Bintang SMA 106
3. Bagian 3

18.INT. RUANG KERJA - KARAOKE - MALAM

Astrid sendiri di ruangan itu.

Ia melihat ke Sketsa Gambar itu, datar.

19.EXT. DEPAN TEMPAT KARAOKE - MALAM

Arif turun dari Mobil, sesaat ia melihat kiri dan kanannya, ia masuk ke dalam Tempat itu.

20.INT. RUANG KARAOKE - KARAOKE - MALAM

Arif duduk di sana, pintu di buka. Astrid muncul di balik pintu, membawakan minuman dan menunangkan ke dalam gelas. Ia memberikan gelas itu kepada Arif.

ARIF

Makasih.

Astrid duduk di sebelah Arif. Mereka tidak bicara.

ASTRID

Gimana kerjaan, Mas?

ARIF

Baik.

ASTRID

Tumben datang ke sini, aku udah gak lihat mas hampir setahun.

ARIF

Aku banyak kerjaan.

ASTRID

Dan kenapa Mas ketemu aku?

Arif melihat Astrid, datar. Ia melihat Gelas yang ia pegang.

ASTRID

Ada yang Mas pikirin?

ARIF

Gak ada.

ASTRID

Berarti mas ada mikirin sesuatu. Apa ini ada hubungannya sama masalah Mas yang lain?

ARIF

Mungkin.

Ada jeda di antara mereka.

ARIF

Maaf, aku bikin kamu juga susah gara-gara masalah aku.

Astrid tidak menjawab, ia hanya diam.

ARIF

Laras tanya kenapa aku gak nikah.

ASTRID

Mas bilang apa?

ARIF

Aku gak bilang apa-apa. Tapi dia bilang aku masih kepikiran Ibu Laras.

ASTRID

Bukannya iya?

ARIF

Aku cuma gak mau Laras tahu aku bukan Ayah yang baik.

ASTRID

Kalau gitu mas tinggal tanggung jawab sama apa yang Mas lakuin, kan?

Ada jeda di antara mereka.

ASTRID

Semakin lama Mas simpan, makin jadi masalah nantinya. Dan aku harus lakuin hal yang sama.

Arif melihat Astrid.

ASTRID

Cuma Laras yang Mas punya, Laras juga.

Arif tidak menjawab, ia hanya diam.

ASTRID

Jangan sampai dia salah paham sama Mas.

ARIF

Kenapa kamu baik sama aku, Astrid?

ASTRID

Karena Mas cuma orang yang kesepian. Aku cuma bantu.

ARIF

Benar, aku cuma sekian banyak dari tamu-tamu kamu.

ASTRID

Dan hubungan kita? kita hanya senang-senang, Mas. Tak ada perasaan dalam hal ini.

ARIF

Itu karena kita masing-masing punya prinsip. Itu yang aku suka dari kamu.

Astrid tidak menjawab, ia hanya diam.

ARIF

Benar, aku cuma orang-orang yang cari kesenangan sesaat di sini.

ASTRID

Mas orang baik, cuma salah jalan. Dan sekarang Mas harus tanggung jawab, jangan biarin Laras juga lakuin hal yang sama kayak Mas nanti.

Arif berdiri, ia berjalan menuju Pintu.

ASTRID

Mas harus bilang ke Laras secepatnya. Kalau gak aku yang bilang.

Arif melihat Astrid, datar. Ia membuka pintu, menghilang di baliknya.

ASTRID

Karena ini penting untuk Karina.

Astrid melihat Gelas yang ada di atas Meja.

21.EXT. DEPAN RUMAH KARINA - SIANG

Harini sedang menyapu halaman Rumahnya. Dari dalam Rumah, Harris keluar membawa Alat Sapu, ia membantu Harini menyapu.

Pagar Rumah terbuka, seseorang masuk ke dalam halaman.

Harini melihat seseorang itu --

BAMBANG HARTONO, 50-an, berdiri di depan mereka.

BAMBANG

Ibu, Harris.

Harris melihat Bambang, datar.

HARINI

Mas.

HARRIS

Ayah.

Mereka hanya saling melihat, diam.

22.EXT. DEPAN GOR - SIANG

Karina dan Pram berjalan menuju GOR, mereka berbicara. Karina terlihat senang.

23.INT. GOR - SIANG

Gio duduk bersama Karina dan Pram. Orang-orang bersorak melihat Atlet yang masuk.

Rosa berada di barisan atlet-atlet itu, ia menempati posisinya. Ia melakukan peregangan ringan --

ROSA

Pasti bisa, pasti bisa.

Karina melihat Rosa yang berada di Posisinya --

KARINA

ROSAAAAA!! KAMU PASTI BISAAAAA!!

Pram melihat Karina, ia tersenyum.

GIO

Dia anaknya lucu.

PRAM

Kalau di lihat dari luar memang.

Gio menyipit, menyelidiki.

GIO

Jadi kamu tahu dalamnya juga?

Pram menggeleng mendengarnya.

GIO

Tapi serius, dia anaknya baik, kan?

PRAM

Iya, dia baik.

GIO

Kalau dibandingin Cantika gimana?

PRAM

Mereka bukan barang, gak usah di bandingin.

GIO

Kamu emang jago kalau ngehindar, Pram.

Pram melihat Gio, menggeleng. Gio mendekati Karina.

GIO

Kata Pram, kamu dari luarnya aja lucu.

Karina tertawa mendengarnya --

KARINA

Dia ngomong gitu? kayak gak cocok kan sama dia?

Gio mengangguk, mereka berdua tertawa bersama. Pram hanya melihat mereka, menggelengkan Kepala.

Rosa memakai Kaca Mata renangnya. Ia berjalan menuju Balok Start Renang.

Ia bersiap, fokus ke Kolam Renang --

ROSA

Pasti bisa, aku pasti bisa.

Semua Orang tegang melihat Pertandingan ini. Karina juga tegang melihat ini.

Terdengar Suara dari Juri.

Rosa mengambil Posisi, ia bersiap.

PRIIIT --

Rosa melompat ke dalam Kolam Renang. Bersamaan dengan semua atlet.

Perlombaan di mulai, terdengar sorakan-sorakan dari Penonton.

Karina berteriak, memberikan semangat untuk Rosa.

Rosa melaju dengan cepat di depan, ia berhasil mendahului pesaing-pesaingnnya.

Tapi --

Rosa berhenti, ia terlihat kesakitan di kakinya.

Karina dan yang lainnya terpaku, ia melihat Rosa yang kesakitan.

Rosa hanya bergerak di tempatnya saja, berusaha tidak tenggelam.

Karina menutup mulutnya, tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

CUT TO:

24.INT. RUANG GANTI - GOR - SIANG

Rosa bersandar di dinding Kamar Ganti. Ia melihat Kakinya, datar.

Ia berusaha berdiri, ekspresi Rosa berubah, ia menahan sakit.

Ia membuka Lemari Ganti.

25.EXT. DEPAN GOR - SIANG

Rosa berjalan dengan menggunakan Tongkat bersama dengan PELATIH, 40-an.

Karina, Pram dan Gio menunggunya di depan GOR.

Rosa melihat mereka, ia melihat Karina yang tersenyum kepadanya.

ROSA

Aku gak menang.

KARINA

Tapi kamu tetap jadi juara buat aku.

Rosa tersenyum, kecil --

ROSA

Kamu sadar kan tadi kamu ngomong apa?

KARINA

Aku juga gak tahu aku tadi ngomong apa, sok keren aja aku.

Mereka berdua tersenyum. Karina membantunya berjalan. Rosa melihat Gio yang berada tak jauh di depannya.

Gio tersenyum kecil, Rosa tidak membalasnya, ia berjalan melewatinya.

Gio hanya diam melihat Rosa. Rosa masuk ke dalam Mobil di bantu Karina.

KARINA

Aku bantu Rosa dulu.

PRAM

Oke, kabarin aku kalau ada apa-apa.

Karina mengangguk, ia masuk ke dalam Mobil. Mobil itu berjalan pergi, meninggalkan Pram dan Gio.

PRAM

Rosa pasti butuh kamu nanti.

GIO

Iya, aku tahu.

Gio melihat Pram.

GIO

Bener apa kata Karin, denger kamu ngomong kayak gitu gak cocok.

Mereka berdua saling melihat. Pram menggelengkan Kepala.

26.INT. KAMAR ROSA - RUMAH ROSA - SORE

Rosa terbaring di tempat tidurnya. Terdengar suara dari luar Ruangan, orarosng yang berbicara, tentang cedera Rosa.

Karina meletakan barang-barang di sudut Kamar. Ia melihat Rosa, ia duduk di pinggir Tempat Tidur, memperhatikan Rosa. Rosa melihatnya, ia tersenyum.

KARINA

Kalau butuh apa-apa kabarin aku, oke? kamu istirahat.

Karina berdiri dan berjalan ke pintu --

ROSA

Karin...

Karina berhenti, ia melihat Rosa. Rosa bangun, melihat Karina. Karina mendekati Rosa. Rosa menahan tangisnya, mereka berpelukan.

KARINA

Keluarin semuanya, aku di sini.

Terdengar suara tangisan, pelan.

27.EXT. DEPAN RUMAH KARINA - SIANG

Karina berjalan menuju Rumah, ia membuka pintu rumah dan masuk ke dalam rumah.

28.INT. RUANG TENGAH/DAPUR - RUMAH KARINA - SIANG

Karina berjalan di Ruang Tengah. Ia melihat sekitar, tak ada orang.

KARINA

Ibu? Harris?

Karina berjalan menuju dapur --

Ia berhenti.

Keluarganya ada di Ruang Makan, bersama Bambang, Ayah Karina.

Ia terdiam melihat Bambang.

BAMBANG

Karin.

KARINA

...Ayah.

Karina melihat Harini dan Harris, bergantian. Mereka hanya diam.

BAMBANG

Ayah punya kabar buat Karin. Kita pindah ke Jakarta lagi.

Karina diam, ia melihat Bambang kemudian Harini dan Harris.

BAMBANG

Ayah ketemu sama orang yang nipu Ayah. Uang Ayah udah di balikan. Jadi hutang kita udah selesai. Kita bisa pindah ke Jakarta lagi.

Karina mengangguk, tersenyum kecil.

BAMBANG

Jadi keluarga kita bisa kumpul kayak dulu.

Karina hanya tersenyum kecil.

HARRIS

Ini tanggung jawab Ayah sama keluarga? tiba-tiba datang bilang utang udah selesai? terus bisa bawa kami seenaknya ke Jakarta lagi?

Karina melihat Harris yang marah, Harini hanya diam.

HARRIS

Tapi Ayah gak tahu apa yang kami alami selama di sini?

BAMBANG

Harris, Ayah minta maaf.

HARRIS

Kalau Ayah minta maaf harusnya Ayah gak usah lakuin itu dari awal.

Harris berjalan pergi menuju Kamarnya. Mereka hanya melihatnya.

BAMBANG

Ayah minta maaf, Karin.

KARINA

Ayah harusnya minta maaf ke Ibu, bukan Karin.

Karina berjalan menuju kamarnya, Bambang dan Harini melihatya.

BAMBANG

Mas minta maaf.

HARINI

Kalau Mas mau bawa kami ke Jakarta lagi, bicara sama anak-anak, mereka sudah punya kehidupan di sini.

Harini berjalan menuju Kamarnya. Bambang tinggal sendirian di Dapur.

29.EXT. TAMAN - MALAM

Harris duduk di Kursi Taman, ia memandang ke sembarang ara, datar.

Karina berhenti di depannya, mereka saling melihat. Karina memberikan Harris Cola. Ia duduk di sebelah Harris.

Mereka meminum Cola itu dalam diam.

HARRIS

Kakak mau pindah ke Jakarta lagi?

Karina tidak menjawab, ia meminum Cola.

HARRIS

Aku sebenarnya gak masalah mau dimana. Asalkan ada Ibu.

KARINA

(tersenyum)
Emang bener kamu anak Ibu. Tiwi gimana?

HARRIS

Kami cuma teman. Dia pasti ngerti. Yang jadi masalah Kakak gimana. Pram sama masalah Kakak.

KARINA

Kakak udah janji sama Pram.

HARRIS

Kakak pikirin baik-baik. Aku sama Ibu ikut Kakak... Ayah juga. Mungkin.

Mereka saling melihat, kemudian meminum Cola, dalam diam.

30.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Karina memandang keluar Kelas, datar. Ia melamun.

Pram berjalan melewati Karina, ia melihatnya. Karina tidak bereaksi, masih melamun.

Pram duduk di kursinya, melihat Karina. Karina masih melamun.

Pram berjalan menuju Karina --

PRAM

Karin.

Karina tersadar dari lamunannya, ia melihat Pram.

PRAM

Kamu kenapa?

KARINA

Gak apa-apa.

Pram duduk di sebelah Karina.

KARINA

Ayah aku pulang.

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

KARINA

Ayah mau bawa keluarga kami ke Jakarta lagi.

Ada jeda di antara mereka.

KARINA

Aku udah janji sama kamu, sama Tama.

Karina tersenyum kepada Pram. Pram hanya melihat Karina, datar.

KARINA

Bisa mati aku di tangan kamu.

Pram tidak menjawab, ia hanya diam. Karina melihat Pram, datar. Mereka melihat ke sembarang arah, datar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar