HINGAR!
11. Scene 85-90

85. INT. KANTOR- RUANGAN KAYDEN — SIANG

Bara masuk keruangan Kayden tanpa mengetuk pintu.

BARRA DIRAS

Kay! Hara udah mau sampe sekarang. Dia minta gue jemput, mau gue, apa lo nih yang jemput?

KAYDEN ELDAR

Sekarang? serius?

BARRA DIRAS

Serius, nih kunci mobil gue. Mobil lo masih di bengkel kan?

KAYDEN ELDAR

Thanks Bar!

(kayden langsung berlari keluar ruangan)

Barra berteriak memanggil Kayden.

BARRA DIRAS

Kay! Jemput di setasiun!

KAYDEN ELDAR

(Berhenti berlari untuk memastikan)

KAYDEN ELDAR

Dia gak naik pesawat?

BARRA DIRAS

Enggak, masih belum mau naik pesawat.

Kayden mengangguk lalu kembali berlari ke arah parkiran untuk pergi menjemput Hara.

CUT TO:

EXT. PARKIRAN STASIUN- SIANG

Kayden baru selesai memarkirkan mobil. Ia segera bergegas keluar dan berlari mencari keberadaan Hara. Hara berdiri dengan sebuah koper kecil sambil sibuk dengan ponselnya.

KAYDEN ELDAR

Hai.

Tanpa membalas sapaanku Hara langsung melihat kearah ponselnya lalu sibuk menelpon.

ADHARA NAIRA

Barra! Lo dimana?

Intercut with Barra.

BARRA DIRAS

Sorry Har, gue gak bisa jemput, tiba-tiba gue sakit kepala. Aduhh! Udah dulu ya Har, mau istirahat.

ADHARA NAIRA

Tamat riwayat lo pas kita ketemu!

Hara mengancam lalu mematikan panggilannya dengan wajah kesal.

KAYDEN ELDAR

Udah bisa berangkat?

(memastikan)

Hara mengehelah napas panjang sembari menerima keadaan. Sesampainya di parkiran mobil Kayden bergegas membukakan pintu mobil untuk Hara.

ADHARA NAIRA

Anda ngapain?

KAYDEN ELDAR

Bukain pintu, silahkan.

(dengan tangan mempersilahkan sambil tersenyum manis.)

Hara bergegas ke pintu kemudi, membukanya lalu melihat ke arah Kayden.

ADHARA NAIRA

Silahkan!

KAYDEN ELDAR

Mau mengendarai mobil sendiri?

ADHARA NAIRA

Tidak, saya hanya tidak mau punya hutang budi kepada orang lain.

Kayden menghelah napas, segera ke kemudi berikap mengalah dan bersiap menjalankan mobil.

CUT TO:

86. INT. MOBIL- JALANAN — SIANG

Jalanan dilanda hujan cukup deras, membuat perjalanan tiba-tiba menjadi macet total. Kayden memegangi perutnya

KAYDEN ELDAR

Kalau kita makan siang dulu, mau gak? Saya belum makan dari semalem. Banyak banget kerjaan.

ADHARA NAIRA

Saya rasa kita tidak sedekat itu untuk bisa makan siang bersama.

Kayden menghelah napas dengan pasrah. Sambil memegangi perutnya.

SFX: suara perut

Hara membuka tasnya dan mengambil setoples cookies chocolate dan memberikannya kepada Kayden.

KAYDEN ELDAR

Hahhh!! Ini??

(menerima dengan senang hati)

ADHARA NAIRA

Mengeluarkan sepatah kata saja, saya ambil kembali itu.

(menunjuk toples)

Kayden langsung terdiam mengikuti perintah.

ADHARA NAIRA

(menurunkan jok mobil. Lalu menutup wajahnya dengan jaket yang ia bawa)

Kayden memandang Hara sambil tersenyum menikmati makanannya di sela-sela kemacetan jalan.

CUT TO:

87. INT. MOBIL- PINGGIR JALAN — SORE

Kayden menghentikan mobil karena sudah sampai pada tempat tujuannya. Kayden menatap ke arah Hara yang terlelap.

SFX: suara ketukan jendela dariluar.

Kayden menurunkan jendela.

BARRA DIRAS

Kay, ngapain? Kok gak turun?

KAYDEN ELDAR

Ssstthh Hara lagi tidur.

(berbisik)

BARRA DIRAS

Yaudh, gendong mesukin ke dalem, kasian kan?

Kayden langsung keluar dari mobil dan mengikuti anjuran dari Barra. Kayden dan Barra berjalan ke arah pintu mobil Hara. Kayden membuaka pintu mobil dengan perlahan.

KAYDEN ELDAR

Bar, kalau sampai gue di tonjok Hara gimana?

BARRA DIRAS

Yaelah Kay, lo lebih milih di tonjok Hara? apa kehilangan Hara kaya dulu.

KAYDEN ELDAR

Pake ditanya lagi? 7 tahun gue nyariin nih cewek satu, menurut lo?!

BARRA DIRAS

Nah! Yaudah. Tuh yang di cari udah didepan matta.

Kayden mengikuti instruksi Barra, Kayden mengambil ancang-ancang untuk mengangkat tubuh Hara, tapi belum sempat tubuh Hara terangkat, Hara membuka matanya dengan tatapan dingin. Kayden segera melesapskan dengan gerakan kaget dan panik. Barra langsung berpura-pura tidak tau apa-apa dengan meminum minumannya.

ADHARA NAIRA

Anda!! Anda pikir anda siapa pegang-pegang saya kayak tadi? Suami saya?!

KAYDEN ELDAR

Kalau anda mau sih saya gak masalah.

(Bingung dan panik)

Barra menyemburkan minumannya ke jalan saat mendengarkan ucapan Kayden. Hara menatap dengan tatapan tajam kearah Kayden.

ADHARA NAIRA

Dan lo! Kalau lo sakit terus gak bisa jemput gue, kan lo bisa bilang Bar! Biar gue naik taxi.

(mengomeli Barra)

BARRA DIRAS

Gue takut lo udah lupa sama jalanan kota jakarta Har. Lo kan di komplek aja suka nyasar. Nanti kalau lo ilang di gondol driver taxi gimana? Apa yang harus gue jelaskan ke Bunda?

(penuh drama)

ZELMIRA

Hara!!!

Zelmira keluar dari rumah dan langsung memeluk Hara, kini keduanya saling berpelukan dengan penuh haru.

ZELMIRA CHAFIA

Gue kangen banget sama Banana cake lo.

Hara langsung melepaskan pelukan Zelmira dengan wajah kesal. 

ADHARA NAIRA

Oh, Banana cake ini maksudnya?

Memberikan paper bag.

ZELMIRA CHAFIA

Haahhh!! Makasih lhoo

(mencolek dagu Hara)

BARRA DIRAS

Masuk yuk?

ADHARA NAIRA

Ehh, by the way ini dimana ya?

(mulai memperhatikan sekitar)

BARRA DIRAS

Ini komplek perumahan dimana gue sama Kayden yang jadi kontraktor dan arsiteknya.

ADHARA NAIRA

Woww keren-keren.

BARRA DIRAS

Nah, gue sama Kayden akhirnya sepakat beli rumah sebelahan gitu. Jadilah ini rumah Kayden dan yang di sebelah sana rumah gue.

ADHARA NAIRA

Cieee, udah mempersiapkan rumah buat Zelmira ya?

BARRA DIRAS

Iya dong jelas!

KAYDEN ELDAR

Yaudah yuk, masuk

(mempersilahkan)

Barra dan Zelmira mengikuti Kayden, Hara terdiam.

BARRA DIRAS

Har, lo ngapain? Sini!

ADHARA NAIRA

Kan rumah lo yang disana katanya.

ZELMIRA CHAFIA

Rumah Barra masih banyak yang belum beres Har. Sini, masuk kerumah Kayden.

KAYDEN ELDAR

Barang yang lo cari juga ada di rumah ini, bukan di rumah Barra.

Hara terdiam sambil memandang sinis kearah Kayden.

CUT TO:

88. INT. RUMAH KAYDEN- RUANG KELUARGA — SORE

Zelmira dan Barra berjalan memasuki rumah Kayden.

ZELMIRA CHAFIA

Kay, lo cepet banget untuk peasangan listrik dan penataan lampu?

KAYDEN ELDAR

Iya, kemarin di bantuin bokap. Jadi, doi yang pantau.

ZELMIRA CHAFIA

Sumpah Kayden diam-diam gerak cepat juga.

BARRA DIRAS

Gimana gak gerak cepat, orang mau di pantau sama nyonya dimasa depan.

(meledek)

ADHARA NAIRA

Siapa? Ohh, nanti ada tamu yang mau dateng lagi? Yaudah sini mana barangnya? Gue gak mau ganggu.

(manadahkan tangan)

ZELMIRA CHAFIA

Susah memang kalau berhadapan sama orang lemot.

BARRA DIRAS

Har, sini!

(menarik tangan Hara)

Barra menarik tangan Hara.

CUT TO:

89. INT. RUMAH KAYDEN- DAPUR — MALAM

Bara membawa Hara memasuki ruang dapur rumah Kayden. Zelmira dan Kayden mengikuti keduanya.

BARRA DIRAS

Gimana menurut lo? Desainnya? Perabotannya? Lihat! semua brand kesukaan lo!

Hara berkeliling dengan langkah lamban, melihat setiap sudut dan perabotan dapur yang ada.

ZELMIRA CHAFIA

Wow selera Adhara sekali semuanya.

(menyenggol bahu Hara)

Hara tersenyum kegum.

ADHARA NAIRA

Keren banget. Bagus, jadi reverensi dapur rumah gue sama suami gue nanti.

ZELMIRA DAN BARRA

Lo mau nikah?!

ADHARA NAIRA

(mengangguk)

KAYDEN ELDAR

Kata Bunda lo belum punya calon?

(memastikan)

ADHARA NAIRA

Memang belum punya calon. Tapi gue mau nikah. Kan tadi kalian nanyanya 'mau nikah?' ya gue 'mau'

BARRA DIRAS

Bodo amat!

Kayden terlihat lega.

SFX: ponsel Zelmira berdering

ZELMIRA CHAFIA

Guys, gue harus balik kerumah sakit nih. Sorry ya. Sayang ayok anterin aku ke rumah sakit

BARRA DIRAS

Oke. Yaudah, kita balik dulu ya.

ADHARA NAIRA

Heh, gue ke hotelnya gimana?

BARRA DIRAS

Ngapain ke hotel?

ADHARA NAIRA

Kan rumah bunda yang di sini disewain!

BARRA DIRAS

Udah lo nginep di sini aja. Nanti Kayden nginep di rumah gue.

Barra dan Zelmira bergegas pergi. Kayden dan Hara terlihat canggung.

ADHARA NAIRA

Ini udah mau malem, saya mau ke hotel jadi mana barangnya?

KAYDEN ELDAR

Anda bisa tidur disini.

ADHARA NAIRA

Anda pikir saya perempuan macam apa? tidur di rumah laki-laki yang bukan suami saya?! Gak perlu. Mana Barangnya?

KAYDEN ELDAR

Adhara Naira, bisa kita baikan seperti dulu? Aaaah! Jangan seperti dulu, lebih baik dari dulu bisa?

KAYDEN ELDAR

Tujuh tahun yang lalu, saya yang salah, saya minta maaf. Gak seharusnya saya bersikap kasar dan yang lebih parahnya gak seharusnya saya diam aja saat ayah dihina sama orang lain.

Kayden menangkap kembali ingatan-ingatan Hara di masa lalu dalam pikiran Hara. Dan yang paling Hara ingat adalah bagaimana Kayden bersikap kasar dan mengatakan kata-kata yang menyakitkan. Hara diam, dengan air mata yang tertahan.

KAYDEN ELDAR

Saya yang bersalah. jadi, bisa kita sudahi pertengkaran kita sekarang? Apa tujuh tahun kurang untuk menyiksa seorang Kayden bagi Adhara?

Kini air mata Hara tak bisa dibendung, menetes dengan derasnya. Kayden hanya bisa diam sambil menunduk.

ADHARA NAIRA 

Kayden.

Kayden merasa bahagia saat mendengar suara Hara memanggil namanya, namun masih tetap tidak berani memandang wajah Hara.

KAYDEN ELDAR

Ya?

ADHARA NAIRA (V.O)

Kenapa kita ketemu lagi?

KAYDEN ELDAR

Karena kita memang harus menyelesaikan yang belum selesai.

ADHARA NAIRA (V.O)

Tujuh tahun lalu saya sudah menganggap semuanya selesai.

KAYDEN ELDAR

Tapi tidak dengan saya.

ADHARA NAIRA (V.O)

Kayden.

KAYDEN ELDAR

ya?

ADHARA NAIRA (V.O)

Kamu masih bisa mendengar suara hati?

Kayden seketika merasa kaget dan dengan reflek mengarahkan pandangannya kepada Hara.

ADHARA NAIRA (V.O)

Kenapa? Kamu kaget?

(tidak menggerakan bibir sama sekali)

KAYDEN ELDAR

Sejak kapan kamu tahu?

ADHARA NAIRA (V.O)

Sejak kita TK.

DISSOLVE TO:

90. INT. SEKOLAH TK — PAGI- FLASHBACK

Insrt: Jam 10 pagi

Sekolah TK, anak-anak sedang sibuk menggambar.

IBU GURU

Ayo anak-anak, ini waktunya istirahat. Kalian mau main di luar boleh mau makan juga boleh.

Semua anak berhamburan keluar kelas sambil membawa mainan. Tapi tidak dengan Kayden kecil. Hara yang tadinya sedang main dengan Barra dan Zelmira menyadari bahwa Kayden tidak berada di luar kelas. Hara mencari keberadaan Kayden, ia kembali ke kelas tapi Kayden tidak berada di kelas, Hara beranjak pergi, namun dari arah lemari di ruang kelas Hara mendengar suara tangis. Pelan-pelan Hara mendekati lemari tersebut. Lalu dari celah lemari ia mendapati keberadaan Kayden.

CUT BACK TO:

ADHARA NAIRA (V.O)

Waktu itu Saya masih tidak tau apa yang terjadi, kenapa seorang Kayden suka sekali menyendiri di dalam lemari. Jadi yang saya lakukan hanya diam dan menemani anda dari balik lemari. Lalu..

DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar