Bintang SMA 106
1. Bagian 1

1.INT. KAMAR LARAS - RUMAH LARAS - MALAM

Laras melihat Bungkusan Kain itu, datar.

Terdengar suara Mobil yang masuk dari luar. Ia menutup lacinya. Ia berjalan menuju Jendela, membukanya.

Ia melihat Arif yang turun dari Mobil dan berbicara sebentar dengan Sabar. Arif berjalan masuk ke dalam Rumah. Laras melihantya, datar.

Ia berjalan keluar Kamarnya.

2.INT. RUANG TENGAH - RUMAH LARAS - MALAM

Arif duduk di Sofa, meminum Air. Laras mendekatinya, duduk di sebelah Sofa.

LARAS

Kerjaan Ayah banyak hari ini?

ARIF

Lumayan, kamu udah makan?

Laras menggeleng.

ARIF

Ayah buatin makanan, kita ke dapur.

Laras tersenyum mendengarnya.

3.INT. DAPUR - RUMAH LARAS - MALAM

Laras melihat Punggung Arif yang sedang memasak, terdengar bunyi desisan dari Alat dapur.

LARAS

Ayah masih sering di tanya kenapa gak nikah?

ARIF

Kadang-kadang.

LARAS

Ayah kenapa gak mau nikah lagi?

Arif melihat Laras, datar.

LARAS

Anggota DPRD gak ada istri pasti jadi pertanyaan semua orang. Apalagi Ayah masih muda.

Arif tidak menjawab.

LARAS

Walaupun masih banyak alasan kenapa Ayah harus nikah lagi.

ARIF

Kayak Ayah pasti ada yang urus kalau nikah, biar kamu punya Ibu lagi. Alasan-alasan praktis yang pasti banyak.

LARAS

Dan Ayah gak mau nikah lagi?

ARIF

Kamu mau Ayah nikah lagi?

LARAS

Laras gak masalah kalau Ayah mau.

ARIF

Ayah belum kepikiran.

LARAS

Ayah masih kepikiran Ibu? Laras juga masih kepikiran Ibu.

Arif tersenyum mendengarnya, ia melanjutkan memasaknya. Laras hanya melihat Arif dari belakang.

LARAS

Ayah...

ARIF

(sambil memasak)
Hmmm...

LARAS

...Bukan apa-apa.

ARIF

Sekolah kamu gimana? bukannya UAS sebentar lagi?

LARAS

Sekolah Laras gak ada masalah.

ARIF

Ayah gak tahu hasil UTS kamu. Bawa sini hasilnya.

Laras tidak menjawab. Arif melihat Laras, menuangkan Isi panci ke dalam Piring.

ARIF

Jangan bilang nilai kamu jelek.

LARAS

Kalau jelek gak, cuma pas-pasan.

ARIF

Jangan malu-maluiin Tama. Ayah masih gak tahu Tama mau sama kamu.

Laras terkejut, tidak percaya. Ia menutup mulutnya. Arif tertawa melihatnya.

LARAS

(mengibaskan rambut)
Dia suka aku karena apa adanya, Ayah. Dia suka aku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dasar... aku lagi males ngomongin Tama.

ARIF

Kalau kalian berantem, Ayah yakin yang salah itu kamu.

Mulut Laras terbuka, tidak percaya.

ARIF

Benar, kan? Kamu yang suka gak tepatin janji, kamu yang moody, kamu yang suka panjangain masalah. Masih banyak lagi.

LARAS

Yang anak Ayah itu Laras atau Tama.

ARIF

Kamu dan cuma kamu anak Ayah satu-satunya. Tapi untuk hal ini kamu yang salah, Sayang.

LARAS

...Iya Laras tahu. Laras masih usaha buat ilangin sifat Laras.

ARIF

Itu bagian dari kamu, gak usah di hilangin. Tapi di kurangin, pelan-pelan.

LARAS

...tapi Tama juga salah. Ayah gak tahu apa-apa mending diam. Dianya aja yang gak mau cerita ke aku. Aku kan pacarnya.

ARIF

(mengangkat tangan)
Oke. Tapi kamu harus bisa ngerti Tama. Karena gak semua masalah bisa di bicariin.

LARAS

Walaupun sama pasangan sekalipun, keluarga?

ARIF

Apalagi itu, Laras.

Laras melihat Arif, datar. Kemudian, Ekspresinya berubah, kembali seperti sebelumnya.

LARAS

Mau gimanapun dia gak lama-lama marah sama aku. Dia sayang sama aku.

ARIF

Sayang? kamu bilang sayang? mirip siapa kamu.

LARAS

Laras mirip Ibu. Ibu bilang Ayah udah mau nikah sama Ibu padahal baru kelas dua SMA.

Arif terkejut mendengarnya, tidak percaya, kemudian ia tersenyum. Laras juga tersenyum. Arif meletakan makanan di atas meja, Nasi Goreng.

LARAS

Makanan andalan Ayah.

ARIF

Ayah tahu ini gak sehat, tapi --

LARAS

Yang gak sehat itu justru yang enak.

Mereka berdua tersenyum, tertawa bersama. Laras memakan Nasi Goreng itu, Arif menunggunya.

LARAS

Enak.

Arif tersenyum, ia ikut memakannya.

ARIF

Kamu kasian lihat Ayah sendiri?

LARAS

Bukan kasian, kalau Ayah nikah, ada yang urus Ayah? walaupun tujuan nikah itu bukan ada yang urusin. Tapi Ayah tahu maksud Laras, kan?

ARIF

Ayah tahu, tapi kan ada kamu?

LARAS

Kalau Laras sibuk gimana, Ayah sendiri?

ARIF

Ada Sabar kan?

LARAS

Susah Laras ngomong sama Ayah.

Arif tertawa melihat Laras yang jengkel.

ARIF

Ayah ngerti maksud kamu. Tapi Ayah suka keadaan kita sekarang, cuma berdua.

Laras melihat Arif, tersenyum.

LARAS

Ayah?

ARIF

Hmmm...

LARAS

Ayah lakuin semua ini untuk Laras kan?

ARIF

Iya, supaya hidup kamu tenang, gak pikirin yang lain-lain.

LARAS

Makasih.

Arif tersenyum, mereka melanjutkan makan.

4.INT. KAMAR LARAS - RUMAH LARAS - MALAM

Laras berbaring di Tempat Tidurnya, melihat Meja Belajarnya, datar.

LARAS

Ayah bohong.

Laras berbalik badan, menghadap ke Dinding.

5.INT. RUANG TENGAH - RUMAH LARAS - MALAM

Arif duduk di Kursi, sedang menelepon.

ARIF

Saya dengar apa yang terjadi dengan Kepala Sekolah.

AGUNG (V.O)

Iya, masalah itu sudah selesai, tidak ada yang harus di khawatirkan.

ARIF

Berapa banyak Guru Sekolahnya tahu masalah ini.

AGUNG (V.O)

Tidak banyak. Hanya yang di ketahui Tama saja.

ARIF

Bukan tidak mungkin mereka mencari tahu lagi tentang masalah ini, Pak.

AGUNG (V.O)

Iya, saya pikir juga begitu.

ARIF

Saya mengerti. Apa masalah yang lain juga mereka tahu?

AGUNG (V.O)

Tidak, hanya masalah ini. Masalah yang lain tidak.

ARIF

Termasuk masalah yang itu, Pak?

AGUNG (V.O)

Tidak ada yang tahu masalah yang itu, Pak. Hanya kita bertiga yang tahu.

ARIF

Baik, Pak. Terimakasih.

Arif mematikan Handphonenya. Ia melihat ke Foto-foto keluarganya yang tertempel di dinding, datar.

6.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Tama masuk ke dalam Kelas, ia melihat Laras yang duduk, sedang mendengarkan Musik dari Handphonenya sambil membaca bukunya.

Tama duduk di Kursinya, masih melihat Laras yang fokus dengan dunianya sendiri. Tama hanya melihatnya, datar.

7.EXT. KANTIN - SEKOLAH - PAGI

Karina dan Rosa sedang duduk di Kantin, memakan jajanan mereka, dalam diam. Gio berada di samping Rosa.

Tak lama kemudian, Pram berjalan di Kantin. Karina melihatnya, ia melambaikan tangan dengan lesu. Pram duduk di sebelahnya, melihat mereka. Ia melihat Gio, memberikan isyarat.

Gio mengangkat bahu, tidak tahu. Pram hanya diam, hanya memakan jajanannya, dalam diam.

Terdengar helaan nafas panjang dari mereka berdua. Mereka saling melihat. Gio melihat mereka berdua.

GIO

Kalian kenapa?

KARINA

Soal POPDA?

ROSA

Soal kecelakaan kamu?

KARINA

Pencarian aku masih buntu. Aku gak tahu harus cari di mana saksi nya.

ROSA

Aku masih gak yakin sama catatan waktu aku.

Mereka melanjutkan makannya, dalam diam. Karina melihat sekitar.

KARINA

Rosa, kita gak bisa diam aja. Kita kemana kek gitu.

ROSA

Tapi mau kemana?

KARINA

Yang deket-deket aja.

ROSA

Jangan bilang...

Karina mengangguk --

KARINA

Kalian bisa ikut kalau mau.

Gio dan Pram saling melihat, bingung. Karina tersenyum, puas.

8.INT. RUANG KARAOKE - KARAOKE - SORE

MONTAGE BEGIN:

1) Gio dan Pram berada di Tempat Karaoke. Pram melihat Karina dan Rosa yang berdiri di depan mereka.

KARINA

SEMUANYAA SIAAAP?! GOYANG!

Terdengar lagu bernuansa ceria di mainkan. Karina Karina menyanyi dengan semangatnya, suaranya berubah menjadi tidak karuan. Rosa di belakangnya, ikut bernyanyi. Lagu yang di pilih bernuansa ceria. Gio ikut bernyanyi bersama mereka. Pram hanya diam di tempatnya, melihat Karina, tersenyum.

2) Rosa menyanyi dengan lembutnya. Lagu yang di pilih bernuansa sedih. Karina ikut bernyanyi di belakang, ia merasa sedih, meresapi lagunya. Gio mengangkat tangannya, melambai-lambai meresapi lagunya. Pram mengangkat tangannya, melambai-lambai.

3) Gio bernyanyi, ia menyanyi lagu bernuansa ceria, tentang cinta. Rosa tampak malu-malu ketika Gio beryanyi. Gio menghampiri Rosa dan mengajak bernyanyi bersama. Karina yang melihatnya tertawa dan ikut bernyanyi bersama. Pram masih melihat Karina, tersenyum.

4) Pram yang bernyanyi lagu Idol. Gio yang di belakangnya memberikan Chant dengan menggunakan Pulpen, mengacungkan tangannya ke atas, berkali-kali. Berteriak sekuat tenaga. Pram juga melakukan hal yang sama sambil bernyanyi. Karina dan Rosa yang melihat mereka berdua terkejut. Gio ikut bernyanyi bersama Pram. Suara mereka tidak terlalu bagus, tapi mereka menyanyikannya dengan percaya diri yang tinggi.

5) Karina dan Rosa bernyanyi, mereka melakukan koreografi sesuai dengan lagunya yang mereka nyayikan. Karina melakukan Tarian, Rosa dan Gio bersorak, memberikan semangat. Pram tertawa melihat Karina yang menari.

Karina yang melihat Pram tertawa juga ikut tertawa sambil menyanyi dengan semangatnya.

BACK TO SCENE

Karina dan Rosa yang masih bernyanyi dengan semangatnya. Pram dan Gio terbaring di Kursi, lelah.

ROSA

KARIIIIN!! SATU JAM LAGIIII!!

KARINA

OKEEEE!!

Pram dan Gio yang bangun dari Kursi dan berjalan keluar Ruangan.

9.EXT. DEPAN TEMPAT KARAOKE - SORE

Mereka keluar dari Tempat Karaoke. Karina dan Rosa terlihat lebih segar.

Pram dan Gio terlihat lelah, tenaga mereka sudah habis.

ROSA

AH!

Mereka semua melihat Rosa, terkejut.

ROSA

Aku lupa nyanyi I Heart You.

KARINA

AH!

Gio dan Pram melihat mereka berdua, terkejut.

KARINA

Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu --

ROSA

You know me so well, Girl i need you --

Mereka menyanyi bersama.

GIO

Lagu itu keluar waktu kita SD kayaknya. Mereka dengar dari mana?

PRAM

Aku gak kaget kalau mereka juga tahu lagu Oplosan.

Gio melihat Pram, terkejut. Karina dan Rosa tertawa bersama-sama. Pram melihat Karina, ia tersenyum.

CUT TO:

Karina dan Pram masih berdiri di depan Tempat Karaoke.

KARINA

Kita pulang Pram.

Pram tidak menjawab, ia melihat sekitar. Karina berjalan, sesaat ia melihat Pram.

KARINA

Kenapa, Pram?

PRAM

Saksi itu wanita penghibur kan? walaupun belum pasti?

Karina mengangguk.

PRAM

Kita sekarang ada di tempat wisata malam, Karin.

Karina melihat sekitar, ia tersadar. Deretan-deretan Karaoke dan Klub-klub masih sepi, hanya beberapa orang yang masuk dan keluar.

KARINA

Dan kita mau cari dari mana.

PRAM

Iya.

Pram berjalan menjauh, Karina masih di tempatnya, melihat --

KRIUUUUUUK --

Pram melihat ke belakang. Karina menghela nafas panjang. Menyesalinya, ia memegang perutnya. Ia melihat Pram, tersenyum canggung.

PRAM

Kita cari makan.

Karina tidak menjawab, masih tersenyum canggung. Pram berjalan. Karina mengikutinya di belakang.

10.INT. RESTORAN CEPAT SAJI - SORE

Karina dan Pram sedang memakan Makanan mereka, dalam diam. Pram melihat Karina.

PRAM

Karin. Aku mau ikut seleksi.

Karina terkejut mendengarnya, makanannya keluar. Pram tersenyum, ia mengambil Tisu dan memberikan ke Karina.

KARINA

Sorry. Tapi serius aku kaget dengernya. Kamu bicara sama Bapak? dia bilang apa?

PRAM

Dia bilang aku pasti cuma mau gertak Bapak. Tapi aku bilang aku serius.

KARINA

Menurut aku itu ide bagus, Pram. Serius.

PRAM

Bapak bilang aku berubah.

KARINA

Tapi aku lebih suka Pram yang sekarang.

Mereka berdua tersenyum.

PRAM

Terus kenapa kamu gak upload cover lagi?

KARINA

Cover?

PRAM

Cover lagu. Udah sebulan kamu belum upload lagi. Aku tungguin padahal.

KARINA

Kamu apa?

PRAM

Katanya kamu mau jadi penyanyi.

KARINA

Soal itu...

PRAM

Jangan bilang kamu --

KARINA

Gak aku serius kalau soal mau jadi penyanyi. Tapi...

Pram melihat Karina, serius.

PRAM

Oke, aku ngerti. Kamu ada aku soal masalah Tio dan kita berdua bisa selesaiin. Masalah sekolah, aku bisa bantu kamu.

KARINA

Kenapa kamu baik sama aku, Pram?

PRAM

Udah aku bilang, aku selalu perhatiin kamu, Karin.

KARINA

Tapi orang bisa salah paham kalau kamu terus-terusan kayak gini --

PRAM

Kayak apa?

KARINA

Kasih perhatian.

Ada jeda di antara mereka.

PRAM

Habisin makanan kamu, kita pulang.

Pram mengambil Tasnya dan berjalan keluar. Karina melihat Pram, datar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar