IZINKAN AKU MEMILIKIMU
8. SCENE 67 - SCENE 70

SCENE 67

EXT. KAMPUS – SIANG

PEMAIN. VIONA, GERI

Setelah kelas berakhir, suasana di kelas tidak terlalu ramai karena sebagian anak-anak pada pulang. Viona terlihat masih duduk di kursi, dia melamun sambil menatap tempat Rendi yang kosong. Viona mengambil Ponselnya dan mencoba menghubungi Rendi namun tidak aktif.

Tiba2 Geri datang menghampiri Viona yang lagi sendirian.

GERI

Vi, please Maafin aku, aku ingin hubungan kita seperti yang dulu. Apa tidak bisa kita perbaiki semuanya?

Viona tak menghiraukan keberadaan Geri di depannya. Dia cuek saja dan tetap memainkan ponselnya.

GERI

Vi, Aku sayang banget sama kamu. Vi, tolong dengarkan aku dulu.

Viona menghentikan memainkan ponselnya, lalu dia menatap tajam ke wajah Geri.

VIONA

(Dengan santai)

Antara kita sudah tidak ada apa-apa lagi, Tidak ada yang perlu di maafkan lagi Ger. Jadi aku minta jauhi aku dan jangan sakiti Rendi karens aku yang mencintainya.

GERI

Siapa yang menyakiti Rendi? Aku memang cemburu sama dia, tapi aku

Mendengar ucapan Geri, Viona langsung berdiri tanpa kata-kata, lalu dia beranjak pergi untuk menjauh dari Geri. Ketika Viona akan pergi, Geri menarik tangan Viona.

GERI

Aku tetap mencintaimu Vi, maafkan aku Vi!

Viona berusaha melepaskan tangannya, dan kemudian dia pergi tak menghiraukan Geri.

SCENE 68

EXT. TAMAN KOTA - SIANG

PEMAIN. VIONA, NATILA, JUNA

Viona melamun sendirian di taman kota dengan perasaan sedih, karena sudah 2 hari Rendi tidak terlihat dan bila di hubungi selalu tidak aktif. Akhirnya dia menelpon Natalia, biar ada temannya.

VIONA

Hallo Nat, Bisa ke taman kota gak?

NATALIA

(Suara Natalia dalam telepon)

Bisa vi, sebentar ya, aku masih sama juna ini.

VIONA

Oke, Aku tunggu disini ya Nat.

NATALIA

(Suara dalam telepon)

Ok!

Viona menutup teleponnya, lalu dia menatap sepasang burung dara didepannya yang sedang memakan jagung. Mereka terlihat romantis. Tak lama kemudian Natalia datang bersama Juna.

NATALIA

Hey viona! Sorry agak kelamaan sedikit.

VIONA

Ya Nat, eh Juna mari duduk sini.

Akhirnya Mereka pun duduk berdampingan.

JUNA

Kemana Rendi vi, kamu kok sendirian, bukankah sekarang kalian sudah pacaran?

VIONA

Itu masalahnya Jun, 3 hari setelah kejadian itu Rendi menghilang tanpa kabar. Aku kan jadi bingung harus nyari dia kemana. Ponselnya juga tidak aktif. Kamu tahu alamat Rumahnya gak Nat?

NATALIA

Aku kurang tahu alamat Rumahnya Vi, gimana ya?

VIONA

Kalian sudah selesai kan acaranya? Aku mau ajak Natalia keluar.

JUNA

Iya, memang kenapa Vi?

VIONA

Boleh gak aku ajak Natalia sebentar untu membantuku mencari tahu alamatnya Rendi.

JUNA

Ya gak apa-apalah vi, kamu bisa saja.

NATALIA

Ya vi, hmmm coba nanti kita tanya ke kampus, kan pasti ada data Rendi di sana.

JUNA

ya coba cari tahu dikampus dulu. Oh ya, kalau gitu aku pergi dulu ya. Barangkali kalian butuh bantuan langsung hubungi aku ya. Nat, aku balik dulu ya.

NATALIA

Oke, hati-hati sayang.

VIONA

Terima kasih Jun.

SCENE 69

EXT. RUMAH RENDI - MALAM

PEMAIN. RENDI, VIONA, NATALIA, IBUNYA

Natalia dan Viona mengetuk rumah Rendi, Dari dalam Rumah terdengar langkah kaki yang berjalan untuk membukakan pintu Rumah.

IBU RENDI

(Terlihat dua cewek cantik di depan pintu)

Maaf, cari siapa ya?

VIONA

Maaf Bu, Apakah ini rumah Rendi, saya teman di kampusnya.

IBU RENDI

Iya betul, Mari masuk Nak!

Ibu Rendi mempersilahkan Viona dan Natalia masuk ke dalam Rumah dan duduk di ruang tamu, lalu ibu Rendi masuk untuk memanggil Anaknya. Sambil menunggu Rendi keluar, Viona memandangi di sekeliling ruang tamu Rendi, Tak lama kemudian ibu Rendu keluar membawa minuman.

IBUNYA RENDI

Mari, silahkan di minum, Rumahnya kecil jadi agak sempit.

Kemudian ibu Rendi duduk disofa dan berbicara kepada Viona dan Natalia.

IBU RENDI

Rendi lagi sakit, jadi tidak bisa masuk ke kampus. Ada yang mukuli dia ketika dia bekerja. Kemudian Rendi dihajar sampai terluka di kepalanya.

Natalia dan Viona mendengarkan cerita ibu Rendi.

VIONA

(pura-pura tidak tahu)

Kondisinya sekarang gimana Bu?

IBU RENDI

Kondisinya sudah baikan, tapi masih belum pulih, Belum sembuh total, jadi ibu suruh dirumah biar sehat dulu.

NATALIA

Sekarang dimana Rendi, bu ?, Apa di rawar di Rumah sakit?

IBU RENDI

Tidak uang Nak buat berobat. Jadi ibu rawat sendiri di rumah. Oh ya, Mari ibu antar ke kamar Rendi.

Natalia dan Viona mengikuti ibu Rendi menuju ke kamar Rendi.Ibu Rendi membuka kamar dan dilihatnya anaknya tidur. Viona dan Natalia berada di belakang ibu Rendi, kemudian dia membangunkan anaknya.

IBU RENDI

Rendi, bangun nak ! Ini ada yang mencari kamu.

Mendengar suara ibunya memanggil, Rendi yang terbaring di kamar tidur pun terbangun dan melihat siapa yang datang.

RENDI

(Suara dalam hati)

Natalia sama Viona.

IBU RENDI

Mari sini Nak masuk, Rendi sudah bangun. Mari silahkan.

NATALIA, VIONA

Ya bu, terima kasih.

Viona dan Natalia masuk ke dalam kamar Rendi untuk melihat keadaan Rendi.

IBU RENDI

Ibu tinggal dulu ya.

VIONA

Ya Bu. Terima kasih Bu.

Ibu Rendi melangkahkan kakinya keluar dari kamar Rendi, sedangkan Viona dan Natalia terdiam melihat keadaan Rendi di tempat tidurnya.

RENDI

Kalian Kok tahu alamat rumahku?

NATALIA

Ya iyalah, aku dan Viona kan detektif, lagian kamu sudah 3 hari gak masuk ke kampus tanpa ngasih kabar. Lihat Viona sampai Seperti orang kebingungan.

RENDI

Ya Nat, Maaf tidak sempat ngasih kabar. Vi, Maaf ya

VIONA

Jahat banget kamu Rend, Aku telepon juga tidak bisa, Untung ada Natalia.

Rendi membangunkan tubuhnya agar bisa duduk santai.

RENDI

Ya vi, ponsel aku mati karena tidak sempat ngecash. Itu ponselnya ada di meja. Buat berdiri masih nyut-nyut di kepala jadi aku pakai tidur saja.

NATALIA

Tapi, kondisi kamu sekarang sudah enak kan Rend?

RENDI

Ya, Sudah agak mendingan sih.

Viona melihat luka di kepala Rendi, dan terlihat lukanya sudah mulai kering.

RENDI

Aku juga kangen banget sama kalian.

VIONA

Aku khawatir banget Rend, Makanya aku ingin mengetahui keadaanmu.

NATALIA

Mudah-mudahan cepat sembuh Rend, biar kita bisa kumpul-kumpul lagi.

Akhirnya Mereka bertiga mulai saling bercanda. Hingga tidak terasa sampai larut malam.

SCENE 70

EXT. DEPAN KAMPUS – SIANG

PEMAIN. GERI, RENDI, TEMAN-TEMAN, NATALIA, VIONA

Geri dan kawan2nya berkumpul di depan kampus. Rendi dengan santai berjalan lewat didepan mereka.

GERI

Hey, sopir taksi kemana saja kamu?

Rendi menghentikan langkahnya, lalu dia menoleh ke arah Geri dan kawan-kawannya.

TEMAN GERI

Mungkin dia kehabisan duit, jadi mending cari penumpang.

Mendengar kata-kata teman Geri membuat Rendi sedikit emosi, lalu dia mengepalkan tangannya, Tanpa basa basi dia langsung memukul wajah teman Geri. Teman Geri pun tersungkur sehingga Geri dan temannya langsung mendekat ke Rendi

RENDI

Mau ngeroyok, Ayo! Dasar kalian banci semua.

Geri memukul Rendi, namun dg cepat Rendi menangkis dan memukul balik wajah Geri. Geri pun terjatuh hingga bibirnya berdarah. Teman-teman Geri berusaha membantu Geri yang terjatuh.

GERI

(Dengan mata melotot menatap Rendi)

Berani kamu, Awas ya!

Rendi diam memandang tajam ke arah Geri, Rendi mengepalkan tangannya dan mau memukul Geri lagi.

RENDI

(Dengan nada emosi)

Maju kalian, ayo!

Sebagian teman-teman Geri pergi karena takut melihat kemarahan Rendi. Rendi langsung maju dan memukul salah satu teman Geri.

RENDI

Kamu yang memukul kepalaku tadi.

TEMAN GERI

Bukan aku, Aku tidak tahu apa-apa Rend. Sumpah!

Rendi memberikan tinju ke wajahnya, setelah itu dia pergi tanpa menghiraukan Geri. Dari kejauhan Nata dan Viona melihat Rendi dan Geri berantem. Akhirnya mereka berlari untuk melerainya.

RENDI

(Melotot ke arah Geri)

Banci kamu, Sini lawan aku. Ayo!

Geri berlari ke arah Rendi sambil meninju, Rendi dengan cepat menghindarinya sehingga Geri terjatuh. Rendi dengan cepat lompat dan menindihnya, kemudian beberapa tinju di hantam kan ke muka Geri. Dari jauh Viona dan Natalia melihat mereka berkelahi sehingga mereka dengan cepat menghampirinya.

NATALIA

Sudah Rend, sudah!

Viona menarik tangan Rendi, kemudian Viona dan Natalia Mengajaknya pergi tanpa menghiraukan Geri.

VIONA

Kamu tidak apa-apa Rend?

Geri terdiam dengan raut wajah penuh amarah saat melihat Viona mengajak pergi Rendi.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar