Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna

Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Novel
+ Keranjang
Beli langsung
Blurb
Novel ini menceritakan kisah seorang ayah yang bernama Hamid Abdillah, dengan pasangan hidupnya yang bernama Azizah. Di dalam kisahnya, Hamid Abdilah bercerita dan memberikan nasehat kepada anaknya yang bernama (Jannatul Aliyah) yang sedang resah menentukan hatinya untuk seseorang.
Hamid bercerita dan menasehati anaknya melalui kisah kehidupannya sendiri. Hamid memerankan dirinya sebagai Hamzah di dalam kisah yang dia ceritakan. Nama Hamzah sendiri dia ambil dari dua gabungan nama, yaitu nama Hamid Abdilah dan Azizah Putri.
Pada awal kisah, pembaca akan menemukan berbagai nasehat-nasehat yang terangkaikan dengan indah. Pembaca akan diajak bertanya kepada diri mereka sendiri. Pertanyaan itu berkaitan dengan kisah cinta yang melanda diri si pembaca, pertanyaan tersebut di fokuskan pada hal ini : "Apakah cinta yang di rasakan si pembaca sudah berada dalam balutan kerinduan dan ketaatan pada Allah?"
Lalu pada pertengahan cerita, pembaca akan diajak bernostalgia dengan kegalauan Hamzah yang sedang resah dengan kerinduan yang menyelimutinya. Dahulu Hamzah memiliki seorang gadis kecil yang selalu menyapa dia dengan seyuman manis dan di iringi dengan lambaiyan tangan yang begitu indah, gadis itu bernama Aisyah, namun di waktu itu Hamzah merasa bahwa Aisyah hanyalah seorang anak kecil yang belum mengerti tentang cinta.
Pada awalnya Hamzah menutup mata untuk Aisyah, menutup hati dan membisukan suaranya untuk Aisyah, namun Aisyah selalu hadir untuknya tanpa risau dengan pengacuhan sikapnya dan tidak gentar dengan segala sifat yang melekat pada diri Hamzah. Namun saat Hamzah mulai memberikan perhatian pada diri Aisyah, mulai bercerita tentang Aisyah dan mulai membiasakan lisannya dengan nama Aisyah, yang ditemui Hamzah justru perubahan drastis pada diri Aisyah. Namun ternyata lagi-lagi perubahan itu hanyalah prasangka Hamzah yang sudah dibutakan dengan kerinduan yang tidak pernah terjawab.
Hamzah menceritakan semua perasaan itu melalui dua orang sahabat dan seorang guru, dalam percakapan itu Hamzah mengatakan bahwa dia memiliki perasaan rindu pada Aisyah, namun tidak mau menyakiti Aisyah dengan menyatakan isi perasaan rindu itu.
Pada akhir cerita, pembaca akan merasa penasaran dengan kisah ini. Karena Hamid abdilah berkata kepada anaknya bahwa (Hamzah dan Aisyah) tidak dapat bersatu. Sang anak merasa heran dengan penyampaian ayahnya, kenapa mereka berdua tidak bisa bersatu, padahal mereka telah menjalin cinta begitu lama dengan baik tanpa menyalahi aturan agama.
Sang ayah lalu mengatakan bahwa ada kesalahan dalam kerinduan yang ditanggung oleh Hamzah. Setelah itu sang ayah akan menceritakan kisah pertemuan Hamzah dengan seorang wanita yang bernama Hanum, dan wanita inilah yang menjadi pendampingnya kelak. Jika sebelumnya Hamzah selalu gelisah menanggung kerinduan pada Aisyah, sekarang Hamzah justru menemukan Hanum yang merindukan dia dengan segala cara yang di lakukan oleh Hanum. Hanum menyapa hamzah dengan bisikan halus tanpa sanggup di dengar, mendoakan hamzah bertahun-tahun lamanya tanpa pernah di ketahui.
Setiap masing-masing pemeran memiliki impian yang berbeda-beda. Impian Hamzah adalah (Baiiti Jannati) rumahku ibarat syurga untukku. Impian Aisyah adalah kesuksesan dan kemampuan untuk membahagiakan sang ibu, sedangkan impian Hanum adalah kepemilikikan akan cinta Hamzah melalui keridhoan Allah.
Hingga akhir cerita, Aisyah dan Hanum akhirnya sanggup mencapai impian mereka masing-masing dengan perjuangan yang mengharukan. Namun bagi Hamzah, impian (Baiiti Jannati) itu belum juga dapat dia raih. Hal ini bukan kerena rumah tangganya di penuhi dengan berbagai kisah luka, akan tetapi impian itu belum tercapai karena Hamzah masih hidup. Kenapa demikian? Karena kewajiban menciptakan kebahagian di dalam rumah tangga akan selalu ada selama nyawa masih di kandung badan.
Ketika sang ayah telah selesai menceritakan kisah kerinduan antara Hamzah, Aisyah dan Hanum. Maka setelah itu pembaca akan mengerti apakah kisah cinta yang di alami pembaca telah berada dalam kerinduan dan ketaatan pada Allah, karena inilah tujuan novel ini, yaitu untuk membantu pembaca mencari jawaban atas kisah-kisah yang mereka lukiskan.
Hamid bercerita dan menasehati anaknya melalui kisah kehidupannya sendiri. Hamid memerankan dirinya sebagai Hamzah di dalam kisah yang dia ceritakan. Nama Hamzah sendiri dia ambil dari dua gabungan nama, yaitu nama Hamid Abdilah dan Azizah Putri.
Pada awal kisah, pembaca akan menemukan berbagai nasehat-nasehat yang terangkaikan dengan indah. Pembaca akan diajak bertanya kepada diri mereka sendiri. Pertanyaan itu berkaitan dengan kisah cinta yang melanda diri si pembaca, pertanyaan tersebut di fokuskan pada hal ini : "Apakah cinta yang di rasakan si pembaca sudah berada dalam balutan kerinduan dan ketaatan pada Allah?"
Lalu pada pertengahan cerita, pembaca akan diajak bernostalgia dengan kegalauan Hamzah yang sedang resah dengan kerinduan yang menyelimutinya. Dahulu Hamzah memiliki seorang gadis kecil yang selalu menyapa dia dengan seyuman manis dan di iringi dengan lambaiyan tangan yang begitu indah, gadis itu bernama Aisyah, namun di waktu itu Hamzah merasa bahwa Aisyah hanyalah seorang anak kecil yang belum mengerti tentang cinta.
Pada awalnya Hamzah menutup mata untuk Aisyah, menutup hati dan membisukan suaranya untuk Aisyah, namun Aisyah selalu hadir untuknya tanpa risau dengan pengacuhan sikapnya dan tidak gentar dengan segala sifat yang melekat pada diri Hamzah. Namun saat Hamzah mulai memberikan perhatian pada diri Aisyah, mulai bercerita tentang Aisyah dan mulai membiasakan lisannya dengan nama Aisyah, yang ditemui Hamzah justru perubahan drastis pada diri Aisyah. Namun ternyata lagi-lagi perubahan itu hanyalah prasangka Hamzah yang sudah dibutakan dengan kerinduan yang tidak pernah terjawab.
Hamzah menceritakan semua perasaan itu melalui dua orang sahabat dan seorang guru, dalam percakapan itu Hamzah mengatakan bahwa dia memiliki perasaan rindu pada Aisyah, namun tidak mau menyakiti Aisyah dengan menyatakan isi perasaan rindu itu.
Pada akhir cerita, pembaca akan merasa penasaran dengan kisah ini. Karena Hamid abdilah berkata kepada anaknya bahwa (Hamzah dan Aisyah) tidak dapat bersatu. Sang anak merasa heran dengan penyampaian ayahnya, kenapa mereka berdua tidak bisa bersatu, padahal mereka telah menjalin cinta begitu lama dengan baik tanpa menyalahi aturan agama.
Sang ayah lalu mengatakan bahwa ada kesalahan dalam kerinduan yang ditanggung oleh Hamzah. Setelah itu sang ayah akan menceritakan kisah pertemuan Hamzah dengan seorang wanita yang bernama Hanum, dan wanita inilah yang menjadi pendampingnya kelak. Jika sebelumnya Hamzah selalu gelisah menanggung kerinduan pada Aisyah, sekarang Hamzah justru menemukan Hanum yang merindukan dia dengan segala cara yang di lakukan oleh Hanum. Hanum menyapa hamzah dengan bisikan halus tanpa sanggup di dengar, mendoakan hamzah bertahun-tahun lamanya tanpa pernah di ketahui.
Setiap masing-masing pemeran memiliki impian yang berbeda-beda. Impian Hamzah adalah (Baiiti Jannati) rumahku ibarat syurga untukku. Impian Aisyah adalah kesuksesan dan kemampuan untuk membahagiakan sang ibu, sedangkan impian Hanum adalah kepemilikikan akan cinta Hamzah melalui keridhoan Allah.
Hingga akhir cerita, Aisyah dan Hanum akhirnya sanggup mencapai impian mereka masing-masing dengan perjuangan yang mengharukan. Namun bagi Hamzah, impian (Baiiti Jannati) itu belum juga dapat dia raih. Hal ini bukan kerena rumah tangganya di penuhi dengan berbagai kisah luka, akan tetapi impian itu belum tercapai karena Hamzah masih hidup. Kenapa demikian? Karena kewajiban menciptakan kebahagian di dalam rumah tangga akan selalu ada selama nyawa masih di kandung badan.
Ketika sang ayah telah selesai menceritakan kisah kerinduan antara Hamzah, Aisyah dan Hanum. Maka setelah itu pembaca akan mengerti apakah kisah cinta yang di alami pembaca telah berada dalam kerinduan dan ketaatan pada Allah, karena inilah tujuan novel ini, yaitu untuk membantu pembaca mencari jawaban atas kisah-kisah yang mereka lukiskan.
Tokoh Utama
Hamzah
Hanum
Aisyah
#1
Kupu-kupu dan Sang Elang
#2
Ketampanan Semu
#3
Rindu Tanpa Ridho
#4
Awal Kisah
#5
Hamzah
#6
Cerita Tiga Orang Sahabat
#7
Kegalauan Seorang Pemuda
#8
Sekolah Kecil di Ujung Desa
#9
Perhatian Yang Teralihkan
#10
Perpisahan Kecil
#11
Cerita Sang Ayah
#12
Permainan kecil
#13
Sang Peneliti
#14
Pengantar Paket
#15
Sakit Tanpa Perhatian
#16
Sang putri impian
#17
Seutai Puisi Dalam Selembar Surat
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Subhanallah, tulisan sebagus ini bisa di akses gratis.
Kisah yang sangat menyentuh hati dan sarat akan filosofi kehidupan.. Ditunggu karya selanjutnya..
Disukai
9
Dibaca
6.1k
Tentang Penulis
Alfan Hasanah
Apapun yang tidak bisa aku ungkap dengan kata-kata, maka di saat itu tulisan menjadi wakilnya.
Bergabung sejak 2020-07-13
Telah diikuti oleh 6 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 28,952 kata
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Ze & Zi
nuna sun
Novel
Airlangga Romance in Highschool
Tari Oktavian
Novel
Mission Brought Me To You
Roormniax
Novel
Hujan, Embun, dan Samudra
zee astri
Novel
Penyu di Mandena
Laode Buzyali
Novel
Rama's Story : Virgo Chapter 2 - Guardian Angel
Cancan Ramadhan
Novel
ACCEDO
Angela L Maharani
Novel
Puzzle Pieces of Love
Arlita Dela
Novel
The Dinner (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Lady Bug
AdityoWahyu
Novel
ROMANSA LAGU
I Wayan Kertayasa
Novel
Astray
Psychedelic
Novel
Midwife Love Story
Rosalina Vega
Novel
SELINGKUH
Shafa Maurrizka
Novel
Stuck
Clearesta
Rekomendasi