Big Mouth (Script)
5. Act. 2'

INT. KANTOR BIGMOUTH - RUANGAN KAMAR - NIGHT

Bimo terbangun dari pingsannya. dia sedang berada di sebuah ruangan yang sempit, dia mencoba membuka pintu dan mendapati pintu itu terkunci.

BIMO

(Bimo menggedor-gedor pintu)

WOYY.. WOY

INT. KANTOR BIGMOUTH - RUANG KERJA - NIGHT

RIYO (25) salah satu karyawan sedang menatap monitor komputer, membalas komentar di sosial media bigmouth. Suasana kantor sepi hanya ada SISIL (28) yang sedang merapikan barang-barangnya.

SISIL

Kamu mau tidur sini

RIYO

Hehe nggak mbak

SISIL

(berdiri dan meninggalkan meja kerja)

Karyawan baru emang selalu giat aku pulang dulu ya

RIYO

(tersenyum)

Oh.. Iya mbakk

INT. KANTOR BIGMOUTH - GUDANG - NIGHT

Riyo berjalan kearah toilet yang berada di gudang. Dia mendengar suara dobrakan. Riyo berjalan menuju arah suara dengan langkah pelan.

BIMO (O.S)

(Suara samar)

Woyy.. kenapa gua masih di kurung lagi bangsat

Riyo sampai di bagian belakang gudang. Riyo melihat sebuah plang yang bertuliskan "karyawan dilarang berada di area sini". Riyo berjalan pelan dan langkahnya terhenti di sebuah pintu yang terkunci, Dia mengetok pintu itu.

RIYO

(menempelkan telinga di pintu)

Halo

INT. KANTOR BIGMOUTH - RUANGAN KAMAR - NIGHT

Bara menengok kearah pintu, dan bergegas menuju kearah pintu. Bimo menempelkan mulutnya di lubang kunci.

BIMO (CONT'D)

Heiii tolong.. tolong.. siapapun lu pliss tolong gua

INT. KANTOR BIGMOUTH - GUDANG - NIGHT

Ada jarak antara pintu di depan Riyo dan pintu ruangan kamar Bimo sehingga suara Bimo terdengar samar.

BIMO (O.S)

Woii tolong-tolong

RIYO

Tolong kenapa?

Suara pintu terbuka dari arah ruang kerja. Riyo lalu berjalan meninggalkan pintu itu.

INT. KANTOR BIGMOUTH - RUANGAN KAMAR - NIGHT

Bimo menggila dan menggedor-gedor pintu.

BIMO (CONT'D)

woyy halo... woyy tolong, gua di culik...tolong keluarin gua dari sini

Bimo menangis sambil menggedor pintu.

BIMO

(Menangis)

Keluarin gua pliss.. gua pengen pulangg

INT. KANTOR BIGMOUTH – RUANG KERJA - NIGHT

Riyo dengan tergesa-gesa membereskan barang-barangnya dan memasukan kedalam tas.

ROMI (30 tahun) seorang pria dengan rambut yang di kuncir, keluar dari ruang monitor. Riyo berjalan melewati Romi sambil tersenyum dengan wajah yang gelisah. POV: Romi melihat kearah Riyo yang sedang berjalan ke arah pintu depan, dia membuka dan menutup pintu.

CUT TO BLACK:

I/E. TERAS RUMAH BIMO - DAY

Ibu Bimo sedang bersusah payah mengangkat galon lalu memasukannya ke gerobak keranjang motor.

AYAH BIMO (O.S)

Buk biar ayah saja yang nganter

IBU BIMO

(Menoleh kearah ayah yang sedang berdiri di pintu)

Loh.. bapak ngapain sih

INT. RUMAH BIMO - DAY

Ibu Bimo membimbing Ayah masuk kedalam rumah dan tidur di kasur depan tv.

IBU BIMO (O.S)

udah lah.. ibu bisa sendiri, ayah istirahat aja

AYAH BIMO

Bimo belum pulang juga ya

IBU BIMO

Belum, nanti ibu coba tanyaain ke temen-temennya

INT. KANTOR BIGMOUTH - RUANG KERJA - DAY

Riyo duduk di depan monitor komputer dengan wajah gelisah, dia berdiri dan berjalan masuk kedalam ruang monitor.

INT. KANTOR BIGMOUTH - RUANG MONITOR - DAY

ROMI sedang duduk melihat HP.

RIYO

Mas Romi, saya boleh minta waktunya sebentar nggak

ROMI

(Melihat hp)

Kenapa?

RIYO

Kemaren malam saya ke gudang belakang terus saya denger suara minta tolong

Romi menatap Riyo dengan tatapan tajam. Romi berdiri dan menghampiri Riyo.

ROMI

(tersenyum)

kenapa kamu kebelakang gudang, kan ada tulisannya karyawan dilarang ke situ

RIYO

Hhmm maaf mas, soalnya saya penasaran

Romi memegang pundak Riyo dan tersenyum. Gerry membuka pintu dan melihat kearah Romi dan Riyo.

INT. KANTOR BIGMOUTH - RUANGAN KAMAR - NIGHT

Pintu kamar terbuka, Bimo melihat kearah Sasha yang berdiri di depan pintu.

INT. KANTOR BIGMOUTH - GUDANG - NIGHT

POV: Bimo berjalan di belakang Sasha, Sasha menengok kearah Bimo dan tersenyum. Setelah melihat senyuman Sasha, Bimo melihat seseorang yang sedang berlutut dan terikat tangannya kebelakang, dengan kain yang munutupi kepalanya.

GERRY

Hei bim

Bimo menoleh kearah Gerry yang sedang tersenyum duduk di sebelah Romi. Romi sambil melipat tangannya melihat Bimo dengan tatapan tajam. Orang yang terikat itu dibuka penutup kepalanya oleh Sasha, dan ternyata dia adalah Riyo.

RIYO

Hah kenapa saya di ikat kayak gini

GERRY

Itu karena ulahmu sendiri

Sasha memberikan pistol kepada Bimo.

RIYO

(Berdiri mendekati Romi)

Hah.. mas tolong mas jangan bunuh saya

ROMI

(Berteriak)

DIAMM..

Riyo menundukan kepalanya sambil menangis.

Bimo merasa bingung melihat Sasha dengan tangannya yang memberikan pistol.

SASHA

Ini.. ambil..Bunuh dia

RIYO

Mas.. tolong.. jangan mas

Bimo menoleh kearah Riyo.

BIMO

Nggak, nggak, gua nggak mau, gua gak ada alasan buat ngebunuh dia

Gerry berdiri dan berjalan kearah Bimo.

GERRY

Hahahaha bim bim lu butuh alasan ya

Gerry dengan cepat mengeluarkan pistol dari pinggangnya dan menembakan pistol kearah Riyo. “BANG!” Peluru bersarang di paha Riyo dan membuatnya terjatuh.

RIYO

(Mengerang kesakitan)

Aarrrgghhh aarrgghhh

GERRY

Okey sekarang lu punya alasan buat ngebunuh

Bimo menatap Riyo dengan wajah iba.

RIYO

(Menangis)

Mas tolong jangan bunuh saya.. saya nggak salah apa apa

Sasha menyuruh Bimo untuk mengambil pistol di tangannya. Bimo menggeleng-gelengkan kepalanya.

SASHA

(Menunjuk riyo)

Lu mau gantiin posisi dia?

Gerry tersenyum. Perlahan-lahan tangan Bimo mengambil pistol dari tangan Sasha.

GERRY (O.S) (CONT'D)

lu harus ngebunuhnya sekarang.. karena semakin lama lu nggak ngebunuh, semakin lama dia menderita..

Bimo terlihat bingung, tangannya gemetar dan perlahan-lahan Bimo mengangkat pistolnya. Dia mengarahkan pistol ke Riyo dengan tangan gemetar.

GERRY

(tersenyum)

Akhiri penderitaannya

"BANG!" Suara pistol di tembakan. Peluru terkena di bagian pundak Riyo. Riyo mengerang kesakitan. Gerry tertawa terbahahak-bahak sedangkan Romi dan Sasha hanya tersenyum.

BIMO

(Berjalan pergi)

Gua gak bisa... gua nggak bisa ngelakuin ini

Sasha memegang tangan Bimo. Sasha dan Bimo saling bertatap-tatapan.

GERRY

hahahahaha lu malah nambahin penderitaannya hahaha

SASHA

Akhiri semua yang udah lu mulai

Bimo perlahan-lahan berjalan menghampiri Riyo yang duduk di lantai sambil mengerang kesakitan. Bimo mengarahkan pistolnya tepat di kepala Riyo.

RIYO

(Menangis melihat kearah Bimo yang berdiri)

mas jangan bunuh saya mas..

Bimo menangis. Tangan Bimo gemetar memegang pistol.

Sasha menyalakan rokok, Gerry tersenyum lebar, Romi melihat dengan tangannya menopang dagu.

BIMO

(Menangis sambil menutupi mulutnya dengan tangan kiri)

maaf

RIYO

Mas...kenapa saya harus dibunuh mas

"BANG!" suara pistol.

CUT TO BLACK:

Pistol Bimo megeluarkan asap.

BIMO (O.S)

(Menangis)

Gua juga nggak tahu kenapa

I/E. KANTOR BIGMOUTH - TERAS - NIGHT

Di teras kantor bigmouth Bimo duduk dengan tangan gemetar. Sasha memberi sebungkus rokok dan korek. Bimo mengambil sebatang rokok dan menyalakannya dengan tangan gemetar.

SASHA

Besok lusa lu ada kerjaan!

BIMO

Kenapa dia harus dibunuh

SASHA (CONT’D)

Karena dia bakal jadi masalah buat kita

Tangan Bimo gemetar. Bimo mengisap rokok dengan tangan yang gemetar.

SASHA

Cobalah untuk lebih memikirkan masa depan

Sasha pergi meninggalkan Bimo. Bimo mengambil bungkus rokok di sampingnya. Bimo memperhatikan bungkus rokok itu.

DISSOLVE TO:

INT. RUMAH BIMO - DAY

Ayah Bimo sedang berbaring di kasur sambil melihat TV yang sedang menayangkan program komedi. Ibu Bimo berjalan melewati ayah dengan pakaian rapi.

AYAH BIMO (O.S)

Mau kemana bu?

IBU BIMO

Nyari Bimo

Ibu Bimo menutup pintu. Ayah Bimo mengeluarkan bungkus rokok pemberian Bimo. Dia mengabil sebatang rokok dan menyalakannya. di meremas bungkus rokok dan membuangnya.

PULL OUT: Ayah Bimo menghembuskan asap rokok sambil tersenyum menonton TV.

CUT TO BLACK:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar