Daftar isi
#1
PROLOG.
#2
Episode 1: Suatu Kelahiran Yang Menanggung Harapan, Keinginan, Beban Kenyataan.
#3
Episode 2: Menumpahkan Pengorbanan Dan Menumbalkan Perdamaian.
#4
Episode 3: Tak Salah Mencoba, Walau Mencoba Selalu Salah.
#5
Episode 4: Berdiam Diri Cara Menghindari Kesalahpahaman.
#6
Episode 5: Seperti Bersekutunya Budaya Dan Aturan Kelompok.
#7
Episode 6: Sebuah Keputusan Menjadi Efek Kupu-Kupu.
#8
Episode 7: Semacam Kematian Ego Sebagai Indentitas Subjektif.
#9
Episode 8: Satu Persamaan Yang Melahirkan Jutaan Perbedaan Juga Perselisihan.
#10
Episode 9: Apalah Artinya Kedisiplinan Dan Kepatuhan Tanpa Kesadaran.
#11
Episode 10: Mama ... Mama ... Mama ... MAMAAAAA ...!
#12
Episode 11: Bertahan Hidup Untuk Menikmati Lezatnya Cinta Tanpa Memiliki.
#13
Episode 12: Barangkali Aku Bisa Jadi Hal Yang Menghambarkan Lukamu.
#14
Episode 13: Kasih Sayang Tidak Melulu Soal Seberapa Banyaknya Uang Yang Diberikan.
#15
Episode 14: Perbudakan Yang Bersembunyi Dalam Peran Kepatuhan Dan Kesetiaan.
#16
Episode 15: Sebuah Sulap Yang Menghilangkan Utang Negara.
#17
Episode 16: Membuat Pilihan Yang Tidak Bisa Ditolak.
#18
Episode 17: Hobi Yang Menjerumuskan Kesadaran.
#19
Episode 18: Kenyataan Hiburan, Masalah Hidup Harus Dihadapi Dengan Bahagia!
#20
Episode 19: Api Yang Membakar Tidak Pernah Meninggalkan Panasnya.
#21
Episode 20: Kekalahan Mengajarkan Berartinya Kesedihan Dan Sogokan.
#22
Episode 21: Di Mana Letak Ilusinya Suatu Kenyataan Manis Yang Tidak Dapat Disentuh Lidah?
#23
Episode 22: Kesadaran Radikal, Kebenaran Yang Bersemayam Dalam Gelapnya Bayangan.
#24
Episode 23: Cara Berpikir Mencetak Cara Berprilaku.
#25
Episode 24: Sehebat Apapun Dirimu, Kematian Selalu Jadi Penutup Ceritamu.
#26
Episode 25: Pengampunan Yang Tulus Itu Mestinya Tanpa Syarat.
#27
Episode 26: Kalau Gagal Coba Kembali, Siapa Tahu Kegagalan Berikutnya Lebih Berarti.
#28
Episode 27: Itu Sangat Berharga, Karena Itu Hadir Sangat Sebentar.
#29
Episode 28: Rasa Sakit Yang Jadi Motivasi Mencapai Kebahagiaan, Kepasrahan.
#30
Episode 29: Hanya Karena Masalah Terlihat Sama, Bukan Berarti Diselesaikan Dengan Cara Yang Sama.
#31
Episode 30: Matahari Tidak Melelehkan Salju, Itu Hanya Membuat Hari Jadi Tidak Gelap.
#32
Episode 31: Hanya Karena Berhasil Melampiaskan Marah Bukan Berarti Masalah Beres.
#33
Episode 32: Kemenangan Bukanlah Segalanya, Namun Kekalahan Bukan Pilihan Yang Terbaik.
#34
Episode 33: Barang Siapa Yang Inginkan Keadilan, Dia Harus Temukan Dulu Ketidakadilan.
#35
Episode 33: Barang Siapa Yang Inginkan Keadilan, Dia Harus Temukan Dulu Ketidakadilan (Part 2).
#36
Episode 34: Dunia Tidak Seperti Mimpi, Setidaknya Di Sana Tempat Kita Bermimpi.
#37
Episode 35: Guru Termanis Adalah Pengalaman Pahit.
#38
Episode 36: Kejujuran Sebagai Bentuk Kelemahan, Kekuatan Dan Ketidakberdayaan.
#39
Episode 37: Seberapa Lama Pun Menyimpan Bangkai, Baunya Pasti Hilang Juga.
#40
Episode 38: Kebenaran Itu Pahit Selagi Tidak Sesuai Dengan Apa Yang Diyakini.
#41
Episode 39: Sepandai-Pandainya Kelinci Melompat, Pasti Akan Berhenti Juga.
#42
Episode 40: Cara Terbaik Mencapai Kejayaan Tidak Melulu Melalui Jalan Mulus Kebaikan.
#43
Episode 41: Tidak Ada Yang Terbiasa Dengan Ketidakadilan.
#44
Episode 42: Satu Kejadian Untuk Seribu Saksi, Penjelasan, Perspektif.
#45
Episode 43: Ajaran Negara, Kejahatan Yang Disesuaikan Undang-Undang Manusia.
#46
Episode 44: Dan Akhirnya Cita-Cita Kita Semuanya Hanyalah Membutakan Kita.
#47
Episode 45: Mendidik Manusia Adalah Urusan Bersama, Tapi Menghakiminya Adalah Urusan Pribadi.
#48
Episode 46: Betapa Bahagia Melihat Orang Yang Dibenci Sekarat Lalu Mati.
#49
Episode 47: Satu Pilihan Terbaik Membutuhkan Puluhan Pengorbanan.
#50
Episode 48: Kejahatan Adakalanya Bersifat Tekstual Pendidikan, Doktrin Perbudakan.
#51
Episode 49: Semakin Mulia Pimpinan Negara, Semakin Otoriter.
#52
Episode 50: Dibutuhkan Pengorbanan Ego Untuk Melanggengkan Persatuan Bangsa.
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #9
Episode 8: Satu Persamaan Yang Melahirkan Jutaan Perbedaan Juga Perselisihan.
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Selain itu, bukankah akan sangat buruk suatu bangsa berdiri tanpa pemerintahan?
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1,000
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp5,000
Chapter Sebelumnya
Chapter 8
Episode 7: Semacam Kematian Ego Sebagai Indentitas Subjektif.
Chapter Selanjutnya
Chapter 10
Episode 9: Apalah Artinya Kedisiplinan Dan Kepatuhan Tanpa Kesadaran.
Sedang Dibicarakan
Novel
NAPAS TERAKHIR
Maria Merianti Boru Malau
Cerpen
Bronze
Dia Datang Diantar Siapa?
bomo wicaksono
Flash
Terbaik Selamanya
Bima Kagumi
Novel
Remember Me
Evi Ratnasari
Cerpen
Bronze
Ke Mana Perginya Sulastri?
Nita Roviana
Novel
Bronze
Kutitipkan Wajahmu Pada Bulan (Edisi Cerbung)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Sweeter Than Coffe
Shafa Maurrizka
Flash
Bronze
Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Oleh-oleh
Ari S. Effendy
Cerpen
Kesadaran
M. Sadli Umasangaji
Novel
Love You, Doc!
Ayu Anggun
Novel
Cinta Yang Dirindukan Surga
DENI WIJAYA
Cerpen
Bronze
Hush!
Rezt Elliot
Cerpen
Bronze
THE WHITE
Yattis Ai
Flash
GUEST
Mr. Nobody
Novel
Bronze
(Misteri) Bunga Lily
Nia Purwasih Sanggalangi
Komik
The Murderer
revin palung
Novel
Bronze
JERAT IBLIS
Eirene Rens
Cerpen
Bronze
Cinta yang Berbelok
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Pohon Imajinasi
Janeeta Mz
Novel
Gold
The Silent Wife
Noura Publishing