Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Blurb
"Tolong aku. Aku mohon. Aku menyerah untuk tetap bahagia denganmu."
Askara hanya berdiri mematung melihat istrinya berhasil menemukan buku nikah yang ia sembunyikan di brankas rahasia di lemari. Istrinya yang masih lemah itu gemetar sambil memegang kedua buku yang kerap jadi alasan mereka beradu pendapat. Mata lembab itu memandangnya penuh tuntutan. Penuh tekanan agar inginnya tercapai.
"Tolong. Kabulkan permintaanku ? Hemm ?"
"Aska, tidak ada lagi alasan untuk tetap bertahan. Aku akan semakin banyak kehilangan jika tetap bersamamu."
Aska bagai kembali ke masa lalu, disaat istrinya yang kini menyerah untuk tetap bersamanya. Ibunya benar, jika ia sudah terlambat.
"Segera peluk erat dia, cium dirinya, Nak. Buat ia tersenyum, kalau tidak, kau pasti kehilangannya. Yang dibutuhkannya sekarang bukan janji-janjimu atau maafmu. Yang dia butuhkan itu, dirimu. Aska."
Dan kilasan ingatan saat meyakinkan istrinya agar mau hidup bersama. Mati-matian berusaha agar wanita yang telah lama ia pilih mau menerima dirinya.
"Melamarmu bukan tanpa persiapan. Aku sudah mempersiapkan apapun untuk hidup denganmu. Aku matang secara lahir dan batin. Aku terima keseluruhan hidupmu. Masa depanmu dan masa lalumu."
Tapi mengapa prediksi dan perkataan ibunya yang harus menjadi realita yang sulit untuk ia percaya. Apa memang ini akhir dari cerita nya ? Atau ini awal cerita bahagia untum istrinya ?
"Tolong aku. Aku mohon. Aku menyerah untuk tetap bahagia denganmu."
Askara hanya berdiri mematung melihat istrinya berhasil menemukan buku nikah yang ia sembunyikan di brankas rahasia di lemari. Istrinya yang masih lemah itu gemetar sambil memegang kedua buku yang kerap jadi alasan mereka beradu pendapat. Mata lembab itu memandangnya penuh tuntutan. Penuh tekanan agar inginnya tercapai.
"Tolong. Kabulkan permintaanku ? Hemm ?"
"Aska, tidak ada lagi alasan untuk tetap bertahan. Aku akan semakin banyak kehilangan jika tetap bersamamu."
Aska bagai kembali ke masa lalu, disaat istrinya yang kini menyerah untuk tetap bersamanya. Ibunya benar, jika ia sudah terlambat.
"Segera peluk erat dia, cium dirinya, Nak. Buat ia tersenyum, kalau tidak, kau pasti kehilangannya. Yang dibutuhkannya sekarang bukan janji-janjimu atau maafmu. Yang dia butuhkan itu, dirimu. Aska."
Dan kilasan ingatan saat meyakinkan istrinya agar mau hidup bersama. Mati-matian berusaha agar wanita yang telah lama ia pilih mau menerima dirinya.
"Melamarmu bukan tanpa persiapan. Aku sudah mempersiapkan apapun untuk hidup denganmu. Aku matang secara lahir dan batin. Aku terima keseluruhan hidupmu. Masa depanmu dan masa lalumu."
Tapi mengapa prediksi dan perkataan ibunya yang harus menjadi realita yang sulit untuk ia percaya. Apa memang ini akhir dari cerita nya ? Atau ini awal cerita bahagia untum istrinya ?
Tokoh Utama
Bagastia Askara
Nila
Bagastia Samudera
Alana
Helena Rezink
Bagastia Rachman
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
3
Dibaca
1.3k
Tentang Penulis
KATHERINE PRATIWI
Segelintir orang yang suka cerita dan menulis cerita
Bergabung sejak 2021-10-08
Telah diikuti oleh 28 pengguna
Sudah memublikasikan 3 karya
Menulis lebih dari 55,843 kata pada novel
Rekomendasi dari Romantis
Novel
From Ears To Heart
Bentang Pustaka
Novel
Fight for Us ? Me ?
KATHERINE PRATIWI
Skrip Film
Menantimu
Muhammad Sastria A
Flash
Isyarat Semesta
Silvarani
Cerpen
Kisah Cinta Pekerja Harian
Iena_Mansur
Novel
The Heir
Bentang Pustaka
Skrip Film
20.000 Followers
Indah Putri
Flash
The Florist
Rahmatul Husni
Flash
Sembilan Nyawa
Silvarani
Cerpen
Pulang
Dwi Ramadhani
Novel
Sartono & Martini (Kisah Cinta Zaman Baheula)
SeanaLunaria
Flash
Lima Permintaan
Varenyni
Flash
Twilight
Rama Sudeta A
Novel
Merajut Kisah Arka
Utami Syahdiah
Novel
KHANZA
Nisayu
Rekomendasi