LANJUTAN:
CUT TO:
INT. KANTIN UTP - SIANG HARI
Hari pertama tidak begitu menyenangkan bagi Jara, ia menuju kantin dan memesan minum sambil menunggu kelas berikutnya.
Sambil menunggu ia bermain handphone.
Lalu ada tiga cewek menghampiri Jara.
MAHASISWI
Eh, lu Jara kan?
Ia menepok pundak Jara.
JARA
Iya. Ada apa ya?
MAHASISWI
Gw yang tadi didalam kelas English Professional.
JARA
Oh gitu.
MAHASISWI
Boleh duduk disini gak sama temen-temen gw.
JARA
Boleh.
Duduklah mereka dimeja Jara.
MAHASISWI
Kenalin, gw Putri.
Dia menjulurkan tangan.
JARA
Oh, gw Jara.
Mereka bersalaman dan tangan Jara mendarat di hatinya dan mengangguk.
PUTRI
Kenalin temen gw, ini Natalia.
NATALIA
Hai.
Putri menunjuk teman sebelah kirinya dan temannya menjulurkan tangan.
JARA
Oh iya, gw Jara.
Ia bersalaman dan Jara mendaratkan tangannya ke hati sambil mengangguk.
PUTRI
Kalo ini Wulan.
WULAN
Hai gw Wulan.
Putri menunjuk teman sebelah kanannya dan Wulan menjulurkan tangan.
JARA
Oh iya..., Jara.
Jara menjulurkan tangan dan bersalaman. Setelah Jara mendaratkan kembali tangannya ke hati sambil mengangguk.
PUTRI
Sendiri aja Jar?
JARA
Iya.
PUTRI
Keluar yuk, nongkrong di halte.
JARA
Ngapain?
PUTRI
Disini gak enak. Gw juga mau ngerokok.
JARA
Oh oke.
Mereka pergi dari sana dan menuju ke halte.
CUT TO:
EXT. HALTE - SIANG HARI
PUTRI
Buk, es teh manis ya satu.
IBU PENJUAL MINUM
Oke Put, temen-temennya?
PUTRI
Kayaknya enggak.
IBU PENJUAL MINUM
Oke.
Putri memesan minum ke ibu-ibu yang menjual minum kelontongan disana.
Duduklah mereka di halte yang sudah tidak di pakai.
PUTRI
Lu abis ini kelas apa?
Ia bertanya Jara yang duduk disebelahnya.
JARA
Gw abis ini kelas..., Sejarah Pariwisata.
Putri membakar rokok dan datanglah minuman Putri.
PUTRI
Makasih ya buk.
Putri menerima minumannya dengan rokok yang diselikan di jemarinya.
PUTRI
Sama dong. Bareng aja kalo gitu.
JARA
Oke.
PUTRI
Tunggu rokok gw abis ya.
JARA
Selow.
Jara canggung karena tiba-tiba ada seseorang mengobrol dengan Jara dengan santainya.
JARA
Bentar lagi masuk nih kelasnya.
PUTRI
Santai aja sih, telat-telat dikit gapapa. Baru juga awal perkuliahan.
Jara melihat jam lewat handphone-nya yang menunjukkan lima menit sebelum kelas berikutnya.
JARA
Oke dah.
Jara hanya memainkan handphone dan melihat temen-teman Putri yang juga menikmati rokoknya.
PUTRI
Lu umur berapa Jar?
JARA
Gw umur sembilan belas.
PUTRI
Hah? Berarti lu lebih tua setahun dong.
JARA
Iya.
Putri kaget.
PUTRI
Lu baru kuliah?
JARA
Enggak, gw sempet kuliah kemaren.
PUTRI
Oh lu sempet kuliah, trus?
JARA
Ya, gw cabut dari sana.
PUTRI
Cabut? Kenapa?
JARA
Iye. Pelajaran disana susah jadi gw gak lanjutin.
PUTRI
Emang lu ambil jurusan apa?
JARA
Gw ambil jurusan IT.
PUTRI
Wih..., IT. Pinter dong luh.
JARA
Haha. Kagaklah. Kalo pinter mah pasti gw masih lanjut disana.
PUTRI
Haha, bener-bener.
Putri kaget mendengar jawaban Jara dan tertawa.
JARA
Udah blum ngerokoknya?
PUTRI
Bentar lagi, santai ae sih.
Jara khawatir jika telat.
JARA
Yaudeh. Isepnya cepetin.
PUTRI
Haha...
Jara mencoba bergurau.
PUTRI
Dah yok jalan.
Putri berdiri dan melempar rokoknya ke bawah dan menginjak sambil mengulek dengan heels-nya.
Jara pun berdiri dengan teman Putri lainnya.
PUTRI
Buk, nanti aja ya bayarnya. Nanti balik lagi.
Putri senyum kepada ibu penjual minuman sembari pergi.
IBU PENJUAL MINUM
Iya...
Ibu penjual minuman membalas dengan teriak.
CUT TO:
INT. KELAS 305 - SIANG HARI
Jara dan yang lainnya dateng terlambat dan masuk perlahan sambil mengetok dan memberi salam.
PUTRI
[mengetok pintu dan membuka pintu], permisi pak.
DOSEN SEJARAH
Iya, kalian telat sepuluh menit.
PUTRI
Iya pak, tadi lift-nya penuh. Jadi lewat tangga.
DOSEN SEJARAH
Yaudah masuk.
Mereka pun masuk dan berjalan menuju kursi baris belakang.
DOSEN SEJARAH
Jangan diulangin lagi ya, dan untuk semua saya gak mau kalian telat lebih dari lima menit dari batas jadwal yang sudah ditentukan.
SEISI KELAS
Iya pak.
Duduklah mereka.
DOSEN SEJARAH
Maaf tadi pembicaraan saya terpotong, jadi saya ulangi perkenalannya ya.
DOSEN SEJARAH
[menulis di papan tulis], nama saya Yanto tolong panggil saya Sir Yanto karena kalian berada di jurusan Hospar.
SEISI KELAS
Iya sir.
DOSEN SEJARAH
Saya mengajar mata kuliah Sejarah Pariwisata untuk semester satu disini. Dan ini nomor W.A saya.
Dosen itu menuliskan nomor W.A-nya (whatsapp) di papan tulis.
DOSEN SEJARAH
Jika kalian ingin bertanya kalian bisa hubungin WA saya.
Seisi kelas mencatat.
DOSEN SEJARAH
Baik hari ini saya langsung saja, memulai pelajarannya.
Dosen mengeluarkan laptop-nya dan menampilkan presentasi PowerPoint lewat proyeksi.
Hari pertama dikelas Sejarah Pariwisata dimulai dengan melihat presentasi lewat PowerPoint yang membosankan.
Jara hanya melihat sambil melipat tangan sementara Putri dan lainnya disampingnya bermain handphone.
Bla,bla,bla. Jara mendengar dan melihat presentasi pun akhirnya bosan. Sesekali ia melihat jendela untuk menyegarkan matanya.
Melihat awan, burung-burung terbang dan gedung-gedung pencakar langit lainnya.
CUT TO:
INT. KELAS 305 - SORE HARI
Waktu telah berjalan satu jam lebih dan Jara terlihat sedikit ngantuk karena dosennya.
DOSEN SEJARAH
Baik, kelas hari ini selesai. Presentasi ini bisa kalian catat atau mau saya bagikan lewat e-mail?
MAHASISWA BARISAN DEPAN
Lewat e-mail aja pak.
DOSEN SEJARAH
Oke kalo begitu, kamu saya tunjuk sebagai ketua kelas disini. Saya minta e-mail kamu. Nanti kamu yang bertugas untuk membagikan pelajaran hari ini ke temanmu dan seterusnya.
MAHASISWA BARISAN DEPAN
Oke pak.
Yang lain boleh meninggalkan kelas.
SEISI KELAS
Oke pak, makasih.
Mereka berdiri dan meninggalkan kelas.
CUT TO:
INT. LORONG KAMPUS UTP - SIANG HARI
PUTRI
Jar, ayo ke halte lagi. Lo masih ada kelas kan?
JARA
Kagak ada kelas lagi sih, tapi ya boleh lah.
PUTRI
Good, temenin gw ampe kelas berikutnya.
JARA
Oke.
Mereka berjalan dan turun melewati tangga.
CUT TO:
EXT. HALTE - SIANG HARI
PUTRI
Buk, pesen es teh manis lagi ya satu, sekalian mau bayar yang tadi.
IBU PENJUAL MINUM
Oke Put.
JARA
Saya juga deh bu, tapi saya es teh tawar.
IBU PENJUAL MINUM
Oh iya siap dek, tunggu ya. Lagi bikinin punya orang lain dulu.
JARA
Iya.
Mereka duduk bersebelahan kembali setelah memesan minum.
PUTRI
[membakar rokok], Jar.
JARA
Hah?
PUTRI
Lo punya pacar gak?
JARA
Kagak punya gw.
PUTRI
Oh gak punya, kalo mantan?
JARA
Gak ada juga.
PUTRI
Hah? Seriusan?
JARA
Iye serius.
PUTRI
Lo gak pernah pacaran dong.
JARA
Ya begitulah.
PUTRI
Nape gak punya? Pernah ditikung?
JARA
Ya begitulah.
PUTRI
Haha. Lu gak ada kepikiran muat pacaran?
JARA
Kagak tau sih, keknya blum ada.
PUTRI
[menghisap rokok], Hmm...
Putri menjawab sambil menghisap rokoknya sedangkan Jara terus melihat ia menghisap rokok dan penasaran.
JARA
Eh Put.
PUTRI
[menghisap rokok], Hmm...?
JARA
Gw boleh coba rokok lu gak?
PUTRI
Lu mau coba? Yakin?
JARA
Iye, penasaran gw rasanya kek gimana.
PUTRI
Seriusan nih?
JARA
Iye serius.
PUTRI
Oke, inget ye ini kemauan lu. Kalo orang rumah lu tau jangan bawa-bawa gw.
JARA
Iye. Selow.
Jara yang dari tadi memainkan jemarinya karena gelisah ini akhirnya memberanikan diri untuk meminta.
PUTRI
Nih.
Putri memberikan rokok yang dari tadi ia hisap kepada Jara.
Lalu datanglah minuman mereka.
JARA
Oke.
Terdapat lipstick di batang filter rokok itu.
PUTRI
Pelan-pelan, jangan diisep terlalu dalem.
JARA
Oke.
Jara mengambil rokok tersebut.
JARA
[menghisap pelan dengan jari telunjuk dan jempol menjepit batang filter].
JARA
[batuk-batuk dan menepuk dadanya].
PUTRI
Haha..., goblok banget. Kek jaman gw SMP.
Jara batuk-batuk dan ditertawakan oleh Putri.
JARA
Anjir, ada rasa dinginnya lagi.
PUTRI
Iye, rokok menthol enak soalnya.
JARA
[mencoba menghisap lagi].
PUTRI
Pelan-pelan.
JARA
[batuk sedikit sambil menghembuskan asap].
PUTRI
Nah itu udah lumayan. Sini gw kasih tau caranya. Sekarang lu isepnya yang bener.
Jara menghisap lagi dan Putri mempraktikkan cara menghisap rokok yang benar.
PUTRI
Nih gini caranya.
PUTRI
Santai, aja gak usah buru-buru. [menyelipkan di antara jemari telunjuk dan tengah dan menghisap].
PUTRI
[menghisap rokok lalu menahannya sejenak di dalam kerongkongan dan menghembusnya].
PUTRI
Nah gitu caranya Jar, sekarang lu coba kek gw tapi pelan-pelan.
JARA
Oke.
Setelah mempraktikkan, Putri minum dan memberi rokok yang tinggal sepertiga itu kepada Jara.
JARA
[menyelipkan rokok di jemari telunjuk dan tengah], [menghisap pelan dan sedikit lalu menahannya lalu dihembuskannya asap itu].
PUTRI
Nah cakep tuh. Gimana enak kan?
JARA
Biasa aja sih, tapi kek ada rasa yang nyangkut gitu di dada terus ada rasa dingin di leher.
PUTRI
Haha. Enak kan.
JARA
Lumayan sih. Itu lu beli sebungkus berapa?
PUTRI
Dua puluh satu ribu.
JARA
Lumayan juga yeh. Lu sehari bisa abisin berapa?
Jara minum karena merasa serak dan seret.
PUTRI
Gw sehari sebungkus doang, kalo lagi galau bisa dua bungkus.
JARA
Emang ngaruh ye kalau galau trus ngerokok.
PUTRI
Muat gw sih ngaruh ya, kek lu lagi sedih trus lu punya kerjaan atau kek ada yang nemenin gitu. Ya gitulah pokoknya, gw gak bisa jelasin lu mesti cobain sendiri.
JARA
Oh...
Jara menganggukkan kepala beberapa kali.
PUTRI
Lu mau lagi gak?[menyodorkan bungkus rokok].
JARA
Oh enggak-enggak, thank you.
PUTRI
Oke. Gw cabut kekelas dulu ya.
JARA
Oke.
Putri berdiri dan membayar.
PUTRI
Gw duluan ya. Besok kesini lagi.
JARA
Oke. Thank you ya.
Putri melambaikan tangan ke Jara dan juga sebaliknya Jara.
Setelah pergi, Jara mengangguk dengan kedua bibir yang di naikkan mengetahui bagaimana cara dan rasa dari rokok itu dan menghabiskan minumnya.
JARA
Buk, jadi berapa ya?
Jara beranjak dari tempatnya dan pergi membayar.
CUT TO:
EXT. HALTE - PAGI HARI
Kemarin berlalu dan pagi menyelinap kembali.
Jara duduk di halte membawa sebungkus rokok dengan pakaian yang rapih sesuai dengan aturan grooming, rambut rapi dengan bagian sebelah kiri dan kanan yang pendek, kumis dan jenggot yang sudah terpotong habis, parfum yang wangi sesekali ia mencium kerahnya dan merasa bahagia, kuku yang terpotong, name-tag di tancapkan di rompi, kemeja dan celana bahan yang rapih dan rasa percaya diri yang naik drastis dibawanya ke kampus.
Jara membakar rokok menthol seperti Putri punya kemarin dan memesan kopi hitam disana.
Tidak lama Putri pun datang dengan senyum dan tawa kecilnya melihat Jara.
PUTRI
Weh..., Jara. Gokil-gokil. Udah nakal lu ya.
JARA
Haha...
Putri mengolok Jara setelah menghampiri dan menepok pundak Jara.
PUTRI
Gak sia-sia gw ajarin kemarin.
JARA
Haha...
PUTRI
Ngisep rokok apaan lu? Coba gw liat.
Putri meminta bungkus rokok Jara.
PUTRI
Wih..., Malboro Menthol luh. Kalah gw.
JARA
Haha..., mahal juga ye yang ini.
PUTRI
Iyelah, rokok enak ini.
JARA
Biasa ajalah keknya.
PUTRI
Ya lu isep ini ae terus, nanti ganti ke yang lain. Nanti lu juga tau bedanya gimana.
PUTRI
Gw minta ye satu.
JARA
Ambil-ambil.
Putri melihat rokok enak dan memintanya.
PUTRI
[membakar rokok dan menghisapnya], Nyampe jam berapa lu?[menghembuskan asap].
JARA
Baru nyampe.
PUTRI
Kirain dah dari tadi. Oh iye gw pesen minum dulu ye.
JARA
Iya.
Putri menghampiri ibu penjual minum dan kembali.
PUTRI
Kelas apa lu hari ini?
JARA
English Professional.
PUTRI
Sama berarti. Telatin dikit ye, abisin rokok dulu.
JARA
Oke.
Putri dan Jara merokok sambil minum disana pelan-pelan menikmati.
Beberapa menit berlalu dan,
PUTRI
Udeh abis nih. Jalan yuk.
JARA
Oke.
Mereka beranjak dari tempatnya dan pergi.
PUTRI
Buk, nanti ya sekalian temen saya.
IBU PENJUAL MINUM
Siap Put.
Pergilah mereka dari sana setelah teriak sambil berjalan kepada ibu penjual minum.
CUT TO:
INT. KELAS 510 - PAGI HARI
Putri mengetok pintu dan memberi salam.
PUTRI
Pagi miss.[menyelinap masuk perlahan].
JARA
Permisi miss.
Mereka masuk lalu,
MISS SISKA
Hey, what time is it?
PUTRI
Seven twenty.
MISS SISKA
You guys late, please out from my class.
PUTRI
Oh..., okay.
Mereka telat dua puluh menit dan diusir oleh dosen tersebut. Tanpa basa-basi Putri dan Jara keluar.
INT. LORONG KAMPUS UTP - PAGI HARI
PUTRI
Haha..., gak bisa masuk lagi. Ketat bener dah aturannya.
JARA
Haha. Mau gimana. Dia kepala jurusan.
PUTRI
Haha..., ke halte lagi dah.
JARA
Yaudeh.
Mereka pergi dari kelas dan balik lagi ke halte.
(BERLANJUT)