Daftar isi
#1
Kaki Berpijak
#2
Keuangan yang Tidak Stabil
#3
Drama Penyelesaian Skripsi
#4
Sidang yang Ditunggu
#5
Kritik Masyarakat
#6
Wisuda Telah Tiba
#7
Lebih dari Indah
#8
Gelas Kosong
#9
Kolesterol
#10
Asam Urat
#11
Angka 400
#12
Bunyi Sirine Hi-Lo
#13
Pandangan Kosong
#14
Dingin Ruang ICU
#15
Amplop Pasien
#16
Akhirnya Sadar
#17
Sepertinya Mbah Hasyim
#18
Namanya ruang HCU
#19
Tahun Baru Tiba
#20
Perawatan Berkala
#21
Beraninya Menolak
#22
Kerja Lain
#23
Musim Kondangan
#24
Ke Rumah Kalau Berani
#25
Cincin di Jari Manis
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#15
Amplop Pasien
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Sore hari Btari berencana pulang ke rumah Rasanya dia ingin istirahat sebentar bangun bertemu ibunya yang sudah sembuh Bapak yang berjaga di depan ruangan ICU Jam kunjung sebenarnya 2 jam lagi tapi Btari tak sanggup melihat ibunya lagi yang masih tak mengenali dirinyaSebelum pulang Btari menata karpet dan melipat selimut supaya lebih rapi Tidak lupa meninggalkan body lotion anti nyamuk Dan membeli air mineral untuk bapak Membereskan barang yang sudah tidak di perlukan untuk dibawa p
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp2.000
atau 2 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp20.000
atau 20 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 14
Dingin Ruang ICU
Chapter Selanjutnya
Chapter 16
Akhirnya Sadar
Sedang Dibicarakan
Flash
Inun
Muhammad Yunus
Cerpen
Bronze
Malu
Imajinasiku
Flash
Yang tak nyata
Suyanti
Novel
Bronze
Rainbow In My Love
ArsheilaW
Cerpen
Bronze
SiAlan
Moment
Flash
Happy Birthday 24
Rumpang Tanya
Flash
Sebuah Pohon Sebuah Hidup
Hans Wysiwyg
Flash
Bronze
S
Rama Sudeta A
Flash
Membunuh Tanpa Senjata
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Bayi Skripsi
Annida Yasti Sari
Flash
Bronze
Pelecehan Verbal
Gia Oro
Cerpen
Personifikasi
Rakanta
Novel
Niskala
Gloria Pitaloka
Cerpen
Bronze
Dapur dan Labelnya
Jasma Ryadi
Novel
Bronze
DUA LAMARAN
C R KHAN
Flash
Mati Lebih Baik
Fajar R
Cerpen
Bronze
Pohon Terkutuk
Freya
Novel
Gold
19+
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Rara (bukan) Jonggrang
Melaningsih
Cerpen
Secangkir Moccacino untuk Nona Manis
anjel