Flash Fiction
Disukai
1
Dilihat
7
Calon Suami Kak Helen (Sintas Universe)
Drama

Sehabis bel jam terakhir berdering, sekelompok anak tidak langsung pulang. Mereka berlima berkumpul di meja dekat pintu kelas. 

“Eh, kalian tau kalo kak Helen mau nikah sama pembalap?” tanya cewek berambut keriting pada empat kawannya. 

“Ngarang!” Cowok bertopi oranye mendorong pelan kepala cewek rambut keriting. “Kak Helen mau nikah sama keponakan ms. Molly, Ria!”

“Ih… orang kata kakak gue beneran pembalap. Mau debut F1!” seru Ria lantang. 

“Siapa?” Cowok berkacamata tipis yang dari tadi streaming youtube langsung nutup layar. Dia adalah penggemar F1 nomor satu di Sintas. “Rookie F1? Jefferson, McAllister atau Vorstein?” tanyanya sambil menaikkan kacamata. 

“Heh—jangan terlalu jauh. Gue denger sendiri dari ms. Molly kalau Kak Helen mau nikah sama keponakannya!” ujar si topi oranye. 

“Hilman bener, Ria. Gue juga denger,” bela cewek berambut bondol. 

“Berarti Kak Chester, dong?” gumam cewek yang dari tadi cuma ngunyah permen karet. 

“Tapi… bukannya pacar Kak Helen itu founder Rimbun Mandiri. Namanya jelas Corey Tirtabuana,” ucap si kacamata. Dia membenarkan name tag yang miring di dada kanan. Tertulis LUCIAN ALBERTO. 

“Lah? Iya juga ya… bingung aing,” kata Ria sambil garuk kepala. “Menurut lu gimana, Lis?”

Cewek rambut bondol yang ga ngapa-ngapain itu cuma geleng kepala. “Kalo itu kak Helen, jelas pacarnya si founder RM. Lu juga sering liat gimana kak Helen semangat ngomongin Kak Corey, kan, Ze?”

Zeze membungkus permen karet bekas dengan bungkusnya sambil ngangguk mantap. “Bener, sih. Jelas banget itu. Dari pada pas ngobrol sama Kak Chester, muka kak Helen lebih glowing shining shimmering splendid pas ngomongin kak Corey. Padahal orangnya ga ada di tempat.”

“Eh, lu ada yang pernah lihat pacar kak Helen?” tanya Ria. Keempat temannya menggeleng. 

“Setahu gue, dia alumni Sintas juga,” ucap Lisa. “Mereka pacaran dari seumuran kita.”

“Ribet lu pada!” Lucian berdiri. “Kak Helen mau nikah pada kepo!”

“Biarin aja!” seru Ria. 

“Yaudah, nanti tanya kak Helen langsung aja. Hari ini, kan, katanya mau mampir ke sini,” ujar Hilman. 

Lisa, Ria dan Zeze ngangguk sementara Lucian udah jalan keluar. Yang lain menyusul Lucian kemudian. 

Di tengah koridor kelas yang panjang, Lucian berhenti terpaku. Teman-temannya melihat ke. ujung koridor. 

Helen lagi jalan menggandeng tangan cowok tinggi, kulit coklat, tubuh tegap, alis tebal dan sorot mata tajam. Wajah Helen jelas seperti yang Zeze gambarin pas ngomongin pacarnya. 

“Hei… kalian belum pulang?” tanya Helen sambil berhenti buat high five sama lima remaja itu. 

“Iya, kak. Hehe,” jawab Hilman. 

“Itu… siapa, kak?” tanya Zeze sambil senyum usil. “Pacar? Hehe.”

“Ah—” Helen tepok jidat. “Iya… kenalin. Founder RM. Kak Corey,” kata Helen. ”Calon suami,” bisik Helen pada para remaja itu dan membiarkan mereka high five juga sama Corey. 

“Hai… makasih banyak loh, udah jadi volunteer Rimbun Mandiri. Kak Helen banyak cerita soal kalian,” ucap Corey sambil nyengir. 

“Eh, ini buat kalian.” Helen nyodorin satu box kue yang dibungkus tas kertas dan juga lima cup es kopi. “Bagiin, ya. Kakak mau ketemu Mr. Matt sama Ms. Molly dulu,” kata Helen. Kemudian dia sama Corey pergi menuju ruang guru. 

“Makasih, Kak!” seru Ria mewakili teman-temannya. 

“Gila…! Pantes kak Helen kalo ngomongin pacarnya glowing maksimal. Kak Corey keren gitu!!!” seru Lisa dengan muka takjub. 

“Iya, anjir. Serasi banget,” gumam Zeze iri. 

“Lu kenapa Lus?” tanya Hilman melihat Lucian diam aja sejak tadi ketemu Helen. 

“Itu Vorstein! Corey Vorstein!!!” jerit Lucian yang langsung balik badan. “Gue harus dapet tanda tangannya!!!” Lucian buru-buru ngeluarin kertas dan pulpen sambil lari mengejar Helen dan Corey. 

“Beneran pembalap, anjir…,” gumam Hilman.

Jika Lucian seperti itu, sudah dipastikan kalau yang bersama Helen adalah pembalap F1. 

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi