Daftar isi
#1
PRAKATA
#2
PROLOG
#3
Pada Awalnya
#4
Surat Ratu Marliana
#5
Si penabrak Misterius
#6
Perjalanan
#7
Selamat Datang Yang Mulia!
#8
Topeng Palsu
#9
Wisteria Arch
#10
Brigadoon
#11
Laut Champagne
#12
Papan Catur
#13
Pesta Internal
#14
Kabut Lavender
#15
Tulip Merah
#16
Heinrich Bell
#17
Pelajaran Kedua
#18
ORMOVIDA
#19
Champagne Problems
#20
Out of the Woods
#21
Roseworth
#22
Tim Cenderawasih
#23
Golden Hour
#24
Aurora
#25
Vigilante
#26
Midnight
#27
Set Back
#28
Commo-tag
#29
Dalli's Dinner
#30
Kraken's Keep
#31
Zalatwic
#32
Silence War
#33
Kebangkitan
#34
That's My Girl!
#35
Luden
#36
Hari Penobatan
#37
Second Revival
#38
Checkmate!
#39
The Great War
#40
Blackbird
#41
Baldwin
#42
Epiphany
#43
Lover
#44
Anti-hero
#45
Epilog
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #11
Laut Champagne
Bagikan Chapter
[1] Kami harus temani kamu, Yang Mulia.
[2] Bahasa Inggris, jadi gini. Tolong, aku butuh privasi, oke?
[3] Powder room adalah ruang toilet kecil yang fungsi utamanya adalah sebagai ruang rias tamu yang ingin merapikan riasannya.
[4] Bahasa Prancis, nona.
[5] Ya, orang tua kami dulu berasal dari Prancis.
[2] Bahasa Inggris, jadi gini. Tolong, aku butuh privasi, oke?
[3] Powder room adalah ruang toilet kecil yang fungsi utamanya adalah sebagai ruang rias tamu yang ingin merapikan riasannya.
[4] Bahasa Prancis, nona.
[5] Ya, orang tua kami dulu berasal dari Prancis.
Chapter Sebelumnya
Chapter 10
Brigadoon
Chapter Selanjutnya
Chapter 12
Papan Catur
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar