Ada apa dengan hidup ku?

Hai, namaku Nadin. Aku terlahir dari sepasang yang pernikahannya bermula dari perjodohan. Aku punya 2 adik kandung laki-laki, dan 1 kakak tiri perempuan yang sudah menikah . Hidupku tidak seberuntung anak-anak yang lain. Yang berlimpah kasih sayang dari kedua orang tua nya. Rasanya, hanya sebentar aku merasakan kasih sayang dari mereka. Ego, yang merasuki relung jiwa mereka. Sehingga kami terpisah, kemudian terlantar. Aku sempat bertanya pada Tuhan Ku di sepertiga malam. "Mengapa aku harus dilahirkan dari keluarga ini? Apa salahku pada hidup ini? Rasanya sakit sekali. Saat mereka satu persatu pergi tanpa peduli. Ada apa dengan hidup ku?". Hari demi hari ku lalui, tanpa cinta & kasih kedua orang tua ku. Ayah pergi, tanpa kata terucap pada kami saat mencoba untuk rujuk dengan ibu. Ibu juga pergi setelah ia menikah dengan suami nya yg baru.

Akhirnya aku yang tinggal bersama nenek, bibi & anaknya, juga adik-adik ku. Kini harus merasakan kembali pahit nya perpisahan. Saat usia ku 10tahun adik pertama ku, namanya Radit dia dibawa oleh kerabat jauh dari Bandung. Alasannya supaya beban di rumah nenek ku ini sedikit berkurang. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kala itu. Akhirnya dirumah tinggal ada aku, nenek, bibi & anak nya, juga adik ku yg bungsu namanya Roy.

Suasana rumah penuh duka, bagiku. Setiap hari aku menangis, disakiti fisik, menjadi pelampiasan amarah mereka yang bermasalah. Tidak ada cinta & kasih sama sekali. Bahkan akupun merasa hanya jadi benalu bagi mereka. Tidak ada yg ingin memiliki nasib seperti ku ini. Semua orang menganggap rumah itu alasan untuk pulang, tempat ternyaman dan tercipta nya kasih sayang. Mungkin hanya bagiku, rumah adalah alasan ku untuk pergi. Aku tidak tahan, bila teringat kasih sayang yg ibu berikan saat dahulu menyayangi ku. Dan aku sangat tersiksa, saat ku sadari bahwa sekarang ibu ku pergi tanpa memperdulikan ku lagi.

4.8K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction