IZINKAN AKU MEMILIKIMU
4. SCENE 31 - SCENE 40

SCENE 31

EXT. TAMAN KAMPUS – SIANG HARI

PEMAIN. VIONA, NATALIA, RENDI

Natalia melihat Rendi berada di taman sedang membaca buku.

Natalia menghampiri Rendi ditaman

NATALIA

Boleh ikutan gak ?

RENDI

Eh.. Nata...

Silahkan duduk..

Natalia mengambil duduk di depan Rendi.

NATALIA

Tumben ada disini.. lagi menunggu siapa ?

RENDI

Gak Nat.. Cuma ingin nyantai saja

NATALIA

Tadi kamu lihat Viona lewat sini gak ?

RENDI

Waduh.. kurang paham

Tadi aku baca buku

Jadi tidak memperhatikan di sekitar.

Kemudian tiba-tiba pandangan Rendi mengarah ke sudut taman

Dan dilihatnya Viona sendirian

RENDI

( Sambil menunjuk ke arah Viona )

Nat.... itu kan Viona Nat, kayaknya sendirian juga.

NATALIA

( Natalia melihat ke arah yang ditunjukkan Rendi )

Oh ya... Betul Rend

RENDI

Ajak gabung sini saja.

kan biasanya juga sama kamu Nat..

Nata berdiri dan menuju ke arah Viona. Sedangkan Rendi melanjutkan membaca bukunya.

Tak lama kemudian Natalia dan Viona kembali ke tempat Rendi

NATALIA

Duduk sini vi..

Kenalin ini Viona

VIONA

( Sambil melihat Rendi )

Maaf mengganggu ya..

RENDI

 [sambil tersenyum]

Aku Rendi.....

VIONA

( Berdiri lagi )

Aku belikan minum dulu ya

RENDI

Tidak usah vi....

Bentar lagi aku juga balik

Viona tetap pergi beli kopi di kantin. Natalia tersenyum melihat Rendi

NATALIA

Baca buku sambil minum kopi kan enak

RENDI

Gak enak Nat..

Viona balik membawa kopi 3 dan kue, kemudian dia duduk dan memberikan ke Rendi dan Nata.

NATALIA

Vi.. nanti aku dijemput Juna

Jadi nanti kamu pulang sendiri ya

VIONA

( Sambil makan kue )

Ya Nat..

( Mengalihkan pandangan ke Rendi )

Eh.. diminum kopinya

RENDI

Ya.. makasih vi..

Tak lama kemudian ponsel Natalia berdering, Natalia mengambil ponselnya dan dilihatnya dari Juna

NATALIA

Vi.. Juna sudah di depan

Jadi aku tinggal dulu ya..

VIONA 

( Sambil tersenyum tipis )

Oke.. hati-hati...

Awas.. langsung pulang Lho..

NATALIA

( Melihat ke Rendi )

Aku jalan dulu ya Rend

RENDI

( sambil mengangkat jempolnya )

Sipp... Terima kasih Nat

Natalia pergi meninggalkan Rendi dan Viona.

Rendi menatap Viona yang sedang melihat Natalia keluar.

RENDI

Kamu juga dijemput Pacarmu

VIONA

( Viona tersenyum )

Gak Rend..

Aku bawa mobil sendiri

Kamu bareng sama aku

RENDI

Gak enak vi..

Aku naik bus saja

VIONA

( Tersenyum lagi )

Oh ya kamu enggak kerja ?

RENDI

Kerja vi... Kalau gak kerja, gak punya duit.

VIONA

Kalau gitu nanti jemput aku jam 6 sore, di depan Rumah.

Aku pesan taksi, bukan mengajak jalan

RENDI

Kan enak bawa mobil sendiri

VIONA

Mau gak...

RENDI

Mau dong

Mereka ngobrol sambil menikmati kopi dan kue.

SCENE 32

EXT. JALAN RAYA – MALAM JAM 19.00 WIB

PEMAIN. GERI, ANAK MUDA-MUDI

Mobil jazz merah dg variasi lampu warna warni sedang dikerumuni anak muda-muda, Geri yang mau balapan dengan mobil Yaris siap tancap gasnya. 

Suara knalpot brog.. pun bergemuruh, keduanya saling mengegas mobilnya berulang kali.

Bruuummm...... Brummmm

Teriakan penonton begitu rame

PENONTON

Geri.... Geri...

Geri terlihat begitu sombong, dia menatap tajam ke arah lawannya.

Akhirnya semua minggir hanya ada satu cewek membawa sapu tangan

SUARA MOBIL GERI

Brummmm..... Brummmm....

Saat sapu tangan dilepaskan, Geri menancapkan gas mobilnya begitupun mobil Yaris melaju dengan cepat.

SUARA MOBIL YARIS

Bruuummm.. brruuuuummm

Sorakan anak-anak begitu rame. Setelah berputar- putar, kemudian Geri kembali duluan bertanda kemenangan untuk Geri

Sorakan pun kembali rame.

PENONTON

Horee... Geri menang

Geri... Geri

SCENE 33

EXT. JALAN RAYA, DIDALAM TAKSI – MALAM JAM 20.00 WIB

PEMAIN. RENDI, VIONA

Rendi mengemudikan taksinya dengan santai. Rendi melirik dari kaca spion, dia melihat Viona sedang terdiam melamun.

Viona tahu kalau dilihat Rendi, sehingga dia juga melihat Rendi dari kaca spion.

Rendi salah tingkah ketika Viona mengetahuinya, Rendi langsung membuang muka ke depan.

VIONA

( Sambil melihat kaca spion )

Ayo lihat-lihat apa

RENDI

( Melihat Viona dari kaca spion )

Habis melamun, jadi aku takut kamu muntah-muntah

Geri santai bersama kawan-kawannya setelah balapan, mereka duduk di pinggir jalan.

Taksi Rendi lewat di depan Geri dan kawan-kawannya nongkrong, ketika pas di depan Geri tanpa sengaja dia melihat Viona di dalam taksi.

Geri langsung menancap gas mobilnya dan mengejar taksi.

Rendi melihat dari kaca spion

RENDI

Vio... Itu kayaknya mobil Geri

Viona menoleh dan melihat mobil dibelakangnya.

VIONA

Ya benar

Kalau gitu kamu berhenti di depan ya

Rendi menyalakan lampu kiri untuk menepi. Kemudian Rendi berhenti.

Mobil Geri pun ikut berhenti pas di belakang Taksi

VIONA

Kamu tunggu ya..

Geri juga gak bakalan mau aku ajak

Viona turun dari taksi dan menghampiri Geri.

Geri membuka kaca mobilnya ketika Viona berada di depannya

VIONA

Ada apa Ger...

Susah banget hubungi kamu

GERI

Jalan yuk, itu sama teman2 lagi balapan.

VIONA

Sorry Ren, aku mau ke Mall

Mau antar aku gak, atau aku naik taksi

GERI

Ya sudah.. naik taksi saja

Aku mau balapan dulu

Tanpa kata-kata Viona balik ke taksi dengan wajah cemberut. Sedangkan Geri melajukan mobilnya.

Rendi jadi serba salah melihat Viona cemberut, Mereka berdua pun saling diam, hanya suara angin yang terdengar

RENDI

( dalam hatinya )

kenapa aku serba salah di depan Viona,

Apakah aku....

Ah..... G mungkin aku mencintainya..

VIONA

Nanti temani aku ke Mall ya

RENDI

Waduhh...

Aku tunggu di luar saja ya..

VIONA

Temani Viona belanja saja

Please..

RENDI

( Sambil tersenyum )

Aku tunggu di luar saja

Walau lama pasti aku tunggu

Viona menatap keluar jendela taksi sambil melamun.

SCENE 34

EXT . MALL - MALAM

PEMAIN. RENDI, VIONA

Rendi menghentikan taksinya Di area parkir Mall. Kemudian mereka turun.

VIONA

Temani aku ke dalam ya Ren

RENDI

Aku tunggu di sana saja Vi..

( Sambil menunjuk tempat kopi )

VIONA

( Dengan wajah cemberut )

Kalau gitu kita balik pulang saja

Aku tidak jadi belanja

RENDI

Lho.. kenapa

VIONA

Habis tidak ada yang menemaniku

Rendi terdiam melihat Viona sedikit ngambek, kemudian Rendi tersenyum melihat Viona yang kelihatan bersedih

RENDI

Okelah aku temani, Tapi ada syaratnya...

Kamu harus tersenyum

Viona melihat Rendi, kemudian dia tersenyum.

SUARA MUSIK 

Rendi akhirnya mengikuti Viona masuk ke Mall,

Ketika di dalam Mall, Rendi seperti pengawal Viona.

Mondar-mandir mengikuti Viona dari belakang.

Saat memilih baju, Viona bertanya ke Rendi, Rendi mengacungkan jempol sambil tersenyum. Kemudian Rendi membawa barang yang di beli Viona.

Ketika lewat di galeri Gitar, Rendi berhenti dan melihat gitar yang dijual dari luar.

Viona tak tahu kalau Rendi berhenti, sehingga Viona ketika melihat ke belakang, Rendi tidak ada di sampingnya.

Viona melihat ke kanan kiri dan Terlihat Rendi sedang melihat gitar.

Viona mendatangi Rendi dari belakang.

SUARA MUSIK BERHENTI

VIONA

Suka main gitar ya...

Rendi kaget, tiba-tiba Viona ada di belakangnya. Rendi langsung berjalan meninggalkan Galeri gitar

Viona berhenti sejenak melihat gitar didalam kemudian dia menyusul ke arah Rendi

VIONA

Rend... Tunggu..

Rendi memelankan langkahnya, Viona pun sampai di sampingnya.

RENDI

Sudah banyak nih

Cari apalagi vi

VIONA

Capek ya..

Sudah kita pulang saja yuk..

RENDI

( Sambil tersenyum )

Kalau kamu tersenyum rasa capeknya jadi hilang

Akhirnya mereka beranjak keluar dari Mall. Namun tiba-tiba Viona berhenti

VIONA

( Tersenyum manis )

Rend, Kamu ke parkir dulu..

Aku belikan kopi dulu ya ?

RENDI

Oke..

Rendi melanjutkan jalannya ke tempat parkir, sedangkan Viona kembali ke dalam.

Viona menuju ke tempat galeri gitar. Dan dilihatnya ada banyak gitar

VIONA

( Dalam hati )

Kira-kira Rendi suka yang mana ya.

Viona memilih-milih dan akhirnya dia memilih gitar yang warna coklat matang, Penjualnya memasukkan gitarnya ke tas.

VIONA

Mudah-mudahan Rendi suka

Viona menaruh tas gitar di punggungnya dan kemudian membeli kopi. Kemudian Viona keluar dari Mall menuju ke parkiran.

Rendi berada di dalam taksi, kemudian Viona datang.

Rendi keluar dan melihat Viona membawa Gitar

RENDI

( Sambil tersenyum )

Suka nyanyi juga ya

VIONA

( Sambil memberikan kopi )

Kalau iya kenapa ?

Rendi mengambil kopi dari Viona, kemudian dia meminumnya.

Viona melihat Rendi meminum kopi. Kemudian Viona menurunkan tas gitarnya.

VIONA

Ini buat kamu Rend

RENDI

Kok buat aku, kamu pakai sendiri saja

VIONA

Kalau tidak mau aku buang saja

RENDI

Ehh... Jangan !

Aku mau banget

Rendi mengambil tas gitarnya, sambil duduk di taksi dia mengeluarkan gitarnya

RENDI

Bagus banget Vi..

Bener buat aku vi..

VIONA

Ya Rend..

 Sebagai ganti mau menemani aku tadi

VIONA

Sudah mau tutup, Balik yuk..

RENDI

Terima kasih banyak vi..

Rendi menghabiskan kopinya kemudian dia memasukkan gitarnya ke Taksu, dan mereka pun pergi.

SCENE 35

EXT . KAMPUS - SIANG

PEMAIN. RENDI, VIONA, GERI

Natalia main ponsel di mejanya, Rendi yang baru datang, dia mendekati Natalia dari samping

RENDI

Hey Nat..

Tumben sendiri

NATALIA

( Menoleh ke samping )

Rendi...

Ya.. Viona lagi keluar sama Geri.

Mendengar Viona keluar sama Geri, Rendi sedikit cemburu.

NATALIA

Hari ini aku ultah...

Nanti aku traktir, kamu datang ya

Ke KFC Jln. pahlawan...

RENDI

Aku malu sama pacarmu..

Nanti mengganggu suasana

NATALIA

Enggak lah Ren..

Kan ada Viona, juga Geri

RENDI

Insyallah aku datang Nat...

NATALIA

Harus bisa ya Rend

RENDI

Nanti aku usahakan datang... Habis pulang ini kan

NATALIA

Ya Ren...

Dari depan pintu Natalia melihat Viona dan Geri masuk ke dalam

NATALIA

( Sambil melihat ke arah pintu )

Itu Viona sama Geri.

Rendi melihat ke arah Viona dan Geri.

Viona dan Geri pun mendekat ke Natalia dan Rendi, kemudian mengambil tempat duduk.

GERI

Sorry Nat.. aku gak bisa ikut

Viona melihat Rendi, sedangkan pandangan Rendi tertuju ke Geri.

NATALIA

Kok gitu sih Ger...

( Mengalihkan pandangan ke Viona )

Berarti kamu juga gak ikut Vi..?

VIONA

( Pandangan ke Geri )

Meskipun dia tidak ikut, aku pasti datang Nat..

Aku tahu dia pasti tidak ada waktu buatku

GERI

Terserah kamu Vi..

Kamu juga kalau aku ajak juga tidak mau..

NATALIA

Sudah.. sudah..

Tidak apa-apa..

Geri melihat Rendi yang terdiam dari tadi

GERI

( Sambil menunjuk Rendi )

Dia kan ikut...

Nanti Viona berangkat sama dia saja

VIONA

( Dengan santai Viona menjawab Rendi )

Sekalian aku pacaran saja sama dia

Geri memandang Viona dengan sedikit emosi, Rendi hanya diam sambil memandang Viona.

Geri berdiri, dan kemudian dia pergi keluar.

SCENE 36

INT. KFC – SORE

PEMAIN. JUNA, NATALIA

Di Meja nomor 5 terlihat Natalia dan juna berdua, mereka terlihat senang.

JUNA

Katanya tadi ngajak teman2 kesini?

Kok pada belum datang.

NATALIA

Bentar lagi mungkin say!

Juna mengambil sesuatu di sakunya, sebuah kotak merah kecil

JUNA

Boleh kulihat tanganmu say

NATALIA

Memang kenapa?

JUNA

ingin lihat Saja, mau saya baca garis tangannya

NATALIA

Memang sekarang pacarku jadi paranormal, heehehee

JUNA

Bisa juga,

Sini gua lihat

Natalia menjulurkan tangannya, dan Juna memegang tangan Natalia kemudian memasukkan cincin di jari tangannya.

JUNA

Ini bertanda cintaku selamanya untukmu dan aku selalu ada untukmu.

Natalia memegang tangan juna, sehingga saling berpegangan.

NATALIA

Aku sayang banget sama kamu

JUNA

Aku juga Nat

Semoga kita bisa selalu bersama

Dan saling mencintai..

SCENE 37

EXT. JALAN RAYA KFC – SORE HARI

PEMAIN. VIONA, NATALIA, RENDI, JUNA.

Rendi berjalan kaki dari halte karena jaraknya g terlalu jauh.

Dengan santai dia berjalan hingga dekat dengan parkiran KFC 

Viona turun dari mobil dan berjalan menuju ke KFC, ketika turun dari mobilnya, Viona melihat Rendi berjalan.

VIONA

( Melambaikan tangannya )

Hey.. Rend..

Rendi mendengar suara Viona dan melihat Viona di parkiran.

Rendi menghampiri Viona.

RENDI

Sendirian saja

Yuk ke dalam sama-sama

VIONA

Gak lah kan sama kamu

Ayo masuk

Akhirnya mereka berjalan berdua menuju ke dalam bersama.

Dari dalam KFC, Natalia dan juna tercengang melihat mereka datang bersama.

JUNA

Lho... Kok sama cowok itu Nat...

Memang sudah putus sama Geri

NATALIA

Geri gak bisa ikut.. kemarin mereka sempat bertengkar.

Malah disuruh bareng sama Rendi

Tapi mereka datang berduaan juga..

Rendi dan Viona berjalan bersama menghampiri Natalia

VIONA

Maaf Nat, terlambat

RENDI

Aku juga Nat.. nunggu penumpang oplet full .

Akhirnya mereka duduk bersama dan menikmati makanan yang sudah dipesan.

VIONA

( Sambil ngemil kentang goreng )

Maaf Geri g bisa datang Jun...

JUNA

Gak apa-apa Vi..

Kalian baik2 saja kan..

NATALIA

Tadi kalian berdua berangkat bareng ?

RENDI

Enggak Nat... 

Tadi kita ketemu didepan jadi sekalian masuk bareng

VIONA

( Tersenyum melihat Natalia )

Sekalian pacaran ya Nat..

Natalia dan juna tersenyum melihat omongan Viona, sedangkan Rendi salah tingkah

NATALIA

Kamu bisa saja membuat emosi Geri

VIONA

Terus gimana lagi Nat..

Tiap aku ajak jalan gak pernah bisa

( Melihat Rendi )

Nanti pulang bareng aku ya Rend..

NATALIA

Bisa nyetir kan Ren

RENDI

( Melihat Viona )

Bisa dikit-dikit...

Aku takut nabrak Nat..

Viona memandang Rendi sambil tersenyum. Karena Viona tahu kalau Rendi adalah sopir.

VIONA

( Sambil minum Juice )

Kalau nabrak hatiku gimana ?

JUNA

Nah lo.. Rend

Jawab apa kamu hhaa.. hhaaa

Biar Viona yang nyetir kalau gitu

RENDI

Aku naik angkot saja

VIONA

( sambil ngemil kentang goreng )

Sama aku saja nanti Rend..

Aku yang nyetir..

Rendi menoleh Viona dan kemudian menoleh ke arah Natalia

JUNA

Tidak ada pilihan Rend.. kecuali bareng.

NATALIA, JUNA

( tertawa )

Haa..haa..

NATALIA

Ya bareng Viona saja

Kasihan kan Viona sendirian

RENDI

Baiklah

Aku ngikut saja

VIONA

Gitu dong

Mereka melanjutkan makan-makan bersama.

SCENE 38

EXT. BUKIT PEGUNUNGAN – SORE/ MAGHRIB

PEMAIN. RENDI, VIONA

Matahari yang terbenam, terlihat begitu indah dari atas bukit.

Rendi dan Viona turun dari mobilnya dan Mereka melihat di sekeliling bukit terlihat kota begitu indah dengan cahaya lampu-lampu yang menghiasinya

Viona menuju ke bibir jurang dan berteriak

VIONA

( Menaruh kedua tangan ke bibirnya dan berteriak )

Aaaaaaaaaaaaaaaa....... Aaaaaaaaaaaaaaaa

SUARA PANTULAN VIONA

Aaaaaaaaaaaaaaaa....... Aaaaaaaaaaaaaaaa

Rendi langsung menghampiri Viona dan duduk di belakangnya sambil memandangi Viona yang berdiri di depannya.

Viona membalikkan badannya dan ikut duduk di samping Rendi

VIONA

( Menatap wajah Rendi )

Terima kasih mau menemaniku

Rendi mengangguk sambil menarik rumput di bawahnya

Rendi menoleh ke arah Viona

RENDI

Sama-sama Vio..

Viona dan Rendi saling diam, mereka menikmati keindahan pergantian malam.

RENDI

vi.. seandainya kita ketahuan Geri gimana

VIONA

Biarin Rend...

( Viona menundukkan kepalanya )

Aku juga ingin seperti yang lainnya..

Kadang aku ngiri lihat Natalia dan Juna

Rasanya sedih banget

Viona memandang Rendi dan dia tersenyum, kemudian mengambil tangan Rendi

VIONA

( Sambil memegang tangan Rendi )

Tapi ketika ada kamu, kesedihanku jadi hilang.

Maaf ya.. bila aku agak manja

RENDI

( Melihat tangannya yang di genggam Viona )

Sama vi...

Aku dari kecil juga selalu sendiri

Tanpa teman.. hanya ibu yang menemaniku

Viona melepaskan genggamannya, kemudian mereka menatap jauh ke atas langit melihat bintang-bintang mulai bermunculan.

SCENE 39

EXT. WARUNG MIE AYAM - MALAM

PEMAIN. VIONA, RENDI, PENJUAL

Rendi memarkir Taksinya di sebelah mobil Viona di pinggir jalan

Rendi turun dari taksi, dan menoleh ke arah Warung Mie Ayam. Terlihat Viona duduk sendiri di kursi, Rendi langsung berjalan menghampirinya.

RENDI

Maaf terlambat vi..

Tadi sedikit macet

VIONA

Tak apa-apa Ren...

Aku juga barusan datang kok

Rendi mengambil tempat duduk berhadapan dengan Viona.

VIONA

Oh ya.. sudah aku pesanin

Kamu pasti suka Mie ayam disini

Enak banget

RENDI

( Rendi mengangguk )

Favorit kamu ya

Penjual datang mengantarkan Mie Ayam dan minumannya.

PENJUAL

( Sambil menyajikan Mie Ayam dan minuman )

Neng Viona lama Gak ketemu

Kemana saja ?

VIONA

Mau kesini tidak ada temannya pak

Rendi melihat Viona dan penjual sepertinya akrab.

Setelah menyajikan penjualnya kembali ke tempatnya masak.

RENDI

Kamu sering kesini vi..

Kelihatannya akrab banget

VIONA

Dulu... 

kalau sore sering kesini Sama teman-teman

Ya rame-rame gitu

RENDI

( Mengambil sendok dan garpu )

Aku coba dulu...

Enak gak Mie favoritmu ini

VIONA

Kasih sambal, biar tambah enak. 

Rendi dan Viona menikmati Mie Ayam..

Viona memperhatikan Rendi makan, lalu Viona mengambil sambal disendok dan di masukkan ke mangkok Mie Ayamnya

VIONA

( Viona mengaduk-aduk Mie nya )

Hmm.. Pedas Ren... 

Coba.. enak banget

Viona menyendok Mie ayam dan menyuapkannya ke Rendi.

Rendi pun menerima suapan dari Viona

Dari jauh penjual geleng-geleng melihat Rendi dan Viona saling menyuapi.

RENDI

( Sambil mengipas-ngipas bibirnya dengan tangan )

Puwedas Vi...

Viona tertawa sambil mengambilkan es teh di depannya

Rendi langsung meminumnya.

RENDI

Huff.. puwedas vi..

Berapa sendok lomboknya tadi

VIONA

Tapi lebih nikmat kan.

RENDI

Enak banget.... 

Tapi puwedas Vi..

Viona mengambilkan es tehnya lagi dan memberikan kepada Rendi

VIONA

Ini diminum lagi dulu

Viona melihat di pinggir bibir Rendi ada saus, Viona mengambil tisu dan membersihkannya,

Rendi terdiam dan menatap Viona yang membersihkan bibirnya.

VIONA

Ada sausnya... Rend...

Setelah membersihkan Viona melanjutkan makan Mie Ayamnya, sambil makan Viona melirik Rendi yang melihatnya.

VIONA

Ayo di makan nanti dingin mie ayamnya..

Kok dilihati saja..

Rendi melanjutkan makannya begitupun dengan Viona.

Setelah selesai makan, Rendi mengeluarkan uang disakunya.

Viona memperhatikan Rendi yang mengeluarkan uangnya, terlihat uang hasil narik taksi

VIONA

Rendi....

Aku saja yang bayarin

Sudah masukkan lagi

RENDI

Gak apa-apa Vi..

Ini ada kok

Kemudian Viona berdiri dan menuju ke penjual.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar