IZINKAN AKU MEMILIKIMU
6. SCENE 51 - SCENE 60

SCENE 51

EXT. RUMAH VIONA – MALAM HARI

PEMAIN. VIONA, RENDI

Viona berada dikamarnya ,handphonnya berdering, dilihatnya panggilan dari Geri.

Viona tak menghiraukan panggilan dari Geri, Viona membiarkan ponselnya terus berdering.

Setelah sudah tak berdering, diambilnya ponselnya, Viona melihat 5x panggilan dari Geri.

Kemudian Viona melihat kontak Rendi, dan menghubungi Rendi dengan Video call.

Viona

( Suara ponsel Viona )

Tuttt.... Tuttt....

Terlihat Rendi mengangkat video call dari Viona

VIONA

( Sambil melihat Rendi mengemudi )

Hai Rend.... Lagi sibuk ya

RENDI

( Terlihat di ponsel Viona )

Ya... Ini lagi mengantar penumpang.

VIONA

Oke... Kalau ada waktu aku tunggu di Mie Ayam.

Nanti kalau santai hubungi aku ya

( Dengan suara pelan )

Lagi kangen nih

RENDI

( Wajah Rendi di ponsel Viona )

Oke.. Nanti aku hubungi lagi

Viona menutup teleponnya, lalu mengganti pakaiannya. Ponselnya berdering lagi, dilihatnya dari Geri sehingga Viona membiarkannya ponselnya berdering.

Setelah Ganti pakaian dan sedikit berdandan, Viona keluar kamarnya dan ketemu dengan Mamanya.

MAMA VIONA

Mau kemana anak mama2..

VIONA

Keluar bentar Ma...

Mau beli Mie ayam Ma... Laper..

MAMA VIONA

Ya sudah hati-hati

Viona keluar ke garasi dan menaiki mobilnya.

Pembantu membuka kan pintu depan, Mobil Viona melaju ke luar Rumah

Tak lama kemudian Mobil Geri datang ke rumah Viona, kemudian dia turun dan berdiri di pintu pagar untuk memencet bel rumah.

Pembantu dari dalam membukakan pintu

PEMBANTU

Den Geri.. Masuk....

GERI

Terima kasih...

Apa Non Viona di rumah Bi...?

PEMBANTU

Barusan keluar Den...

GERI

Kemana Bi.. perginya ?

Dan sama siapa tadi Bi..

PEMBANTU

Kurang tahu Den..

Tapi tadi non Viona keluar sendirian..

GERI

Terima kasih Bi..

Saya langsung balik Bi..

PEMBANTU

Baiklah kalau begitu Den..

Geri kembali ke mobilnya, dan Pembantu menutup kembali pintu pagar Rumah.

Dari dalam Mobil, Rendi coba menghubungi Viona. Namun pangilannya di alihkan.

GERI

( Memukul setir mobilnya )

Apa sih maunya Viona.

Pasti dia keluar sama Rendi

Geri melajukan mobilnya dengan Emosi.

SCENE 52

EXT. MIE AYAM

PEMAIN. PENJUAL, VIONA

Penjual menghampiri Viona yang duduk di tempat biasanya dan menanyakan pesanannya 

PENJUAL

Neng Viona..

Dibuatkan Mie Ayam ?

VIONA

Ya bang... 2 ya bang

PENJUAL

Pasti yang satunya buat cowok ganteng kemarin

VIONA

Abang bisa saja..

Penjual pun pergi ke tempatnya memasak Mie, Viona mengambil ponselnya dan mau menelepon Rendi

Ketika mau menelepon, mata Viona silau terkena cahaya lampu Mobil. Viona melihat ke arah cahaya lampu, ternyata itu Taksi Rendi. 

Viona tersenyum, dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

Rendi turun dari mobil dan berjalan menuju ke Viona.

Rendi dan Penjual datang ke meja Viona secara bersamaan.

PENJUAL

Nah... Yang ditunggu sudah datang.

RENDI

Ya bang terlambat, ada kemacetan sedikit.

Kemudian Rendi mengambil tempat dudu di samping Viona.

Penjual menyajikan Mie Ayam dan Es jeruknya.

Rendi dan Viona menikmat Mie ayam,. Rendi mengambilkan Sambel buat Viona.

RENDI

Biar tambah Nikmat.

Rendi melanjutkan menikmati Mie Ayam.

VIONA

Oh ya, kamu lagi santai kan.

RENDI

Ya lagi santai vi..

Kan baru selesai mengantar penumpang.

Tiba-tiba Rendi melihat ada Saos di bawah bibir Viona

Rendi mengambil tisu dan membersihkannya. Ketika Rendi membersihkan bibirnya, Viona seperti melamun melihat Rendi.

RENDI

Kalau makan pelan-pelan

Lihat belepotan gini

Hmmm... Tapi tambah manis vi..

Rendi tersenyum melihat Viona, kemudian Viona menyuapi Rendi. Mereka makan Mie Ayam gantian menyuapi dan sambil bergurau.

RENDI

Nanti aku yang bayar, tadi dapat lumyan

VIONA

Jangan Rend.. Aku saja

Aku yang ngajak jadi aku yang bayarin..

RENDI

Biar pernah traktir kamu..

Viona berdiri dan berjalan ke penjual, kemudian membayar semuanya. Setelah itu kembali ke Rendi.

RENDI

Dari sini Rencananya kemana Vi..

VIONA

Pulang...

Tapi kalau ada yang ngajak jalan ya tidak apa-apa

RENDI

Kalau pas tidak jam kerja aku culik kamu 

VIONA

Ye.... GR..

Aku kan tidak bilang kamu ( Viona sambil tertawa )

Ya sudah aku balik dulu ya..

Lanjutin kerjanya

Akhirnya mereka kembali ke mobil masing2. Ketika mau membuka pintu mobil, Viona berdiri dan melihat ke arah Rendi.

VIONA

Rend... Terima kasih

( Sambil melambaikan tangan )

SCENE 53

EXT. JALANAN – MALAM

PEMAIN. GERI, TEMAN-TEMAN GERI, RENDI, VIONA

Geri dibantu teman2ya mencari Viona. Dia menelusuri jalanan kesana kemari

TEMAN 1(WENDI)

Ngapain sih cari Viona... Banyak cewek lain yang mau sama lho

GERI

Kalau gak mau, pergi sana

Geri nyetir sambil liat kanan kiri.

TEMAN 2(JONI)

Ya betul Ger.. Viona juga anak mama gitu

GERI

Pokoknya dia harus kembali padaku

TEMAN 1(WENDI)

Ternyata kamu masih mencintainya kan, Ger..

GERI

Aku tak terima kalau dia sama Rendi.

Teman 2(JONI) tanpa sengaja melihat Rendi bersama Viona di parkiran taman kota

TEMAN 2(JONI)

Berhenti Ger kita putar situ,

Itu kan Viona dan Rendi...

Rendi duduk dibawah pohon bersama Viona, mereka sedang makan pentol yang dibungkus plastik

Geri memutar mobilnya dan melajukan mobilnya pelan2.

TEMAN 2(JONI)

Betul kan...

Betul itu mereka Ger

Geri memandang Viona dan Rendi, mereka sedang bercanda makan pentol saling menyuapi, jadi terlihat begitu romantis

TEMAN 1(WENDI)

Wow... Romantis Mereka....

Teman 2(Joni) memukul kepala teman 1(Wendi)

TEMAN 2(JONI)

Jangan bikin suasana tambah panas tahu..

Geri menghentikan mobilnya, dengan Emosi Geri menghampiri Rendi dan Viona. Kedua teman Geri mengikuti Geri dari belakang.

Tanpa basa-basi dengan emosi Geri langsung berlari dan menendang Rendi. 

GERI

Bangsat kalian

Rendi dan Viona kaget seketika, makanan yang dibawah Rendi jatuh berantakan.

Rendi dan Viona melihat ke atas, ternyata Rendi.

VIONA

( Berdiri didepan Geri )

Mau apa kamu Ger...

Geri

( Dengan Emosi )

Minggir kamu vi... ( Mendorong Viona ke samping )

Viona terjatuh, Rendi berdiri dan menolong Viona, Rendi mulai Geram ketika melihat Viona menangis 

RENDI

( Bicara pelan-pelan )

Maaf vi... Ini terpaksa.

Kemudian Rendi berdiri dan tanpa basa basi langsung memukul Geri, Geri terjatuh dan bibirnya berdarah.

Geri menghapus darah di bibirnya, kemudian dia berdiri melawan Rendi.

Kedua teman Geri pun ikut mengeroyok Rendi, Namun Rendi mampu mengalahkan mereka.

Geri dan kedua temannya pun terjatuh, kemudian Rendi menghampiri Geri dan menarik kaos atasnya.

RENDI

( Dengan tatapan penuh emosi )

Sekali lagi kamu buat Viona menangis

Awas kamu!!

Viona tak percaya Rendi berani melawan Geri dan teman-temannya.

Kemudian Rendi menatap kedua teman Geri. 

RENDI

Kalian juga,

Pergi..!!!

Kedua teman Geri pun pergi dan masuk mobil Geri, kemudian Rendi melepaskan tarikan ke kaos Geri.

GERI

( Sambil menunjuk ke Rendi )

Lihat pembalasanku

Rendi tetap berdiri menatap Geri, kemudian Geri pergi ke mobilnya, dengan wajah kesal.

Setelah melihat Geri melajukan mobilnya, Rendi menghampiri Viona

RENDI

Maaf vi... Terpaksa aku memukul Geri

Kamu tidak apa-apa kan ?

Viona memandang Rendi sambil menangis, kemudian dia memeluk Rendi. Namun Rendi tak berani mengangkat tangannya untuk membalas pelukan Viona.

VIONA

Ren... Maafkan aku

Karena aku, kamu jadi banyak masalah

RENDI

Sudah lah vi..

Jangan menangis ya...

Kalau kamu bersedih aku juga ikut sedih..

Viona semakin erat memeluk tubuh Rendi, Setelah mendengar kata-kata Rendi.

Rendi memberanikan diri membalas pelukan Viona.

SCENE 54

EXT. TAMAN KOTA – SIANG

PEMAIN. VIONA, GERI

Selepas pulang kuliah, Geri mengajak ketemuan dengan Viona ke taman kota.

Mobil Geri parkir di dipinggir jalan, Geri berdiri sendiri menunggu kedatangan Viona.

Tak lama kemudian Geri melihat kedatangan Mobil Viona yang menghampirinya.

Viona turun dari Mobilnya dan berjalan menemui Rendi.

GERI

Vi....

Mengapa kamu lebih membela Rendi..

Apa maksudmu seperti ini

Viona diam tak menjawab pertanyaan Geri

GERI

Vi... 

Apa karena Rendi

Kamu sering menolak bila aku ajak keluar

Malah kamu sering keluar sama Rendi

( Geri terdiam sejenak )

Aku ini pacar kamu...

VIONA

Betul, kamu memang pacarku..

Kamu terlalu egois

Saat aku merasa kesepian, dimana kamu

Waktumu tak pernah ada untukku..

Kamu bukan Geri yang dulu..

Kamu lebih memilih duniamu daripada aku...

GERI

Maksudmu apa ngomong gitu...

Vi... please...

Mengertilah...

Aku tak bermaksud seperti itu

Aku mencintaimu vi...

VIONA

Sudahlah Ger...

Sepertinya aku tak pernah ada dihatimu..

Kalau kamu memang tak mencintaiku..

Jujur saja itu lebih baik

Tidak usah kamu bilang mencintaiku

GERI

vi... Pikiranmu sudah diracuni Rendi

Dia sudah menipumu dengan berpura-pura baik di depanmu

VIONA

Sudahlah... Jangan menyalahkan dia

Rendi tak pernah sedikit pun bicara tentangmu

Bagiku dia lebih baik dari kamu

Dia lebih mengerti perasaanku

.. tidak sepertimu

GERI

Mengapa kamu selalu membela dia

Kamu mencintai Rendi...

Viona diam sambil memandang wajah Geri dengan sinis.

Geri mengaruk-garuk kepalanya, dia menahan Emosinya mau marah tapi g bisa akhirnya dia merendah

VIONA

Jadi kamu pikir aku mencintai Rendi..

Oke lah... Terserah kamu

GERI

Vi.... Maafin aku...

Aku mencintaimu vi.... 

Sungguh....

Viona merasa Geri merayunya, Namun Viona sudah tak mempercayainya.

VIONA

Sudahlah Ger... 

Aku bosan dengan kata cintamu

Buktinya mana...

Waktumu untukku saja sudah tidak ada

GERI

Vi...

Maafin aku vi...

Baiklah aku akan merubah segalanya..

Geri memohon kepada Viona dan Viona diam saja.

GERI

Vi.... Maafin aku ya,....

Viona hanya diam dan Geri menarik pelan2 kepala Viona dan menciumnya. Ketika Geri hampir mencium Viona, Viona mendorong tubuh Geri. Sehingga tubuh Geri terdorong mundur

VIONA

( Sambil meneteskan air mata )

Maaf Ger... Terpaksa aku akhiri hubungan ini

Aku mau sendiri dulu.

Viona sambil menangis, dia kemudian pergi meninggalkan Geri, Geri mengejar Viona yang berjalan menuju mobilnya dan menarik tangan Viona. Viona pun berhenti

GERI

Vi...

Mengapa kita harus putus hanya karena Rendi

VIONA

( Viona sambil menangis dan membelakangi Geri )

Semua Bukan karena Rendi

Maaf Ger... 

Aku tak ingin hatiku lebih sakit lagi bila mencintaimu

Smuanya sudah berakhir

Aku dan kamu sekarang hanya sebatas teman

Jadi tolong Jangan ganggu aku

Dan biarkan aku sendiri

Viona melepaskan genggaman tangan Geri, kemudian dia berjalan ke mobilnya sambil menangis dan tidak menoleh ke belakang.

Rendi berdiri melihat kepergian Viona dengan hati yang marah sampai mobil Viona melaju pergi.

SCENE 55

EXT. RUMAH RENDI – MALAM

PEMAIN. RENDI, IBU RENDI

Rendi sendiri di teras rumahnya, Dia mengeluarkan gitar pemberian Viona. Kemudian Rendi memainkan gitarnya.

Rendi bernyanyi menyanyikan lagu NIKE ARDILLA “AKU TAKKAN BERSUARA”, Ketika menyanyikan lagu itu pikiran Rendi terbawa mengingat saat-saat dia bersama Viona.

Dari dalam Ibunya mendengar anaknya bernyanyi, kemudian ibunya keluar menemui Rendi.

Rendi melihat ibunya datang, dia pun menghentikan maen gitarnya. Kemudian ibunya duduk di depannya.

IBU RENDI

Sepertinya Gitarnya baru y

RENDI

Ya Bu dibelikan teman

IBU RENDI

Teman cewek apa cowok yang belikan ?

RENDI

Cewek bu.. dia baik banget.

( Kemudian Rendi menunjukkan ponselnya )

Ini juga dibelikan sama dia bu..

IBU RENDI

Pokoknya sama teman itu harus baik..

Baik banget itu temannya

Jangan-jangan kalian pacaran ya

Hmmm.....

Biasanya orang jatuh cinta harus siap patah hati lho....

RENDI

Enggak Bu... Cuma teman biasa kok...

IBU RENDI

Ya sudah... Ibu masuk dulu... Jangan tidur malam2.

RENDI

Mumpung libur....

IBU RENDI

Ya sudah ibu tidur dulu.

Rendi mengambil ponselnya dan kemudian Video call Vion

SCENE 56

EXT. BUKIT – SIANG

PEMAIN. RENDI, VIONA

Rendi menghentikan mobil Viona di bukit. Kemudian Viona dan Rendi turun. Mereka berjalan ke pinggir lereng.

VIONA

Yuk ke atas sana Ren...

Rendi melihat ke arah yang ditunjuk Viona, ke atas bukit.

RENDI

Jauh banget Vi...

Kalo capek gak boleh minta pijitin ya

Rendi berjalan berdampingan dengan Viona, mereka menyusuri bukit menuju ke atas.

RENDI

Hati-hati jalannya vi..

Banyak sisa-sisa kayu yang jatuh

VIONA

Ya Ren....

Capek juga ya Rend...

 Berhenti sebentar yuk!

RENDI

( Rendi tersenyum melihat Viona )

Oke...

Didepan itu saja, kita santai dibawah pohon itu

Viona memegang tangan Rendi, Rendi berjalan pelan2 menuju ke pohon untuk melepas lelah. Akhirnya mereka duduk dibawah pohon.

Rendi melihat keringat Viona begitu banyak, Rendi mengambil tisu di tasnya dan kemudian membersihkannya. Viona menurut saja.

Rendi berdiri melihat-lihat ke atas, jaraknya kelihatan sudah dekat.

Viona menghadap ke arah Rendi

VIONA

Ada apa Ren...

RENDI

Sudah dekat kayaknya Vi..

Kita lanjut jalan yuk...

VIONA

( Dengan suara manja )

Masih capek Ren

Rendi kemudian jongkok di depan Viona, Viona tak mengerti maksud Rendi.

VIONA

( Dengan wajah penasaran )

Ngapain kamu Ren...

RENDI

Ayo... Naik...

Aku gendong...

Mau apa gak

VIONA

Beneran mau gendong aku..

Rendi mengangguk sambil tersenyum

Viona langsung berdiri dan naik ke punggung Rendi.

Rendi mengangkat Viona dan berjalan menuju ke atas.

Viona terlihat bahagia.

VIONA

Capek gak Ren..

RENDI

Tenang saja, masih kuat

VIONA

Ren aku boleh nanya gak ?

RENDI

Boleh... Mau nanya apa ?

VIONA

Kamu pernah pacaran gak ?

RENDI

Pacaran belum pernah sih..

Tapi kalau mencintai cewek.. pernah..

VIONA

Kenapa..

Tidak berani ungkapin cinta ya

Gak gentle...

Hmmm... Tipe cewek yang kamu sukai gimana ?

RENDI

Bukannya gak gentle..

Ceweknya pas itu sudah punya pacar..

Jadi ya cukup mencintai saja.

Kalau tipe cewek yang aku suka..

Hmmm.... Gimana ya..?

Kayak yang aku gendong ini

Manja, dan selalu ingin diperhatikan, kadang ngajak bolos kuliah.

VIONA

Nyinyir Ni....

( Sambil njewer telinga Rendi )

Siapa suruh mau ikut bolos kuliah.

Sambil bercanda, tak terasa akhirnya mereka sampai juga ke atas bukit.

Rendi menurunkan Viona, Viona tersenyum melihat Rendi sedikit kelelahan

RENDI

Huft... Huftt...

Lumayan juga olahraga nya vi...

Viona dan Rendi duduk berdampingan dan mereka melihat ke sekeliling begitu indah. Kemudian mereka melihat Gubuk bekas pendaki. Akhirnya mereka menaruh tasnya dan bersantai di gubuk.

SCENE 57

EXT. BUKIT – MALAM HARI

PEMAIN. VIONA, GERI

Dibukit terasa dingin banget, Meskipun mereka memakai jaket, Hawa dingin menembus ke tubuh mereka.

VIONA

Dingin banget Ren...

RENDI

Ya vi....

Kamu santai digubuk ya..

Aku cari kayu dulu buat api unggun

VIONA

Aku takut sendiri Ren...

Aku ikut saja ya...

RENDI

Baiklah...

Ini kamu pegang lampunya..

Mereka berdua mencari kayu untuk dibuat api unggun.

Akhirnya mereka kembali membawa beberapa kayu.

Kemudian Rendi menata kayu-kayu tersebut, sedangkan Viona duduk di gubuk sambil memperhatikan Rendi yang menata api unggun. Begitu sendu Viona memperhatikan Rendi dan dia tersenyum-senyum sendiri.

Rendi menyalakan api unggunnya, Setelah nyala Rendi memanggil Viona. Namun Viona terlihat seperti melamun. Akhirnya Rendi mendekati Viona.

RENDI

( Sambil mengipas tangannya ke wajah Viona )

Vi.... Viona..

Melamun apa tidur..

Viona tersadar dari lamunannya, kemudian terlihat wajahnya tersenyum Malu

VIONA

( Tersenyum Malu )

Hehe... Hehe..

Sorry....

Rendi mengajak Viona mendekat ke Api Unggun, mereka saling berdekatan dan menghangatkan tubuhnya ke Api Unggun. Viona memandangi wajah Rendi, sedangkan Rendi sibuk menghangatkan tangannya.

Tiba2 terlihat bintang jatuh diatas langit.

VIONA

Rend.....

( Sambil menunjuk ke atas )

Lihat ada bintang jatuh...

Ayo cepat berdoa

Rendi menoleh ke atas kemudian melihat Viona menutup matanya dan berdoa.

Setelah berdoa, Viona membuka matanya dan melihat Rendi, Rendi dengan cepat pura2 menutup mata dan berdoa, Viona tersenyum tipis melihat Rendi. Kemudian Rendi membuka matanya

VIONA

Dulu waktu kita masih kecil, orang2 bilang kalau melihat bintang jatuh, doa kita akan terkabul

RENDI

Tadi kamu berdoa apa Vi..

VIONA

Rahasia dong...

Ayo minta apa tadi.. aku lihat kayak serius banget

RENDI

Minta apa ya...

Lupa vi....

VIONA

( Sambil mengangkat satu jari ke atas )

Aku janji tidak akan membuka Rahasia

Ayo sekarang katakan tadi minta apa?

Rendi memandang Viona, mau bicara tapi seperti mulut terkunci, Rendi coba memberanikan diri.

RENDI

Tadi aku minta..

( Rendi kemudian terdiam )

Aku minta supaya bisa memiliki cewek sepertimu

Viona tersenyum melihat Rendi, Rendi sedikit gugup dan malu karena Viona tersenyum.

VIONA

Memang aku punya kembaran

Kok minta cewek sepertiku

RENDI

Ada.... Tapi aku yang tahu

Kalau kamu tadi

Ayo minta apa tadi

VIONA

( Memegang tangan Rendi dan tersenyum )

Permintaanku sama dengan permintaanmu

Aku berdoa semoga tuhan mengirimkanku cowok sepertimu..

Rendi tak percaya dengan perkataan Viona, Rendi melepaskan tangannya dari genggaman Viona, kemudian mengipas-ngipaskan tangannya ke depan wajah Viona

RENDI

Bener nih...

Viona tersenyum melihat kelakuan Rendi, kemudian Viona menangkap tangan Rendi dan menggenggamnya lagi.

VIONA

Bener Ren...

Mendengar jawaban Viona, Rendi mencoba memberanikan diri tantang perasaanya

RENDI

Vi... 

Jangan marah ya... aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu

VIONA

Ya... 

Memangnya kamu mau bicara apa

RENDI

Vi... 

Mungkin karena aku terlalu sering bersamamu

Jadi...

Aku terkadang merindukanmu.. rasanya ingin selalu menemanimu

( Rendi terdiam sejenak )

Maaf vi..

Mungkinkah Aku mencintaimu

Viona menatap Rendi dengan serius, Rendi dengan nada Rendah mengungkapkan semuanya.

RENDI

Aku tahu kamu sudah memiliki pacar

Tapi aku tak bisa membohongi perasaanku

Aku tahu semuanya tidak mungkin

Jangan marah ya...

Kuharap kamu tetap mau berteman denganku

Viona melepaskan tangannya dari Rendi. Kemudian dia mengalihkan pandangan ke Api Unggun. Rendi sedikit kebingungan l, takut Viona marah karena pengakuannya.

VIONA

Rend... 

Kejujuran itu terkadang menyakitkan.

Tapi dengan kejujuran, hati tidak akan terbebani

Maaf Ren... Aku bener2 minta maaf..

Mulai hari ini kita tidak usah berteman lagi.

Aku tak mau lagi berteman denganmu.

RENDI

Vi...

Viona terdiam menatap api unggun, sedangkan Rendi memandangi Viona yang ada di sampingnya

Akhirnya mereka duduk saling membelakangi. Suasana terasa hening, sepi. Kemudian Viona berbalik arah dan mengambil tangan Rendi.

VIONA

Rend... Kita akan lebih sering bertemu.

Makanya inilah hari terakhir persahabatan kita

( Tersenyum )

Aku tidak mau menjadi temanmu

Karena aku ingin menjadi pacarmu.

RENDI

( Kaget dan tersenyum bahagia )

Vi.... 

Beneran ini... Bukan mimpi kan

VIONA

Aku juga merasakan apa yang kamu rasakan.

Rendi berdiri dan menuju di pinggir jurang. Viona duduk sambil tersenyum melihat Rendi.

RENDI

( Teriak-teriak ke arah jurang )

Viona... Aku mencintaimu....

I love you

( Dari bawah terdengar suara pantulan teriakan Rendi )

Setelah itu Viona berdiri dan menghampiri Rendi. Mereka bergandengan melihat keindahan dari atas bukit.

SCENE 58

EXT. RUMAH VIONA - SIANG

PEMAIN. VIONA, NATALIA, PEMBANTU

Natalia berada di depan Rumah Viona, kemudian dia membunyikan bel pagar Rumah Viona,

Tak lama kemudian pembantu membukakan pintu pagar

NATALIA

Viona ada Bi...

PEMBANTU

Ada non.... Di dalam... silahkan masuk...

Pembantu dan Natalia masuk kedalam, kemudian Natalia berhenti diteras Rumah Viona menunggu pembantu memanggil Viona.

Pembantu datang dan menghampiri Natalia

PEMBANTU

Non.... Ditunggu dikamarnya non Viona.

NATALIA

Terima kasih Bi...

Nata langsung masuk kedalam Menuju ke kamar Viona. Ketika berada di depan kamar Viona, Natalia berdiri mengetuk pintu kamar Viona. Dari dalam kamatr Viona membukakan pintu.

VIONA

Masuk Nat...

Sorry Agak berantakan dikamar

NATALIA

( sambil tersenyum )

Sama vi... Di kamarku juga kadang-kadang kayak kapal pecah

Sepi banget rumahmu vi...

Ortumu masih diluar kota

Mereka berdua duduk santai di atas tempat tidur Viona. Kemudian Viona menyalakan televisi.

VIONA

Ya Nat.. mereka pulang sebulan sekali

Gua ke kamar mandi bentar.

Natalia merebahkan tubuhnya di kasur, tanpa sadar Natalia mendengar ponsel Viona berdering. Dilihatnya ponsel Viona. Terlihat pemanggilnya menggunakan foto Rendi dan Viona.

Viona keluar dari kamar mandi dan menghampiri Natalia duduk di atas tempat tidurnya

NATALIA

Vi.. kayaknya ada telepon masuk tadi.

Viona mengambil ponselnya, dilihatnya dari Rendi.

Pembantu membuka kamar dan masuk membawakan minuman dan menaruhnya di meja kamar, setelah itu dia keluar

VIONA

Terima kasih Bi..

NATALIA

Kamu putus sama Geri ya..

Soalnya ada gosip kamu putusin Geri gara-gara Rendi.

Viona tersenyum melihat Natalia.

VIONA

Terpaksa aku putusin Nat..

Aku tidak ingin berlarut-larut mencintai Geri

Geri semakin lama semakin menyakitkan

Vio merebahkan tubuhnya disamping Natalia

VIONA

Kemarin dia minta maaf sama aku

Aku Maafin dan sekalian aku putus

NATALIA

Terus sekarang kamu jalan sama Rendi

VIONA

Ya Nat... 

Aku merasa nyaman bersamanya

Viona membuka ponselnya, dan melihat-lihat fotonya bersama Rendi

VIONA

Lihat ini Nat.....

Natalia melihat foto2 Viona bareng sama Rendi.

NATALIA

Wah... Kalian gak ngajak-ngajak kalau keluar

Hmmm... Sepertinya sering banget kalian jalan bersama

VIONA

Ya begitulah...

Dia polos banget..

NATALIA

( Sambil melihat foto di ponsel )

Kemarin bolos kuliah keluar sama Rendi ya

Viona tersenyum nyengir mendengar pertanyaan Natalia

VIONA

Ya kita ke bukit...

NATALIA

Hmmmm.... lupa deh sama aku

Awas kalau aku ketemu Rendi

VIONA

Rencananya dadakan Nat...

Pas di depan kampus aku melihat Rendi, kemudian Rendi aku ajak keluar. Ternyata dia mau.. ya sudah kita jalan kemana pokoknya keluar.

NATALIA

Gitu Rendi gak pernah cerita kalau dia sering jalan sama kamu.

Dia tuh memang cowok yang baik vi...

Jujur aku lebih setuju kalo sama kamu..

Viona tersenyum melihat penjelasan Natalia

VIONA

Memang Nat, dia jarang sekali cerita tentang dirinya.

NATALIA

Mesra banget Nihh...

Kalian curang gak pernah ngajak aku...

Akhirnya mereka bercanda berdua di kamar Viona

SCENE 59

Ext. TAMAN KAMPUS - SIANG

PEMAIN. GERI, RENDI, NATALIA, DOSEN

Geri mendatangi Rendi di taman bersama 5eman2nya, Rendi diam saja melihat kedatangan mereka.

GERI

( Geri menatap Rendi yang Cuek )

Rend..

Kelima teman Geri langsung mengeroyok Rendi, Rendi coba melawan mereka. Namun Rendi kalah.

Natalia melihat kejadian itu, dia langsung menghampirinya

NATALIA

( Sambil melihat Rendi berantem dengan 6 orang )

Ada apa ini..

Berhenti...

Kalian berhenti..

Namun Geri dan teman-temannya tetap mengeroyok Rendi

Mendengar jeritan Natalia, banyak mahasiswa yang datang melihat, tapi tidak ada yang berani melerai.

NATALIA

( Sambil kebingungan menarik Geri )

Ger.. sudah...

Kasihan Rendi...

Namun Geri tetap menghajar Rendi, 

Salah satu dosen melihat keributan, kemudian Dosen datang menghampiri mereka.

DOSEN

Berhenti semua

Kalau tidak.. aku bisa keluarkan kalian semua dari kampus ini.

Mendengar Ancaman Dosen, Geri dan kawan-kawannya berhenti.

DOSEN

Sudah bubar semua.

Awas kalau aku lihat kejadian ini lagi

Geri dan kawan-kawannya diam melihat Dosen. Kemudian Dosen pergi.

Rendi terlihat sedikit lecet, Rendi lalu mengambil tasnya dan pergi meninggalkan area itu.

Melihat Rendi pergi Natalia coba mengejar Rendi.

NATALIA

Rendi... Tunggu

Rendi berhenti

NATALIA

Kamu tidak apa-apa Rend..

RENDI

Jangan sampai Viona tahu Nat..

Rendi kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan Natalia.

Natalia memanggil Rendi lagi tapi Rendi tetap berjalan keluar kampus, kemudian Natalia menghampiri Geri

Natalia berada tepat di depan Geri.

NATALIA

Kenapa kamu ganggu Rendi

Salah apa dia sama kamu

GERI

Dia sudah merebut Viona dariku

Akan aku ganggu dia terus

Sampai Viona kembali kepadaku.

Kemudian Natalia dengan wajah kesal meninggalkan Geri.

SCENE 60

EXT. DANAU – SORE

PEMAIN. RENDI

Taman bunga didanau Yang berisi bunga mawar terlihat indah. Rendi mulai awal membentuknya dengan huruf V1.

Rendi berdiri dan memandanginya... Seperti biasanya Rendi menggali tanah untuk menanam bunga mawar dan tulisannya.

Sebelum menanamnya Rendi membaca dulu tulisannya

RENDI

( Dalam hati )

Mencintai memang butuh perjuangan Vi

Apalagi mencintai cewek sepertimu

Namun aku tidak akan putus asa vi...

Akhirnya tuhan mendengarkan doaku

Aku bahagia banget vi...

Mulai hari ini aku akan berusaha membuatmu bahagia

Tak kan kubiarkan air matamu jatuh.

Vi... I love you... I miss you..

Apapun yang terjadi aku ingin selalu bersamaku

Rendi lalu menanam bunga dan tulisannya. Kemudian dia duduk dan melihat bunga mawar yang sudah berbunga. Terlihat begitu indah.

Rendi dengan pandangan kosong kedepan seperti melamun, tiba2 terasa ada sesuatu jatuh di kepalanya, dan terasa dingin. Rendi menyentuh apa yang jatuh dikepalanya, setelah itu dilihatnya ternyata kotoran burung.

RENDI

Aduh.....

Vi... aku kena kotoran burung.

Rendi coba mencium bau kotoran burung tadi, terasa baunya sedikit tidak enak. Akhirnya dia membersihkan diri ke danau.

Rendi coba menelepon Viona namun Signal tidak ada, akhirnya dia berfoto dengan pose macam2 dan kemudian disimpan untuk dikirimkan ke Viona.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar