Daftar isi
#1
Peringatan Sang Penjaga Waktu
#2
Titah Seribu Tahun
#3
Taring Pertama di Tanah Purba
#4
Naga & Manuk Leungiteun
#5
Gema Perang di Ruang Hening
#6
Benih-Benih Badai
#7
Megah yang Menyesakkan
#8
Mata Sang Negarawan
#9
Puisi untuk Persatuan
#10
Saat Dua Arus Bertemu
#11
Jejaring Sang Gagak
#12
Pesan yang Dibelokkan
#13
Perang Bisikan
#14
Perdebatan di Tepi Kolam
#15
Pertolongan dalam Bayangan
#16
Bisikan di Ambang Bubat
#17
Latihan Pedang dan Kata
#18
Perasaan yang Terlarang
#19
Jerat di Tengah Pasar
#20
Filosofi Sang Naga
#21
Saksi Kunci di Sarang Naga
#22
Menjaga Nyala Lilin
#23
Bisikan di Telinga Raja
#24
Malam Sebelum Bubat
#25
Arak-Arakan Menuju Fajar Merah
#26
Pesan di Atas Tanah Liat
#27
Di Tepi Jurang Pertumpahan Darah
#28
Gema di Padang Pembantaian
#29
Duel Dua Zaman
#30
Perpisahan Dua Dunia
#31
Guncangan Seribu Tahun
#32
Jejak yang Pudar
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#4
Naga & Manuk Leungiteun
Bagikan Chapter
Juru Kidung: Penyair
Terjemahan syair:
Angin kecil dingin menemani,
Awan putih di langit Pasundan.
Aku burung yang kehilangan tepian (tersesat),
Memohon teduh dalam rombongan.
Terjemahan syair:
Angin kecil dingin menemani,
Awan putih di langit Pasundan.
Aku burung yang kehilangan tepian (tersesat),
Memohon teduh dalam rombongan.
Chapter Sebelumnya
Chapter 3
Taring Pertama di Tanah Purba
Chapter Selanjutnya
Chapter 5
Gema Perang di Ruang Hening
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi
Novel
Under the Blue Moon
Novel
Dream Changes Me
Novel
AFTER SEVEN YEARS
Flash
Mengatasi Penyakit Menganggur
Cerpen
Kemala Kembali (2)
Novel
Cinta Feirin
Flash
Sad Boy
Novel
Dear, Peaceful Day, Where Are You?
Novel
Start Over
Cerpen
Terkutuk
Cerpen
Denting Genta Angin Ararya
Novel
Kenangan di Ujung Kemarau
Novel
Heart Shaped Tears
Novel
Cinta Dalam Diam
Novel
Commitment
Novel
Aku dan Mereka Satu Jiwa
Novel
MILAN-Kasih tak Sampai
Flash
Membunuh Subuh
Cerpen
Senyummu Membuat Ku Bahagia
Flash
Pelukan Ibu