What's Next, Soraya?
4. Scene 31-40

31. INT. MINIMARKET – NIGHT

Kita bisa lihat SORA merapikan tumpukan rokok dibelakang meja kasir. sedangkan LAKSA membayar barang yang ia beli.

LAKSA

Permisi? Mau bayar

SORA balik badan. Langsung ngambil soda kalengan LAKSA

SORA

7.700 rupiah, 300 rupiahnya boleh disumbangkan?

LAKSA

Apa?

SORA

300 rupiahnya boleh…

SORA melihat LAKSA, SORA langsung meraih uang 10.000 LAKSA dan memberikan kembalian.

SORA

Ini sodamu, dan kembaliannya, terima kasih.

LAKSA masih bingung cara belanja di minimarket.

Kita bisa melihat LAKSA membuka pintu dan berpapasan sama RENO. RENO memandang sinis LAKSA.

RENO

Hei… Malam Sora??

 CUT TO :

32. EXT. MINIMARKET – NIGHT

LAKSA duduk minum sodanya. Dan dia lihatin SORA.

RENO keluar dari minimarket, ia minum susu kotak strawberry.

RENO

Om…

LAKSA

Saya bukan om kamu.

RENO

Nggak capek?

LAKSA

Capek? (heran)

RENO duduk disamping LAKSA

RENO

4 jam nungguin Sora di Sunday Corner, terus lanjutin nungguin Sora di minimarket?

LAKSA

Kamu kenal dia? (Heran nunjuk SORA)

RENO mengangguk yakin, sembari menyedot susu stroberinya.

LAKSA (CONT’D)

Kenapa dia nggak mau jual rumahnya?

RENO

Apa! Sora jual rumahnya?!

RENO kaget, matanya melotot, susu yang ia minum juga sedikit tersembur keluar. LAKSA jijik malah jadi salah tingkah.

LAKSA

(mengelap tangannya) Aishh... Saya yang ingin membeli, lebih tepatnya, dia juga tidak menjual rumahnya, hanya saya yang ingin membeli rumahnya.

RENO

Oh.. (melihat Sora) Mungkin karena rumah itu jadi saksi bisu kematian orang tuanya secara tragis? Makanya dia nggak mau.

LAKSA

Orang tuanya? Kedua-duanya?

RENO

(Ngangguk) Dulunya, Sora orang kaya, kayak kamu juga om, kayak aku. Tapi, suatu saat ada orang jahat ke rumah Sora. Mereka membunuh kedua orang tua Sora dan mengambil seluruh harta keluarga Sora, kecuali sertifikat rumah Sora. Kejadian itu, berpapasan sama kakak laki-lakinya pulang dari kuliah di luar negeri. Ketika kakaknya ingin melaporkan, malah kakak Sora dikasih jebakan sama penjahat itu. Dan akhirnya dipenjara.

LAKSA

Makanya, rumah itu dijual aja, nanti hidupnya makin layak.

RENO

Nggak, kalok dijual dia jadi kaya, sedangkan dia trauma menjadi kaya. Pasti sudah banyak kenangan yang terjalin dirumah itu.

LAKSA memandang iba SORA yang melayani pembeli.

HP milik RENO berdering

RENO

Halo? (beat) Kunci rumah? Haduh… makanya kalok papah pergi bawa 10 salinan kunci rumah..

RENO beranjak meninggalkan LAKSA sendirian.

CUT TO :

33. EXT. JALAN – NIGHT

LAKSA mengikuti SORA jalan pulang ke rumah.

SORA berhenti, ia risih karena diikuti.

LAKSA

Kok berhenti? (lihat sekeliling) Eh, ini bukan jalan ke rumahmu.

SORA

(bete) Jalan pintas. Jadi kenapa kamu ngikutin saya? Pura-pura ngasih perhatian karena saya perempuan terus pulang tengah malam, gitu? Supaya nanti aku respect ke kamu dan nyerahin rumahku?

LAKSA

(Tertawa) Jangan Geer, saya cuman … (bingung sendiri)

SORA

Berhenti, saya tidak menjual rumah saya.

SORA langsung nerusin jalannya, sangat cepat. LAKSA mengikuti SORA, namun nggak bisa karena SORA malah bersembunyi disalah satu rumah.

LAKSA berhenti, menelpon STEVAN.

LAKSA

Stevan? Jemput aku sekarang. Ku kirimkan lokasiku.

Kita bisa melihat SORA diam-diam mengamati LAKSA yang diam karena tersesat. SORA pergi lewat jalan lain.

 CUT TO :

34. INT. RUMAH SORA – NIGHT

Kita bisa melihat SORA membuka pintu rumahnya. Dia duduk disofa. Melihat sekeliling rumahnya, ia teringat kedua orang tuanya .

SORA

Pah, Mah, Sora takut. . .

SORA menyender kesalah satu pegangan sofa. Dia menangis dan mencoba memejamkan mata.

 CUT TO :

35.INT. RUMAH SORA – FLASH BACK – DAY

Setelah kedua orang tuanya meninggal. DIMAS dan SORA langsung melakukan pemakaman. Shot menunjukkan tetangga yang berdatangan. DIMAS dan SORA dibantu RT setempat untuk mengurus pemakanan.

DIMAS melihat sebuah foto dirak buku, sejenak dia melihat kedua orang tuanya yang terbaring di peti mati dan dikerubungi oleh pelayat.

DIMAS melihat lagi foto yang lainnya. Foto masa kecil DIMAS menggendong SORA yang masih kecil.

SONI (O.S)

Dimas, ayok foto sama adik kamu… senyum yaaa…

DIMAS tertawa kecil, seolah ia mendengar suara ayahnya yang menyuruhnya berfoto.

DIMAS melihat kamera yang masih menyala. Mengambil kamera itu. Ternyata kamera masih merekam. DIMAS memanggil SORA.

DIMAS

Sejak kapan ini merekam ?

SORA

Sebenarnya ketika kami ingin membuat video penyambutan kak Dimas pulang, orang-orang jahat itu datang.

DIMAS

Berarti sejam yang lalu?

SORA mengangguk.

CUT TO :

36. INT. RUMAH SORA – RUANG BELAJAR – DAY

DIMAS segera masuk ke ruang belajar. Ia membuka laptop milik ayahnya.

Kita bisa melihat, Dimas membuka kartu memori kamera dan memasukkan ke laptopnya. Semuanya terekam dengan jelas. Dimas lemes waktu lihat kedua orang tuanya dibunuh.

DIMAS menyalin video itu, menyalin di 2 flashdisk. Satu flashdisk itu dimasukkan ke mainan mobil remot control milik DIMAS. Satunya lagi dibiarkan diatas laptopnya.

 CUT TO :

37. INT. JALAN – FLASH BACK – DAY

SORA jalan kaki sehabis mencari pekerjaan. Dapat telepon.

SORA

Halo?

DIMAS

Sora? Maafin kakak.

SORA

Maksudnya? Kakak dimana? (panik) Kak!

DIMAS

Kantor polisi.

 CUT TO :

38. INT. KANTOR POLISI - FLASH BACK – DAY

DIMAS diborgol. SORA datang tergopoh-gopoh menghampiri DIMAS. SORA meneteskan air matanya.

SORA

Kak..

DIMAS

Sora, maafin kakak yaa.. (memelas)

SORA memukul DIMAS meluapkan emosinya.

SORA

Kakak? Apa maksudnya ini? Kakak bilang mau gadein rumah buat investasi kan? 2 hari yang lalu kakak malah ketipu… (merengek) Sekarang, (sesenggukan) kakak malah dipenjara? Kenapa?

DIMAS

Kakak mengancam Herman dengan video itu. Tidak tahunya kakak malah dijebak sama mereka. bukti itu sudah dihancurkan Sora.

SORA menggeleng. SORA melihat sekelilingnya ada polisi juga.

SORA

Pak polisi.. (Memohon) kakak saya tidak bersalah, ada orang jahat yang ingin menyerang kami pak.. Pak tolong..

POLISI melihat SORA dengan iba, SORA sadar tidak ada yang perduli denganya dan DIMAS, SORA teringat bukti.

SORA (CONT'D)

Kamera…

SORA mengusap air mata, lalu langsung pergi ke rumahnya.

CUT TO :

39.INT. RUMAH SORA – DAY

SORA kaget rumahnya nggak terkunci lagi. Rumah SORA sedikit acak-acakan. SORA cepat-cepat lari kekamar DIMAS. Ketika membuka ruang belajar, SORA melihat kameranya sudah hancur dilantai.

Ada secarik kertas yang ia temukan dengan tulisan 'Buktimu sudah habis' lalu dibawahnya tertulis 'masih mau melawanku?'

SORA refleks membuang kertas itu frustasi. ia memunggut kameranya den mencari kartu memori, tak disangka sudah bengkok. SORA menangis. Putus asa. 

 CUT TO :

40.INT. RUMAH SORA – DAY

SORA bangun terengah-enggah. Memegangi kepalanya, ia mimpi lagi.

Dia baru sadar duduk di sofa sejak tadi malam. SORA memijat pundaknya, pegal. 

CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar