Bara, begitu pun sebaliknya. Keduanya masih siaga jika salah satu pihak tiba-tiba maju menyerang.

UJANG CODET (O.S.)
Heh! Heh! Heh! Kalian ini… Ada klien dateng bukannya disuguhin cemilan malah dipelototin begitu.

Dari dalam ruangan, datang Ujang Codet (42) Berpakaian jas dengan kemeja loreng-loreng macan. Tampak buncit dan terlihat sudah lama tidak gerak.

UJANG CODET
Nanti kalo pada kabur gimana?

Bara membelalakan mata tidak percaya melihat Ujang Codet berdiri di depannya. Begitupun Ujang Codet yang langsung melongok melihat Bara yang berdiri di depan pintu. Ujang Codet kemudian menyungingkan senyum.

UJANG CODET
Bara Api... Nekat seperti biasa.

Bara balas tersenyum sambil menggelengkan kepala.

BARA
Ujang Codet... Bacot seperti biasa.

Ujang Codet langsung berjalan cepat ke arah Bara. Bara yang tersentak segera memasang kuda-kuda. Namun ternyata Ujang Codet malah memeluk Bara erat-erat, lalu menepuk pundaknya. Tampak Ujang Codet tersenyum lega.

UJANG CODET
Anjir… Kemana aja lu? Gua kira lu mati diringkus aparat.

Bara masih terdiam, bingung. Sementara Para Security Berjas perlahan kembali duduk meski semuanya masih mengawasi Bara dengan tatapan tajam.

Bara yang masih kebingungan lalu melihat Ujang Codet dengan seksama.

BARA
Lu… Ngapain di sini?

Ujang Codet tersenyum. Dia lalu merentangkan tangannya dengan bangga.

UJANG CODET
Ini organisasi Security gue, Bar.

Bara mengerenyitkan dahi heran. Sheryl yang melihat kebingungan Bara, langsung memperkenalkan Ujang Codet ke Bara.

SHERYL
Mang Ujang ini circle satunya Mister Sam. Dia satu-satunya yang bisa ngeyakinin Mister Sam buat ngerubah jadwal janjinya.

Ujang Codet tersenyum bangga, lalu tersenyum culas.

UJANG CODET
Bayarannya kenceng Bar. Banyak yang mau ketemu Doi, tapi gak mau antri di ‘waiting list’.

Bara mendengus sambil tersenyum sinis.

BARA
Gak nyangka lu sekarang malah jadi calo begini. Mana mimpi lu yang mau nguasain semua distrik?

Para Security Berjas tersentak kaget. Mereka semua bangkit dari kursi dan hendak maju menyerang Bara. Namun mereka berhenti ketika mendengar Ujang Codet malah TERTAWA TERBAHAK-BAHAK.

UJANG CODET
Hahahah! Sepuluh tahun lu ilang, ga berubah sama sekali. Ini caranya berkuasa, Bar. Ayo duduk-duduk.

Ujang Codet duduk di meja lain, di seberang meja Para Security Berjas. Sheryl ikut duduk di sana, membuat Bara, yang masih siaga, ikut duduk. 

Para Security Berjas fokus memperhatikan mereka. Lagu karaoke masih terdengar melantun, tapi tidak ada lagi orang yang bernyanyi.

UJANG CODET
Heh. Kemana aja lu selama ini?

Bara menatap serius Ujang Codet.

BARA
Gua nyari ilmu ke Gunung Atap.

Para Security Berjas berusaha menahan tawa, sementara Ujang Codet terdiam mendengarnya. 

Bara memandang Para Security Berjas dengan tatapan penuh amarah. Akan tetapi Ujang Codet malah tersenyum lalu mengangguk-angguk, bangga.

UJANG CODET
Ngikutin jejak Abah lu ya?

Bara mengangguk pelan. Ujang Codet kemudian menatap Bara dengan tajam, menginterogasi.

UJANG CODET
Terus… Apa alasan lu ingin ketemu sama Mister Sam?

Bara balas melihat Ujang Codet dengan tajam.

BARA
Gua mau ngambil balik Kampung Hilir!

Para Security Berjas CEKIKIKAN. Salah satu dari mereka mengosok-gosokkan telunjuk mereka di dahi, gesture orang gila. 

Bara yang melihat itu semakin mengencangkan bogem ditangannya, menahan marah. Ujang Codet yang juga melirik bawahannya cuma diam. Ujang Codet kemudian kembali melihat ke Bara sambil menghela nafas.

UJANG CODET
Gua bisa bantu lu ketemu Mister Sam, tapi lu ga akan bisa ngambil balik Kampung Hilir.

Bara naik pitam. Dia segera mencengkram Ujang Codet kuat-kuat.

BARA
(marah)
Lu ngeremehin gua, Hah?!

Sheryl kaget. Para Security Berjas langsung lari mengepung Bara, tapi Ujang Codet mengangkat tangannya, mengentikan Para Security Berjas.

UJANG
Sekarang gua tanya, gimana caranya lu mau ngambil balik kampung lu? Ngancem?

Bara terdiam bingung, cengkramannya melemas. Matanya melihat ke bawah, seolah mencari jawaban. 

Ujang Codet memanfaatkan kebingungan Bara untuk melepaskan dirinya dari cengkraman. Dia kemudian memperbaiki pakaiannya.

UJANG CODET
Jaman udah berubah, Bar. Lu bisa aja bikin dia takut. Tapi bukan berarti kampung lu lepas dari dia.

Bara menggeram kesal.

BARA
Maksud lu?
UJANG CODET
Sekarang yang berkuasa bukan lagi yang paling kuat, Bar. Tapi yang…

Ujang Codet mengetuk-ngetuk kepalanya.

Bara terdiam beberapa saat, berpikir. Namun dia kemudian menggeram sambil melihat Ujang Codet tajam.

BARA
Ah! Persetan! Nanti gua cari caranya! Pokoknya Gua ketemu dulu sama itu Bule!

Ujang Codet tersenyum lebar.

UJANG CODET
HAHA! Gua suka semangat lu. Gue pastiin lu bakal ketemu sama dia besok!

Bara langsung melirik ke Sheryl, Sheryl balas mengangguk. Namun tiba-tiba Ujang Codet mencondongkan wajahnya ke Bara. Tatapannya tajam, sangat mengancam.

UJANG CODET
(serius)
Tapi bayarannya mahal, Bar.

Bara balas mencondongkan badan sambil menatap Ujang Codet tanpa takut sedikitpun.

BARA
Berapa?

Ujang Codet meletakkan botol miras di meja. Bara memandang botol itu bingung, tapi setelah melihat ke depan, Ujang Codet sudah tersenyum penuh semangat.

UJANG
Lu harus minum sampai mampus! Hahahaha. Musik!

MUSIK DANGDUT terdengar, bersamaan dengan Bara yang terdiam melihat botol miras yang ada di depannya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar