Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Pesantren menjadi ruang terbuka bagi segala karakter manusia yang tengah memproses dirinya untuk menjadi manusia utuh seperti yang dikehendaki agama, bangsa dan negara. Prosesnya mahaberat, dan jika gagal bisa lebih laknat dari orang-orang yang tak pernah nyantri.
Di pesantren itu, Faza Binal Alim memproses dirinya agar tidak menjadi manusia banal yang nakal, yang meresahkan sepanjang denyut kehidupan. Proses di pesantren tak hanya bersentuhan dengan segala yang disebut jalan lurus, tetapi juga jalan pincang yang bermunculan dari jiwa-jiwa yang konon juga ingin berproses di dalamnya.
Di pesantren itu, Alim berjumpa dengan pencuri misterius yang justru ikut serta menggasak uang sakunya. Bersama sepupunya yang bernama Kartolo, Alim mengejarnya, dan betapa terkejut dirinya ketika mengetahui pencurinya berkonspirasi dengan orang penting di pesantren. Alim kemudian bersimpulan, bahwa pesantren bukan penjara suci, tapi penjara menemukan jati diri dengan ragam jiwa-jiwa yang beranika warna.
Di pesantren itu pula, Alim menemukan kesejatian cintanya pada Lokananta melalui surat-suratnya yang sesungguhnya terlarang di pesantren, dan jauh lebih penting dari persoalan pencurian dan cinta adalah semangat belajarnya yang luar biasa, hingga Alim dinobatkan sebagai santri teladan.
Bagaimana proses memburu maling, cinta, dan semangat belajarnya yang luar biasa itu? Silakan baca novel ini hingga tuntas. Jangan lupa komen, like, dan share, ya.
Di pesantren itu, Faza Binal Alim memproses dirinya agar tidak menjadi manusia banal yang nakal, yang meresahkan sepanjang denyut kehidupan. Proses di pesantren tak hanya bersentuhan dengan segala yang disebut jalan lurus, tetapi juga jalan pincang yang bermunculan dari jiwa-jiwa yang konon juga ingin berproses di dalamnya.
Di pesantren itu, Alim berjumpa dengan pencuri misterius yang justru ikut serta menggasak uang sakunya. Bersama sepupunya yang bernama Kartolo, Alim mengejarnya, dan betapa terkejut dirinya ketika mengetahui pencurinya berkonspirasi dengan orang penting di pesantren. Alim kemudian bersimpulan, bahwa pesantren bukan penjara suci, tapi penjara menemukan jati diri dengan ragam jiwa-jiwa yang beranika warna.
Di pesantren itu pula, Alim menemukan kesejatian cintanya pada Lokananta melalui surat-suratnya yang sesungguhnya terlarang di pesantren, dan jauh lebih penting dari persoalan pencurian dan cinta adalah semangat belajarnya yang luar biasa, hingga Alim dinobatkan sebagai santri teladan.
Bagaimana proses memburu maling, cinta, dan semangat belajarnya yang luar biasa itu? Silakan baca novel ini hingga tuntas. Jangan lupa komen, like, dan share, ya.
Tokoh Utama
Faza Binal Alim
Lokananta
#1
SAHABAT MAYA
#2
PUTRI YANG PEMALU
#3
SELAMAT TINGGAL
#4
KHADIMAH BARU
#5
BUKAN PENJARA SUCI
#6
MENCARI RISALAH
#7
RENCANA SANTRI BARU
#8
SEPUCUK SURAT
#9
BAIT BAIT KERINDUAN
#10
RISALAH LOKANANTA
#11
INTEROGASI
#12
PARA PEMBURU
#13
DUKUN PALSU
#14
AKAN KUSERGAP
#15
MENUJU KOMPETISI
#16
MELACAK JEJAK
#17
KEMENANGAN
#18
PENOBATAN
#19
BUKAN JATAHKU
#20
MENGHADAP SANG PENGASUH
#21
PERTENGKARAN
#22
RISALAH PENGANTAR GELISAH
#23
MAHKAMAH
#24
INTIMIDASI
#25
TERNYATA KAMU MALINGNYA
#26
WARTA BURUK
#27
MUTIARA PESANTREN
#28
JEJAK TIGA MUTIARA
#29
RIWAYAT PENULIS
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Rating
5
1
0
0
0
0
Total 1
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Pesantren di penuhi dengan macam kerusuhan, karena pesantren adalah tempat berjuta jiwa untuk diperbaiki, dan setiap perbaikan memerlukan energi, bahkan harus menerima perlawanan dari jiwa-jiwa yang masih kosong.
Disukai
7
Dibaca
7.9k
Tentang Penulis
Nun Urnoto
Penyuka fiksi, sekaligus suka nulis fiksi. Karya yang telah terbit antara lain Memanjat Pesona, Anak-anak Revolusi Tanah Raja, Anak-anak Pangaro, sementara cerpen dan puisinya sudah tak terhitung, tapi setidaknya bisa dilacak lewat mbah Google.
Saya menggunakan nama pena Nun Urnoto El Banbary, Sastranegara untuk puisi, dan sesekali menggunakan nama asli: Urnoto, yaitu nama yang masih sepupuan dengan Naruto.
Sudah berkali-kali menjuarai kompetisi dan hampir seratus tempat mengisi aktivitas literasi lewat workshop, seminar, pelatihan, dan sebagainya.
Bagi yang ingin ikat silaturrahim, bisa sambung hati lewat facebook: Nun Urnoto atau Nun Urnoto El Banbary Part 2. Instgram: Nun Urnoto.
Saya menggunakan nama pena Nun Urnoto El Banbary, Sastranegara untuk puisi, dan sesekali menggunakan nama asli: Urnoto, yaitu nama yang masih sepupuan dengan Naruto.
Sudah berkali-kali menjuarai kompetisi dan hampir seratus tempat mengisi aktivitas literasi lewat workshop, seminar, pelatihan, dan sebagainya.
Bagi yang ingin ikat silaturrahim, bisa sambung hati lewat facebook: Nun Urnoto atau Nun Urnoto El Banbary Part 2. Instgram: Nun Urnoto.
Bergabung sejak 2020-05-21
Telah diikuti oleh 160 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 45,103 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
BERTUALANG DI PESANTREN
Nun Urnoto
Novel
3 Little Angels
Mizan Publishing
Skrip Film
THE JAKSA
Tya
Flash
Badut
SURIYANA
Novel
Sinus Rhythm : You are my PQRST
Twyta Hakim Wening Kalbu
Komik
Dear Fallen Angel
Ainun Annur Rochmawati
Skrip Film
SELEPAS TERSESAT
Budiya Rahman
Flash
Sarjana Pandemi
Fajar R
Cerpen
Mutiara Terpendam
Fitri Yeni Musollini
Novel
Our Love Story
Siti Hafizah
Novel
Gagal Cinta Kronis
Nara Lahmusi
Novel
Tren Nikah
Putri Anggraeni
Novel
House
Diena Putri Iffah Nuha Sabila
Novel
Antara Rasa
Keefe R.D
Novel
jika rindu salah haruskah menyerah (?)
Nia Kurniasih
Rekomendasi