andai
2. halaman 2

LANJUTAN:

CUT TO:

INT. SEKOLAH TARA DIDIKA - LORONG KELAS - PAGI HARI

Setelah berlarian sampailah Jara didepan kelas dan berpapasan dengan seorang Bapak Guru yang tampak asing yang juga ingin memasukki kelas Jara.

INT. SEKOLAH TARA DIDIKA - DIDALAM KELAS - PAGI HARI

Dimulailah ujian pertamanya, Jara mendapat kursi nomor tiga belas. Beberapa menit telah berlalu, tibalah Jara di soalnomor dua puluh tiga yang membuat dia bingung.

JARA

Apa ya ini jawabannya?

Berbisik dan menggarukkan kepala.

Pak Guru yang tadi masuk setelah Jara ternyata seorang pengawas dan pengawas melihat Jara yang terlihat grasak-grusuk di atas mejanya.

PENGAWAS

Hei, ngapain kamu? Kamu nanya kesebelah kamu ya?

Sambil menunjuk kearah Jara. Lalu semua tatapan seisi kelas tertuju kepada Jara.

JARA

Eh... saya pak?

PENGAWAS

Iya kamu, siapa lagi?

JARA

Eh... enggak pak. Ini... saya lagi baca mantra biar langsung ke isi semua.

Lalu seisi kelas tertawa mendengarnya.

PENGAWAS

DIAM yang lain!

JARA

Jangan pak, saya bercanda doang.

PENGAWAS

Oh bercanda. Mau saya keluarin dari sini?

JARA

Enggak pak.

PENGAWAS

Yasudah diam. Jangan bercanda lagi.

JARA

Iya pak.

Pengawas pun pergi lalu Jara berbisik

JARA

Ribet.

Pengawas pun mendengar sesuatu dari arah Jara yang tidak terlalu terdengar.

PENGAWAS

Apa kamu bilang?

JARA

Eh... Tibet pak. Ini jawaban saya.

PENGAWAS

Kalo mau jawab, diam-diam aja. Jangan berbisik-bisik gak jelas disana.

JARA

Iya pak maaf.

Lalu semua kembali melakukan ujian.

CUT TO:

EXT. SEKOLAH TARA DIDIKA - LAPANGAN SEKOLAH - SIANG HARI

Setelah ujian selesai kembalilah Jara menuju parkiran motor.

Seperti biasa Tomi menghampiri Jara.

TOMI

Jar...

Belum sempat berbicara penuh Jara langsung memotong.

JARA

Iye tau. Online kan jam 3.

TOMI

Oke.

Tomi langsung pergi berlari berlawanan arah.

CUT TO:

INT. RUMAH JARA - KAMAR JARA - MALAM HARI

Dirumah Jara terlihat dia sedang mencari informasi tentang kampus yang akan ia tuju. Dia berencana untuk mengambil jurusan IT dengan ekspresi bingung dan setengah hati karena yang ia tahu adalah setelah SMA pada umumnya semua orang akan lanjut belajar lagi di sebuah Universitas.

Pilihan itu berdasarkan kebiasaannya selama ini yaitu bermain komputer sepanjang hari.

Tiba-tiba Tomi berbicara melalui masing-masing microphone.

TOMI

Oi... Jara, lanjut gak nih.

JARA

Ayok-ayok. Jangan kasih kendor.

Mereka memulai permainnya lagi.

JARA

Woh... hidup.

Jara berteriak sambil merenggangkan badannya.

TOMI

Apaan sih? teriak-teriak mulu.

JARA

Ini badan gw pegel.

TOMI

Kirain apaan. Okelah.

Terlihat Jara sedang bermain hingga larut malam dan gerakan Jara “berputar” secara cepat.

FADE TO:

INT. SEKOLAH TARA DIDIKA - LORONG KELAS

Hari telah berganti dan hasil ujian telah keluar dan terpajang di papan pengumuman sekolah.

Sesampainya disekolah Jara membawa kamera polaroid nya dan melihat kerumunan didepan papan pengumuman dan menghampiri karena penasaran.

Seiring berjalan datanglah Tomi menghampiri disamping Jara.

JARA

Ada apaan tuh? Rame banget.

TOMI

Itu hasil ujian kita.

Mereka berjalan menuju dan melihat papan pengumuman.

JARA

Permisi. Ada apaan nih?

Sambil berjalan ke depan papan.

Menghadap ataslah Jara dan Tomi didepan papan.

Jara mencari sambil menunjuk kearah papan dan mendapati hasilnya yang ternyata ia lulus dan mengelus dadanya sambil menghembuskan nafas kecil.

JARA

Gimana Tom, lulus gak lu?

TOMI

Lulus gw ternyata Jar haha....

JARA

Yang mana?

TOMI

Nih.

Tomi menunjukkan hasilnya.

JARA

Kecil banget Tom nilai lu. Lu kagak belajar.

TOMI

Belajar gw tapi gapapalah yang penting lulus.

Lalu mereka pergi perlahan dari kerumunan.

JARA

Lu gak lanjut kuliah Tom?

TOMI

Kagak Jar, gw mau cari kerja aja. Lagipula gw bingung kalo kuliah mau ambil jurusan apa. Soalnya tiap hari gw cuman maen komputer.

JARA

Terus lu mau kerja apa?

TOMI

Tiga hari yang lalu gw jalan ke bioskop. Gw sempet liat mereka buka lowongan jadi penjaga karcis gitu.

JARA

Lu punya mimpi gak sih Tom?

TOMI

Ada lah.

JARA

Apa tuh? Jadi peternak lele nih pasti.

TOMI

Ya kagaklah. Mimpi gw pengen liat dunia ini damai, kelaparan hilang, kemiskinan musnah dan melihat alam ini sembuh kembali.

JARA

Gokil Tom. Terus jadi penjaga karcis solusinya?

TOMI

Iya kali, kan gw pengen liat, ya jadi orang lain yang kerjain.

Dengan gaya enteng menjawab pertanyaan Jara.

JARA

Haha..., ini baru Tomi yang gw kenal.

Ngerangkul Tomi dan tertawa.

Lalu giliran Tomi yang bertanya.

TOMI

Terus kalo lu mau ngapain?

JARA

Gw kuliah Tom.

TOMI

Wih mau belajar lagi, dimane tuh?

JARA

Di UJT.

TOMI

Oh Universitas Jakarta Teknologi ye. Emang lu bisa ngotak-ngatik komputer.

JARA

Ya bisa dikit-dikit. Kan nanti disana gw belajar.

TOMI

Bener-bener. Yaudeh deh Jar kaya biasa ya.

JARA

Siap Tom.

Sebelum pulang, Jara meminta untuk foto dengan Tomi.

JARA

Oh iye Tom, sini dulu.

TOMI

Ada ape?

JARA

Gw mau foto-foto dulu, berdua aje.

TOMI

Bakal apaan?

JARA

Ya kenang-kenangan lah brother.

TOMI

Ah... nanti jadi bacol lagi.

JARA

Kagak lah goblok. Ini untuk kenang-kenangan aje tanda lulus dari sini.

TOMI

Oh yaudah buru.

Jara minta tolong dengan orang sekitar.

JARA

Eh cewek, minta tolong dong.

CEWEK SEKITAR

Apaan tuh?

JARA

Bisa tolong fotoin gw gak sama temen gw?

CEWEK SEKITAR

Yaudah boleh.

Jara dan Tomi pun foto di lorong kelas dan Tomi pamit duluan.

JARA

Thanks ya cewek.

CEWEK SEKITAR

Sama-sama cowok.

Lalu Jara pulang.

CUT TO:

INT. RUMAH JARA - SIANG HARI

Kembali Jara kerumah, ia meliat kedua orang tuanya sibuk dan kewalahan karena pekerjaannya. Meliat itu Jara langsung menuju ke kamar dan membereskan diri dan langsung membantu orangtuanya.

Gerakan mereka terliat sangat cepat layaknya “Tazmanian” hingga tak terasa pekerjaan terselesaikan dan hari menjadi malam.

Kembalilah Jara ke kamar untuk bersih-bersih dan bermain lagi.

CUT TO:

INT. KAMAR JARA - MALAM HARI

Ibu Jara membelikan makan dengan kantong merah yang diberikan kepada Jara.

IBU JARA

Jara, nih.

Ibu Jara memasuki kamar Jara memberikan makan.

JARA

Oh iya.

Dengan muka polos dari mereka berdua yang membuat Jara melanjutkan permainan hingga selesai dan Jara pun makan.

Tak ada yang spesial menurut Jara tentang ini karena ia sering diperlakukan seperti itu. Budaya itulah yang tersirat dan tumbuh di rumah Jara.

SUPER : 23 NOVEMBER 2016

FADE TO:

INT. KAMAR JARA - DEPAN MONITOR - SIANG HARI

Libur dua bulan membuat Jara mencari cara untuk daftar di UJT. Jara mencari informasi lewat komputer dan keesokan harinya ia mendatangi kampus tersebut.

CUT TO:

EXT. KAMPUS UJT - POS KEAMANAN - SIANG HARI

Dengan motornya dia sampai di kampus dan bertemu dengan petugas keamanan.

Jara memberhentikan motornya disebelah pos petugas keamanan untuk bertanya.

Terlihat gedung megah yang akan disinggahi Jara untuk belajar.

JARA

Siang pak.

PETUGAS KEAMANAN UJT

Siang dek.

JARA

Saya mau nanya pak, kalo parkiran motor lewat mana ya?

PETUGAS KEAMANAN UJT

Oh mau markir ya, adek masuk lewat jalur sebelah kiri, terus masuk ke basement nanti ada pentunjuk disana.

JARA

Oh oke pak, makasih ya pak.

PETUGAS KEAMANAN UJT

Iya dek.

Jara pun mengikuti arahan dan memarkirkan motor diantara ribuan motor.

Setelah parkir ia melihat lift kaca di sana.

CUT TO:

INT. KAMPUS UJT - SIANG HARI

Jara menuju ke lobby dan bertemu orang bagian front office.

JARA

Selamat siang.

ORANG FRONT OFFICE

Siang, ada yang bisa saya bantu?

JARA

Iya saya mau daftar jadi mahasiswa baru disini, dimana ya untuk daftar?

ORANG FRONT OFFICE

Oh begitu, saya kasih nomor urutan untuk daftar ya lalu silahkan duduk untuk mengantri.

JARA

Oh oke. Terima kasih.

Duduklah Jara di barisan belakang antrian hingga,

NATHAN

Jara?

Nathan menepuk pundak Jara.

Jara hanya terkaget dan bengong melihat orang ini datang ditempat yang sama.

NATHAN

Masuk sini juga lu?

JARA

E...eh iye.

Tidak bisa dipercaya bagi Jara bertemu Nathan disana dan menyadari dia akan satu kampus dengannya.

Jara mencoba bersikap baik didepannya.

NATHAN

Masuk jurusan apa?

JARA

Masuk IT gw.

NATHAN

Lah..., sama dong. Gak nyangka bakal belajar bareng lagi. Udah tiga tahun terus jalan lagi empat tahun.

Jara yang mendengar hal itu tidak bisa menahan rasa berduka atas diri sendiri.

NATHAN

Lu ngikuten gw ye ampe sini?

JARA

Hah...? Gimana-gimana? Gw kesini karena kemauan gw sendiri.

NATHAN

Ah boong lu. Dari dulu gw perhatiin lu ada yang aneh sama gw.

JARA

Hah...?

Jara yang mendengar hal semacam itu dari Nathan benar-benar merasa geli dan teraneh-aneh.

NATHAN

Bercanda sayang haha....

NATHAN

Yaudeh gw duluan ye. Udah ditungguin.

NATHAN

Pelan-pelan ya sama gw, nanti gw juga ngelakuin hal yang sama kok.

Nathan berbisik di daun telinga Jara saat ingin pergi yang membuat Jara mematung dan pingsan dan yang ternyata itu adalah imajinasinya saja.

CUT TO:

EXT. JALAN MENUJU RUMAH DARI KAMPUS - SIANG HARI

Saat Jara ingin kembali pulang-pun dia masih tak percaya hal itu terjadi di hidupnya. Sesekali ia terbengong saat mengendarai motor dan ingin menabrak pengguna motor lain disampingnya.

JARA

Maaf bang.

PENGENDARA MOTOR

Maaf-maaf, GOBLOK!

Pengendara motor itu pun langsung kabur secepat mungkin setelah mengatai Jara.

Jara yang merasa salah pun hanya melihat kepergian pengendara.

SUPER : 9 DESEMBER 2016

FADE TO:

INT. KAMAR JARA - PAGI HARI

Satu bulan berlalu, mulailah perkuliahan awal yang dimulai dengan OSPEK. Jara yang terlihat telat dan gradak-gruduk dikamarnya untuk berbenah menuju kampus pun meninggalkan sebuah gelang pita berwarna pink.

CUT TO:

INT.KAMPUS UJT - LORONG KAMPUS - PAGI HARI

Jara berlari-lari di lorong dan eskalator menuju kelasnya. Dengan nafas yang terengah-engah dan berkeringat Jara sampai didepan kelasnya.

INT. KELAS JARA OSPEK - PAGI HARI

Jara mengetok pintu lalu,

JARA

[tok-tok]. Selamat pagi pak, maaf saya telat.

Jara yang masuk telah memotong pembicaraan seorang bapak-bapak yang sedang memperkenalkan dirinya di kelas tersebut.

BAPAK PENGAWAS OSPEK

[melihat jam]. Sudah jam berapa ini? Kamu telat dua belas menit. Sana kamu skot-jump sepuluh kali.

Hanya bisa pasrah saat diberi hukuman tersebut.

Seisi kelas pun hanya bisa melihat Jara yang tadinya ngos-ngosan dan sekarang lebih parah lagi.

JARA

Sudah pak. [muka memerah dan berkeringat].

BAPAK PENGAWAS OSPEK

Yaudah cari kursi kosong sana.

Terlihat kelas yang ramai dan hanya tersisa satu bangku kosong di belakang kelas dan ternyata,

NATHAN

Haha..., weh... Jar.

Jara yang begitu capek mulai terkaget lagi saat melihat Nathan di sebelah kursi kosong tersebut.

JARA

Buset..., Kok ada elu disini.

NATHAN

Iya nih..., jodoh kali.

JARA

Suek banget gw hari ini.

NATHAN

Kok suek? Baru hari pertama aja lo udah terkenal.

JARA

Heh. Lucu lu.

Dosen melanjutkan kembali.

BAPAK PENGAWAS OSPEK

Oke maaf jika terpotong tadi informasi disampaikan. Terima kasih kepada cowok disana yang barusan skot-jump.

Jara dilihat oleh seisi kelas lagi dan ditertawakan kecil.

Jara hanya malu menunduk.

BAPAK PENGAWAS OSPEK

Oke jadi hari ini kita akan memulai OSPEK. Keluarkan perlengkapan kalian.

Jara membuka tas dan melihat isinya dan ternyata merasa janggal dan kebingungan karena gelangnya tertinggal.

Nathan yang kepo pun melihat gelagat Jara.

NATHAN

Kenape lu?

JARA

Diem dulu nat, nanti gw ludahin lu.

NATHAN

Buset... galak bener kamu.

JARA

[berbisik], kemana ya? Kok gak ada?

Nathan yang melihat perlengkapan Jara yang sudah keluar mengetahui bahwa gelang pita tidak ada dimeja.

NATHAN

Nih...[memberikan gelang pita].

JARA

Hah...?[melirik].

JARA

Kagak usah, itu punya lu.

NATHAN

Iye ini punya gw, gw bawa dua ini.

JARA

Kok? Lu ngapain bawa dua.

BAPAK PENGAWAS OSPEK 

Mari kita mulai tour-nya. Kenakan semua perlengkapan.

Mendengar hal itu membuat Jara kocar-kacir dan mengambil gelang pemberian Nathan.

NATHAN

Buru.

Jara pun mengambil tanpa pikir panjang.

JARA

Oke, thanks.

Keluarlah mereka untuk tour kampus mereka.

Mereka terlihat mengobrol sepanjang tour sambil melihat-lihat isi kampus. Hingga selesai dan mereka pergi ke kantin untuk makan siang.

(BERLANJUT)

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar