Pain

Setelah kehilangan keluarganya saat masih muda, Nam-soon tidak merasakan sakit. Dia tidak bisa merasakan sakit fisik dan juga tidak merasakan emosi sampai dia bertemu Dong-hyeon, yang menyebut dirinya vampir karena dia menderita hemofilia. Berbeda dengan Dong-hyeon, saat Nam-soon terluka, dia mengeluarkan darah bahkan dari luka terkecil sekalipun. Saat keduanya semakin dekat, Dong-hyeon tiba-tiba mulai kehilangan ketidakpekaan seumur hidupnya terhadap rasa sakit dan rasa sakit seumur hidup melanda dirinya.
"Dari segi teknis, sutradara Kwak Kyung Taek melakukan tugasnya dengan baik. Dia bukan sutradara yang luar biasa, tapi ada beberapa pengambilan gambar menarik yang sepertinya membuat film ini melebihi apa yang saya harapkan. Meskipun momennya singkat, namun menarik." – Seoul Beats
"Itu sangat menyedihkan—double kesedihannya. Ada adegan cinta yang kuat juga. Ini adalah jenis kisah cinta tanpa pamrih yang sangat menyentuh... sesuatu tentang cinta sejati dan akhirnya memiliki alasan untuk hidup. Jangan berharap untuk melihat alur cerita dari jenisnya. Tetapi jika Anda menginginkan sesuatu yang sangat menyedihkan, maka ini cocok untuk Anda." – Plstetitrain, IMDb
"Ada satu hal yang menggelitik saya ketika nonton film ini: premanisme yang digambarkan cukup intens." – Rienchan, Film yang Ku Tonton