Sesuatu yang Tidak Diketahui [AdoSou]

Adonis sedang bingung. Pena di tangannya sudah dia putar berkali-kali. Mencari kalimat yang pas dan tidak terkesan memalukan. Arashi teman satu klubnya menyarankan Adonis untuk melakukan hal ini. Menulis diary untuk menuangkan perasaannya yang tidak bisa ia tunjukkan dengan baik. 

Bagi Adonis ini sama saja susahnya seperti mempelajari fungsi dari benda bernama gadget. Kenapa Arashi memintanya melakukan hal seperti ini, hal yang rumit.

Padahal Adonis cuman akan menuliskan kisahnya kedalam tulisan diatas kertas buku diary-nya. 

Masalahnya ada pada, perasaan aneh yang dia rasakan untuk sahabatnya sendiri. Rasa berdebar juga rasa senang saat bersamanya. Awalnya dia berpikir, memang beginilah rasanya saat bersama sahabat sendiri. Namun hipotesis itu berubah semenjak dia berusaha menceritakannya pada Arashi. Arashi membuatnya semakin terus kepikiran.

"Adonis-chan coba pikirin lagi, masa cuman perasaan antar sahabat~?"

Tangannya kembali mengetuk-ngetukkan penanya ke meja. Ia lirik Arashi yang sedang menata rambut Souma. Matanya terfokus kepada mereka berdua. Terkadang Adonis menikmati Souma yang rambutnya sering dijadikan 'bahan kesenangan' Arashi sejak mereka mulai sekelas. Ah, dia menemukan kalimat yang cocok.

Teruntukmu, Souma.

Adonis tahu Souma bahkan tidak akan menyentuh bukunya, tapi rasanya seperti menyampaikannya langsung. 

Aku merasa senang saat bersamamu. Saat kita belajar bersama, bernyanyi bersama, semuanya membuatku melupakan ada orang lain diantara kita berdua. 

Ah, hatinya menghangat. Adonis kembali melirik Souma, kali ini mereka saling bertemu pandang yang langsung diberikan senyuman hangat oleh Souma.

Sejak dulu, aku sering bertanya perasaan macam apa yang menempel dengan perasaan senang ini. Sesuatu yang membuatku berfantasi tentang kita bersama, tentang keinginanku untuk memelukmu erat dan mengajakmu bernyanyi bersama diatas panggung seolah itu milik kita berdua.

Paragraf kali ini cukup memalukan, pikirnya. Adonis menyanggakan tangan kirinya sambil menutupi senyumnya yang tiba-tiba datang.

Rambut panjangmu, senyuman manismu, saat kamu berlatih, bernyanyi, ataupun saat diatas panggung. Aku menyukai semuanya darimu. Seperti tidak ada yang aku tidak suka darimu.

Adonis agak malu kali ini. Bagaimanapun dia buruk dalam hal ini. Dia membaca lagi dari awal, sebari mencuri pandang kembali pada Souma yang kini sedang bersama Natsume-teman sekelasnya-yang menurut Adonis agak aneh.

"Ah, Adonisu-dono! Sakasaki-dono menunjukkanku kartu taroto(tarot), Adonisu-dono kesini dan lihatlah sihir dari Sakasaki-dono~ itu sangat keren!" Souma memanggilnya dengan senang.

Adonis rasa tulisannya bisa menunggu nanti. Dia menutup buku diarynya dan menyimpannya, lalu beranjak ke bangku milik Natsume. Duduk disamping Souma dan memperhatikan kartu yang beragam macam gambar yang agak aneh.

"Baiklah, karena kalian sudah berDUA aku akan meraMAL kalian dengan sihirKU~" Adonis dan Souma mengangguk dengan Souma yang terlihat lebih antusias dan penasaran.

4 disukai 5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction