Daun Emas
7. Bagian #7

62. INT./EXT. KOTA - PAGI

Seorang perempuan berjilbab tengah berjalan kaki bersama dengan seorang pemuda masuk ke sebuah tempat makan. Dia adalah anisa dan zidan. Mereka tampak asik berbincang bincang.

Ali tengah berlari menyusuri kota, dia berhenti untuk sejenak karena melihat anisa berbincang asik dengan zidan. Kala itu ali hanya tersenyum sedih lalu melanjutkan olahraganya.

ALI (V.O.)

(Sedang joging)

Sepertinya anisa berhasil ya, menjalin hubungan dengannya ...

63. INT. RUMAH AMIRA - KAMAR - CONTINUOUS

Terlihat amira sedang membuka album saat sedang karya wisata. Satu foto yang selalu membuat dirinya malu setengah mati hingga kelulusannya besok lusa.

AMIRA

Hah, kok bisa bisanya aku tidur seperti itu ya.

Carla berjalan mendekati Amira lalu melihat foto yang amira lihat di ponselnya.

CARLA

Cie, pacar kamu ya.

Sebuah foto Amira yang tertidur lelap sambil bersandar di pudak Ali terpampang jelas di ponsel Amira.

64. EXT. KAMPUS - LINGKUNGAN KAMPUS - PAGI

Banyak mahasiswa melemparkan toga wisuda mereka saat hasil kelulusan mereka dapatkan. Ali hanya duduk di taman seperti biasa, dan kini di sampingnya ada zidan teman SMP-nya yang telah dekat dengan anisa.

ZIDAN

Nggak nyangka ternyata ini kamu Li.

ALI

Iya dan lama nggak ketemu ya. Kalau nggak salah sekarang di pondok lagi sibuk ya.

ZIDAN

Iya biasa Li. Gimana kabar orangtuamu li.

ALI

Alhamdulillah baik.

Beberapa menit hening seketika hingga salah satu di antara mereka membuka pembicaraan.

ZIDAN

Li menurut lu gua cocok nggak sama perempuan ini.

Zidan memperlihatkan foto anisa pada ali.

ALI

Kenapa lu tanya ke gua.

ZIDAN

Biasanya lo kan nggak pernah salah li.

ALI

Sejauh lu hidup pernah gak lu liat gua deket sama cewek.

ZIDAN

Nggak, tapi nadanya kok harus tinggi gitu biasa li, atau lu udah berubah.

Ali hanya diam.

ZIDAN

Li, gua nggak mau baru ketemu udah kek gini.

ALI

Udah terlanjur. Balik ke perempuan yang lu suka, jadi lu udah tunangan dengannya.

ZIDAN

Belum li, ntar lagi nyari kerja dulu. Kalau lu udah punya kerja li?

ALI

Udah, gua diminta jadi guru di sekolah tempat PPL dulu.

ZIDAN

Gitu ya, selamat bro.

ALI

Alhamdulillah, terimakasih.

Amira mencari cari Ali, lalu menemukannya tengah duduk bersama dengan Zidan. Dengan cepat Amira tersenyum lalu menghampiri Ali dan menarik tangannya.

AMIRA

Ali, disana ya aku nyariin tahu.

Ali hanya tersenyum.

ZIDAN

Siapa tuh, pacar lu li.

ALI

Bukan, cuman temen aja.

ZIDAN

Idih, bohong lu ya.

Amira langsung menarik tangan ali lalu membawanya pergi meninggalkan Zidan sendiri.

AMIRA

Maaf ya aku mau bicara dengan ali.

ZIDAN

Iya nggak papa.

65. EXT. KAMPUS - TAMAN KAMPUS - CONTINUOUS

Amira mengajak ali untuk bertemu dengan keluarganya di taman, karena mereka ingin mengambil foto dan menyimpannya di album keluarga. Amira berlari menyeret ali bersamanya.

AYAH AMIRA

(Berteriak )

Amira sudah ketemu ya.

CARLA

Siapa itu pah, amira memegang tangannya sampai segitunya.

IBU AMIRA

Bukankah mereka cocok carla.

CARLA

Entahlah, tapi aku rasa aku pernah Melihatnya. Tapi dimana ya ...

Carla melihat ali tajam sambil berpikir.

CARLA

Oh di foto itu ahaha jadi dia ya yang namanya Ali itu.

Ali dan amira sampai di tempat keluarga amira berada. Tanpa menunggu lama ali langsung menyuruh Amira untuk pergi bersiap siap karena ali akan segera memotretnya.

ALI

Kurasa ini cukup paman, hasil kameranya bagus.

CARLA

Tentu dong itu camera ku.

AYAH AMIRA

Ali kemari kamu juga ikut sini.

Ali hanya tersenyum.

ALI

Tapi pak siapa yang memotret kalau begitu.

AYAH AMIRA

Suruh orang di belakang kamu aja.

ALI

Anda tidak berubah sama sekali ya.

AYAH AMIRA

Udah, kesini aja cepat.

Ali ikut bergabung dengan keluarga amira. Posisi mereka cukup membuat ali merasa malu. Ali ditengah tengah amira dan carla. Sedangkan kedua orang tua amira mereka ada di masing masing sisi.

MAHASISWA

Ok satu, dua tiga.

Satu hasil foto bersama keluarga amira menempati satu ruang di album ponsel ali.

66. INT./EXT. KOTA - SORE

Ali kini berjalan mencari sebuah hadiah untuk anisa. Ali Berniat untuk melamar anisa. Saat ali melihat toko emas ia langsung memasukinya dan melihat lihat.

67. INT. TOKO EMAS - CONTINUOUS

Ali memperhatikan beberapa bentuk cincin yang ingin dia berikan pada anisa. Saat memilih sebuah cincin dia teringat kembali akan perempuan di mimpinya itu.

Sudah beberapa bulan Ali tidak memimpikan dirinya lagi di tempat misterius itu.

ALI

Mbak saya mau yang ini.

MBAK TOKO EMAS

Iya kak boleh pilihannya bagus.

ALI (V.O.)

Apa aku akan melihatnya tersenyum lagi ...

68. INT./EXT. KOTA - SIANG

Ali berjalan hendak mengunjungi rumah anisa. Berniat serius ingin melamar anisa. Saat ditengah perjalanan amira yang telah membeli buku melihat ali yang keluar dari toko emas dan membawa cincin lamarannya.

AMIRA (V.O.)

Ali, mau kemana dia.

Ali mulai mengendarai motornya, amira kemudian bergegas mengikuti dengan naik motor milik ibunya.

Di tengah jalan ali berhenti ia melihat Zidan telah memberikan cincin pada anisa sebagai tanda pertunangan mereka. Dan hal itu disaksikan oleh kedua orangtua anisa dan kerabatnya yang kebetulan ada sana merayakan kelulusan.

ALI (V.O.)

Apa aku memang selalu terlambat dalam hal ini.

Ali hanya bisa diam dan berbalik arah dari tempat itu.

Amira yang melihat ali hanya bisa diam karena keteguhan hatinya mencintai anisa membuat hati Amira luluh.

AMIRA (V.O.)

Apa sebesar itu rasa sukamu padanya ali. Apa yang akan terjadi jika anisa adalah aku, apa aku juga akan mendapatkan cinta tulus seperti itu ...

69. INT. PERPUSTAKAAN DAERAH- CONTINUOUS

Ali membuka sebuah buku yang digemarinya. Yakni sebuah buku tentang BIPA.

Setiap hari ali selalu melatih kemampuan bahasanya. Terlebih saat ini ali ingin mengalihkan pemikirannya dari kejadian pertunangan itu.

Di saat yang sama amira kemudian duduk berhadapan dengan ali tampa sepengetahuannya.

AMIRA

Kamu butuh temen latihan nggak aku bisa membantu loh.

ALI

(Melihat orang di depan)

Bantu seperti apa amira?

AMIRA

Praktik bahasa, tapi bahasanaya bahasa korea apa mau coba.

Ali mendengarkan secara seksama tawaran dari amira. Beberapa menit mereka mengobrol dengan serius.

ALI

Apa benar kakakmu itu ingin membantuku.

AMIRA

Kenapa ragu kau pikir aku ini siapa. Aku selalu ada menemanimu.

70. INT./EXT. TAMAN KOTA - PAGI

Ali (24) terlihat sedang berjalan menuju satu kampus yang ada di negri ginseng ini.

Sembari berjalan kaki menyusuri jalan Ingatan ingatan masa lalunya mulai teringat kembali

AMIRA (V.O.)

Kamu butuh temen latihan nggak.

CARLA (V.O.)

Yang serius dong belajarnya, kamu pikir aku tidak ada kerjaan apa.

AMIRA (V.O.)

Jika sampai disana jangan lupa tempat mu berada ya.

CARLA (V.O.)

Belajar bahasa itu tidak mudah, jadi jangan berhenti.

AMIRA (V.O.)

Kenapa ragu kau pikir aku ini siapa. Aku selalu ada menemanimu.

Langkah kaki ali terhenti di satu titik. Sebuah perjalanan panjang telah dilaluinya, walaupun ada satu hal yang belum bisa ali lupakan.

ALI

Sudah sejauh ini ...

CARLA

(Tersenyum)

Kamu cukup lama ya, yah selamat datang di negri gingseng asistenku.

ALI

Yah, aku tidak bisa menyangkalnya sih.

Ali tertawa dan tersenyum melihat kakaknya Amira dosen tetap di universitas tempat ali berdiri saat ini.

ALI

Jadi satu tahun aku berada disini kak?

Ali dan carla mulai berjalan masuk ke dalam kampus.

CARLA

Ya kurang lebih begitu masa kontrakmu satu tahun jadi asisten ku.

ALI

Iya tidak papa.

CARLA

Ya, jadikan ini sebagai pengalaman buat kedepannya, ku harap kamu menjadi dosen di sini juga.

ALI

Semoga saja kak

71. INT. KAMPUS - KELAS - CONTINUOUS

Carla mengajak ali masuk ke kelas yang akan ali ajar. Sebuah kelas bahasa Indonesia di negara ginseng.

Dalam bahasa Korea.

CARLA

Pagi semua, saya membawa seseorang untuk dikenalkan. Beberapa semester kedepan kalian akan sering bertemu dengannya. Ali, silahkan masuk.

Ali masuk kedalam kelas. Beberapa siswa dan siswi melihat ali dengan serius.

CARLA

Perkenalkan nama asisten saya Muhammad Ali, semoga kalian dapat menjalani komunikasi baik dengannya.

ALI

Hallo, saya Muhammad Ali seperti yang dikatakan tadi saya akan menjadi asisten dosen bu Carla, maka besar kemungkinannya kita akan sering bertemu di kelas.

Salah satu mahasiswi mengangkat tangan dan bertanya kepada Carla. Carla mengizinkan mahasiswa itu bertanya.

MAHASISWI

Bubsayavmau bertanya apa boleh.

CARLA

Silahkan.

MAHASISWI

Apa pak ali itu suami anda bu.

Seketika Carla tersenyum.

CARLA

Entahlah, menurut kalian gimana cocok nggak.

Seisih kelas mulai ramai dengan obrolan mereka menanggapi perkataan carla.

MAHASISWA

(Teriak)

Cocok bu, nanti kasih traktir kami ya bu, pak!

CARLA

(Tersenyum)

Jadi Ali gimana haha.

Ali Hanya tersenyum menanggapinya.

72. EXT. NAMI ISLAND - TAMAN - SORE

Ali berjalan ke taman bersama carla. Taman ini adalah salah satu tempat yang ingin ali kunjungi karena melihat dari foto yang dimiliki oleh Amira.

ALI

Aku pernah bermimpi melihat seseorang di tempat ini.

CARLA

Apa dia anisa, amira Pernah menceritakannya padaku.

ALI

Entahlah, hanya saja senyumannya sama. Karna itu mungkin sampai saat ini aku menyukainya. Bayangan perempuan itu tak lepas dari ingatanku.

CARLA

Begitu ya, boleh aku tahu seperti apa gambaran mimpimu itu.

Ali Hanya tersenyum lalu menceritakannya.

ALI

Di tempat ini sama seperti saat ini di depan sana terdapat seorang perempuan berjilbab.

CARLA

Lalu seperti apa lagi.

ALI

Dia berkata padaku, "apa kamu ingat daun ini. Bukankah ini mirip denganmu." Dan setelah kata itu dia tersenyum padaku.

Carla tersenyum lalu melangkah di depan mengambil satu daun ginko yang gugur lalu membuat reka adegan yang ali ceritakan.

CARLA

(Sambil berjalan)

Apa kamu ingat daun ini.

Carla membalikkan badannya menatap ali dan tersenyum padanya. Beberapa helai rambut panjangnya terhempas oleh angin.

CARLA

Bukankah daun ini mirip denganmu, ali ...

Seketika ali tersenyum satu tetes air mata mulai mengalir di pipinya.

ALI

Apa perempuan itu kamu kak?

CARLA

Bukan, tapi kamu ingat satu hal ini ali.

Carla berjalan mendekati ali lalu memberikan daun ginko itu padanya.

CARLA

Sesuatu yang terlihat masih belum tentu itu yang sebenarnya. Terlebih mata manusia itu unik ali.

Juga, kamu itu melihatnya dalam mimpi kan, bukan dunia nyata

ALI

Iya, aku paham itu.

CARLA

(Tertawa)

Kita lanjutkan jalan jalannya yuk, suasananya semakin berat karnamu tahu.

ALI

Bukankah kamu juga turut andil dalam hal ini.

CARLA

Begitukah. Oh iya sini ali, aku ingin satu kali foto denganmu.

ALI

Untuk apa.

CARLA

Sudahlah sini aja aku ingin lihat reaksi Amira.

ALI

Eh Kenapa posenya seperti ini.

CARLA

Sudahlah kenapa sih kamu selalu mengelak.

Carla merangkul ali di dekatnya lalu mengambil foto cukup mesra

Satu potret foto selfi telah dikirim oleh carla pada adiknya amira. Wajah ali di foto itu terlihat seperti Carla yang memaksa ali berfoto mesra dengannya.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar