LANJUTAN:
CUT TO:
INT. SEKOLAH TARA DIDIKA - LORONG KELAS - PAGI HARI
Setelah berlarian sampailah Jara didepan kelas dan berpapasan dengan seorang Bapak Guru yang tampak asing yang juga ingin memasukki kelas Jara.
INT. SEKOLAH TARA DIDIKA - DIDALAM KELAS - PAGI HARI
Dimulailah ujian pertamanya, Jara mendapat kursi nomor tiga belas. Beberapa menit telah berlalu, tibalah Jara di soalnomor dua puluh tiga yang membuat dia bingung.
JARA
Apa ya ini jawabannya?
Berbisik dan menggarukkan kepala.
Pak Guru yang tadi masuk setelah Jara ternyata seorang pengawas dan pengawas melihat Jara yang terlihat grasak-grusuk di atas mejanya.
PENGAWAS
Hei, ngapain kamu? Kamu nanya kesebelah kamu ya?
Sambil menunjuk kearah Jara. Lalu semua tatapan seisi kelas tertuju kepada Jara.
JARA
Eh... saya pak?
PENGAWAS
Iya kamu, siapa lagi?
JARA
Eh... enggak pak. Ini... saya lagi baca mantra biar langsung ke isi semua.
Lalu seisi kelas tertawa mendengarnya.
PENGAWAS
DIAM yang lain!
JARA
Jangan pak, saya bercanda doang.
PENGAWAS
Oh bercanda. Mau saya keluarin dari sini?
JARA
Enggak pak.
PENGAWAS
Yasudah diam. Jangan bercanda lagi.
JARA
Iya pak.
Pengawas pun pergi lalu Jara berbisik
JARA
Ribet.
Pengawas pun mendengar sesuatu dari arah Jara yang tidak terlalu terdengar.
PENGAWAS
Apa kamu bilang?
JARA
Eh... Tibet pak. Ini jawaban saya.
PENGAWAS
Kalo mau jawab, diam-diam aja. Jangan berbisik-bisik gak jelas disana.
JARA
Iya pak maaf.
Lalu semua kembali melakukan ujian.
CUT TO:
EXT. SEKOLAH TARA DIDIKA - LAPANGAN SEKOLAH - SIANG HARI
Setelah ujian selesai kembalilah Jara menuju parkiran motor.
Seperti biasa Tomi menghampiri Jara.
TOMI
Jar...
Belum sempat berbicara penuh Jara langsung memotong.
JARA
Iye tau. Online kan jam 3.
TOMI
Oke.
Tomi langsung pergi berlari berlawanan arah.
CUT TO:
INT. RUMAH JARA - KAMAR JARA - MALAM HARI
Dirumah Jara terlihat dia sedang mencari informasi tentang kampus yang akan ia tuju. Dia berencana untuk mengambil jurusan IT dengan ekspresi bingung dan setengah hati karena yang ia tahu adalah setelah SMA pada umumnya semua orang akan lanjut belajar lagi di sebuah Universitas.
Pilihan itu berdasarkan kebiasaannya selama ini yaitu bermain komputer sepanjang hari.
Tiba-tiba Tomi berbicara melalui masing-masing microphone.
TOMI
Oi... Jara, lanjut gak nih.
JARA
Ayok-ayok. Jangan kasih kendor.
Mereka memulai permainnya lagi.
JARA
Woh... hidup.
Jara berteriak sambil merenggangkan badannya.
TOMI
Apaan sih? teriak-teriak mulu.
JARA
Ini badan gw pegel.
TOMI
Kirain apaan. Okelah.
Terlihat Jara sedang bermain hingga larut malam dan gerakan Jara “berputar” secara cepat.
FADE TO:
INT. SEKOLAH TARA DIDIKA - LORONG KELAS
Hari telah berganti dan hasil ujian telah keluar dan terpajang di papan pengumuman sekolah.
Sesampainya disekolah Jara membawa kamera polaroid nya dan melihat kerumunan didepan papan pengumuman dan menghampiri karena penasaran.
Seiring berjalan datanglah Tomi menghampiri disamping Jara.
JARA
Ada apaan tuh? Rame banget.
TOMI
Itu hasil ujian kita.
Mereka berjalan menuju dan melihat papan pengumuman.
JARA
Permisi. Ada apaan nih?
Sambil berjalan ke depan papan.
Menghadap ataslah Jara dan Tomi didepan papan.
Jara mencari sambil menunjuk kearah papan dan mendapati hasilnya yang ternyata ia lulus dan mengelus dadanya sambil menghembuskan nafas kecil.
JARA
Gimana Tom, lulus gak lu?
TOMI
Lulus gw ternyata Jar haha....
JARA
Yang mana?
TOMI
Nih.
Tomi menunjukkan hasilnya.
JARA
Kecil banget Tom nilai lu. Lu kagak belajar.
TOMI
Belajar gw tapi gapapalah yang penting lulus.
Lalu mereka pergi perlahan dari kerumunan.
JARA
Lu gak lanjut kuliah Tom?
TOMI
Kagak Jar, gw mau cari kerja aja. Lagipula gw bingung kalo kuliah mau ambil jurusan apa. Soalnya tiap hari gw cuman maen komputer.
JARA
Terus lu mau kerja apa?
TOMI
Tiga hari yang lalu gw jalan ke bioskop. Gw sempet liat mereka buka lowongan jadi penjaga karcis gitu.
JARA
Lu punya mimpi gak sih Tom?
TOMI
Ada lah.
JARA
Apa tuh? Jadi peternak lele nih pasti.
TOMI
Ya kagaklah. Mimpi gw pengen liat dunia ini damai, kelaparan hilang, kemiskinan musnah dan melihat alam ini sembuh kembali.
JARA
Gokil Tom. Terus jadi penjaga karcis solusinya?
TOMI
Iya kali, kan gw pengen liat, ya jadi orang lain yang kerjain.
Dengan gaya enteng menjawab pertanyaan Jara.
JARA
Haha..., ini baru Tomi yang gw kenal.
Ngerangkul Tomi dan tertawa.
Lalu giliran Tomi yang bertanya.
TOMI
Terus kalo lu mau ngapain?
JARA
Gw kuliah Tom.
TOMI
Wih mau belajar lagi, dimane tuh?
JARA
Di UJT.
TOMI
Oh Universitas Jakarta Teknologi ye. Emang lu bisa ngotak-ngatik komputer.
JARA
Ya bisa dikit-dikit. Kan nanti disana gw belajar.
TOMI
Bener-bener. Yaudeh deh Jar kaya biasa ya.
JARA
Siap Tom.
Sebelum pulang, Jara meminta untuk foto dengan Tomi.
JARA
Oh iye Tom, sini dulu.
TOMI
Ada ape?
JARA
Gw mau foto-foto dulu, berdua aje.
TOMI
Bakal apaan?
JARA
Ya kenang-kenangan lah brother.
TOMI
Ah... nanti jadi bacol lagi.
JARA
Kagak lah goblok. Ini untuk kenang-kenangan aje tanda lulus dari sini.
TOMI
Oh yaudah buru.
Jara minta tolong dengan orang sekitar.
JARA
Eh cewek, minta tolong dong.
CEWEK SEKITAR
Apaan tuh?
JARA
Bisa tolong fotoin gw gak sama temen gw?
CEWEK SEKITAR
Yaudah boleh.
Jara dan Tomi pun foto di lorong kelas dan Tomi pamit duluan.
JARA
Thanks ya cewek.
CEWEK SEKITAR
Sama-sama cowok.
Lalu Jara pulang.
CUT TO:
INT. RUMAH JARA - SIANG HARI
Kembali Jara kerumah, ia meliat kedua orang tuanya sibuk dan kewalahan karena pekerjaannya. Meliat itu Jara langsung menuju ke kamar dan membereskan diri dan langsung membantu orangtuanya.
Gerakan mereka terliat sangat cepat layaknya “Tazmanian” hingga tak terasa pekerjaan terselesaikan dan hari menjadi malam.
Kembalilah Jara ke kamar untuk bersih-bersih dan bermain lagi.
CUT TO:
INT. KAMAR JARA - MALAM HARI
Ibu Jara membelikan makan dengan kantong merah yang diberikan kepada Jara.
IBU JARA
Jara, nih.
Ibu Jara memasuki kamar Jara memberikan makan.
JARA
Oh iya.
Dengan muka polos dari mereka berdua yang membuat Jara melanjutkan permainan hingga selesai dan Jara pun makan.
Tak ada yang spesial menurut Jara tentang ini karena ia sering diperlakukan seperti itu. Budaya itulah yang tersirat dan tumbuh di rumah Jara.
SUPER : 23 NOVEMBER 2016
FADE TO:
INT. KAMAR JARA - DEPAN MONITOR - SIANG HARI
Libur dua bulan membuat Jara mencari cara untuk daftar di UJT. Jara mencari informasi lewat komputer dan keesokan harinya ia mendatangi kampus tersebut.
CUT TO:
EXT. KAMPUS UJT - POS KEAMANAN - SIANG HARI
Dengan motornya dia sampai di kampus dan bertemu dengan petugas keamanan.
Jara memberhentikan motornya disebelah pos petugas keamanan untuk bertanya.
Terlihat gedung megah yang akan disinggahi Jara untuk belajar.
JARA
Siang pak.
PETUGAS KEAMANAN UJT
Siang dek.
JARA
Saya mau nanya pak, kalo parkiran motor lewat mana ya?
PETUGAS KEAMANAN UJT
Oh mau markir ya, adek masuk lewat jalur sebelah kiri, terus masuk ke basement nanti ada pentunjuk disana.
JARA
Oh oke pak, makasih ya pak.
PETUGAS KEAMANAN UJT
Iya dek.
Jara pun mengikuti arahan dan memarkirkan motor diantara ribuan motor.
Setelah parkir ia melihat lift kaca di sana.
CUT TO:
INT. KAMPUS UJT - SIANG HARI
Jara menuju ke lobby dan bertemu orang bagian front office.
JARA
Selamat siang.
ORANG FRONT OFFICE
Siang, ada yang bisa saya bantu?
JARA
Iya saya mau daftar jadi mahasiswa baru disini, dimana ya untuk daftar?
ORANG FRONT OFFICE
Oh begitu, saya kasih nomor urutan untuk daftar ya lalu silahkan duduk untuk mengantri.
JARA
Oh oke. Terima kasih.
Duduklah Jara di barisan belakang antrian hingga,
NATHAN
Jara?
Nathan menepuk pundak Jara.
Jara hanya terkaget dan bengong melihat orang ini datang ditempat yang sama.
NATHAN
Masuk sini juga lu?
JARA
E...eh iye.
Tidak bisa dipercaya bagi Jara bertemu Nathan disana dan menyadari dia akan satu kampus dengannya.
Jara mencoba bersikap baik didepannya.
NATHAN
Masuk jurusan apa?
JARA
Masuk IT gw.
NATHAN
Lah..., sama dong. Gak nyangka bakal belajar bareng lagi. Udah tiga tahun terus jalan lagi empat tahun.
Jara yang mendengar hal itu tidak bisa menahan rasa berduka atas diri sendiri.
NATHAN
Lu ngikuten gw ye ampe sini?
JARA
Hah...? Gimana-gimana? Gw kesini karena kemauan gw sendiri.
NATHAN
Ah boong lu. Dari dulu gw perhatiin lu ada yang aneh sama gw.
JARA
Hah...?
Jara yang mendengar hal semacam itu dari Nathan benar-benar merasa geli dan teraneh-aneh.
NATHAN
Bercanda sayang haha....
NATHAN
Yaudeh gw duluan ye. Udah ditungguin.
NATHAN
Pelan-pelan ya sama gw, nanti gw juga ngelakuin hal yang sama kok.
Nathan berbisik di daun telinga Jara saat ingin pergi yang membuat Jara mematung dan pingsan dan yang ternyata itu adalah imajinasinya saja.
CUT TO:
EXT. JALAN MENUJU RUMAH DARI KAMPUS - SIANG HARI
Saat Jara ingin kembali pulang-pun dia masih tak percaya hal itu terjadi di hidupnya. Sesekali ia terbengong saat mengendarai motor dan ingin menabrak pengguna motor lain disampingnya.
JARA
Maaf bang.
PENGENDARA MOTOR
Maaf-maaf, GOBLOK!
Pengendara motor itu pun langsung kabur secepat mungkin setelah mengatai Jara.
Jara yang merasa salah pun hanya melihat kepergian pengendara.
SUPER : 9 DESEMBER 2016
FADE TO:
INT. KAMAR JARA - PAGI HARI
Satu bulan berlalu, mulailah perkuliahan awal yang dimulai dengan OSPEK. Jara yang terlihat telat dan gradak-gruduk dikamarnya untuk berbenah menuju kampus pun meninggalkan sebuah gelang pita berwarna pink.
CUT TO:
INT.KAMPUS UJT - LORONG KAMPUS - PAGI HARI
Jara berlari-lari di lorong dan eskalator menuju kelasnya. Dengan nafas yang terengah-engah dan berkeringat Jara sampai didepan kelasnya.
INT. KELAS JARA OSPEK - PAGI HARI
Jara mengetok pintu lalu,
JARA
[tok-tok]. Selamat pagi pak, maaf saya telat.
Jara yang masuk telah memotong pembicaraan seorang bapak-bapak yang sedang memperkenalkan dirinya di kelas tersebut.
BAPAK PENGAWAS OSPEK
[melihat jam]. Sudah jam berapa ini? Kamu telat dua belas menit. Sana kamu skot-jump sepuluh kali.
Hanya bisa pasrah saat diberi hukuman tersebut.
Seisi kelas pun hanya bisa melihat Jara yang tadinya ngos-ngosan dan sekarang lebih parah lagi.
JARA
Sudah pak. [muka memerah dan berkeringat].
BAPAK PENGAWAS OSPEK
Yaudah cari kursi kosong sana.
Terlihat kelas yang ramai dan hanya tersisa satu bangku kosong di belakang kelas dan ternyata,
NATHAN
Haha..., weh... Jar.
Jara yang begitu capek mulai terkaget lagi saat melihat Nathan di sebelah kursi kosong tersebut.
JARA
Buset..., Kok ada elu disini.
NATHAN
Iya nih..., jodoh kali.
JARA
Suek banget gw hari ini.
NATHAN
Kok suek? Baru hari pertama aja lo udah terkenal.
JARA
Heh. Lucu lu.
Dosen melanjutkan kembali.
BAPAK PENGAWAS OSPEK
Oke maaf jika terpotong tadi informasi disampaikan. Terima kasih kepada cowok disana yang barusan skot-jump.
Jara dilihat oleh seisi kelas lagi dan ditertawakan kecil.
Jara hanya malu menunduk.
BAPAK PENGAWAS OSPEK
Oke jadi hari ini kita akan memulai OSPEK. Keluarkan perlengkapan kalian.
Jara membuka tas dan melihat isinya dan ternyata merasa janggal dan kebingungan karena gelangnya tertinggal.
Nathan yang kepo pun melihat gelagat Jara.
NATHAN
Kenape lu?
JARA
Diem dulu nat, nanti gw ludahin lu.
NATHAN
Buset... galak bener kamu.
JARA
[berbisik], kemana ya? Kok gak ada?
Nathan yang melihat perlengkapan Jara yang sudah keluar mengetahui bahwa gelang pita tidak ada dimeja.
NATHAN
Nih...[memberikan gelang pita].
JARA
Hah...?[melirik].
JARA
Kagak usah, itu punya lu.
NATHAN
Iye ini punya gw, gw bawa dua ini.
JARA
Kok? Lu ngapain bawa dua.
BAPAK PENGAWAS OSPEK
Mari kita mulai tour-nya. Kenakan semua perlengkapan.
Mendengar hal itu membuat Jara kocar-kacir dan mengambil gelang pemberian Nathan.
NATHAN
Buru.
Jara pun mengambil tanpa pikir panjang.
JARA
Oke, thanks.
Keluarlah mereka untuk tour kampus mereka.
Mereka terlihat mengobrol sepanjang tour sambil melihat-lihat isi kampus. Hingga selesai dan mereka pergi ke kantin untuk makan siang.
(BERLANJUT)