Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Novel
+ Keranjang
Beli langsung
Blurb
Diandra Lestari, Ia adalah gadis cantik, pintar, baik, berhati dingin. Ia tak percaya pada sebuah hubungan baik itu percintaan, persahabatan atau keluarga. Baginya hubungan hanya sesuatu yang selalu berujung sia-sia. Pekerjaannya sebagai psikolog tidak serta merta membuatnya baik dalam mengekspresikan emosi terlebih tingkat kepekaan yang tinggi, kemampuan yang Ia miliki membuatnya muak berhubungan dengan emosi walau dia seorang psikolog.
Sejak kecil Diandra hanya hidup bersama dengan kakaknya. Orangtua Diandra sudah lama meninggal dalam sebuah kecelakaan. Diandra adalah saksi bagaimana orangtuanya pergi, semenjak kejadian itu dia menjadi anak yang tidak banyak bicara, hidupnya dihabiskan hanya untuk berada di dalam kamar, belajar dan tidur, sudah seperti maayat hidup saja.
Diandra hanya memiliki satu kakak perempuan, namun semenjak orangtua mereka tidak ada, kakaknya Ayu selalu menyalahkan Diandra sebagai penyebab kematian orangtua mereka. Hingga membuat hubungan Diandra dan kakaknya menjadi tidak harmonis terlebih berbedaan umur mereka yang cukup jauh 8 Tahun membuat mereka sulit untuk mengerti satu sama lain.
Kini Diandra tinggal seorang diri, dia sudah terbiasa hidup sendiri, mengurus sesuatu sendiri dan menghidupi dirinya sendiri, hingga membuatnya terbiasa dengan kesendirian. Bagi Diandra kakak hanyalah hubungan antara manusia yang terikat oleh status dan darah selebihnya dia tidak merasakan kehangatan ataupun cinta yang seharusnya ada di dalam sebuah keluarga.
Pekerjaannya sebagai seorang spikolog membuatnya mengamati tingkahlaku manusia. Kemampuannya dalam merasakan, memasuki dan membaca emosi seseorang membuatnya melihat berbagai macam karakter seseorang. Dari yang terlihat baik tapi ternyata tidak, dari yang tidak baik tapi memiliki hati yang tulus itu semua bisa ia ketahui hanya dengan menatap mata seseorang ketika ada yang berbicara dengannya. Tak sedikit orang yang berbohong dihadapannya, menjual sebuah sumpah serapah hanya untuk membuat orang lain percaya pada dusta yang dibuat membuatnya muak.
Sebagai seorang psikolog Diandra hanya akan menerima pasian yang menurutnya benar-benar butuh bantuan tidak melebih-lebihkan keadaan dan mendramatisir keadaan yang sebenarnya dibuat rumit sendiri. Namun sikapnya ini membuatnya dipandang tak punya hati. Tapi Diandra tidaklah peduli dengan apa yang orang lain fikirkan dan bicarakan karena Diandra mengetahui betul apa yang orang-orang bicarakan dibelakang bertolok belakang ketida sudah berhadapan.
Hidup Diandra hanya difokuskan untuk mencari tahu, hidup seperti apa yang Ia inginkan dan apa yang menjadi keinginannya karena sekarang hidupnya benar-benar seperti zombie yang tidak lagi memiliki dan mengerti arti emosi.
Sejak kecil Diandra hanya hidup bersama dengan kakaknya. Orangtua Diandra sudah lama meninggal dalam sebuah kecelakaan. Diandra adalah saksi bagaimana orangtuanya pergi, semenjak kejadian itu dia menjadi anak yang tidak banyak bicara, hidupnya dihabiskan hanya untuk berada di dalam kamar, belajar dan tidur, sudah seperti maayat hidup saja.
Diandra hanya memiliki satu kakak perempuan, namun semenjak orangtua mereka tidak ada, kakaknya Ayu selalu menyalahkan Diandra sebagai penyebab kematian orangtua mereka. Hingga membuat hubungan Diandra dan kakaknya menjadi tidak harmonis terlebih berbedaan umur mereka yang cukup jauh 8 Tahun membuat mereka sulit untuk mengerti satu sama lain.
Kini Diandra tinggal seorang diri, dia sudah terbiasa hidup sendiri, mengurus sesuatu sendiri dan menghidupi dirinya sendiri, hingga membuatnya terbiasa dengan kesendirian. Bagi Diandra kakak hanyalah hubungan antara manusia yang terikat oleh status dan darah selebihnya dia tidak merasakan kehangatan ataupun cinta yang seharusnya ada di dalam sebuah keluarga.
Pekerjaannya sebagai seorang spikolog membuatnya mengamati tingkahlaku manusia. Kemampuannya dalam merasakan, memasuki dan membaca emosi seseorang membuatnya melihat berbagai macam karakter seseorang. Dari yang terlihat baik tapi ternyata tidak, dari yang tidak baik tapi memiliki hati yang tulus itu semua bisa ia ketahui hanya dengan menatap mata seseorang ketika ada yang berbicara dengannya. Tak sedikit orang yang berbohong dihadapannya, menjual sebuah sumpah serapah hanya untuk membuat orang lain percaya pada dusta yang dibuat membuatnya muak.
Sebagai seorang psikolog Diandra hanya akan menerima pasian yang menurutnya benar-benar butuh bantuan tidak melebih-lebihkan keadaan dan mendramatisir keadaan yang sebenarnya dibuat rumit sendiri. Namun sikapnya ini membuatnya dipandang tak punya hati. Tapi Diandra tidaklah peduli dengan apa yang orang lain fikirkan dan bicarakan karena Diandra mengetahui betul apa yang orang-orang bicarakan dibelakang bertolok belakang ketida sudah berhadapan.
Hidup Diandra hanya difokuskan untuk mencari tahu, hidup seperti apa yang Ia inginkan dan apa yang menjadi keinginannya karena sekarang hidupnya benar-benar seperti zombie yang tidak lagi memiliki dan mengerti arti emosi.
Tokoh Utama
Diandra
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
3
Dibaca
186
Tentang Penulis
Jast name
Hanya pemula.
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 6 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari 26,363 kata
Rekomendasi dari Drama
Novel
Putih Polos Avicenna
Ravistara
Novel
Fabricated Love
Liz Lavender
Novel
I'am(not)crazy
aira
Novel
Better than You
Slukepyn
Novel
Big Magic
Bentang Pustaka
Novel
Dekat
Scobydobap/J.lestari
Novel
Stigma
Nita Simamora
Novel
Negeri Para Pembohong
DameNingen
Novel
Sincerity
Sindiaasari
Novel
One Fine Day (Become Mama)
Arinaa
Novel
Lost in Your Heart
Septa Putri
Novel
Kala Cinta Bukan Berwarna Merah
ab
Novel
Imperfection
Andieran
Novel
Langit Sungsang
Karisma Fahmi
Novel
Hitam Putih
Mizan Publishing
Rekomendasi