HINGAR!
5. Scene 43-49

43. INT. SEKOLAH- RUANG KELAS — PAGI

Kayden terdiam memandang Hara dari tempat duduknya, memperhatikan Hara yag sibuk dengan buku dan pulpen untuk mencatat.

KAYDEN ELDAR (V.O)

Ini sudah 1 minggu dan tidak ada satu kata pun yang terdengar dari hatinya dan tidak ada satu adegan pun terditeksi dari imajinasi tidak masuk akalnya

KAYDEN ELDAR (V.O)

Apa dia baik-baik aja?

Pak Mahdi mengetuk-ngetukkan sepidol di papan tulis, bersiap memberikan pengumuman.

PAK MAHDI

Bapak mau menginfokan bahwa perlombaan kimia diundur ke pertengahan bulan depan. Jadi pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar,,, ya Kayden? Hara?

(pandangan yang tertuju pada kayden dan Hara)

PAK MAHDI

Dan untuk studytour kita besok lusa ke Dieng, bapak mau bilang kalau jangan lupa bawa obat-obatan ya. terlebih untuk kalian yang punya penyakit bawaan seperti asma.

ANAK-ANAK SEKELAS

Baik pak.

BARRA DIRAS

Menurut lo Hara ikut studytour gak ya?

KAYDEN ELDAR

Harusnya sih ikut.

BARRA DIRAS 

Gue khawatir banget sama dia?

KAYDEN ELDAR

Kenapa?

BARRA DIRAS

Kenapa? Lo gak inget apa Hara sama Ayah tuh sedeket apa?

KAYDEN ELDAR

Terus?

BARRA DIRAS

Kay, kayaknya sifat empati dan simpati lo jauh di bawah rata-rata deh.

(menatap sinis kepada Kayden)

BARRA DIRAS

Hara bahkan terlihat seperti biasa aja saat pencarian korban pesawat dinyatakan selesai sedangkan bahkan jasad atau potongan tubuh Ayah aja gak ditemukan, Kay.

Kayden termenung memikirkan ucapan Barra lalu melihat ke arah Hara yang sedang tertawa sambil mengobrol dengan teman di belakang bangkunya.

KAYDEN ELDAR

Udah, sekarang lo pikirin perlombaan fisika aja dulu sekarang, semangat!

(menepuk lengan Barra)

SFX: suara Bel istirahat

Zelmira menghampiri ke meja Kayden dan Barra.

ZELMIRA CHAFIA

Bar, ayok.

KAYDEN ELDAR

Lho, bukannya lo ngewakilin lomba Biologi ya?

ZELMIRA CHAFIA

Iya, pengadaan lombanya di satu lokasi yang sama, cuma beda ruangan doang kayaknya.

KAYDEN ELDAR

Owhh. Jadi berangkatnya barengan kalian?

BARRA DIRAS

Yoi, perwakilan lomba biologi sama fisika disuruh kumpul di aula dulu, abis itu berangkat bareng satu bus.

KAYDEN ELDAR

Owhh, yaudah semoga lancar deh lomba kalian.

Adhara datang menghampiri ketiga sahabatnya.

ADHARA NAIRA

Nih.

(memberikan sebuah papper bag kepada Zelmira dan Barra)

ADHARA NAIRA

Jangan lupa makan dan semangat! Ohh iya yang paling penting jangan lupa berdoa.

Suasana menghening. 

ADHARA NAIRA

Maaf ya, waktu kalian dari kemarin malah kebuang buat nemenin gue bukannya belajar.

(dengan tatapan penuh penyesalan)

ZELMIRA CHAFIA

Ihhh apaan sih, Hara. Makasih ya bahkan dikondisi kayak gini lo masih inget sama jadwal kita.

(memeluk Hara)

BARRA DIRAS

Yaudah, sekarang kita ke aula dulu yaa.

(Barra dan Zelmira berpamitan dan keluar dari ruang kelas)

Hara dan Kayden terdiam sejenak sambil melihat ke arah Barra dan Zelmira yang semakin menjauh dari pandangan. Dion masuk kedalam kelas dan berjalan menuju kearah Hara yang belum beranjak dari meja Kayden.

KAYDEN ELDAR (O.S)

Yaelah, nih cowok gak sadar apa kalau selama ini Hara gak nyaman sama keberadaannya dia?! Tenang Har, kali ini tanpa diminta gue akan menyelamatkan lo dari ini cowok sok kecakepan.

DION

Hai, kamu udah makan siang?

(tersenyum lembut pada Hara)

ADHARA NAIRA

Belum laper kak

(membalas senyuman Dion)

DION

Sama aku juga

(sambil menghela napas)

Kayden berdiri, berniat menggenggam lengan Hara.

ADHARA NAIRA

Keperpus aja gimana? Mau?

Lengan Kayden yang tadinya mau menggenggam tangan Hara beralih ke mengambil sebuah buku didekat Hara.

DION

Boleh. Ayok

KAYDEN ELDAR

Lo mau ke perpus Har?

(merasa belum memahami kondisi yang terjadi)

ADHARA NAIRA

Ha? Iya. Kenapa?

KAYDEN ELDAR (V.O)

Ini dia gak ngajak gue? Apa dia waras?

ADHARA NAIRA

Oke, gua keperpus dulu ya.

(berpamitan lalu meninggalkan Kayden)

Sesaat setelah Hara dan Dion keluar kelas, Nera masuk kedalam kelas lalu menghampiri Kayden.

NERA

Hai, Kay

KAYDEN ELDAR

Ehh,, Haii

NERA

Lagi sibuk gak?

KAYDEN ELDAR

Enggak, kenapa?

NERA

Boleh nemenin kamu disini?

KAYDEN ELDAR

Ke perpus aja yuk? Mau gak?

NERA

Boleh, ayok

(sambil tersenyum)

CUT TO:

44. INT. SEKOLAH- PERPUSTAKAAN — INT. SEKOLAH- PERPUSTAKAAN- SIANG

Kayden mencari keberadaan Hara. Memasang kedua telinganya tapi sia-sia. Akhirnya Kayden mendapatkan keberadaan Hara. Hara sibuk membaca buku dengan sangat tenang. Kayden melangkah mendekat ke arah Hara sambil seakan mencari sebuah buku untuk dibacanya. 

KAYDEN ELDAR (V.O)

Apa Hara bener-bener nyaman duduk bersebelahan sama tuh cowok? 

(mencoba mendekatkan telinga ke arah Hara)

NERA

Kay, kok kamu gak ada ngabarin aku sih dari kemarin? Lagi sibuk ya? Sampe chat aja gak dibales

KAYDEN ELDAR

I..iya, sorry ya?

(mencoba fokus pada Hara)

NERA

Emang lagi sibuk apa?

(membalik-balik lembar buku tanpa membacanya)

KAYDEN ELDAR

Hah?? Oh,, ee.. belajar. Bentar lagi kan lomba.

(mengeritkan kening karena bingun dengan jawabannya sendiri)

KAYDEN ELDAR (V.O)

sibuk? sibuk apaan? orang dari kemarin gue bahkan gak belajar sama sekali, karena sibuk jagain Hara.

NERA

Owhh..kirain subuk pacaran.

KAYDEN ELDAR

Hah? Pacaran?

NERA

Iya, tas yang kemarin kamu beliin itu untuk pacar kamu kan?

NERA (V.O)

Plisss jangan bilang kalau itu beneran buat pacar, kalau bener buat pacar lo berarti ini terakhir kalinya gua deket sama lo.

Kayden tersenyum malu-malu saat mendengar suara hati Nera.

KAYDEN ELDAR

Enggak, gua gak punya pacar kok.

NERA

Serius?

KAYDEN ELDAR

Iya, serius.

NERA

Kamis depan kan kita libur, kita nonton yuk?

KAYDEN ELDAR

Boleh.

Nera tersenyum senang.

CUT TO:

45. EXT. DEPAN RUMAH KAYDEN — PAGI

Kayden dan Barra memasukkan tas dan koper Hara ke dalam mobil.

BARRA DIRAS

Hara, lo bawa apaan aja sih sampe bawa lima tas kayak gini?

ADHARA NAIRA

Udah bawa aja dengan baik dan benar

ZELMIRA CHAFIA

Hara, lo gak berniat minggat kan?

(mengejek)

ADHARA NAIRA

Ya enggak lah.

ANKARA ZIDNY

Gimana sudah masuk semua barang-barang Hara?

(Papa Kayden mendekat kearah anak-anak, memastikan semua siap berangkat)

ADHARA NAIRA

Sudah Om.

(sambil tersenyum dan memberikan jempol)

ANKARA ZIDNY

Oke, pada masuk mobil. Kita berangkat ke sekolah. Nanti kalian ketinggalan bus lagi.

Semua mengikuti arahan Papa Kayden.

CUT TO:

46. EXT. SEKOLAH- LAPANGAN — SIANG

Semua anak kelas 2 SMA yang mengikuti study tour berkumpul di lapangan sekolah.

PAK MAHDI

Anak-anak kelas 2 IPA 1 kumpul disini.

Barra, kayden, Hara dan Zelmira mengikuti arahan Pak Mahdi.

PAK MAHDI

Kalian sudah dibagi menjadi 9 kelompak yang terdiri dari 4 orang disetiap kelompoknya ya. Jadi kumpul sama kelompok masing-masing.

PAK MAHDI

Kelompok pertama Barra, Hara, Kayden dan Zelmira. Dan diketuai oleh Barra.

PAK MAHDI

Nanti untuk seluruh ketua kelompok kumpul dulu untuk penyuluhan yaa.

Pak Mahdi melanjutkan pembagian kelompok. Setelah selesai para ketua kelompok diminta berkumpul untuk mendapat penyuluhan lebih lanjut.

CUT TO:

47. EXT. BUS- JALANAN — MALAM

Di dalam bus, dari kaca terlihat rintikan hujan. Sebagian anak-anak sudah tertidur. 

BARRA DIRAS

Kay, tuker tempat dulu Kay sebentar. Gue ada yang mau diomongin sama Zelmira.

(mencolek dengkul Kayden yang duduk di belakangnya)

Kayden segera berpindah tempat duduk dengan Barra. Kayden melihat Hara tertidur dengan kepala yang bersandar di kaca dan ponsel yang digenggam di pangkuannya. Kayden terus melihat wajah Hara, Hara meneteskan air mata saat tertidur.

BARRA DIRAS

Kay, ayok tuker tempat lagi.

(mencolek bahu Kayden)

KAYDEN ELDAR

Nanti aja ya Bar, gue udah pewe nih.

(menoleh ke Barra)

BARRA DIRAS

Ooh, yaudah.

SFX: Suara ponsel bergetar

Ponsel Hara bergetar, Kayden melirik ke layar dan dia melihat yang menelpon adalah Dion. Kayden kembali melihat Hara yang masih terlelap, dengan hati-hati Kayden mengambil ponsel dari genggaman tangan Hara lalu mengangkat panggilan tersebut.

KAYDEN ELDAR

Halo?

Intercut with Dion

DION

Hh..hhalo

KAYDEN ELDAR

Ya?

DION

Sorry ini nomor ponsel Hara kan ya?

KAYDEN ELDAR

Iya.

DION

Terus Haranya mana?

KAYDEN ELDAR

Haranya lagi tidur

DION

Oh gitu, yaudah deh nanti aja gue telpon lagi.

KAYDEN ELDAR

Gak perlu

DION

Memang kenapa?

KAYDEN ELDAR

Haranya bakal sibuk ngedeketin cowok yang selama ini jadi gebetan dia, daripada lo nanti sakit hati kalau ditolak. Udah ya, Bye.

Kayden mematikan panggilan dari Dion.

ADHARA NAIRA

Ehhem

(hara menatap dingin ke arah Kayden)

ADHARA NAIRA

Siapa ngedeketin siapa? Siapa yang akan sakit hati? Siapa yang mau nolak?

KAYDEN ELDAR

Lo udah bangun?

ADHARA NAIRA

Jawab?!

KAYDEN ELDAR

Lo kan lagi tidur, gue cuma gak mau aja kalau waktu istirahat lo keganggu!

(mencari alasan)

ADHARA NAIRA

Mana sini?

(menadahkan tangan)

Kayden segera mengembalikan ponsel ketangan Hara.

CUT TO:

48. EXT. PEDESAAN — SIANG

Sekitar jam setengah sebelas siang bus berhenti di sebuah desa dengan pemandangan perbukitan yang dikelilingi perkebunan sayur. Rombongan dalam bis keluar satu-persatu.

PAK MAHDI

Tugas pertama kalian adalah membaur dengan masyarakat lokal untuk menemukan sendiri alamat yang tertera untuk masing-masing kelompok. Bapak juga sudah memberikan alamat lengkap rumah yang menjadi tempat tinggal para guru pendamping.

PAK MAHDI

Jadi, kalau terjadi sesuatu diluar jam kegiatan kita, kalian bisa langsung mencari ke alamat tersebut atau langsung menghubungi kami by phone.

PAK MAHDI

Sudah mengerti?

ANAK-ANAK

Mengerti Pak!! jawab kami serempak.

Setelah selesai mendengarkan penjelasan dari Pak Mahdi Anak-anak mulai beranjak pergi. Barra memikirkan perjalanan dengan matang, menghampiri 2 kelompok lain.

BARRA DIRAS

Rayan, Sigit kelompok kalian bareng sama kelompok gue aja gimana? Ke lokasi tujuannya? Biar lebih banyak orang jadi lebih kecil aja kemungkinan resikonya.

RAYAN

Boleh tuh. 

SIGIT

Oke aja gue sih.

Perjalanan dilanjutkan dengan 2 kelompok lain. Setelah melewati medan yang agak berliku, naik dan turun lalu bertanya pada beberapa penduduk sekitar. Akhirnya semua rombongan sampai di lokasi yang di tuju. dimana ternyata rumah yang dituju bersebelahan dan berhadapan satu sama lain. Saat mau berpisah dengan kelompok yang lainnya tiba-tiba..

SIGIT 

Ehh,, Hara kemana?

Keadaan menjadi begitu panik karena semua baru menyadari bahwa Hara hilang dari rombongan. Zelmira langsung mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Hara.

ZELMIRA CHAFIA

Ponsel Hara gak aktif! Gimana nih?!

(panik)

BARRA DIRAS

Gini deh, kita masuk dulu kerumah kita masing-masing, terus minta bantuan buat nyari Hara.

RAYAN

Yaudah kalau gitu, yang anak-anak ceweknya tetep disini, nah yang anak-anak cowoknya bantuin cari gimana?

ANAK-ANAK

Setuju!

Anak-anak segera masuk mengenalkan diri.

CUT TO:

49. INT. RUMAH PAK TINO — SIANG

Saat memasuki rumah, Kayden, Barra dan Zelmira sudah ditunggu oleh Pak tino, Ibu Sri dan Mbah suminah dan seoranganak kecil bernapa sugeng.

BARRA DIRAS

Assalamualaikum bapak, ibu, Mbah.

(menyapa)

BARRA DIRAS

Perkenalkan kami dari kelompok satu. Dan saya Barra selaku ketua kelompok.

PAK TINO

Walaikumsalam nak. Iya salam kenal ya. Semoga betah selama tinggal disini. Mau langsung istirahat dulu? Bapak perlihatkan tempat tidur kalian.

BARRA DIRAS

Pak, maaf sebelumnya, tapi salah satu anggota kelompok kami ada yang terpisah dari rombongan. Apa bisa bapak membantu kami mencari, Pak?

PAK TINO

Astagfirullah, yaudah, ayok bapak bantu. Kalau keburu sore nanti kabut turun.

(Bersiap dan bergegas membantu)

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar