Impian Dari Ranah Minang
4. Petualangan Baru

57 I/E. CAFE - DAY

Dari luar terlihat sebuah cafe bernama KOPI KENANGAN.

Naya masuk ke dalam cafe, berjalan ke meja memilih-milih menu. Ada seorang barista yang sibuk meracik kopi. Suasana di cafe itu tak begitu ramai, hanya ada beberapa orang yang singgah.

NAYA
Matcha latte 1.
KASIR
Mau nambah apa lagi, kak?
NAYA
Matcha latte aja kak.
KASIR
Baik, tunggu sebentar ya kak.

Penjaga kasir memberikan struk, kemudian Naya membayar beberapa lembar uang yang ia ambil dari dompet. Ia berjalan menuju meja paling pojok di dekat sebuah jendela besar yang memberikan pemandangan ke arah ramainya jalan raya dari kejauhan, ia duduk disana.

Naya mengeluarkan laptop dan beberapa buku dari dalam tas, kemudian mulai mengetik sesuatu disana.

Ia bersandar, pandangannya beralih ke luar jendela.

Seorang barista bernama Valdi (23) berjalan ke arah Naya membawa secangkir matcha latte. Valdi menyuguhkan di atas meja di dekat laptop Naya.

VALDI
(tersenyum)
Matcha latte, untuk orang yang terlihat penuh beban hari ini. Silakan.

Naya tersentak dari lamunan, langsung melihat ke arah Valdi.

NAYA
(salah tingkah)
Eh, makasih.

Valdi tersenyum dan kembali bekerja.

Naya menyeruput minumannya, ia tersenyum sambil memejamkan mata menikmati minumannya, kemudian kembali mengerjakan tugas kuliah.

58 INT. CAFE - NIGHT

Naya masih duduk di pojok cafe itu, ia sibuk dengan buku-bukunya dan tak beralih pandangan dari laptop sejak tadi. Ia menguap lebar.

Dari kejauhan Valdi menatap ke arah Naya yang serius mengerjakan sesuatu di laptop, ia melihat jam tangannya mengarah pukul 8 malam. Valdi mengambil sebuah cangkir, meracik matcha latte lagi. Ia berjalan ke arah Naya, duduk di sebelahnya dan memberikan secangkir matcha latte di dekat cangkir satunya yang sudah kosong.

VALDI
Matcha latte untuk orang yang daritadi mantengin laptop ngga kedip-kedip.

Naya terkejut, baru menyadari ada orang yang mengajaknya berbicara. Ia melihat secangkir minuman di hadapannya, kemudian melepas earphone di telinganya.

NAYA
(bingung)
Saya ngga pesan minuman lagi deh mas kayanya.
VALDI
Memang, khusus untuk kamu.
NAYA
Oh, lagi ada promo ya?
VALDI
(tertawa)
Ngga, biar sedikit ngurangin beban pikiran aja.
NAYA
(tersenyum)
Ohya? Makasih mas.

Ia langsung menyeruput matcha latte hangat itu. Tanpa disadari ada bekas minuman di bibir Naya.

NAYA
Hmm...
VALDI
Sorry, di bibir kamu ada bekas minuman.
NAYA
(bingung)
Hah?

Naya cepat-cepat mengambil tisu di hadapannya dan membersihkan bekas minuman di bibirnya.

Valdi tertawa.

VALDI
Lagi ngerjain apa sih? Kayanya serius banget.
NAYA
Tugas kuliah sama bikin artikel baru aja kelar. Tapi ini mau lanjut nulis lagi.
VALDI
Okay, silakan dilanjut.
NAYA
Okay, makasih sekali lagi.

Valdi beranjak dan Naya kembali fokus pada layar laptop.

59 INT. KOS RARA - NIGHT

Terlihat sebuah bingkai foto berisi Rara, Winda, Maryam dan Naya yang diletakkan di atas meja belajar. Naya sedang menyelesaikan artikel pesanan kliennya.

Rara yang baru pulang kuliah masuk ke dalam kamar, ia melepas sepatu, menaruh tas di kursi dan membaringkan tubuhnya di kasur.

NAYA
Mandi dulu kali, Ra.
RARA
Iya bawel.
NAYA
Yes! Akhirnya kelar juga.

Naya menutup tab di Gmail setelah selesai mengirim Email.

NAYA
Oiya, aku tadi bawain kamu marshmallow. Tuh, di atas laci.

Rara bangun dari tidurnya langsung mengambil marshmallow itu, kemudian memakannya.

RARA
Thank you, Nay.

Handphone Naya berdering, panggilan grup dari Winda dan Maryam. Naya segera mengangkat video call itu.

WINDA (O.S.)
Hai Nay.
MARYAM (O.S.)
Hai Nay, gimana kabarnya?
NAYA
Hai, Win, Maryam. Alhamdulillah baik dong. Kalian gimana disana?

Rara ikutan gabung mendekat ke Naya.

RARA
Hai temen-temen. Kangen banget.
NAYA
Mandi dulu kali Ra, bau nih.

Naya menutup hidungnya, membuat Winda dan Maryam tertawa.

WINDA (O.S.)
Mandi dulu kali, Ra.
MARYAM (O.S.)
Iya, mandi dulu sana.
RARA
Bentar ah.

Naya meletakkan handphonenya dan mengambil marshmallow dari tangan Rara, kemudian memaksanya masuk ke dalam kamar mandi.

RARA
Handuk lupa woy.

Naya mengambilkan handuk Rara dan melanjutkan video call bersama teman-temannya.

60 INT. KELAS KAMPUS - DAY

Naya sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas, Maudy menghampiri ke bangkunya.

MAUDY
Nay, balik bareng yuk. Kebetulan aku mau ke rumah temen yang searah sama kamu.

Naya memasang tasnya.

NAYA
Yah, sorry Dy. Aku mau ngerjain artikel klien dulu di cafe.
MAUDY
Oh, yaudah kalo gitu. Aku duluan ya.
NAYA
Okay, hati-hati ya.
MAUDY
Dah.

Maudy berjalan ke luar kelas dan melambaikan tangan ke Naya.

61 EXT. CAFE - NIGHT

Cuaca sedang gerimis, Naya berteduh di depan cafe sambil mendekap tasnya. Ia melihat jam tangan mengarah pada pukul 10 malam.

Handphonenya berdering. Naya cepat-cepat mengangkat telepon.

NAYA
Halo?
RARA (O.S.)
Halo, Nay. Sorry ya ngga jadi jemput kamu. Aku ada tugas sama anak-anak. Mendadak lagi. Kamu pulang sendiri ngga papa kan?
NAYA
Oh, iya ngga papa kok.

Naya menutup telepon. Saat hendak menyeberang, motor Valdi melaju ke arah Naya dan mengklakson. Naya mundur lagi. Valdi berhenti di depan Naya.

VALDI
Hei, mau balik?
NAYA
Iya nih.
VALDI
Arah mana?
NAYA
Jalan Merapi.
VALDI
Searah tuh. Mau bareng?
NAYA
(Berpikir)
Hmm.
VALDI
(memberikan helm)
Udah malem nih, gerimis lagi. Yok.

Naya masih berpikir.

VALDI
Tenang aja, ngga bakal aku turunin di pinggir jalan kok.

Valdi memasangkan helm di kepala Naya.

Naya tertawa dan langsung naik ke atas motor, kemudian motor melaju keluar dari area cafe.

62 EXT. JALANAN - NIGHT

Motor Valdi melaju di jalanan Ibukota yang ramai gemerlap lampu, gerimis sudah mereda.

63 EXT. KOS RARA - NIGHT

Motor Valdi berhenti di depan kos Rara, ia mematikan mesin. Naya turun dari motor.

NAYA
Makasih ya udah dikasih tumpangan.
VALDI
Iya santai aja.
NAYA
Aku masuk dulu ya.

Naya hampir membalikkan badan.

VALDI
Eh, helmnya jangan dibawa masuk juga.

Naya berbalik. Baru menyadari helmnya masih terpasang di kepala.

NAYA
(Cengar-cengir)
Ohya, lupa sorry.

Naya mengembalikan helm ke Valdi.

VALDI
Eh, nama kamu siapa?
NAYA
(Menyodorkan tangan)
Aku Naya.
VALDI
(Menyambut tangan Naya)
Valdi.
NAYA
Okay, ngga ada yang ketinggalan lagi ya? Aku masuk dulu.
VALDI
Okay, dah.

Valdi melambaikan tangan ke Naya yang disambut olehnya. Naya masuk ke dalam rumah, motor Valdi melaju.

64 EXT. STADION KAMPUS - DAY

Naya sedang menelepon klien (40), di sebelahnya ada Maudy yang ikut mendengarkan pembicaraan mereka.

NAYA
Iya pak. Bisa dijelaskan ngga sesuainya yang bagian mana?

Naya sedikit menjauhkan handphone dari telinganya ketika mendengar suara klien yang berteriak di telepon.

KLIEN (O.S.)
(teriak)
Pokoknya saya ngga mau bayar artikelnya. Tulisannya jelek banget! Kalo cuma gitu doang saya juga bisa!
NAYA
Baik, bapak pelan-pelan jelasinnya. Bagian mana yang kurang dari tulisan saya? Nanti saya akan revisi.
KLIEN (O.S.)
Nggak! Ngga butuh revisi. Pokoknya saya ngga mau bayar artikel kamu.
NAYA
Maaf, jadi begini pak. Saya kan sudah menyelesaikan 5 artikel pesanan bapak dengan jumlah kata yang ngga sedikit dan..

Tut.. tut.. telepon berakhir.

NAYA
Halo? Pak? Halo?

Naya menelepon balik namun malah dimatikan oleh kliennya. Ia menghela nafas panjang.

MAUDY
(nyolot)
Ngeselin banget sih tuh orang!

Naya berjalan duduk di tribune stadion, bersandar lemas.

NAYA
Yaudahlah, mau gimana lagi?
MAUDY
Yang ngga profesional itu yang ada dia. Artikel udah jadi malah ngga mau bayar! Dikira gampang apa bikin artikel, gak mikir tuh orang!

Naya hanya mengangkat bahu pasrah menatap Maudy yang memasang wajah kesal sambil melipat tangan di depan dada.

65 INT. KOS RARA - NIGHT

Naya berbaring di kasur. Terlihat wajah bingung Arumi di layar handphone yang sedang video call dengan Naya.

ARUMI (O.S.)
Kok lesu gitu wajahnya, nak?
NAYA
Capek aja bun, baru pulang kuliah.
ARUMI (O.S.)
Kalo ada apa-apa bilang nak, jangan disimpen sendiri.
NAYA
(memaksa senyum)
Naya cuma capek aja kok, bun.
ARUMI (O.S.)
Yaudah kalo gitu. Udah makan belum?
NAYA
Belum, masih belum lapar. Ayah mana?
ARUMI (O.S.)
Lagi tidur di kamar.
NAYA
Tumben jam segini udah tidur.
ARUMI (O.S.)
Lagi ngga enak badan, katanya dadanya sakit.
NAYA
(mengangguk-angguk)
Oh.

66 EXT. KORIDOR - DAY

Naya keluar kelas bersama mahasiswa lainnya, ia membawa beberapa tumpukan buku di sebelah tangan. Di sebelahnya ada Maudy.

MAUDY
Nay, udah ngerjain tugas dari Pak Gandi belum?
NAYA
Belum nih, masih mau ke toko buku nyari buku sastra buat materinya.
MAUDY
Barengan yuk.
NAYA
Yuk.

Mereka berlalu dari koridor.

67 EXT. TOKO BUKU BEKAS - DAY

Sebuah toko kecil yang menjual buku bekas di pinggir jalan raya, seorang penjaga toko duduk di dekat jajaran buku di rak sambil menghadap jalan raya dan mendengarkan musik memakai earphone.

Naya memilih-milih buku.

MAUDY
Udah ketemu belom?

Maudy bertanya di balik rak buku.

NAYA
Belum nih.
MAUDY
Ini, bukan?

Maudy menghampiri Naya dan menunjukkan sebuah buku sastra yang Naya cari.

NAYA
Nah, iya bener ini.

Naya mengambil buku dari tangan Maudy, kemudian membayarnya di kasir.

68 INT. KOS NAYA - DAY

Naya mengerjakan tugas di kamar, Rara baru keluar dari kamar mandi masih memakai handuk. Ia melirik Naya yang sibuk mengetik.

RARA
Nay Nay.. malam minggu masih aja sibuk sama tugas.

Naya berhenti mengetik dan menatap Rara yang sedang berganti baju.

NAYA
Mau keluar ya?
RARA
Iya dong.
NAYA
Sama siapa? Ohya, kita udah lama ngga main bareng ya Ra.
RARA
Sama Dito. Iya sih, lagian kamu sibuk terus sih Nay.
NAYA
Iya juga sih. Oiya, kok kamu ngga pernah ngenalin cowo kamu ke aku sih?

Rara berpikir sejenak.

RARA
Hm.. dia sibuk Nay, belom ada waktu.
NAYA
Oh. Yaudah.

Naya melanjutkan tugas, Rara berdandan.

Terdengar suara klakson mobil dari lantai bawah.

RARA
Aku berangkat dulu ya.

Rara menepuk pundak Naya sambil berlalu.

NAYA
Oke, hati-hati.

69 EXT. KORIDOR - DAY

Mahasiswa berhamburan keluar. Maudy berjalan bersebelahan dengan Naya.

MAUDY
Nay, abis ini mau kemana?
NAYA
Ke perpus mau nyari buku.

Maudy memutar bola mata.

MAUDY
Yaelah perpus lagi, ngga capek apa belajar mulu. Job nulis udah kelar kan?
NAYA
Udah, kenapa emangnya?
MAUDY
Ikut aku yuk sama anak-anak.
NAYA
Anak-anak? Kemana?
MAUDY
Temen-temen aku maksudnya. Ke tempat kerja aku, nanti aku kenalin sama temen-temen aku. Yuk.

Maudy menarik tangan Naya berjalan lebih cepat.

70 INT. KOS MAUDY - DAY

Maudy berjalan ke arah Naya yang duduk di ranjang kosannya. Kosan itu terlihat kurang terawat. Dindingnya dibiarkan kosong, namun di meja belajar terdapat tumpukan buku bacaan Maudy.

Maudy berbalik badan.

MAUDY
Tolong dong, benerin risletingnya.

Naya membantu Maudy menutup risleting bajunya.

NAYA
Dy, kita mau kemana sih. Kok penampilan kamu seksi gitu?

Maudy duduk di depan meja rias, ia berdandan sedikit mencolok.

MAUDY
Ke tempat kerja aku, Nay.
NAYA
Emang kamu kerja dimana?
MAUDY
Udah ah, nanti kamu juga tau. Bentar lagi kita dijemput sama temen-temen aku.

Handphone Maudy yang ada di meja rias berdering, ia segera mengangkat telepon itu.

MAUDY
Udah di depan? Oh iya, tunggu bentar.

Maudy mematikan panggilan telepon dan memasukkan handphonenya ke dalam tas.

MAUDY
Yuk, Nay. Udah ditunggu anak-anak di depan.

Maudy menarik tangan Naya keluar kamar kos. Pintu tertutup.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar