IZINKAN AKU MEMILIKIMU
5. SCENE 41 - SCENE 50

SCENE 41

EXT. TAMAN KOTA – INT. MOBIL JAZZ MERAH - VIONA

PEMAIN. VIONA, NATALIA

Viona bersama Natalia menghentikan Mobilnya di taman kota, 

Viona menangis dan Natalia coba mendinginkan suasana sambil mengelus badan Viona 

NATALIA

Sudahlah Vi...

Viona terus menangis sambil melamun menatap ke depan.

VIONA

Geri seperti itu, katanya karena aku

Aku yang disalahkan

NATALIA

Gak usah di dengar omongannya

Mungkin cewek itu sebatas temannya saja

VIONA

Semuanya Egois Nat

Hatiku seperti terpenjara

NATALIA

Yang sabar vi..

Masih ada aku, Rendi.. kapanpun.. dimanapun... 

Kita akan ada untukmu

Viona mengambil tisu dan menghapus air matanya, kemudian dia memeluk Natalia.

VIONA

Terima kasih Nat... 

Natalia melihat keluar mobil dan dilihatnya penjual Mie Ayam,

NATALIA

Kesana yuk beli Mie ayam....

Kesukaanmu kan.....

VIONA

Lagi gak ingin sesuatu Nat.

NATALIA

Aku lapar Vio.. ayo dong

Sudahlah tidak usah di pikir

Nanti kamu malah sakit lho

Viona akhirnya menuruti Natalia untuk beli Mie ayam dan mereka berdua memarkir mobil di parkir taman kota.

SCENE 42

EXT. DANAU – SORE HARI

PEMAIN. RENDI

Rendi berada di danau sendiri, dia sedang menggali tanah untuk menanam tanaman bunga mawar merah.

Setelah selesai menggali, Rendi kemudian mengambil kertas dan tanaman mawar di taksinya.

Sebelum menanam bunga mawar, Rendi membuka kertas yang dibawanya. Kemudian Rendi tersenyum tipis sebelum membaca kertas itu.

RENDI

( membaca Dalam hati )

Namanya Viona

Awal yang tidak disangka

gadis cantik yang tiba2 membayangi hatiku.

yang tiba2 mengganggu tidurku,

( SAMBIL MENGINGAT DI SCENE 25 SAAT VIONA TERSENYUM )

aku tak tahu apa yang terjadi dengan diriku

Viona mengapa aku merindukanmu.

Rasanya ingin selalu menemanimu.

meskipun aku tahu kamu sudah ada yang memiliki.

( SAMBIL MENGINGAT SCENE 37 SAAT MAKAN MIE AYAM )

Viona melihat senyummu adalah penawar rinduku.

Semoga aku selalu bisa menemanimu

By. Rendi

Setelah selesai membaca, Rendi melipat lagi kertasnya dan melapisinya dengan plastik, Lalu Rendi menguburnya di bawah tanaman mawar.

Setelah selesai menguburnya, Rendi berdiri dan menatap jauh ke danau

RENDI

(Dalam hati)

Vio.. Taman ini adalah ungkapan hatiku untukmu

Setelah itu Rendi melangkahkan kakinya menuju ke Taksi, dan pergi meninggalkan Danau.

SCENE 43

EXT. JALANAN - MALAM

PEMAIN. GERI, VIONA, MUDA MUDI

Geri, Viona dan teman2 Geri sedang berkumpul mau balapan. 

Suasana terlihat ramai, namun Viona hanya terdiam di dalam mobil

GERI

Keluar dong Viona

Ayo...

Kan sudah aku putusin cewek yang kemarin

Viona menuruti permintaan Geri, Viona pun keluar dari mobil dan berdiri di samping Geri.

TEMEN GERI

Ger... Uda siap... Itu lawanya datang

GERI

( Sambil melihat mobil lawannya datang )

Siap

Ayo Vi masuk, Temani aku

( sambil menarik tangan Viona )

Viona menarik tangannya kembali coba melepaskan dari pegangan Geri

VIONA

Gak ah... aku disini saja Ger

GERI

Ayolah Vi.. Gak usah takut

Suasana menjadi begitu rame, kebisingan suara knalpot dan sorakan muda mudi begitu riuh. Viona mundur di belakang Mobil Geri

VIONA

Aku disini saja

Aku takut

Geri tanpa bicara, langsung masuk mobil dan mengegas ngegas mobilnya.

Mobilnya melaju dan berhenti di pinggir cewek.

Geri turun mengajak cewek lain, Geri masuk sambil melirik Viona.

Viona memperhatikan Geri didalam Mobil, Geri mencium cewek yang diajaknya balapan, Viona pun menjadi cemberut.

TEMAN2 GERI

( Sambil mengangkat tangan )

Geri.... Geri...

Viona terus melihat Geri di mobil bersama cewek lain, Viona semakin cemburu. Kemudian dia mundur ke belakang mengambil duduk di jalanan.

VIONA

( Dalam hatinya )

Lebih baik aku pergi saja

Sepertinya Geri tidak jauh dengan sifat papa

Viona mengambil handphone di sakunya dan kemudian menelepon Rendi.

VIONA

Halo.. lagi dimana kamu,

Aku butuh tumpangan.

RENDI

(Suara Rendi dalam handphone Viona)

Lagi di Jln Kartika, mengantar penumpang.

VIONA

Setelah itu jemput aku di Jln sudarso ya

RENDI

(Suara Rendi dalam hp Viona )

Ok.. siap

Tak lama kemudian suara sorakan ramai banget. Mobil Geri dan lawanya hampir Finish, suara knalpot begitu keras.

MUDA-MUDI

Geri... Geri..

Mobil Geri akhirnya sampai di Finish, dan kemenangan ada pada Geri.

Geri keluar dan mencari Viona. Kemudian Geri mengajak Viona ke depan bersama teman-teman yang lainnya.

TEMAN GERI

Kita minum yuk..

Rayakan kemenangan...

Geri mengambil uang dari dompetnya kemudian memberikan ke salah satu temannya

GERI

Beli yang banyak

Kita pesta malam ini

VIONA

Pulang yuk...

Geri tertawa melihat Viona, begitupun teman2nya ikut tertawa.

GERI

vi.. baru saja aku menang..

Kita rayakan dulu dong

VIONA

( Emosi )

Ya sudah aku naik taksi saja kalau gitu

GERI

( Sambil tersenyum kecut )

Silahkan..

Terserah kamu..

Viona merasa kecewa dengan jawaban Geri, Viona pun langsung berjalan meninggalkan Geri.

SCENE 44

EXT. DANAU – MALAM HARI

PEMAIN. VIONA, RENDI

Rendi menghentikan taksinya dibawah pohon, kemudian Rendi menoleh ke arah Viona yang terdiam duduk di sampingnya.

VIONA

(DALAM INGATAN )

(KEJADIAN DI SCENE 40 SAAT GERI MENCIUM CEWEK DIDALAM MOBILNYA WAKTU AKAN BALAPAN )

Rendi melihat air mata Viona keluar, Rendi memberanikan diri menghapus Air mata Viona dengan Tangannya, namun Viona tetap diam dengan pandangan kosong.

Viona merasakan tangan Rendi yang menghapus Air matanya, akhirnya Viona Tersadar dari lamunannya.

Viona tak mampu menahan kesedihannya, dia merebahkan tubuhnya ke tubuh Rendi sambil menangis.

Rendi tak tega melihat Viona. Rendi membiarkan Viona menangis di sandarannya.

RENDI

( Menghapus air mata Viona )

Vi.. sudah.. jangan menangis

Lupakan saja kejadian tadi

VIONA

Rend... aku tak tahu harus bagaimana

Sakit banget rasanya hatiku

Aku malu banget di depan teman-temannya Geri

Rendi tak bisa bicara apa-apa, melihat Viona yang menangis.

Tak lama kemudian Viona mengangkat kepalanya dari tubuh Rendi dan dia mengusap air matanya

VIONA

Maaf ya Ren...

Viona turun dari taksi menuju ke danau. Rendi pun ikut turun dan berjalan di belakangnya.

Viona duduk melamun dan menatap jauh ke atas. Rendi ikut duduk agak jauh di belakang Viona, sambil memandangi Viona dari belakang.

Mereka saling terdiam, sehingga suasana terasa hening, Rendi melihat Viona sepertinya kedinginan. Rendi melepas jaketnya dan memakaikan jaketnya dari belakang. Viona menoleh ke arah Rendi.

VIONA

Disini.. di sampingku saja Ren

Rendi kemudian duduk di samping Viona.

Viona menoleh ke Rendi dan memaksakan tersenyum melihat Rendi.

Rendi ikut tersenyum melihat Viona.

VIONA

( Pandangan Viona lurus menatap ke depan )

Dulu dia tidak seperti itu

Semenjak masuk fakultas semua menjadi berubah

( Pandangan Viona menghadap ke Rendi )

Apa harus aku akhiri saja ?

Rendi terdiam sejenak sambil memandang Viona 

RENDI

Apa kamu benar-benar mencintai Geri

VIONA

Kita sudah 2 tahun pacaran

Aku mencintainya Rend

Tapi tak tahu akhir-akhir ini

Aku ingin melupakannya.

RENDI

Hanya Hatimu yang bisa menjawab semua

Karena keputusan ada di hatimu

VIONA

Rend... pernah tidak kamu sakit hati

RENDI

Aku belum pernah pacaran Vi..

Jadi aku tak tahu Rasanya sakit Hati

Namun aku tahu Rasanya Rindu

Karena Aku pernah mencintai seseorang dalam hati

VIONA

Mengapa seperti itu Rend..

Itu kan lebih menyakitkan.

RENDI

Dia sudah memiliki kekasih

 jadi aku tak berani mengatakan cinta

( Terdiam sejenak, kemudian Rendi melanjutkan bicaranya )

Kenyataannya sih menyakitkan

Tapi.. aku berusaha bahagia melihat dia bahagia

VIONA

Rend... Boleh aku tidur di pangkuanmu

Hatiku lelah rasanya

Barangkali aku bisa bermimpi indah di pangkuanmu

Viona kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Rendi, dia lalu memejamkan matanya, sedangkan Rendi dengan bebas memandangi Wajah Viona yang begitu cantik dan polos ketika tidur.

RENDI

( Dalam hati )

Vi... andai kamu tahu

Cewek yang kurindukan adalah kamu.

Kasihan kamu banget Vi

Rasanya aku ingin membelai Rambutmu dan menghapus kesedihanmu.

Rendi memandangi wajah Viona yang tertidur di pangkuannya.

SCENE 45

EXT. KAMPUS

PEMAIN. RENDI, GERI, VIONA, NATALIA DAN MAHASISWA

Rendi dan mahasiswa lain lagi santai dikelas. Rendi membaca buku di kursinya.

Sambil membaca buku Rendi melihat Viona dan Geri pergi keluar kelas.

Rendi berdiri dan menghampiri Natalia di kursinya.

RENDI

Nat.. tadi Viona sama Geri kemana

Ayo kita ikuti Nat..

NATALIA

Memangnya kenapa Ren ?

RENDI

Takut mereka berantem lagi, sepertinya Viona ada masalah gitu.

NATALIA

Mungkin juga, kan kemarin habis bertengkar!

( Sambil tersenyum )

Hmmm... Kamu naksir Viona ya

RENDI

Bukan begitu, kasihan kan dia

Natalia menaruh bukunya, kemudian berjalan keluar dan di ikuti Rendi dari belakang.

Ketika Rendi dan Natalia berjalan ke belakang kampus terdengar suara Viona.

VIONA

( Suara Viona )

Sudahlah Ger...

Kalau memang kamu sudah tidak mencintaiku lebih baik kita putus saja.

Natalia dan Rendi menghentikan langkahnya, kemudian mereka mengintip Geri dan Viona di belakang.

Viona berdiri berhadapan dengan Geri, 

GERI

Vi... Aku juga mencintaimu...

Cewek kemarin itu Cuma teman..

Biasalah...

VIONA

Ciuman.. seperti itu biasa.

GERI

Vi... Sudahlah...

Geri kemudian memeluk Viona dan mencium Viona

Viona kemudian mendorong Geri, Kemudian dia pergi meninggalkan Geri

GERI

( Memanggil Viona )

Vi...

Viona tak menghiraukan panggilan Rendi, dan terus pergi.

Natalia dan Rendi coba bersembunyi Di balik gedung ketika melihat Viona pergi,

Ketika Viona lewat , Viona tak mengetahui keberadaan Natalia dan Rendi.

Rendi dan Natalia melihat Geri berdiam diri

RENDI

Ayo kembali ke kelas

NATALIA

( Menempelkan jarinya ke mulut )

Ssttt!

akhirnya mereka pun pergi dengan hati-hati biar tidak di ketahui Geri.

SCENE 46

EXT. HALTE BIS – SORE HARI

PEMAIN. VIONA, GERI

Viona berada di dalam mobil dan parkir di depan halte bis. Terlihat raut wajahnya gelisah, berulang kali melihat keluar dari kaca spion mobilnya.

Tak lama kemudian Rendi datang, terlihat dari kaca spionnya

Viona buru-buru keluar membuka pintu mobilnya dan turun menghampiri Rendi.

RENDI

Maaf agak terlambat vi..

VIONA

( Memberikan kunci mobilnya )

Tidak apa-apa Ren..

Kamu sopirin ya..

RENDI

( Mengambil kuncinya )

Oke

Akhirnya mereka berdua masuk ke mobil, tapi ketika mereka masuk ke mobil, ada teman Geri yang berjalan melihat mereka.

Teman Geri berhenti dan memperhatikan Viona dan Rendi.

TEMEN RENDI

 Viona... kok sama Rendi.

Wah.. ada yang gak beres 

Rendi melajukan mobil Viona pelan2

Teman Geri memperhatikan kepergian Viona dan Rendi, setelah Mobil Viona sudah jauh, dia pun pergi.

RENDI

Kita mau kemana Vi..

VIONA

Gimana kalau maen 

Ke tempatmu ?

RENDI

Maksudnya ke rumahku vi ?

VIONA

Kalo iya kenapa ? Bolehkan..

RENDI

Gimana ya... Kapan-kapan saja ya...

VIONA

Hmmm.... Kalau ke hatimu?

Rendi langsung menoleh ke Viona dan tersenyum

RENDI

Bisa saja kamu vi....

VIONA

Hehe.. hehe....

Terserah sopir kemana saja

RENDI

ke danau yuk...

Viona tersenyum melihat Rendi, begitupun Rendi. Rendi melajukan mobil dengan santai.

Viona memandang wajah Rendi yang lagi berada di sampingnya.

SCENE 47

EXT. DANAU – MALAM HARI

PEMAIN. VIONA, RENDI

Rendi dan Viona turun dari mobil, Viona berjalan menuju bibir danau, dan Rendi berdiri diam di samping mobil.

VIONA

( Viona melihat Rendi )

Lho.. kok disitu sih...

Kesini dong..

Rendi berjalan menuju ke Viona dan kemudian duduk dipinggir Viona

VIONA

Rend... Aku punya sesuatu buatmu, terima ya

RENDI

Punya apa vi...

Viona memberikan handphone ke Rendi

RENDI

Untuk apa vi...

VIONA

Buat Motret wajahmu yang jengkelin itu

Viona menatap ke danau, dan tak menghiraukan Rendi.

RENDI

( Rendi melihat – lihat hp nya )

Ini lumayan mahal vi...

VIONA

( Viona mengambil Krikil dan melempar ke danau )

Lebih mahal saat kamu menemaniku

Aku merasa damai saat bersamamu,

(diam sejenak)

Aku juga gak tahu kenapa aku lebih nyaman bersamamu daripada bersama Geri...

VIONA

(Viona menghadap ke Rendi)

Kadang aku tiba-tiba merindukanmu Rend..

Ingin banget ketemu kamu..

Makanya aku belikan hp itu biar bisa VIDEO CALL.

Rendi juga memandang wajah Viona

RENDI

(Dalam hati)

Vi... Aku juga sama dengan apa yang kau rasakan

( Tersenyum )

Kalau aku merindukanmu boleh kan ?

VIONA

Gak boleh...

Rendi langsung menghapus senyumnya sambil menatap Viona dengan malu

VIONA

Kamu gak boleh merindukanku...

Tapi..

Kamu harus menemuiku bila merindukanku

( Sambil memencet hidung Rendi )

Viona melihatinya sambil tersenyum dan kemudian mengambil hp di Rendi. Viona mengaktifkan kamera hp nya

VIONA

Rend... Coba tersenyum

Rendi tersenyum, dan Viona memotretnya. Viona menunjukkan hasilnya.

VIONA

( Menunjukkan hasil potretnya )

Lihat Rend, ini wajah orang yang mengisi hari2ku

RENDI

Ganteng juga ya... Pasti tuh cowok baik banget

VIONA

Ye.....

( Mencubit tubuh Rendi )

Rendi berdiri dan menghindar dari cubitan Viona.

Viona pun berdiri mengejar Rendi.

Mereka bercanda, bergurau dan juga selfie berdua.

Setelah itu mereka duduk kembali

RENDI

Terima kasih vi..

Gitar juga handphone nya

VIONA

Aku yang terima kasih Rend..

Viona mendekatkan duduknya disamping Rendi. Dan menyandarkan kepalanya di pundak Rendi.

SCENE 48

EXT. KAMPUS - SIANG

PEMAIN. RENDI, GERI, VIONA, NATALIA, TEMAN-TEMAN GERI

Rendi sedang membaca buku di tempat duduknya , tiba2 Geri dan kelima temanya datang

GERI

Eh... Jadi kamu yang mengganggu hubunganku dengan Viona

Rendi diam tak menghiraukannya

GERI

( Menggebrak meja )

Maksudmu apa deketin Viona

Rendi menaruh bukunya di tas. Kemudian dia berdiri menatap Geri di depannya

RENDI

( dengan santai )

Aku Cuma berteman dengan Viona

Lalu Rendi mengambil tas nya dan pergi keluar, namun teman2 Geri menutup jalannya Rendi.

Rendi berhenti dan melihat sekelilingnya

GERI

( Dari belakang )

Mau pergi....

Berapa kali kamu ngajak jalan Viona..

Rendi tetap diam tak menjawab, kemudian Geri memukul Rendi dari belakang.

Rendi terjatuh, lalu teman2 Geri mengeroyok Rendi.

Rendi tak mampu melawan, bibir Rendi terkena pukulan sehingga berdarah dan sebagian ada yang benjol

Natalia dan Viona masuk kelas dan melihat Rendi dipukuli. 

VIONA

( Berteriak )

Berhenti!!!

Geri dan kawan2nya menoleh ke Viona. Kemudian Viona berjalan menghampiri Geri.

VIONA

( dengan Emosi, Suara tamparan Viona )

Plakkkk!!!

Geri mengelus-elus pipinya sambil menatap tajam ke arah Viona. Natalia membantu Rendi duduk di kursinya.

GERI

Gara-gara dia kan.... (Sambil menunjuk ke Rendi )

Makanya setiap aku ajak jalan kamu tidak mau

Oohh... Ternyata..

VIONA

Ternyata apa...

Aku yang mengajaknya... Bukan dia yang mengajakku..

Puas kamu..

GERI

Ohhh... Begitu...

Jadi kamu lebih memilih dia

VIONA

Kalau iya kenapa..

Geri mengajak kawan2nya bergegas keluar kelas, kemudian Viona menghampiri Rendi dan Natalia.

VIONA

Maaf ya Rend..

gara-gara aku, kamu jadi begini

Natalia membersihkan darah di bibir Rendi dengan tisu, kemudian Viona duduk disamping Rendi

Viona

Sini Nat, biar aku yang bersihkan

Natalia memberikan tisu ke Viona, Natalia merasa heran melihat kedekatan Rendi dan Viona

VIONA

Sakit ya Rend..

Rendi melihat Natalia yang memperhatikan Viona

RENDI

Aduh... Perih vi..

VIONA

Ya maaf Rend...

NATALIA

Bener kalian sering keluar bersama

Rendi dan Viona secara bersamaan menatap Natalia. Namun keduanya tidak menjawab.

NATALIA

( Dengan sedikit senyum menggoda )

Meskipun sakit kalau Viona yang mengobati jadi tak terasa nih..

RENDI

Perih Nat...

Sudah vi...

Viona tersenyum melihat Rendi, begitupun Natalia.

SCENE 49

EXT. MOBIL VIONA - SORE

PEMAIN. VIONA, NATALIA, RENDI

Viona menyetir mobilnya dan ditemani Natalia, sedangkan Rendi duduk sendiri dibelakang.

Rendi memandang jalanan disamping, Natalia kemudian melihat Ke belakang dan tersenyum melihat Rendi seperti melamun.

VIONA

Kemana kita Nat ?

Ke Mcd yuk

NATALIA

yuk..

( Melihat Rendi yang melamun )

Ke Mcd y Ren,

Sudah G usah dipikir..

RENDI

Ya Nat...

Oh... Setelah dari Mcd aku langsung balik

NATALIA

Kok buru-buru Ren..

VIONA

Ya.. kita jalan-jalan kemana gitu

Y Nat..

RENDI

Ada kerjaan Rumah sedikit

NATALIA

Pasti alasannya itu..

Kita gak bisa maksa nih vi..

Rendi menoleh ke Natalia dg tersenyum tipis

Viona menatap Rendi dari kaca spion, Rendi tahu kalau dia diperhatikan Viona, dia melihat Viona dari spion namun Viona dg cepat memalingkan pandangannya.

Akhirnya mereka pun sampai di depan MCD.

SCENE 50

EXT. DANAU

PEMAIN. RENDI

Rendi membawa bunga mawar dan secarik kertas, Rendi melihat bunga mawar yang ditanamnya tumbuh subur. Tanaman bunga mawarnya pun mulai berbunga ada yang merah, putih, kuning. Terlihat begitu indah dengan tatanan yang Rapi

Rendi menggali tanah seperti biasanya. Setelah selesai menggalinya Rendi mengambil kertas di saku nya.

Rendi membuka kertasnya dan membacanya

RENDI

( Suara Dalam hati )

Semakin aku dekat denganmu semakin tahu tentangmu dan semakin aku merasakan cinta.

Jujur aku tak mau cuma merindukanmu, haruskah aku hanya mencintaimu dihatiku saja.

Vi... Keadaanmu dan masalah-masalahmu membuatku sangat mencintaimu

Apakah ini yang di namakan cinta sejati.

Rendi kemudian melipatnya dan membungkusnya dengan plastik.

Rendi mengambil tanaman bunga mawar, Rendi menaruh kertasnya dulu kemudian menanam bunga mawarnya.

Setelah selesai menanam Rendi duduk dan melihat bunga mawar yang lainnya. 

RENDI

Vi... ini aku buatkan untukmu..

( Sambil mencium bunga mawar yang berbunga )

Rendi duduk didepan taman buatannya sambil merokok, setelah menghabiskan sebatang Rokok, Rendi pergi meninggalkan danau.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar