Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
"Bu aku ingin kuliah," rengek Iswa dengan memeluk erat sang ibu yang tampak hanya diam saja meski putri sulungnya terisak. "Ibu, tolong bilang pada Bapak, Bu. Aku ingin kuliah," lanjut Iswa memohon dukungan, namun ibu tetap diam.
"Kamu akan kuliah, Wa. Tapi tahun depan ya!" tawar ibu dengan lirih. Reflek pelukan erat Iswa mengendur, ia menatap lekat sorot mata sang Ibu. Ada kekecewaan yang tersirat.
"Kenapa, Bu?" tanya Iswa lirih. Sungguh dadanya sesak sekali mendengar penolakan dari ibu, orang yang selalu mendukung keinginannya melanjutkan kuliah di Malang.
"Kamu itu ngotot sekali, sih. Kondisi negara sedang tidak baik, banyak demo yang dilakukan mahasiswa di mana-mana hingga ada penculikan. Apa kamu mau menjadi korban selanjutnya?" bukan ibu yang menjawab, tapi Bapak yang berucap dengan menggebu. Sontak saja Iswa menoleh pada sang Bapak yang entah sejak kapan sudah berdiri di dekat ranjang.
Iswa tersenyum sinis, tanpa menoleh pada sang Bapak, ia berucap menusuk hati. "Bapak dan Ibu gak mau aku kuliah karena kondisi negara lagi kacau atau karena uang tabungan kuliahku digunakan untuk menutupi hutang Pak Dhe Mamik?"
Ikuti kisah Iswa dalam memperjuangkan pendidikan meski harus melawan sang ayah. Selamat membaca.....
"Kamu akan kuliah, Wa. Tapi tahun depan ya!" tawar ibu dengan lirih. Reflek pelukan erat Iswa mengendur, ia menatap lekat sorot mata sang Ibu. Ada kekecewaan yang tersirat.
"Kenapa, Bu?" tanya Iswa lirih. Sungguh dadanya sesak sekali mendengar penolakan dari ibu, orang yang selalu mendukung keinginannya melanjutkan kuliah di Malang.
"Kamu itu ngotot sekali, sih. Kondisi negara sedang tidak baik, banyak demo yang dilakukan mahasiswa di mana-mana hingga ada penculikan. Apa kamu mau menjadi korban selanjutnya?" bukan ibu yang menjawab, tapi Bapak yang berucap dengan menggebu. Sontak saja Iswa menoleh pada sang Bapak yang entah sejak kapan sudah berdiri di dekat ranjang.
Iswa tersenyum sinis, tanpa menoleh pada sang Bapak, ia berucap menusuk hati. "Bapak dan Ibu gak mau aku kuliah karena kondisi negara lagi kacau atau karena uang tabungan kuliahku digunakan untuk menutupi hutang Pak Dhe Mamik?"
Ikuti kisah Iswa dalam memperjuangkan pendidikan meski harus melawan sang ayah. Selamat membaca.....
Tokoh Utama
Iswa
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
0
Tentang Penulis
Laili Rachmawati
Seorang ibu rumah tangga yang suka sekali menulis.
Bergabung sejak 2023-05-04
Telah diikuti oleh 9 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 0 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Jatuh Dari Langit
Joannes Rhino
Novel
Heart Disease At Love
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
KARTINI REFORMASI
Laili Rachmawati
Novel
RUMAH UNTUK BAPAK
SISWANTI PUTRI
Skrip Film
N0_T1M3
Rama Sudeta A
Flash
Empat Dinding, Satu Atap
Maria Wiedyaningsih
Flash
Distance
M. Luthfiadi Setiapratama
Flash
Kota Impian
Ika nurpitasari
Flash
My Healer
darayynt
Flash
Pecah
Keita Puspa
Cerpen
Maaf, Aku Bukan Pelacur
Doddy Rakhmat
Cerpen
SENI KEHIDUPAN
AINUL CHAQ
Cerpen
Luna: Jiwa yang Hilang
Sekar Kinanthi
Novel
SHANY
Sailatul Ilmiah
Novel
A Missing Part
Rara Rahmadani
Rekomendasi