Daun Emas
3. Bagian #3

18. INT. KAMPUS - KELAS - SIANG

Kegiatan perkuliahan telah selesai. Sebagian teman temen kelas ali, keluar meninggalkan ruang kelas.

Ali terlihat sedang sibuk mempersiapkan tugas yang harus dikumpulkan ke asisten dosen bu Rina yakni BU YULI (36)

Anisa kemudian menghampiri ali dan menyapanya.

ANISA

Ali, mau ngumpulin tugas?

ALI

Iya, bu yuli mau memeriksanya hari ini.

Ali memasukan tugas yang tadi diperiksa ke dalam tas kembali lalu menatap anisa.

ALI

Mau ikut?

ANISA

Boleh, tapi bisa nggak nanti pulangnya anterin aku ke pondok. Uangku kurang soalnya, habis ngerjain tugas ngeprint.

Ali mengangguk pelan lalu berdiri mengajak anisa pergi bersama.

ALI

Boleh, kalau nggak salah searah kan.

ANISA

Iya aku tahu itu. Makanya aku minta dianterin.

ALI

Tau rumahku dari siapa?

ANISA

Bu Rina.

19. EXT. KAMPUS - LINGKUNGAN KAMPUS - CONTINUOUS

Ali dan anisa berjalan menuju ruangan dosen tempat Bu Yuli berada. Mereka tampak terlihat memasuki ruangan bu yuli sambil mengobrol.

ALI

Gimana udah nyaman sama temen temen kelas?

ANISA

Udah, pada asik dan ramah orangnya. Juga, ada temen yang sehobi sama aku haha.

ALI

Siapa emang?

ANISA

Kalau nggak salah Salsa namanya.

Ali tertawa setelah mendengar namanya SALSA (18) dari Anisa.

ALI

Oh si salsa ya.

ANISA

Emang kenapa kamu ketawa gitu?

ALI

Ya nggak ada apa apa, pengen aja. Nggak boleh.

20. EXT. KAMPUS - LINGKUNGAN KAMPUS - CONTINUOUS

Ali dan anisa keluar dari ruangan dosen. Mereka langsung pergi ke parkiran motor sambil ngobrol untuk pulang.

ANISA

Ali, nanti sumber presentasi kelompok kita dari mana ya?

ALI

(Bicara sambil mikir)

Saran ya. Oh ya Nisa. Emang nggak papa kalau aku nganterin kamu ke pondok. Biasanya kan ada peraturan peraturan kan di pondok pesantren itu.

Anisa diam sejenak.

ANISA

Kenapa malah tanya itu. Bukanya tadi kita lagi bicarakan materi presentasi.

ALI

Nggak kenapa napa, cuman pengen tahu aja terus terkait presentasi itu masih lama. Jangan terburu-buru.

ANISA

Gitu ya. Nggak papa anterin aja aku sampe gerbang. Kamu nggak perlu nganter sampai masuk kok.

ALI

Oke oke, sampai gerbang aja.

Anisa mengangguk setuju.

ANISA

Kalau soal presentasi. Jangan lupa bikin grupnya ali.

ALI

Iya aku buat sekarang nih grupnya.

Anisa tertawa kecil dan tersenyum melihat ali.

Ali yang melihat anisa tersenyum teringat sosok gadis dalam mimpinya. Hal itu membuat ali terdiam seketika.

ANISA

Ada apa ali, kok berhenti?

ALI

Nggak ada apa apa.

Ali berjalan menuju motornya lalu mengeluarkan motornya sambil masih memikirkan gadis di mimpinya itu.

ALI (V.O.)

Apa mungkin perempuan itu anisa ...

21. INT. RUMAH ALI - KAMAR - MALAM

Setelah salat isya. Ali masih mengenakan sarungnya membuka hp miliknya.

Grup kelas dan materi materi yang ada di sana ali buka kembali sambil membaca sekilas materi tadi pagi.

Ali kemudian duduk di kasurnya mengetik sesuatu di hp miliknya.

Sebuah tulisan terlihat di ponsel ali.

"Nisa, kelanjutan episode serial drama itu gimana?"

Chat kiriman ali pada anisa terlihat telah diterima. Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi di ponselnya.

Ali hanya tersenyum saat melihat jawabannya.

"Seru loh coba kamu tonton sampe abis. Aku cuman bisa nonton dikit dikit!"

22. INT./EXT. PESANTREN - TERAS MASJID - CONTINUOUS

Sebuah senyuman terlihat di wajah anisa. Lalu seketika anisa kembali mengetik di ponselnya.

"Waktuku nggak banyak, pegang hp juga itu sebuah keringanan buat santri yang kuliah. Jadi hanya bisa saat senggang aja"

Anisa melihat ke sekelilingnya. Memeriksa apakah USTADZAH HILMA (30) sudah di sekitaran masjid atau tidak.

Sebuah notifikasi berbunyi di hp anisa. Terlihat chat ali telah anisa terima.

"Gitu ya, maaf kalau aku sering ngajak kamu ngobrol"

Anisa hanya tersenyum kemudian membalas kembali pesan dari ali.

Tak lama dari itu Anisa langsung memasukkan hpnya ke dalam tas kecil miliknya dan masuk kedalam masjid setelah melihat ustadzah hilma.

USTADZAH HILMA

Yang lain kemana anisa.

ANISA

Sebentar lagi Mereka kemari ustadazah.

USTADZAH HILMA

Baik kita tunggu saja.

Anisa mengangguk paham.

23. INT. RUMAH ALI - KAMAR - CONTINUOUS

Sebuah notifikasi berbunyi di ponsel ali. Pesan dari anisa terlihat di ponsel ali.

"Nggak papa ali, jam segini aku sedang luang. Sekalian nunggu ustadazah hilma datang. Udah dulu ya, assalamualaikum"

Ali hanya tersenyum melihat pesan anisa. Tak menunggu lama Ali langsung membalas chatnya dengan menjawab salamnya.

"Waalaikumsalam"

ALI

Waalaikumsalam nisa.

Ali hanya menatap layar ponselnya. Ia kemudian teringat kembali akan gadis di mimpinya itu. Dan ali merasa anisa adalah gadis dalam mimpinya.

ALI

Senyumannya kurasa sama dengannya ...

24. EXT. NAMI ISLAND - TAMAN - SORE

Terlihat seorang gadis yang sama tengah berdiri di sebuah taman dengan tanahnya yang dipenuhi oleh daun daun ginko.

Gadis itu terlihat tidak tersenyum kali ini.

AMIRA

(Memegang daun ginko )

Apa kau lupa dengan hal kecil ini ali.

Gadis itu berbalik badan dan kini hanya punggungnya yang terlihat.

AMIRA

Terkadang, hal kecil memang mudah dilupakan. Tapi jangan lupa kamu sudah ada di titik itu berkat hal kecil itu. Kuharap kamu tetap mengingatnya.

25. INT. RUMAH ALI - KAMAR - SUBUH

Ali terbangun seketika dalam mimpinya itu. Seorang gadis yang sama kini telah dia lihat kembali dalam mimpinya membuat ali termenung seketika.

ALI

Dia tak tersenyum.

Ali berdiri dan melihat tumpukan buku buku di mejanya.

ALI

Hal kecil. Apa maksudnya daun itu? Kurasa bukan, lalu apa ...

26. INT. RUMAH ALI - MEJA MAKAN - PAGI

Ali berjalan ke meja makan. Dia melihat ibu (38) dan adiknya HANI (16) sudah ada di sana.

Ali langsung duduk dan mengambil makanannya. Saat mengambil makanan di meja, hani dan ibunya tersenyum senyum melihat ali.

ALI

Kenapa mah. Sunyam senyum gitu?

IBU ALI

Nggak apa-apa. Cuman seneng liat anak ibu ini merasa bahagia dari seminggu kemarin. Apa nggak boleh?

Ibunya ali kemudian melanjutkan makannya.

ALI

(Mengambil minum)

Maksud mamah?

IBU ALI

Mamah turut senang liat anak mamah seneng. Bukankah itu hal yang wajar bagi seorang ibu untuk senang melihat anaknya sedang bahagia bahagianya.

Ali tersenyum setelah mendengarkannya. Di saat yang sama hani adiknya malah menahan tawanya. Ali yang melihat adiknya seperti itu menatapnya sinis.

ALI

Kenapa nahan tawa gitu. Coba ceritakan saja.

HANI

Nggak kenapa napa kok. Emangnya nggak boleh ketawa liatin kakak seperti ini. Jarang banget tahu.

Ali menghiraukan ucapan hani dan melanjutkan makan.

HANI

Iya kak, maaf ya soalnya unik banget kakakku yang dingin ini bisa bisanya kek gitu haha.

ALI

Kek gitu gimana?

HANI

Rahasia

ALI

Ya udah terserah kamu aja.

Ali melanjutkan makan makanan yang ada di meja makan.

5 menit setelahnya.

Hani langsung berdiri setelah selesai menghabiskan makanannya.

HANI

Mah, kak, aku berangkat ya. Nanti kak piringku sekalian cuci ya.

Hani, berjalan meninggalkan ali dan ibunya.

ALI

Iya tapi besok giliranmu ya

HANI (O.S.)

Iya kak haha

IBU ALI

Padahal nggak papa dicuci sama ibu juga.

ALI

Biarin mah, itung-itung belajar mandiri hehe.

Hani kembali dari kamarnya dengan menggendong tasnya. Ia menghampiri ali dan ibunya lalu mencium tangan mereka sebelum pergi.

HANI

Hani pergi dulu ya mah, kak.

IBU ALI

Iya hati hati di jalan ya.

Ibunya ali hanya tersenyum pada putrinya yang sudah sma itu. Hani kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.

HANI

Mah, kak ali, assalamualaikum.

Ibu ali dan ali membereskan piring dan makanan yang ada di meja makan.

IBU ALI

Waalaikumsalam nak

ALI

Waalaikumsalam

27. EXT. KAMPUS - LINGKUNGAN KAMPUS - PAGI

Ali berpapasan dengan anisa. Mereka berdua berjalan kaki dan mengobrol cukup akrab sekarang.

ANISA

Ali, sejak kapan kamu suka nonton dan dengerin lagu-lagu K-Pop, bukanya kamu lebih suka anime dan J-Pop

Ali hanya tersenyum.

ALI

Entahlah, mungkin pas beberapa lagu seringkali di putar di medsos lewat beranda akunku.

ANISA

Masa sih. Aku nggak percaya. Yang jelas dari kapan?

Anisa mulai antusias.

ANISA

Apa mungkin kamu pernah ikut konser mereka saat ada di Indonesia?

Ali hanya terdiam dan membayangkan jika hal itu terjadi.

Seketika ali tertawa lepas dan tersenyum di depan anisa. Di saat yang sama anisa memperhatikan Ali serius.

ALI

(Tertawa)

Pikiranmu kejauhan. Mana mungkin kan aku ikutan konser gitu.

ANISA

Tapi bisa jadi kan. Lalu kenapa?

Ali kini menatap anisa sejenak lalu berjalan kembali.

ALI

Sepertinya ini gara gara adikku Hani yang sering putar musik lewat speaker miliknya.

ANISA

Nggak karokean tuh.

ALI

Nggak. Kalau nggak salah hani memutar lagu itu saat belajar di rumah.

Anisa seketika membayangkan sosok adiknya ali sesuai perkataannya tadi.

ANISA

Hahah bisa gitu ya.

ALI

Hemm. Kadang orang berubah dengan cepat dan tak terasa oleh kita.

Anisa diam tak bicara mendengarkan kata kata itu. Seketika anisa teringat akan sosok Amira di kelas.

ANISA

Oh iya. Ngomong ngomong soal korea dan artis artisnya. Ibu amira itu orang korea loh.

ALI

Begitu ya.

ANISA

Juga tahu tidak, ibunya itu baik banget juga ramah pada kami saat itu. Pas waktu kerja kelompokku yang kedua.

ALI

Sepertinya kamu akrab juga dengannya ya. Kalau aku sih, tidak terlalu akrab. Bahkan ngobrol juga nggak banyak.

ANISA

Gitu ya, padahal pada semua perempuan di kelas sikapmu nggak jauh berbeda. Cuma padaku saja.

Anisa tiba tiba berhenti saat dekat di depan pintu kelas lalu menatap ali. Ali berbalik badan dan menatap wajahnya anisa.

ANISA

Cuma padaku kamu bersikap seperti itu. Jadi ali, sebenarnya kenapa?


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar