Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Inilah kisah nyataku di saat aku bisa merasakan mereka. Ketika aku mengalami sakit Thypus selama 45 hari lamanya. Awal mula kejadian adalah pada tanggal 5 April 1998 tepat di hari Minggu Kliwon mereka yang tak kasat mata mulai mendekatiku.
Aku berada di dunia lain dan melihat mereka. Wujud mereka yang sangat menyeramkan membuat hatiku tidak memiliki kehidupan yang tenang setiap hari. Ketakutan, itulah yang hanya kurasakan. Keberadaan mereka memang ada. Saat itu, aku setiap malam selalu di seretnya menuju dunia mereka yang selalu di warnai kejadian mengerikan. Hingga hantu anak tiga kembar bernama Dora, Deri, Dera, pertama kali muncul dengan suara nyanyian mereka dan tertawa yang selalu datang memberiku peringatan jika mahkluk jahat datang menghampiriku.
Sore itu saat aku mendatangi pemakaman temanku, aku tidak menyadari tubuhku yang kotor duduk di makam seorang gadis remaja. Dengan wajah sedih aku berjalan pulang menuju rumahku.
"Sang seng dulat dulit, yang julit jadi. Hahaha. . . .jahat." Nyanyian si kembar Dora yang mengejutkanku, sambil menunjukkan suatu bayangan yang sangat menyeramkan di dalam cermin rias kamarku.
Dia berdiri dengan menatapku menggunakan baju putih bangsawan jaman dahulu yang sangat lusuh dan memegang sebuah payung yang dipenuhi cairan merah pekat berbau, menunjukkan jarinya ke arahku.
"Matilah. . . ."
Aku berada di dunia lain dan melihat mereka. Wujud mereka yang sangat menyeramkan membuat hatiku tidak memiliki kehidupan yang tenang setiap hari. Ketakutan, itulah yang hanya kurasakan. Keberadaan mereka memang ada. Saat itu, aku setiap malam selalu di seretnya menuju dunia mereka yang selalu di warnai kejadian mengerikan. Hingga hantu anak tiga kembar bernama Dora, Deri, Dera, pertama kali muncul dengan suara nyanyian mereka dan tertawa yang selalu datang memberiku peringatan jika mahkluk jahat datang menghampiriku.
Sore itu saat aku mendatangi pemakaman temanku, aku tidak menyadari tubuhku yang kotor duduk di makam seorang gadis remaja. Dengan wajah sedih aku berjalan pulang menuju rumahku.
"Sang seng dulat dulit, yang julit jadi. Hahaha. . . .jahat." Nyanyian si kembar Dora yang mengejutkanku, sambil menunjukkan suatu bayangan yang sangat menyeramkan di dalam cermin rias kamarku.
Dia berdiri dengan menatapku menggunakan baju putih bangsawan jaman dahulu yang sangat lusuh dan memegang sebuah payung yang dipenuhi cairan merah pekat berbau, menunjukkan jarinya ke arahku.
"Matilah. . . ."
Tokoh Utama
Aprilia Ardina tokoh utama
Si kembar hantu Dora
Deni Hastomo pemeran pendukung
Mera Cristiana pemeran pendukung
Ana Celebes pemeran pendukung
Ernayati pemeran pendukung
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
1
Dibaca
1.1k
Tentang Penulis
Apresia Ardina
-
Bergabung sejak 2020-05-12
Telah diikuti oleh 174 pengguna
Sudah memublikasikan 3 karya
Menulis lebih dari 45,044 kata pada novel
Rekomendasi dari Horor
Novel
"NETRA" Jejak Kematian
Apresia Ardina
Novel
Kos 24: Rumah Para Penari Malam
R. Rusandhy
Novel
Pancajiwa
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan
AWSafitry
Cerpen
BAYANGAN DI WAKTU MAGRIB
Lestari Zulkarnain
Novel
Malam satu suro
Pradiky winata
Flash
Hades
AkunKosong
Cerpen
Kota Mati/ Langit tanpa suara
Novita Ledo
Novel
Fantasteen Ghost Dormitory in Sidney
Mizan Publishing
Skrip Film
WARALIT
Nia
Skrip Film
PENGASIHAN DAGANGAN
Rana Kurniawan
Novel
DENDAM DIBAYAR DENGAN KEMATIAN
Theresia Erni Damayanti
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Cerpen
Mendadak indigo
Alhuyaz
Novel
Sengkeran
Muhammad Haryadi
Rekomendasi