Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
"Kamu tahu, Halwa. Sebuah tragedi akan terjadi pada kehidupan seseorang saat dia diharuskan menjadi dewasa, namun terlambat untuk bersikap bijaksana,"
Bi inggar memeluknya erat, hawa dingin menyesap masuk ke relung hati Halwa. Rasa tenang sedikit terasa, seharusnya sejak tadi dia memeluk bibinya, setidaknya di hari terakhirnya sebagai manusia bebas, dia bisa merasakan kehadiran Ibunya dalam diri Bibinya.
"Bi, apakah benar di dunia ini ada lelaki yang baik?" Pertanyaan itu sekonyong-konyong saja keluar dari bibir yang sedari tadi terlipat itu.
Bi Inggar tersenyum namun matanya menunjukkan gurat kesedihan yang dalam. Dia paham, bagi Halwa pernikahan adalah sesuatu yang tak mudah. Dia tak ingin mengingat kejadian beberapa tahun lalu, rasa sakit yang dirasakan Halwa pasti masih terasa. Hati gadis ini masih menyimpan luka yang menganga.
"Ya Allah, berikanlah jalan terbaik untuk putriku. Semoga seseorang yang ku bawa untuknya, bisa menjadi penyelamat dalam hidupnya dan setidaknya memupuk tempat gersang yang ada di hati seorang Halwa," batin Bi Inggar yang tak mampu lagi berkata-kata. Hanya doa lah yang bisa dia panjatkan untuk kedamaian hidup Halwa, keponakan yang sudah dia anggap putrinya sendiri.
Arya, abang sepupunya yang sedari tadi hanya menonton mendekat ke dua orang itu, "Di dunia ini ada banyak lelaki baik, Halwa. Kamulah yang harus memilih karena kamu berhak untuk menentukan siapa suamimu, satu saranku. Jangan Rizwan!"
Lalu, bagaimana jika Rizwan satu-satunya pilihan?
Lelaki bajingan itu?
Pantaskah dia bersanding dengannya?
Bi inggar memeluknya erat, hawa dingin menyesap masuk ke relung hati Halwa. Rasa tenang sedikit terasa, seharusnya sejak tadi dia memeluk bibinya, setidaknya di hari terakhirnya sebagai manusia bebas, dia bisa merasakan kehadiran Ibunya dalam diri Bibinya.
"Bi, apakah benar di dunia ini ada lelaki yang baik?" Pertanyaan itu sekonyong-konyong saja keluar dari bibir yang sedari tadi terlipat itu.
Bi Inggar tersenyum namun matanya menunjukkan gurat kesedihan yang dalam. Dia paham, bagi Halwa pernikahan adalah sesuatu yang tak mudah. Dia tak ingin mengingat kejadian beberapa tahun lalu, rasa sakit yang dirasakan Halwa pasti masih terasa. Hati gadis ini masih menyimpan luka yang menganga.
"Ya Allah, berikanlah jalan terbaik untuk putriku. Semoga seseorang yang ku bawa untuknya, bisa menjadi penyelamat dalam hidupnya dan setidaknya memupuk tempat gersang yang ada di hati seorang Halwa," batin Bi Inggar yang tak mampu lagi berkata-kata. Hanya doa lah yang bisa dia panjatkan untuk kedamaian hidup Halwa, keponakan yang sudah dia anggap putrinya sendiri.
Arya, abang sepupunya yang sedari tadi hanya menonton mendekat ke dua orang itu, "Di dunia ini ada banyak lelaki baik, Halwa. Kamulah yang harus memilih karena kamu berhak untuk menentukan siapa suamimu, satu saranku. Jangan Rizwan!"
Lalu, bagaimana jika Rizwan satu-satunya pilihan?
Lelaki bajingan itu?
Pantaskah dia bersanding dengannya?
Tokoh Utama
Halwatuzzahra
Ibrahim as syauqi anwar
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
2
Dibaca
1k
Tentang Penulis
almahyra shanum
-
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 9 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 3,958 kata pada novel
Rekomendasi dari Religi
Novel
Makelar Rezeki
Mizan Publishing
Novel
Tuhan, Maaf, Kami Belum Bersyukur
Bentang Pustaka
Novel
Setitik cinta di Lembah Thuwa
almahyra shanum
Novel
Katakan Asa
Kata Aksara
Novel
Theresia
Be. One
Flash
CAHAYA & SHABIR
Xielna
Novel
Sayap Surgaku
Coconut Books
Novel
EL and RA
VANES PUTRA PRATAMA
Novel
Bidadari Kiriman Tuhan
Nurhidayah Ade Triana
Novel
Story of Zarah
Ka Nis
Novel
Pemimpin yang Tuhan
Bentang Pustaka
Flash
Telaga Itu Bukan Dongeng
Raz Aka Yagit
Novel
Aku Bukan Siti Nurbaya
Mizan Publishing
Novel
Surat Cerai
Eref Esbe
Cerpen
Naraya
Bella Merabella
Rekomendasi