Impian Dari Ranah Minang
6. Perjuangan Naya

77 INT. KORIDOR - DAY

Maudy dan Naya berdiri di sebelah pintu kelas yang sedang ramai. Beberapa mahasiswa berjalan seliweran disana. Maudy sedang menelepon temannya.

MAUDY
Oh jadi gitu, info loker yang lain ada ngga?
(beat)
Hmm.. okaydeh, thanks ya.

Naya memperhatikan Maudy menelepon.

NAYA
Gimana?

Maudy mengangkat bahu.

NAYA
Yahh.

Naya menyandarkan tubuhnya ke dinding.

MAUDY
Kalo kamu mau... ada sih Nay.
NAYA
Dimana?

Naya menoleh ke Maudy.

MAUDY
(menggigit bibir)
Di tempat kerja aku, gajinya lumayan.
NAYA
Tempat kerja kamu?
MAUDY
Iya, tapi kamu harus lepas jilbab.

Naya tercengang mendengar ucapan Maudy, ia menyandarkan tubuhnya lagi ke dinding sambil menatap ke kejauhan penuh harap.

78 INT. KOS RARA - DAY

Naya hendak menekan gagang pintu kamar namun Rara terlebih dahulu membuka pintu itu dari dalam kamar.

Langkahnya terhenti, mereka saling menatap satu sama lain dengan canggung. Rara mengalihkan pandangan dan melanjutkan langkahnya keluar.

Naya mematung sejenak sebelum melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar.

79 INT. KOS NAYA - DAY

Pak kos membukakan pintu kamar. Naya masuk ke dalam kamar melihat-lihat seisi kamar yang kotor, polos dan hanya ada satu ranjang kecil.

PAK KOS
Nah ini kamarnya. Kamar mandi ada di luar, kalo lagi rame ya harus ngantri dulu.

Naya mengangguk setuju.

80 EXT. JALANAN - DAY

Naya berjalan keluar dari sebuah gang kecil menuju jalan raya. Ia melewati sebuah toko bangunan, tak sengaja matanya tertuju pada iklan lowongan pekerjaan di sebuah restoran yang tertempel di tembok tersebut. Naya berhenti dan membacanya kemudian menyimpan alamat loker itu di handphonenya.

81 INT. KOS RARA - DAY

Naya menaruh sebungkus marshmallow di meja belajar Rara. Ia duduk di ranjang sambil memperhatikan kamar itu dengan senyum tipis.

Handphonenya berdering, Naya segera mengangkat.

NAYA
Halo
(beat)
Iya betul.
(beat)
Jadi besok saya sudah bisa mulai bekerja?
(beat)
Baik, terima kasih informasinya Bu.

Telepon berakhir.

Naya melompat kegirangan lalu keluar kamar, saat menutup pintu Naya berpapasan dengan Ratna (50) tante Rara yang baru datang dari pulang kampung.

NAYA
Eh, tante udah dateng.
RATNA
Iya baru aja. Kamu mau keluar?
NAYA
Iya tante, Naya pamit mau pindah kosan. Makasih banyak udah diijinin untuk tinggal sementara disini dan diterima dengan baik.
RATNA
Loh, pindah kemana Nay? Kok mendadak? Rara mana?
NAYA
Rara masih di kampus, saya juga titip salam buat Rara ya tante. Maaf, udah ngerepotin selama saya disini.
RATNA
Ngga papa Nay, sering-sering main kesini ya.

Ratna mengelus pundak Naya.

NAYA
Insyaallah tante. Saya pamit dulu.

Naya salim ke Ratna.

RATNA
Hati-hati, Nay.
NAYA
Assalamualaikum.
RATNA
Waalaikum salam.

Naya berlalu dari hadapan Ratna.

82 INT. RESTO - NIGHT

Naya sibuk mondar-mandir dari satu meja ke meja lain melayani tamu di sebuah restoran yang cukup besar. Menyajikan makanan, membersihkan meja, mencatat pesanan. Ia sangat bersemangat dan menebar senyum.

IRENE
Nay. Meja 7.

Irene (23) teman Naya memanggilnya, Naya menghampiri dan mengambil pesanan makanan kemudian mengantar ke meja tamu.

83 INT. KOS NAYA - NIGHT

Naya sedang mengerjakan tugas kuliah di laptop sambil makan mie instan. Handphonenya berdering. Maryam menelepon, Naya segera mengangkat.

MARYAM (O.S.)
Halo, bestie.
NAYA
Hai, Maryam.
MARYAM (O.S.)
Lagi ngapain, Nay?
NAYA
Nih, ngerjain tugas.
MARYAM (O.S.)
Loh, lagi dimana sih, Nay?

Naya terdiam sejenak.

NAYA
Di kosan aku.
MARYAM (O.S.)
(bingung)
Kosan kamu? Bukannya satu kos sama Rara?
NAYA
Udah ngga satu kos lagi sekarang.
MARYAM (O.S.)
Kenapa?

Naya terdiam.

MAryam (O.S.)
Kalian berantem?

Naya mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya.

84 INT. KELAS KAMPUS - DAY

Naya sedang mencatat sesuatu di bukunya saat seorang dosen wanita (50) menjelaskan pelajaran.

85 INT. RESTO - NIGHT

Naya berjalan ke dapur membawa piring dan gelas kotor. Ia berhenti sejenak untuk meminum air mineral, kemudian lanjut mengantarkan pesanan ke tamu.

86 INT. KOS NAYA - NIGHT

Naya masuk ke dalam kamar, jam dinding menunjukkan pukul 12 malam. Ia menaruh tasnya di ranjang dan berbaring sebentar.

Naya membuka laptop, muncul DM dari Maudy. Naya membuka pesan itu. Sebuah link yang dikirim oleh Maudy, Naya membuka link itu.

Isi link itu adalah informasi dari sebuah artikel bertuliskan SAYEMBARA NOVEL DEWAN KESENIAN JAKARTA.

NAYA
Wawh!

Naya membaca seluruh isi artikel itu, terlihat senyum tipis di bibirnya.

87 INT. KOS NAYA - DAY

Naya sedang telpon dengan ibunya sambil menyiapkan keperluan untuk ke kampus.

NAYA
Ayah udah bangun, bun?
ARUMI (O.S.)
Udah, ini baru aja minum obat.
NAYA
Naya mau ngobrol sama ayah bentar bisa?

Naya duduk di kasur.

INTERCUT WITH:

88 INT. KAMAR ORTU NAYA - DAY

Arumi memberikan handphone ke Dahlan yang sedang berbaring di tempat tidur.

NAYA (O.S.)
Halo, yah. Gimana kabarnya? Udah baikan belum?
DAHLAN
Emangnya siapa yang sakit?

INTERCUT WITH:

89 INT. KOS NAYA - DAY

NAYA
Ayah sukanya gitu deh. Naya khawatir tau.
DAHLAN (O.S.)
Seriusan, ayah ngga papa kok. Cuma butuh istirahat aja. Ohiya, gimana kuliah kamu?
NAYA
Lancar kok, ayah nih sakit masih aja mikirin kuliah Naya.

INTERCUT WITH:

90 INT. KAMAR ORTU NAYA - DAY

DAHLAN
Maaf, ayah telat ngirim uang bulanan kamu.
NAYA (O.S.)
Udah yah ngga usah dipikirin. Ayah jaga pola makannya, pokonya ayah fokus aja biar cepet sembuh ya. Biar kesehatan ayah pulih kembali.
DAHLAN
Iya, nak. Kamu juga jaga kesehatan disana.
NAYA (O.S.)
Iya ayah, pasti. Ayah istirahat yang cukup ya.
DAHLAN
Iya sayang.

INTERCUT WITH:

91 INT. KOS NAYA - DAY

Naya melihat jam dinding yang mengarah pukul 7 pagi.

NAYA
Naya berangkat kuliah dulu yah, assalamualaikum.
DAHLAN (O.S.)
Waalaikum salam.

Naya mengantongi handphonenya, mengambil tas lalu keluar kamar.

92 INT. KELAS KAMPUS - DAY

Naya dan mahasiswa lainnya berhamburan keluar kelas. Maudy berjalan di sampingnya.

MAUDY
Nay, malam ini sibuk ngga? Aku mau minta anter buat nemenin cari buku, bisa?

Naya memandang Maudy dengan wajah kecewa.

NAYA
Yah, sorry Dy. Malam ini aku kerja.
MAUDY
Oh, ngga papa kalo gitu. Yaudah yuk.

Mereka melanjutkan langkahnya.

93 INT. RESTO - NIGHT

Naya membersihkan meja tamu, ia masuk ke dalam dapur membawa nampan berisi piring, gelas kotor dan lain-lain.

IRENE
Nay, pesanan meja 12.

Naya menghampiri Irene dan mengambil nampan berisi berbagai macam makanan kemudian mengantar ke meja 12.

NAYA
Silakan.

Suasana resto malam itu ramai sekali. Naya mengusap keringat yang mengucur di dahinya sambil berjalan menuju dapur.

94 INT. KOS NAYA - NIGHT

Jam menunjukkan pukul 1 malam, Naya masih menghadap laptop mengerjakan tugas. Sesekali ia menguap lalu mencatat sesuatu di bukunya, membaca buku lain dan mengetik lagi di laptopnya.

95 INT. KELAS KAMPUS - DAY

Naya tertidur di kelas saat dosen pria (40) menjelaskan pelajaran. Dosen itu melihat ke arah Naya dengan wajah marah.

DOSEN
Naya!

Dosen itu memanggil Naya, namun Naya tak mendengar tapi malah mendengkur.

MAUDY
Nay, Nay bangun!

Maudy berbisik-bisik memanggil Naya yang tertidur di bangku sebelahnya.

DOSEN
Naya!

Dosen itu memukul penghapus ke papan tulis dengan keras. Spontan Naya terbangun dan menoleh ke arah dosennya dengan wajah terkejut.

MAUDY
(berbisik)
Nay, dipanggil Pak Windu tuh.
NAYA
Hah? Iya Pak?
DOSEN
Kalo mau tidur jangan di kelas!
NAYA
Iya Pak, maaf.

Naya ditertawakan oleh mahasiswa lainnya.

DOSEN
Diam!

Seketika kelas hening kembali.

96 EXT. JALANAN - NIGHT

Pulang kerja Naya berjalan sendirian di jalan raya, ia berhenti di sebuah warung kaki lima yang menjual nasi goreng.

NAYA
Bang, nasi goreng pedas 1 ya.
PENJUAL
Ya neng, ditunggu ya.

Naya duduk di kursi plastik yang disediakan disana bersama beberapa pembeli lain. Ia menikmati jalanan kota Jakarta tengah malam yang sudah sepi.

Seorang penjual menghampiri Naya membawa sebungkus nasi goreng pesanannya.

PENJUAL
Ini neng, 15.000

Naya beranjak, mengambil uang di dompetnya dan menerima nasi bungkus itu. Penjual tersebut memberinya kembalian.

NAYA
Makasih bang.

Naya melanjutkan perjalanannya.

97 EXT. GANG KECIL - NIGHT

Naya melewati gang kecil yang lumayan gelap. Terlihat dua lelaki paruh baya yang mabuk tubuhnya sempoyongan dan mengobrol tidak jelas di jalan yang akan Naya lewati. Naya menunduk, ia mempercepat langkahnya namun dua lelaki itu mencegat Naya. Ia berhenti, menatap dua lelaki yang semakin mendekat itu dengan wajah takut.

LELAKI MABOK 1
Mau kemana neng, malem-malem begini?

Lelaki mabok itu menyentuh dagu Naya, namun ia menepis tangan itu.

LELAKI MABOK 2
Ikut kita aja yuk neng.

Lelaki 2 menyentuh pipi Naya, ia menepis lagi dan mundur selangkah. Dua lelaki itu malah tertawa melihat raut Naya yang ketakutan.

NAYA
Minggir, saya mau lewat.

Naya mencoba mencari celah untuk jalan tapi terus dihadang dengan dua lelaki mabuk itu. Mereka menggoda, mencoba menyentuh namun terus ditepis oleh Naya.

LELAKI MABOK 1
Ayolah, ikut abang aja yok cantik.
LELAKI MABOK 2
Daripada jalan sendirian.

Dua lelaki mabuk itu tertawa tidak jelas sambil terus menatap ke arah Naya.

NAYA
(menggertak)
Jangan pegang-pegang! Kalo ngga minggir saya teriak nih.
LELAKI MABOK 2
Teriak pun ngga bakal ada yang dengar cantik.

Naya melihat ke sekitar, gang sepi tanpa ada orang selain mereka bertiga. Posisi Naya semakin terpojok, dua lelaki itu berusaha mepet Naya namun ia menendang lutut lelaki 1 dan membuatnya jatuh, ia memukul muka lelaki 2 dengan keras.

NAYA
Tolong!
LELAKI MABOK 1
Jangan berisik!, kurang hajar!

Naya berlari keluar dari gang itu, diikuti dua lelaki yang meringis kesakitan sambil berjalan sempoyongan.

98 EXT. GANG KECIL - NIGHT

Naya berlari berbelok melewati gang-gang sempit yang bercabang itu, dua lelaki mabuk itu masih mengikuti di belakangnya.

99 EXT. RUMAH ORANG - NIGHT

Naya berhenti berlari di depan sebuah rumah kecil yang gelap dengan nafas terengah, ia melompati pagar dan bersembunyi di belakang rumah itu. Naya meringkuk sambil memegangi tasnya di depan dada.

Ia menutup mulutnya dengan sebelah tangan dan bersandar ke tembok saat mendengar langkah kaki dua lelaki tersebut.

LELAKI MABOK 2
Kurang ajar tuh cewek!

Terdengar langkah dua lelaki itu berlalu dari sana.

FADE OUT.

100 EXT. RUMAH ORANG - DAY

Suara ayam berkokok di samping telinga Naya, ia perlahan membuka mata. Silau, ia menyipitkan matanya sambil menguap. Naya tersedak oleh aroma tak sedap, ia menutup hidung dan melihat ke sekitar. Naya melotot terkejut berada di pekarangan ayam yang penuh kotoran.

Naya berdiri, bajunya penuh bulu ayam, sepatunya terasa mengganjal. Ia mengangkat sebelah sepatunya yang menginjak kotoran ayam yang menumpuk.

NAYA
Ewhhh!

Naya melepas sebelah sepatunya, perutnya berbunyi keroncongan kemudian ia mengangkat bungkus nasi goreng di tangannya yang masih utuh.

NAYA
(memutar bola mata)
Ah, udah dingin.

Naya jalan terpincang-pincang keluar dari pekarangan itu.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar