Impian Dari Ranah Minang
3. Cari Kerja Di Jakarta?

37 I/E. TERMINAL - DAY

Suasana terminal siang itu ramai sekali, orang-orang bergantian masuk ke dalam bus. Terlihat satu koper dan tas sandang.

Naya salim ke orang tuanya. Winda dan Maryam ikut mengantarnya. Arumi meneteskan air mata, suaminya mengelus-elus pundak istrinya.

NAYA
Bun, Naya berangkat dulu. Do'akan yang terbaik ya. Pokoknya Naya janji ngga akan mengecewakan bunda.
ARUMI
(terisak)
Iya sayang. Kabarin bunda sering-sering ya.
NAYA
(tersenyum)
Pasti bun. Yah, makasih untuk kepercayaannya ya.
DAHLAN
Iya nak. Jaga diri baik-baik. Kalau ada apa-apa langsung kabari ayah.
NAYA
Iya yah.

Naya beralih ke Maryam dan Winda.

MARYAM
(mencubit pipi Naya)
Hati-hati ya, Nay.
NAYA
Aw! Sakit tau. Thank's ya.
WINDA
Kita bakal kangen banget sama kamu, Nay.
NAYA
Aku juga bakal kangen banget sama kalian.

Naya memeluk Maryam dan Winda.

MARYAM
Yaudah, buruan masuk gih.

Naya melepas pelukan mereka.

NAYA
Assalamualaikum.

Naya menyeret kopernya masuk ke dalam bus. Terdapat tulisan Jurusan Padang - Jakarta di kaca depan bus. Penumpang masih sedikit. Naya menaruh barangnya di tempat barang, ia duduk di kursi nomer dua dekat jendela.

Naya menatap orang tuanya dari dalam bus, Arumi terisak menyandarkan kepalanya ke pundak suaminya. Mereka berempat melambaikan tangan ke Naya. Naya tersenyum dan melambai balik, bus melaju.

38 INT. BUS - DAY

Terlihat Naya memakai earphone menyandarkan kepalanya ke jendela menatap ke luar pemandangan senja sambil melihat foto kedua orang tuanya, ia meneteskan air mata.

39 INT. BUS - NIGHT

Naya membuka tutup botol air putih, minum lalu membuka bekal makanan berisi rendang dan nasi. Naya makan malam, kursi penumpang sudah hampir penuh.

Naya tertidur memakai selimut. Tirai jendela tertutup.

FADE OUT.

40 INT. BUS - DAY

Matahari menyinari wajah Naya dari balik tirai jendela, ia membuka mata pelan, menguap. Naya melihat jam tangan menunjukkan pukul 06.30. Ia masuk ke toilet mencuci muka.

Naya membuka tirai jendela, meminum air putih kemudian membaca novel Tere Liye yang berjudul Rindu sambil makan snack.

41 EXT. JALANAN - DAY

Bus melaju mulus melewati gapura bertuliskan SELAMAT DATANG DI KOTA BANDAR LAMPUNG.

42 INT. BUS - DAY

Naya mengeluarkan buku diary, ia menuliskan tentang perjalanannya.

FADE OUT.

43 INT. BUS - NIGHT

Seorang kernet menggoyahkan pundak Naya yang sedang tidur.

KERNET
Bangun neng, udah sampe.

Naya perlahan membuka mata. Kriyep-kriyep.

KERNET
Bangun-bangun, udah sampe Jakarta.
NAYA
Oh, iya bang.

Naya mengeluarkan barangnya, ia keluar dari bus.

44 EXT. TERMINAL - NIGHT

Naya berjalan keluar terminal.

Di depan terminal ia membuka aplikasi ojek online dan di handphonenya terlihat menuju ke alamat Rara.

45 EXT. KOS RARA - NIGHT

Motor melaju dan berhenti di depan pagar kos putri. Naya turun dari motor, melepas helm dan memberikan lembar uang ke gojek.

NAYA
Makasih bang.

Naya menyeret kopernya, berjalan mendekat ke pagar kos-kosan itu. Ia mengeluarkan handphone dari saku celana dan menelepon Rara.

NAYA
Halo, Ra. Aku udah di depan nih.
RARA (O.S.)
Okay, aku ke bawah.

Telpon berakhir.

Naya menunggu di depan gerbang, ia melihat-lihat ke sekitar kos-kosan itu.

seorang satpam membukakan pintu, dibelakangnya ada Rara yang menyambut Naya.

RARA
Nayaaa. Yuk, masuk. Pak tolong bawain barang-barang temen saya ke kamar saya ya.
SATPAM
Iya, non.

Pak Satpam membawakan barang-barang Naya masuk ke dalam, disusul Rara dan Naya di belakangnya. Naya melihat ke sekitar kos mewah itu.

46 INT. KOS RARA - NIGHT

Mereka masuk ke dalam rumah, Naya masih kagum dengan interior kosan itu.

NAYA
Bagus banget Ra kosannya.
RARA
Ya, gitu deh. Eh, Nay karena kamarnya udah penuh. Kamu tidur berdua sama aku ngga papa, kan?
NAYA
Iya ngga papa kok.
RARA
Kalo kamu bilang lebih awal mungkin tante aku masih bisa kosongin kamar.
NAYA
Ngga papa Ra. Dikasih tumpangan disini aja aku udah bersyukur banget.

Mereka menaiki tangga menuju ke kamar Rara. Ada beberapa anak kos yang seliweran disana.

CINDY
Hai, Ra.

Seorang teman kos bernama Cindy (20) yang baru saja keluar kamar menyapa Rara dan berlalu.

RARA
Hai, Cin.

Rara membuka pintu kamar, mereka masuk ke dalam kamar.

RARA
Ini dia kamar kita. Kamar mandinya di sebelah sana, ada air hanget juga, kalau mau makan langsung ke bawah aja ada tante aku.

Rara memberitahu letak ruangan di kosan itu.

NAYA
(menghela nafas)
Okay, aku mau mandi dulu deh. Badan udah lengket semua.

Naya melepas hijab.

47 EXT. KAMPUS - DAY

Naya dan mahasiswa lainnya menjalani ospek di bawah terik matahari yang menyengat dengan name tag di depan dada, mereka berjalan mengikuti empat senior yang sibuk mengenalkan fasilitas kampus. Para mahasiswa baru memperhatikan dengan seksama. Naya mengusap keringat yang mengucur di dahi.

48 INT. TOILET KAMPUS - DAY

Naya berjalan buru-buru masuk ke toilet, ia tak sengaja menabrak mahasiswi lain yang baru keluar dari toilet. Tak disadari kartu tanda mahasiswanya jatuh.

NAYA
Eh, sorry kebelet.

Naya cepat-cepat lanjut masuk ke toilet.

Mahasiswi bernama Maudy (19) itu memungut kartu tanda mahasiswa milik Naya. Ia membaca identitas Naya di kartu itu sambil menunggunya keluar dari toilet, Maudy bersandar di dinding.

Naya keluar dari toilet dengan ekspresi lega tiba-tiba ditodong dengan kartu tanda mahasiswanya di depan muka.

MAUDY
Nih, jatoh.

Naya membaca namanya di kartu itu lalu mengambilnya dari tangan Maudy.

NAYA
Makasih ya, sorry tadi buru-buru.
MAUDY
Eh, kita tadi ospek bareng, kan?
NAYA
Iya, bener.

Maudy mengulurkan tangan.

MAUDY
Aku Maudy.
NAYA
Aku Naya.

Naya menyambut uluran tangan Maudy.

49 EXT. KORIDOR - DAY

Maudy dan Naya keluar dari toilet, mereka berjalan di koridor menuju ke kelas.

MAUDY
Ohya, kamu tinggal dimana?
NAYA
Aku ngekos di deket sini kok.
MAUDY
Asli mana emang?
NAYA
Bukittinggi. Kamu asli orang Jakarta?
MAUDY
Iya.

Dari kejauhan Maudy dipanggil oleh teman SMA cowok yang juga berkuliah disana.

TEMAN MAUDY
Maudy, sini.

Mereka berdua menoleh ke arah sumber suara.

MAUDY
Iya, bentar. Eh, aku duluan ya.
NAYA
Oke.

Maudy berlari menghampiri temannya, mereka menghilang dibalik koridor dan Naya masuk ke dalam kelas.

50 INT. KOS RARA - NIGHT

Naya masuk ke dalam kamar, menaruh tas di kasur, melepas hijab kemudian mencuci muka dan berganti pakaian.

Handphonenya berdering dari dalam tas. Terlihat nama Ibunya di layar. Ia mengangkat video call dan meletakkan handphonenya di meja.

NAYA
Assalamualaikum, bun.
ARUMI (O.S.)
Waalaikum salam, gimana kabarnya, nak?

Terlihat wajah Arumi di layar.

NAYA
Alhamdulillah baik, bunda sama ayah gimana?
ARUMI (O.S.)
Alhamdulillah bunda sama ayah baik. Gimana kamu disana? Kuliahnya?
NAYA
Lancar-lancar semua kok bun. Ini baru balik.
ARUMI (O.S.)
Gimana, kamu betah tinggal sama Rara disana?
NAYA
Betah dong, disini tempatnya nyaman bun, enak. Ohya, ayah dimana?
ARUMI (O.S.)
Ada, masih sholat maghrib.
NAYA
Oh, tadi masak apa bunda?
ARUMI (O.S.)
Dendeng balado. Kesukaan ayah.
NAYA
Uhh pasti enak banget. Ah, jadi kangen masakan bunda nih.

Arumi tertawa.

ARUMI (O.S.)
Nay, pokoknya jaga diri baik-baik ya disana. Hati-hati kalo kenal orang baru, jangan mudah percaya dan jangan lupa untuk selalu berdo'a.
NAYA
Iya bun, Naya pasti jaga diri. Eh, tunggu. Bunda udah cantik gini mau kemana emang?

Naya memperhatikan Arumi di layar handphonenya.

ARUMI (O.S.)
Kemana lagi kalau bukan arisan, sayang.
NAYA
Owh...

Terdengar suara ketukan pintu dari rumah Arumi.

ARUMI (O.S.)
Iya, sebentar.

Arumi menyahut.

NAYA
Siapa bun? Ada tamu?
ARUMI (O.S.)
Nah, itu Bu. Mirna jemput bunda. Eh, bunda berangkat dulu ya.
NAYA
Iya, Naya juga mau istirahat. Ohya, titip salam sama ayah ya.
ARUMI (O.S.)
Iya, nanti disampein. Assalamualaikum.
NAYA
Waalaikum salam.

Telepon berakhir.

51 INT. KELAS KAMPUS - DAY

Seorang dosen pria (40) sedang menjelaskan sesuatu, semua mahasiswa memperhatikan dengan seksama.

DOSEN
Saya rasa cukup pembelajaran hari ini. Sampai bertemu lagi hari Kamis.
MAHASISWA
Baik Pak.

Kelas berakhir, dosen pria itu keluar kelas. Naya dan mahasiswa lain membereskan buku ke dalam tas dan keluar kelas bersama-sama.

52 I/E. WARUNG MIE - DAY

Naya berjalan memasuki warung mie pangsit yang ramai sore itu, ia memesan seporsi mie.

NAYA
Mie sama es teh satu ya, bang.
PENJUAL
Siap neng.

Naya duduk menunggu pesanannya, ia mengibas-ibaskan tangan ke arah wajahnya yang gerah. Seorang pelayan datang membawa mie pangsit dan teh pesanannya, kemudian menyajikannya pada Naya.

PELAYAN
Silakan.
NAYA
Terima kasih.

Naya menyeruput es teh, kemudian langsung melahap mie itu.

53 INT. KOS RARA - NIGHT

Naya sedang mengerjaan tugas kuliah di laptop, kemudian mencatat sesuatu di bukunya.

Terdengar suara mobil berhenti di lantai bawah. Naya penasaran, ia membuka tirai jendela. Terlihat Rara keluar dari mobil itu kemudian melambaikan tangan saat mobilnya kembali melaju.

Rara berjalan masuk ke dalam rumah, Naya menutup kembali tirai jendela dan lanjut mengerjakan tugas.

Rara masuk ke dalam kamar, lalu meletakkan tas ke kursi.

NAYA
Baru balik, Ra?
RARA
Iya, capek banget.

Rara membaringkan tubuhnya ke kasur, ia memejamkan mata.

NAYA
Siapa sih Ra cowo yang ada di dalam mobil itu?

Mata Rara terbuka kembali.

RARA
Hmm.. temen deket aja, Nay.

Naya berhenti mengetik, pandangannya menyelidik ke arah Rara.

NAYA
(penasaran)
Kamu udah punya cowo, Ra?

Rara mengangguk pelan. Seketika Naya menutup laptopnya dan melompat ke kasur.

NAYA
(antusias)
Ih, kok ngga bilang-bilang sih udah punya cowo?

Rara duduk menghadap Naya.

RARA
Yaa abisnya kamu sibuk sama tugas sih.
NAYA
(memutar bola mata)
Yaelah Ra, sesibuk apapun pasti aku bakal dengerin cerita kamu kok.

Rara hanya tersenyum.

NAYA
Ceritain dong gimana cowo kamu?
RARA
Ya.. dia satu kampus sama aku, kita ketemu di...

Naya mendengarkan dengan antusias.

FADE OUT.

54 EXT. KANTIN - DAY

Naya duduk sendiran di kantin yang siang itu tak begitu ramai, ia mencari lowongan kerja freelance writer di laptop. Maudy tiba-tiba datang merangkul pundak Naya dari belakang.

MAUDY
Ngapain, Nay?
NAYA
(terkejut)
Eh, ngagetin aja. Nih cari loker.
MAUDY
Loker apaan?
NAYA
Freelance writer.
MAUDY
Oh, udah dapet?
NAYA
Belom, masih ngirim tulisanku, cuma belum ada respon sampe sekarang.
MAUDY
Hmm.. kenapa ngga pasang iklan di instagram sekalian aja? Siapa tau peluang dapet kliennya lebih besar.
NAYA
Wah ide bagus tuh. eh, tapi desain iklannya gimana?
MAUDY
Itu mah gampang, geser-geser.

Maudy duduk di sebelah Naya mengambil alih laptop.

55 INT. KOS RARA - NIGHT

Naya sedang mengerjakan tugas kuliah di kamar, tiba-tiba muncul beberapa notifikasi instagram dari iklan yang dipasang Maudy. Ia membuka pemberitahuan itu.

Di layar nampak sebuah brosur promosi berisikan jasa penulisan dan foto Naya disana. Naya membuka beberapa pesan dari orang yang ingin memakai jasa penulisan artikelnya.

NAYA
Wah, klien pertama nih. Bismillah!

Naya tersenyum lebar, wajahnya sumringah. Ia antusias membalas satu per satu chat tersebut.

56 EXT. KORIDOR - DAY

Maudy sedang berbincang bersama teman-temannya berdiri di dekat pintu kelas, Naya muncul dari ujung koridor berlari ke arah Maudy sambil memanggil namanya.

NAYA
(terengah)
Maudy...!

Maudy menengok ke arah Naya yang berlari ke arahnya dengan wajah bingung.

TEMAN MUDY
Kita ke kantin duluan ya.
MAUDY
Okay. Kenapa sih Nay? Sumringah amat mukanya?

Teman-teman Maudy berlalu.

NAYA
(terengah-engah)
Aku dapet klien pertama semalem dari iklan yang kita pasang.
MAUDY
Seriusan?
NAYA
(mengangguk)
Iya.
MAUDY
Ngga sia-sia dong aku pake foto kamu di brosur itu buat promosi.

Mereka berdua tertawa.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar