Hamil

Suatu hari, pasangan suami-istri datang menemui Dokter Kandungan. Melihat pasangan muda tersebut berseri-seri, Dokter itu tersenyum.

"Wah, sepertinya senang sekali. Sudah ada tanda-tanda mengandung?" tanya Dokter.

"Sepertinya gitu, Dok."

"Saya tanya-tanya dulu sebelum memeriksa, ya?"

"Iya, Dok."

"Jadi, apa yang dirasakan?" Dokter kembali bertanya.

"Pasangan saya belakangan ini mual-mual."

"Tidak mungkin." Senyum Dokter memudar.

"Betul, Dok. Selain itu pasangan saya sering minta makanan yang asam-asam. Kayaknya memang lagi ngidam."

Dokter memutar bola mata. "Saya sudah katakan itu tidak mungkin."

"Saya enggak bohong, Dok. Tadi malam seperti ada yang bergerak-gerak di perutnya."

Dokter menggeleng-geleng sambil menulis di kertas.

"Kalau Dokter enggak percaya, diperiksa saja."

"Tidak perlu." Dokter itu memasukkan kertas ke dalam amplop, lalu menyerahkannya. "Saya beri rujukan ke Dokter lain. Kebetulan beliau teman saya. Saran saya Ibu dan Bapak diperiksa di sana."

"Tapi kena—"

Dokter Kandungan menghela napas. "Dengar ya, Bu. Ibu mengatakan kalau suami mengandung, tapi suami diam saja. Berarti suami setuju dengan Ibu. Itu sudah cukup buat saya untuk memberi rujukan ke Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa."

TAMAT

29 disukai 13 komentar 6.4K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@aylannanaraya1a : 😂
plot twist ter-epic..haha [oni-74]
@pineapple : Hahaha
kan, aku tuh sudah trauma sama ff hamil yang sebelumnya. kena lagi di sini 🧐
@s8irene : Mantuul!
ikut kak 😅
@lirinkw : Jiakakakak
@s8irene : Wkwkw. Btw ikutan Ren?
ngakak
plot twist-nya wkwk
Saran Flash Fiction