Aku, Kamu, dan Waktu

Aku tidak pernah menyesali pertemuan. Pun aku tidak menyesal mencintaimu; dulu, sekarang, bahkan hingga aku mati. Mencintaimu adalah pilihanku. Patah hati adalah risikonya.

Aku tidak bisa menolak yang datang. Pun aku tidak mungkin melarang yang datang, untuk kemudian memilih pergi. Begitupun denganmu.

Kamu datang dengan baik-baik, aku menyambutmu dengan baik pula. Membiarkanmu menemukan nyaman dalam pelukku. Memberimu tenang kala duniamu tidak baik-baik saja.

Namun, beberapa yang diawali dengan baik, tidak selalu berakhir seperti seharusnya. Tidak dengan bahagia. Selesai begitu saja.

Waktu yang kita habiskan bersama rupanya membuatku benar-benar jatuh cinta. Aku menaruh harapan besar. Sayangnya, kamu tidak cukup kuat untuk membuatnya menjadi nyata. Aku memberikan seluruh hatiku. Tapi kamu mematahkannya.

Aku terluka. Untuk kesekian kalinya.

Jika waktu bisa membuatku jatuh cinta padamu, maka waktu juga bisa membuatku melangkah lagi tanpamu.

Jika waktu bisa mengabadikan kenangan kita dulu, maka waktu juga bisa membuatku merelakan semua cerita itu.

2 disukai 4 komentar 4.6K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
kamu juga harus bahagia, ranu, smangat
@whiewhie69 : selamat sudah berhasil, tetap bahagia yaa..
meski butuh waktu 4 tahun, aku berterima kasih pada diri sendiri, karena akhirnya aku bisa benar-benar merelakan yang telah pergi, benar-benar menerima bahwa kamu tak pernah benar-benar kumiliki
Betul ... waktu juga bisa membuatku merelakan semua cerita itu
Saran Flash Fiction