HINGAR!
2. Scene 10-24

10. EXT. SEKOLAH- KANTIN— SIANG

Kayden, Harra, Zelmira dan Barra duduk sambil menikmati mie ayam yang mereka pesan.

BARRA DIRAS

Hara?

ADHARA NAIRA

Apa?

BARRA DIRAS

Sabtu nanti, jadinya bunda bawa apaan?

ZELMIRA CHAFIA

Emang kenapa sih Barr?

BARRA DIRAS

Dari kemarin tuh gue lagi pengen bangen macaroni schotelnya Bunda.

ADHARA NAIRA

Iya, nanti gue minta bunda masakkin.

BARRA DIRAS

Serius?

ADHARA NAIRA

Iya! bayaran karena lo udah bantuin gue ngerjain tugas tadi.

ZELMIRA CHAFIA

Gue kan juga bantuin tuh tadi, lo gak ada niat buat Banana cake gitu?

ADHARA NAIRA

Untuk sahabat kecintaan gue yang satu ini sih, gak perlu diminta. Sudah ter-list di rencana gue besok pagi.

(sambil mencolek dagu Zelmira)

BARRA DIRAS

Lo gak nanya, besok Hara bawa cokies chocolate apa enggak?

(menyenggol tangan Kayden)

KAYDEN ELDAR

Enggak, gue gak suka ngerepotin orang lain.

ZELMIRA CHAFIA

Asal nanti jangan tiba-tiba toples cookies gue sama Barra udah kosong aja ya Kay.

(menyindir)

Tiba-tiba gadis yang disukai Kayden lewat, tatapan Kayden terus mengikuti kemana gadis itu bergerak.

BARRA DIRAS

 Lo suka sama Nera?

Mendapat pertanyaan itu dari Barra membuat Kayden memasang pendengaran, memastikan isi hati Barra. Tapi, Kayden terperangkap dalam imajinasi yang diciptakan oleh Hara.

DISSOLVE TO:

11. EXT. IMAJINASI HARA — SIANG

Di daerah gurun pasir yang terpampar terik matahari Hara mengikat Nera. Setelah selesai mengikat Nera, Hara lalu berbalik dan meninggalkan Nera yang terduduk di atas bangku kayu dalam kondisi terikat, dengan gerakan slow motion digigitnya penutup geranat tersebut lalu saat terlepas ia segera melemparnya kearah belakang dimana Nera berada. Hara tersenyum tipis.

CUT BACK TO:

12. EXT. SEKOLAH- KANTIN — SIANG

KAYDEN ELDAR

Lo ada masalah apa sama Nera?

(kesal karena imajinasi Hara)

ADHARA NAIRA

Gak ada, gue cuma gak suka aja sama dia.

BARRA & ZELMIRA

Iya, gue juga

KAYDEN ELDAR

Kenapa?

BARRA & ZELMIRA

Cuma gak suka aja

(mengangkat bahu)

Kayden kembali melemparkan pandangan pada Hara yang masih menikmati makanannya. 

KAYDEN ELDAR (V.O)

Hara gak mungkin suka sama gue kan? duh, gak kebayang sih disukain sama cewek kayak dia.

(menghela napas)

KAYDEN ELDAR (V.O)

Baiklah, ayo kita tes.

KAYDEN ELDAR

Nera cantik

Barra dan Zelmira menoleh ke arah Kayden, tapi tidak dengan Hara.

DISSOLVE TO:

13. EXT. IMAJINASI HARA— SIANG

Hara memulai kembali imajinasinya dimana ia menyandingkan wajah Nera dengan wajah nenek sihir lalu melakukan voting sepihak yang justru memenangkan wajah si nenek sihir.

KAYDEN ELDAR 

Dia juga termasuk siswi yang cerdas.

DISSOLVE TO:

14. EXT- IMAJINASI HARA — MALAM

Lalu seketika Hara melanjutkan aksinya dalam mengimajinasikan Nera, dan kali ini ia mulai membandingkan dirinya dengan Nera. Dimana ada sebuah kurfa penilaian dari cahaya kumbang yang memperlihatkan penilaian antara dirinya dan Nera, yang dengan perhitungan asalnya membuat ia seakan lebih baik daripada Nera. Lalu terdengar tepuk tangan riuh dari para kaum peri hutan.

CUT BACK TO:

15. EXT. SEKOLAH- KANTIN — SIANG

KAYDEN ELDAR

Ya, meskipun dia anak IPS, paling enggak dia termasuk anak-anak yang pintar di kelasnya dan gak pernah ada di posisi peringkat terakhir di kelas.

(menyindir Hara)

Seketika wajah Hara terlihat murung dan sedikit kesal mendengar Kayden.

KAYDEN ELDAR (V.O)

Dia benaran suka sama gue? Yang bener aja!

CUT TO:

16. INT. RUMAH KELUARGA KAYDEN-RUANG KELUARGA- SIANG

Zelmira, Barra dan Kayden duduk sambil membaca buku.

BARRA DIRAS

Hara kok belum dateng juga Kay?

KAYDEN ELDAR

mana gue tau.

(mengangkat bahu)

KAYDEN ELDAR (V.O)

Iya ya, tumben tuh anak dari pagi gak ada suaranya

(menoleh kearah jendela samping yang mengarah ke rumah Hara)

BARRA DIRAS

Hara gak nge chat lo, Zel?

ZELMIRA CHAFIA

Dari tadi dichat juga gak bales.

BARRA DIRAS

Samperin yuk? Kay.

KAYDEN ELDAR

Enggak ah, bagus malah kalau dia gak usah ikut dateng ke sini.

BARRA DIRAS

Kay, gue mulai curiga deh, lo tuh sama Harra ada masalah apa sih?

ZELMIRA CHAFIA

Iya, gue juga bingung kenapa lo kayaknya benci banget sama Hara?

Kayden hanya menghelahkan nafas tanpa menjawab apapun.

BARRA DIRAS

Sepengelihatan gue Hara tuh gak pernah cari masalah sama lo, dari dulu sekasar-kasarnya lo sama dia, bahkan dia selalu sempetin bikin cookies kesukaan lo. Tapi kenapa sih lo benci banget sama dia?

ZELMIRA CHAFIA

Setuju! Heran aja gue kalau ada orang yang segitu gak sukanya sama dia.

KAYDEN ELDAR (V.O)

Ya itu karena lo gak punya kemampuan kayak yang gue punya. Coba lo bisa rasain apa yang gua rasain kalau gak mendadak lo kena serangan jantung dan telinga lo tuli kalau lo ada didekat orang kayak Hara.

SFX: suara Bell berbunyi

Kayden, Zelmira dan barra bergegas melihat siapa yang datang.

CUT TO:

17. INT. RUMAH KELUARGA KAYDEN — SIANG

Mama Kayden berjalan ke pintu utama diikuti oleh Kayden, Barra dan Zelmira.

ADHARA NAIRA, GAVA, SELINA (O.S)

Assalammualaikum.

MELODI FERYAL

Waalaikumsalam.

(berjalan menuju pintu)

KAYDEN, BARRA, ZELMIRA

Bunda, ayah.

(sambil mencium tangan kedua orang tua Hara)

SELINA & GAVA

Hai sayang.

ZELMIRA CHAFIA

Kok Ayah sama Bunda lama banget?

SELINA SORAYA

Masakin makanan kesukaan kamu sama Barra

(sedikit menyipitkan matanya namun sambil tetap tersenyum.)

BARRA & ZELMIRA

Asiiikkk!!

SELINA SORAYA

Yaudah Bunda masuk dulu ya, mau bantuin para mamah-mamah dulu.

(berlalu sambari mengelus kepala Zelmira)

GAVA HARIST

Ayah juga mau ngobrol sama para papah-papah ganteng dulu.

(sembari menepuk lengan Barra dan Kayden)

ADHARA NAIRA

Ayah, jangan.

GAVA HARIST

Jangan apa?

ADHARA NAIRA

Jangan ke geng papah-papah ganteng.

GAVA HARIST

Kenapa?

ADHARA NAIRA

Nanti ayah sedih, soalnya ayahkan gak ganteng

(wajah memelas lalu diakhiri dengan senyuman meledek)

GAVA HARIST

Enak aja, ayah justru ketua geng papah-papah ganteng!

(sambil mengacak-acak rambut Hara dan segera berlalu)

BARRA DIRAS

Mana?!

(menadahkan tangan)

ADHARA NAIRA

Iya, iya!! Nih! lunas ya.

(memberikan seloyang makaconi schotel yang dan setoples cookies chocholate.)

BARRA DIRAS

Senang berbisnis dengan anda

(sambil tertawa puas)

Dengan sigap Zelmira menadahkan tangannya turut menagih sesuatu.

ADHARA NAIRA

Ini pesanannya nona muda

(sambil memberikan seloyang banana cake)

Tanpa aba-aba Kayden juga menadahkan tangan

ADHARA NAIRA

Apa?

Kayden masih terdiam sembari menadahkan tangannya.

ADHARA NAIRA

Lho, kemarin kan lo gak minta apa-apa ke gue.

(dengan ekspresi polos)

Zelmira dan Barra menahan tawa seakan puas sekali melihat sikap Hara.

ZELMIRA CHAFIA

Kita berangkat sekarang?

ADHARA NAIRA

Yuk.

BARRA DIRAS

Kalian mau kemana?

ADHARA NAIRA

Ada deh. Pamit ya.

ZELMIRA CHAFIA

Bye, guys.

Hara dan Zelmira berlalu keluar meninggalkan Barra dan Kayden.

KAYDEN ELDAR

Mereka kemana Bar?

BARRA DIRAS

Mana gue tau.

KAYDEN ELDAR

Ini kita beneran gak diajak?

BARRA DIRAS

Enggak.

KAYDEN ELDAR

Kok tumben.

Kayden dan Barra bengong sembari melihat Hara dan Zelmira pergi.

CUT TO:

18. INT. SEKOLAH- RUANG KELAS — SIANG

Hujan deras,disertai angin kencang.

Insert: Jam dinding 13:50

PAK MAHDI

Anak-anak, ada pengumuman yang mau bapak sampaikan sebelum kita pulang.

Seketika ruangan kelas senyap, menanti penjelasan.

PAK MAHDI

Setelah bapak pertimbangkan, bapak sudah memutuskan untuk dua orang kandidat yang akan mengikuti kompetisi kimia tingkat provinsi yang akan diadakan bulan depan.

Anak-anak terdiam.

PAK MAHDI

Jadi untuk Kayden dan Adhara bapak harap kalian akan menjadi team yang kompak untuk kompetis ini.

BARRA DIRAS

Weeittss, keren! Selamat ya Kay!

KAYDEN ELDAR (V.O)

Apa yang mau di selamatin? Ngebayangin satu team sama Hara aja gue udah gak minat ikut kompetisi!

KAYDEN ELDAR

Kenapa harus dipasanginnya sama Hara sih?!

(kesal)

BARRA DIRAS

Lo ngeraguin kemampuan Hara?

KAYDEN ELDAR

Satu angkatan juga tau kecuali di pelajaran kimia, itu anak selalu dapet nilai paling rendah dimata pelajar IPA yang lainnya.

BARRA DIRAS

Nah, itu lo tau.

Kayden menghela napas panjang dengan eskpresi bingung.

SFX: Suara Bell Pulang Sekolah.

Setelah Pak mahdi keluar kelas, anak-anak beriringan keluar dari kelas.

ADHARA NAIRA

Balik yuk.

(wajah pucat yang lesu)

BARRA DIRAS

Lo kenapa? Lesu banget, harusnya kan lo seneng karena jadi perwakilan kompetisi kimia.

ADHARA NAIRA

Gue gak enak badan hari ini

KAYDEN ELDAR (V.O)

Pantes hari ini hidup gue damai banget.

(ekspresi baru menyadari)

BARRA DIRAS

Yaudah ayok balik, Zelmira mana?

ADHARA NAIRA

Ke ruang guru dulu, abis itu dia langsung nyusul ke gerbang sekolah katanya.

BARRA DIRAS

Yaudah ayok. Pada bawa payung kan?

KAYDEN DAN HARA

Bawa.

(memperlihatkan payung yang sudah di keluarkan)

CUT TO:

19. EXT. SEKOLAH- GERBANG SEKOLAH — SIANG

Sesampainya di gerbang sekolah Kayden melihat Nera. Kayden merasa panik.

KAYDEN ELDAR (V.O)

Plis, jangan terlalu deket! Gue gak mau denger suara hati lo yang mungkin lagi mikirin cowok lain!

(sembari bergerak agak menjauh dari Nera)

Tapi sebelum melangkah menjauhi Nera,,

NERA (V.O)

Ini ujan kapan berhenti sih?! Malah gue harus buru-buru sampai rumah lagi

(gelisah)

Dengan keberanian penuh, Kayden melangkahkan kaki untuk mendekat ke Nera dan memberikan payung miliknya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

KAYDEN ELDAR

Pake payung gue aja dulu.

(dengan kaku)

NERA

Ohh,, i..iya thanks.

(menerima payung yang dipinjamkan)

Beberapa sesaat setelah payung itu diambil oleh Nera hujan mengguyur tubuh Kayden tanpa dia sadari. Sampai akhirnya Kayden menyadari hujan tetap deras tapi tidak lagi mengguyur tubuhnya. Lalu dia melihat kearah langit untuk memastikan fenomena apa yang terjadi. Ternyata ada sebuah payung berwarna ungu tua yang melindungi Kayden dari hujan.

ADHARA NAIRA

Ayok jalan.

Kayden melihat kesegala arah mencari keberadaan Barra dan Zelmira, yang ternyata sudah berada agak jauh di depannya. Kayden dan Hara berjalan dibawah rintikan hujan bersama dalam satu payung. Kayden menatap kearah Hara dengan tatapan merasa aneh. Sampai Kayden tersadar, ia menoleh ke bahunya yang mulai basah.

KAYDEN ELDAR

Lo tuh bisa payungin yang bene,,

(membatalkan niatnya untuk mengeluh)

Kayden mendapati Nara dengan wajah pucat dan tangan yang mulai gemetar kesulitan untuk memegangi payung untuk dirinya karena postur tubuh Kayden yang lebih tinggi. Tanpa basa basi, Kayden mengambil payung itu dari Hara dan mulai memegangi payung untuk dirinya dan Hara.

CUT TO:

20. EXT. MOBIL ANGKOT- JALAN — SIANG

Kayden Harra, Barra dan Zelmira menaiki angkutan umum. Barra dan Kayden duduk berhadapan di bangku paling belakang, Zelmira duduk di sebelah Bara sedangkan Hara duduk di sebelah Kayden. Angkutan umum berhenti di persimpangan jalan untuk mengambil penumpang. Seorang laki-laki berumur 20-an.

Ditengah perjalanan Hara tertidur, tanpa sadar ia menyandarkan kepala ke bahu penumpang pria itu. Barra menyenggol kaki Kayden dengan penuh makna memberikan beberapa gerakan isyarat.

BARRA DIRAS (V.O)

Kay, kepala Hara di sandarin ke bahu lo bisa kali? Jangan dibahu mas-mas itu.

Kayden berpura-pura tidak mengerti dengan tindakan dan tatapan Barra. tapi, sekali lagi Barra menyenggol kakiku.

BARRA DIRAS (V.O)

Kay! Itu mas-masnya mulai ngeliatin Hara terus. Pandangannya gak beres.

ZELMIRA CHAFIA (V.O)

Kay! Kepalanya Hara sandarin ke bahu lo aja kek. Dia lagi sakit gitu juga. Gak ada rasa empatinya banget sih!

#PENUMPANG (V.O)

Wah nih cewek mulis juga. Ini mereka bertiga temennya ni cewek bukan ya? Kalau gue raba-raba nih cewek bakal bangun kagak ya?
(dengan mata jelalatan)

Kayden mengepal tangannya dengan kesal, lalu membuka jaketnya untuk menutupi tubuh Hara. Lalu dengan perlahan menggeser kepala Hara untuk bersandar di bahu Kayden. Kayden mendapati suhu tubuh Hara tinggi. Menyadari perilakunya dari tadi ternyata diperhatikan, si penumpang segera turun dari angkutan umum. Perjalanan berlanjut, sebelum berhenti di tempat tujuan Hara mulai membuka mata.

KAYDEN ELDAR

Heh, lo mau tidur sampe kapan?

Masih sambil bersandar pada Kayden, Hara mengangkat wajahnya kearah Kayden, dengan perlahan ia bangun dan menyudahin sandarannya.

ADHARA NAIRA

Maaf.

(merasa sudah menyusahkan)

Akhirnya Kayden, Hara, Barra dan Zelmira berhenti di depan komplek rumah mereka. 

CUT TO:

21. EXT. JALANAN KOMPLEK — SIANG

Keempatnya melanjutkan perjalanan dari depan komplek menuju rumah masing-masing.

BARRA DIRAS

Hara, lo dirumah ada orang?

ZELMIRA CHAFIA

Iya, bukannya Bunda lagi di luar kota ya? Kan Ayah juga lagi ada jadwal terbang kan?

ADHARA NAIRA

Aman, gue baik-baik aja kok. Udah pada pulang gih, nanti malah makin deres hujannya.

(melambaikan tangan)

ZELMIRA CHAFIA

Yaudah, lo hati-hati! Kalau ada apa-apa kabarin kita ya.

ADHARA NAIRA

(mengangguk sambil tersenyum)

Di perempatan jalan Barra dan Zelmira berpisah dengan Kayden dan Hara. Hara dan Kayden berjalan tanpa bicara. Sesampainya di rumah Kayden, Hara mengantarkan Kayden sampai benar-benar didepan pintu rumah.

KAYDEN ELDAR

Lo bisa sendiri kerumah?

(khawatir karena melihat Hara semakin pucat)

ADHARA NAIRA

Bisa kok, udah ya dada.

KAYDEN ELDAR

Thanks ya.

(mengembalikan payung Hara.)

Hara tersenyum sambil menerima payung yang di pindah tangankan padanya.

CUT TO:

22. INT. RUMAH KAYDEN — SORE

MONTAGE:

KAYDEN MENUTUP PINTU RUMAH

KAYDEN MASUK KE RUMAH LALU MENAIKI TANGGA

KAYDEN MANDI DIBAWAH KUCURAN AIR SHOWER

KAYDEN KELUAR DARI KAMAR MANDI SEMBARI MENGERINGKAN RAMBUTNYA DENGAN HANDUK

KAYDEN MULAI MERASA PILEK

KAYDEN MENCARI OBAT DI KOTAK OBAT YANG KOSONG

KAYEN MANGAMBIL TELEPON DAN MULAI MEMENCET TELEPONNYA

END MONTAGE

CUT TO:

23. INT. RUMAH KELUARGA KAYDEN-RUANG KELUARGA — SORE

Kayden menunggu nada panggil yang terjawab.

KAYDEN ELDAR

Halo, Ma.

Intercut with Mama

MELODI FERYAL

Hallo, Iya sayang.

KAYDEN ELDAR

Obat flu dan demam mama taro dimana ya? Aku cari di kotak P3K kok gak ada?

MELODI FERYAL

Oh iya, kemarin obat-obatan di kotak P3K abis mama buang dan belum mama isi lagi sama obat-obat yang baru. soalnya udah hampir expired jadinya mama buang semua.

KAYDEN ELDAR

Owh.

(memegang kening dan lehernya untuk mengecek suhu tubuh)

MELODI FERYAL

Kenapa sayang kamu sakit?

KAYDEN ELDAR

Iya ma, aku demam dan pusing banget. Malah sekarang lagi ujan deres.

MELODI FERYAL

Yaudah mama minta bunda ke sana ya, kamu istirahat aja di kamar, pintu jangan dikunci biar bunda langsung ngerawat kamu nanti.

(langsung menutup telepon)

CUT TO:

24. INT. RUMAH KELUARGA NAKA- KAMAR — SORE

Setelah menutup telepon Kayden langsung ke kamar, menyembunyikan diri di balik selimut. Sambil memeluk diri sendiri. Gemuruh petir saling bersahutan, hujan turun deras. Kayden mulai tertidur.

ADHARA NAIRA

Kay, makan terus minum obat dulu ya sebelum tidur.

(dengan suara lembut. Menyentuh kening Kayden mengecek suhu tubuhnya)

KAYDEN ELDAR

Hara?! ngapain?

(segera terduduk di tempat tidur. Merasa kaget)

ADHARA NAIRA

Tadi bunda telepon terus bilang kalau lo lagi sakit dan nyuruh ngertawat lo. Bunda gak bisa kesini soalnya lagi diluar kota.

KAYDEN ELDAR (V.O)

Ha? kan dia juga lagi sakit, yang bener aja. Masa orang sakit malah disuruh ngurusin orang sakit.

ADHARA NAIRA

Makan dulu ya sebelum minum obat

(mulai menyuapkan sesendok bubur ayam)

Kayden mengikuti arahan dengan pasrah dan terpaksa. Setelah menghabiskan buburnya, kayden meminum air beserta obat yang Hara berikan. Tanpa menunggu lama Kayden kembali tertidur.

Suara petir mengagetkan Kayden. Perlahan Kayden membuka kedua matanya. Kayden melihat Hara tertidur dengan posisi terduduk di lantai dan menyandarkan kepala di tepi tempat tidur, lalu tanganny menggenggam tangan Kayden. Kayden memastikan apa demamnya sudah turun atau belum, dan saat aku memegang kening, lalu dia menyadari bahwa ada sehelai kain basah menempel di dahinya. Kayden menatap lembut ke arah Hara.

SFX: suara pintu terbuka.

Ayah Hara masuk dengan seragam pilotnya yang sedikit basah karena diguyur hujan lalu dengan perlahan ia melangkah mendekati tubuh Hara yang sedang terlelap. Dikecupnya kening Hara, dengan perlahan ayah melemparkan pandangannya padaku.

GAVA HARIST

Gimana? Udah turun demamnya, Kay?

(sambil memegang kening Kayden)

KAYDEN ELDAR

Udah mendingan kok, Yah.

GAVA HARIST

Alhamdulillah kalau gitu.

Ayah mencari-cari sesuatu.

GAVA HARIST

Kay, Hara boleh Ayah pindahin ke sofa kamu disana gak?

(menunjuk sofa di sudut kamar)

KAYDEN ELDAR

Gak usah ke sofa Yah, pindahin di sini aja

(sambil menepuk-nepuk kasur, merasa tidak tega dengan Hara.)

Tatapan mata ayah berubah menjadi begitu dingin selayaknya seekor singa yang mendapati mangsanya. Kayden seketika memahami arti tatapan ayah padanya.

KAYDEN ELDAR

Biar aku aja yang pindah ke sofa, kasian Hara kalau tidur di sofa. Diakan juga lagi sakit tapi malah ngerawat aku.

(mencoba menjelaskan maksudnya)

GAVA HARIST

Hmmmm… yaudah kamu tetap istirahat di kasur aja. Coba agak geser kesana

(membaringkan Hara. Diangkatnya dengan, begitu hati-hati, lalu menyelimuti tubuh Hara)

KAYDEN ELDAR

Ayah baru pulang tugas ya? 

(memastikan)

GAVA HARIST

Iya, tadi pas ayah baru sampai bandara tiba-tiba Hara telepon, ngabarin kalau kamu demam dan minta ayah kebut kesini untuk bawa kamu kedokter.

GAVA HARIST

Padahal tadi pagi Hara ngasih kabar ke Ayah kalau dia lagi gak enak badan dan mulai demam. Hhemmm gadis yang lucu.

(menggerutu sambil tersenyum memandang putrinya)

GAVA HARIST

Kay?

KAYDEN ELDAR

Iya, Yah?

GAVA HARIST

Hara udah punya pacar belum sih?

KAYDEN ELDAR

Gak tahu deh Yah, tapi kalau yang ngedeketin dia sih banyak, Yah.

GAVA HARIST

Oh ya?! Siapa namanya? Anak kelas berapa? tinggal dimana? Hobinya apa?

(penuh rasa penasaran)

KAYDEN ELDAR

Wah, Ayah tanya sendiri aja deh ke Hara. Itu bukan kapasitas aku untuk ceritain ke ayah. Nanti aku dikatain tukang ngadu lagi.

(menolak sambil tersenyum)

GAVA HARIST

Ahhh, gak seru kamu. Terus Hara sendiri gimana sama mereka?

KAYDEN ELDAR

Gak gimana-gimana yah, paling kabur, pura-pura gak sadar kalau lagi dideketin atau banter-banter nempel ke aku atau Barra biar bisa nolak ajakan mereka.

GAVA HARIST

Bagus! Anak ayah memang cerdas

GAVA HARIST (V.O)

Bagus, tidak boleh ada yang menggeser posisi ayah sebagai pria paling hebat dimata kamu. ha ha ha

Mendapati apa yang diucapkan ayah, Kayden berusaha menahan tawanya.

GAVA HARIST

Kamu sayang gak sama Hara?

KAYDEN ELDAR

Ha?

GAVA HARIST

Iya kamu sayang gak sama Hara?

(bertanya kembali)

KAYDEN ELDAR (V.O)

Baiklah, apapun jawabannya ini benar-benar mengancam keselamatan.

(tidak menjawab apapun)

GAVA HARIST

Kamu harus sayang ya sama Hara, meskipun kamu mungkin terganggu sama sikapnya yang kadang keras kepala dan suka melakukan hal-hal yang aneh. Tapi, dia sayang banget sama kamu, Zelmira dan Barra. 

GAVA HARIST

Jadi, tolong Haranya dijagain ya, terlebih lagi dari pria-pria hidung belang, mata keranjang dan buaya darat.

KAYDEN ELDAR

Iya, Yah.

(mengangguk dan merasa aneh kenapa ia menyetujui perjanjian dengan ayah)

GAVA HARIST

Oke, ini janji antar pria. Ayah pegang kata-kata kamu!

(sambil mengulurkan tangan, tanda kesepakatan)

Kayden menerima uluran tangan ayah.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar